PENDAHULUAN
HASIL ANALISIS
Berdasarkan hasil penelusuran di Google Schoolar, dengan kata kunci Anemia,
Zat Besi, Haemogblobin. diperoleh sebanyak 3 artikel yang dianalisis tentang
pengaruh pemberian zat besi pada pasien anemia, Hasil dari analisis tersebut akan
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1
Hasil Penelitian Artikel Untuk Di Review
Dari table diatas, dilakukan Review pada 3 artikel yang berbeda yang membahas topik
yang sama yaitu efektifitas pemberian suplemen untuk meningkatkan kadar Hb. 3
artikel diatas dilakukan pada beberapa komunitas yang berbeda yaitu: pada remaja
SLTP kota Tangerang, Remaja di panti asuhan kota padang dan terakhir pada ibu
hamil di RSIA zainabpekanbaru. Untuk suplemen yang diberikan 2 penelitian
menggunakan suplemen tablet tambah darah yaitu Fe dan 1 artikel menggunakan Jus
Jambu. Metode penelitian yang digunakan untuk 3 penelitian itu quasi eksperiment dan
1
hasil dari 3 penelitian menunjukan baik menggunakan Fe dan Jus Jambu ternyata,
mampu untuk meningkatkan kadar Hb pada seseorang yang mengalami anmeia
PEMBAHASAN
Zat besi diperlukan untuk hemopoesis (pembentukan darah) dan juga diperlukan oleh
berbagai enzim sebagai faktor penggiat. Zat besi yang terdapat dalam enzim juga
diperlukan untuk mengangkut elektro (sitokrom), untuk mengaktifkan oksigen
(oksidase dan oksigenase). Defisiensi zat besi tidak menunjukkan gejala yang khas
(asymptomatik) sehingga anemia pada balita sukar untuk dideteksi. Tanda-tanda dari
anemia gizi dimulai dengan menipisnya simpanan zat besi (feritin) dan bertambahnya
absorbsi zat besi yang digambarkan dengan meningkatnya kapasitas pengikatan besi.
Pada tahap yang lebih lanjut berupa habisnya simpanan zat besi, berkurangnya
kejenuhan transferin, berkurangnya jumlah protoporpirin yang diubah menjadi heme,
dan akan diikuti dengan menurunnya kadar feritin serum. Akhirnya terjadi anemia
dengan cirinya yang khas yaitu rendahnya kadar Rb (Gutrie, 186:303) Bila sebagian
dari feritin jaringan meninggalkan sel akan mengakibatkan konsentrasi feritin serum
rendah. Kadar feritin serum dapat menggambarkan keadaan simpanan zat besi dalam
jaringan. Dengan demikian kadar feritin serum yang rendah akan menunjukkan orang
tersebut dalam keadaan anemia gizi bila kadar feritin serumnya
Beberapa hasil penelitian tentang jus jambu bii merah menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kadar hemoglobin pada kelompok yang mendapat suplementasi Fe dengan
kelompok yang mendapat suplementasi Fe ditambah dengan mengkonsumsi jus jambu
biji (100g jambu biji).7 Bagi anak-anak dan remaja putri khususnya yang menderita
anemia dapat menyebabkan turunnya gairah belajar, konsentrasi, mengantuk serta
dapat mengganggu pertumbuhan seperti tinggi dan berat badan yang tidak sempurna.
Selain itu, juga menyebabkan turunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang
penyakit. 2 Penyerapan zat besi sangat dipengaruhi oleh adanya vitamin C dalam tubuh
remaja. Vitamin C dapat membantu mereduksi besi ferri (Fe3+) menjadi ferro (Fe2+)
dalam usus halus sehingga mudah diabsorpsi tubuh, proses reduksi tersebut akan
semakin besar jika pH didalam lambung semakin asam. Vitamin C dapat
meningkatkan pH didalam lambung sehingga dapat meningkatkan proses penyerapan
zat besi hingga 30%.7 Kandungan vitamin C yang paling tinggi terdapat didalam buah
jambu biji. Dalam bahasa latin jambu ini dikenal dengan sebutan Psidium guajava, dan
dalam bahasa Inggris disebut Guava. Kandungan vitamin C dalam jambu biji lebih
tinggi dari buah jeruk, dalam 100 gram buah jambu biji ini mengandung 183,5 mg
vitamin C, sedangkan pada 100 gram buah jeruk terkandung 50-70 mg vitamin C.7
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh jus jambu biji merah (Psidium
guajava.L) terhadap kadar hemoglobin dan ferritin serum penderita anemia remaja
putri.
2
DAFTAR PUSTAKA
3
4