Anda di halaman 1dari 4

Lieratur Review

“Identtifikasi intervensi untuk meningkatkan kadar Hb pada pasien anemia”

PENDAHULUAN

HASIL ANALISIS
Berdasarkan hasil penelusuran di Google Schoolar, dengan kata kunci Anemia,
Zat Besi, Haemogblobin. diperoleh sebanyak 3 artikel yang dianalisis tentang
pengaruh pemberian zat besi pada pasien anemia, Hasil dari analisis tersebut akan
disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 1
Hasil Penelitian Artikel Untuk Di Review

No Nama, Judul Tujuan Sampel Metoda Hasil


Tempat dan Penelitian
Tahun
Sukmawati1 , Pengaruh Mengetahui ibu hamil metode terdapat perbedaan
Lilis Edukasi bagaimana yang Pre pengetahuan
Mamuroh2 , Pencegahan dan pengaruh edukasi berjumlah 37 Eksperim sebelum dan
Furkon Penanganan pencegahan dan orang ent sesudah edukasi
Nurhakim3 Anemia penanganan Design sebesar 8,06 dengan
Terhadap anemia terhadap One P-Value 0,000.
Pengeahuan dan pengetahuan dan Group
Sikap Ibu sikap ibu hamil di dengan
Hamil Puskesmas jenis Pre
Haurpanggung Test and
Post Test
Group

Dari table diatas, dilakukan Review pada 3 artikel yang berbeda yang membahas topik
yang sama yaitu efektifitas pemberian suplemen untuk meningkatkan kadar Hb. 3
artikel diatas dilakukan pada beberapa komunitas yang berbeda yaitu: pada remaja
SLTP kota Tangerang, Remaja di panti asuhan kota padang dan terakhir pada ibu
hamil di RSIA zainabpekanbaru. Untuk suplemen yang diberikan 2 penelitian
menggunakan suplemen tablet tambah darah yaitu Fe dan 1 artikel menggunakan Jus
Jambu. Metode penelitian yang digunakan untuk 3 penelitian itu quasi eksperiment dan

1
hasil dari 3 penelitian menunjukan baik menggunakan Fe dan Jus Jambu ternyata,
mampu untuk meningkatkan kadar Hb pada seseorang yang mengalami anmeia

PEMBAHASAN
Zat besi diperlukan untuk hemopoesis (pembentukan darah) dan juga diperlukan oleh
berbagai enzim sebagai faktor penggiat. Zat besi yang terdapat dalam enzim juga
diperlukan untuk mengangkut elektro (sitokrom), untuk mengaktifkan oksigen
(oksidase dan oksigenase). Defisiensi zat besi tidak menunjukkan gejala yang khas
(asymptomatik) sehingga anemia pada balita sukar untuk dideteksi. Tanda-tanda dari
anemia gizi dimulai dengan menipisnya simpanan zat besi (feritin) dan bertambahnya
absorbsi zat besi yang digambarkan dengan meningkatnya kapasitas pengikatan besi.
Pada tahap yang lebih lanjut berupa habisnya simpanan zat besi, berkurangnya
kejenuhan transferin, berkurangnya jumlah protoporpirin yang diubah menjadi heme,
dan akan diikuti dengan menurunnya kadar feritin serum. Akhirnya terjadi anemia
dengan cirinya yang khas yaitu rendahnya kadar Rb (Gutrie, 186:303) Bila sebagian
dari feritin jaringan meninggalkan sel akan mengakibatkan konsentrasi feritin serum
rendah. Kadar feritin serum dapat menggambarkan keadaan simpanan zat besi dalam
jaringan. Dengan demikian kadar feritin serum yang rendah akan menunjukkan orang
tersebut dalam keadaan anemia gizi bila kadar feritin serumnya
Beberapa hasil penelitian tentang jus jambu bii merah menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kadar hemoglobin pada kelompok yang mendapat suplementasi Fe dengan
kelompok yang mendapat suplementasi Fe ditambah dengan mengkonsumsi jus jambu
biji (100g jambu biji).7 Bagi anak-anak dan remaja putri khususnya yang menderita
anemia dapat menyebabkan turunnya gairah belajar, konsentrasi, mengantuk serta
dapat mengganggu pertumbuhan seperti tinggi dan berat badan yang tidak sempurna.
Selain itu, juga menyebabkan turunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang
penyakit. 2 Penyerapan zat besi sangat dipengaruhi oleh adanya vitamin C dalam tubuh
remaja. Vitamin C dapat membantu mereduksi besi ferri (Fe3+) menjadi ferro (Fe2+)
dalam usus halus sehingga mudah diabsorpsi tubuh, proses reduksi tersebut akan
semakin besar jika pH didalam lambung semakin asam. Vitamin C dapat
meningkatkan pH didalam lambung sehingga dapat meningkatkan proses penyerapan
zat besi hingga 30%.7 Kandungan vitamin C yang paling tinggi terdapat didalam buah
jambu biji. Dalam bahasa latin jambu ini dikenal dengan sebutan Psidium guajava, dan
dalam bahasa Inggris disebut Guava. Kandungan vitamin C dalam jambu biji lebih
tinggi dari buah jeruk, dalam 100 gram buah jambu biji ini mengandung 183,5 mg
vitamin C, sedangkan pada 100 gram buah jeruk terkandung 50-70 mg vitamin C.7
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh jus jambu biji merah (Psidium
guajava.L) terhadap kadar hemoglobin dan ferritin serum penderita anemia remaja
putri.

2
DAFTAR PUSTAKA

1. Ratih R. PENGARUH PEMBERIAN ZAT BESI (Fe) TERHADAP


PENINGKATAN HEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA DI RSIA ZAINAB
TAHUN 2015 [Internet]. Jurnal.Univrab.Ac.Id. Available from:
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jomis/article/view/207
2. Rusdi PHN, Oenzil F, Chundrayetti E. Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji
Merah (Psidium Guajava.L) Terhadap Kadar Hemoglobin dan Ferritin Serum
Penderita Anemia Remaja Putri. J Kesehat Andalas. 2018;7(1):74.
3. Ratih R. PENGARUH PEMBERIAN ZAT BESI (Fe) TERHADAP
PENINGKATAN HEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA DI RSIA ZAINAB
TAHUN 2015 [Internet]. Jurnal.Univrab.Ac.Id. Available from:
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jomis/article/view/207
4. Rusdi PHN, Oenzil F, Chundrayetti E. Pengaruh Pemberian Jus Jambu Biji
Merah (Psidium Guajava.L) Terhadap Kadar Hemoglobin dan Ferritin Serum
Penderita Anemia Remaja Putri. J Kesehat Andalas. 2018;7(1):74
5. Moore MC. Pedoman terapi diet dan nutrisi. Jakarta: Hipotekrates; 1997.
6. Depkes RI. Pedoman Pemberian Tablet Besi, Folat dan Sirup Besi Bagi
Petugas. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Direktorat Bina Gizi Masyarakat; 1999.

3
4

Anda mungkin juga menyukai