Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN ANALISIS JURNAL

PEMBERIAN SARI KACANG HIJAU UNTUK MENINGKTKAN KADAR HB


PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

DISUSUN OLEH :
RAHMAWATI ( 11194992110024 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI PROFESI BIDAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA
TAHUN

4
1. Latar belakang masalah
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin lebih rendah
dri batas normal ( Damayanti ,2018) .Anemia merupakan masalah kesehatan
dan diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia . Anemia adalah
kondisi berkurngnya sel darah merah ( eritrosit ) dalam sirkulasi darah atau
masa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai
pembawa oksigen keseluruh tubuh ,
Anemia defisiensi besi masih masalah gizi utama di Indonesia.
Anemia pada wanita hamil bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
kekurangan gizi, kekurangan zat besi, penyerapan buruk, darah besar
kehilangan selama persalinan atau sebelumnya menstruasi, dengan ibu
memili penyakit konis. Ibu hamil memiliki zat besi yang penting peran untuk
pertumbuhan janin.

Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan dan nifas terjadinya


keguguran, partus prematurus, inersia uteri dan partus lama, atonia uteri yang
menyebabkan perdarahan, syok, afibrinogenemia dan hipofibrinogenemia.
Dampak anemia pada janin antara lain abortus, kematian intrauteri, persalinan
pramturitas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia dan
dapat terjadi cacat bawaan (Manuaba, 2012). Anemia merupakan salah satu
penyebab tidak langsung terjadinya perdarahan terbanyak pada ibu bersalin.

Menurut data Riskesdas proporsi Anemia ibu hamil di Indonesia sekitar


48 % pada tahun 2018 , di Kalimantan selatan terdapat 10,9 % dan dikota
banjarmasin tahun 2012 yaitu sekitar 20% dan berdasarkan data dinas
kesehatan kota banjarmasin tahun 2015 angka kejadian anemia tertinggi
pada ibu hamil yaitu Puskesmas Sei Bilu dengan angka yaitu 18,85 % dari
224 ibu hamil , Pemerintah telah mengadakan program yang bersifat
promotif, preventif, dan rehabilitatif untuk menurunkan angka kematian ibu.
Upaya tersebut diwujudkan melalui pelayanan kesehatan pada ibu hamil,
pemberian 90 tablet Fe, pengadaan buku KIA dan P4K, pertolongan
persalinan yang aman di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan, pelayanan
kesehatan masa nifas, serta pelayanan KB dan kesehatan, Konsumsi zat besi
sangat diperlukan bagi ibu hamil untuk perkembangan janinnya.

5
Mengingat

pentingnya untuk mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil dan juga
dibarengi dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung
zat besi seperti kacang kacangan dengan kandungan zat besi paling tinggi,
terutama pada embrio dan kulit bijinya. Kandungan nutrisi kacang hijau
bermanfaat bagi ibu hamil dalam pembentukan sel darah merah dan
mencegah anemia karena kandungan fitokimia yang membantu proses
hematopoiesis, serta kandungan lainnya seperti: kalsium, fosfor, besi,
natrium, dan kalium yang baik untuk ibu hamil ( Profil Kesehatan Jawa
Tengah, 2017).

Konsumsi makanan yang banyak mengandung Fe. Makanan yang


mengandung banyak Fe seperti daging, kacang-kacangan, sayuran berwarna
hijau. Fe juga sangat penting bagi wanita yang sedang menstruasi, wanita
hamil dan anak-anak. Konsumsi dari makanan yang mengandung asam folat.
Konsumsi makanan yang mengandung asam folat seperti sayuran hijau gelap,
pisang, jeruk, kacang-kacangan, jenis sereal dan lainnya. Makanan yang
mengandung vitamin B12. Dapat diperoleh dengan mengonsumsi daging dan
susu. Menurut salah satu penelitian yang dilakukan oleh Misrawati dn
Markiah tahun 2019 menunjukkan ada pengaruh mengkomsumsi sari kacang
ijo dan tablet Fe pada ibu hamil untuk memperbaiki status kadar hemoglobin
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai pengaruh sari kacang hijau untuk meningkatkan kadar
Hb pada ibu hamil dengan anemia dengan berdasarkan analisis jurnal dengan
metode PICO.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh sari kacang ijo dan intervensi pembanding
terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil yang anemia.

6
3.Hasil Telaah Jurnal dengan Analisis PICO

No Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparassi Outcame Time


1 Jurnal Ilmiah Pengaruh Sari Kacang Populasinya Sari kacang ijo - Peningkatan kadar 2 bulan
Kesehatan Sandi Ijo Dan Tablet Fe adalah semua hemoglobin ibu hamil.
Husada Terhadap Peningkatan ibu hamil yang Hasil penelitian ini
Vol 10, No, 2, Kadar Hb Ibu Hamil berkunjung di memperlihatkan bahwa
Desember 2019, pp dengan Anemia Puskesmas Bara komsumsi sari kacang ijo
69-73 p-ISSN: Baraya dan tablet Fe pada ibu
2354-6093 dan e- Makassar yang hamil bagus untuk
ISSN: 2654-4563 berjumlah 200 memperbaiki status kadar
DOI: ibu hamil, hemoglobin Setelah
10.35816/jiskh.v10i adapun sampel komsumsi sari kacang ijo
2.111 dalam penelitian dan tablet fe, semua
ini sebanyak 30 responden tersebut
responden. mengalami peningkatan
kadar Hb secara

5
signifikan.
hasil penelitian ini
diperoleh nilai analisa data
dengan menggunakan uji
wilcoxon dan uji mann
whitney ada pengaruh sari
kacang ijo dan tablet fe
terhadap peningkatan
kadar Hb Pada ibu hamil
yang anemia dimana nilai
ρ = 0.00 < α = 0,05 dan
nilai sig atau nilai sebesar
,002 < α = 0,05
2 Jurnal Kebidanan Pengaruh Pemberian Populasi yang Kelompok - Peningkatan kadar 14 hari
Kestra (JKK) Vol. Jus Kacang Hijau diambil dalam intervensi hemoglobin ibu hamil.
1 No.1 Edisi Mei- (Phaseolus Radiatus) penelitian ini diberikan jus Pemberian jus kacang
Oktober 2018 Terhadap Peningkatan adalah seluruh kacang hijau hijau berpengaruh
http://ejournal.medi Kadar Profil Darah ibu hamil dan tablet Fe terhadap peningkatan
stra.ac.id/index.php Pada Ibu Hamil Trimester II dan selama 14 hari. kadar hemoglobin pada

6
/JKK Dengan Anemia Yang III di wilayah Kelompok ibu hamil dengan anemia
Mendapatkan kerja Puskesmas kontrol hanya yang mendapatkan
Suplementasi Tablet Kedungmundu mendapatkan suplementasi tablet Fe
Fe (Studi Kasus Di sebanyak 98 ibu tablet Fe. dengan nilai signifikansi
Wilayah Kerja hamil. Didalam lebih kecil dari nilai alpha
Puskesmas Masalah yang penelitian ini (0,000<0,05).
Kedungmundu diangkat observasi
Semarang) dilakukan dua
kali, sebelum
perlakuan dan
sesudah
dilakukan
perlakuan.
Perbedaan
kadar profil
darah antara
kedua
kelompok
perlakuan dan

7
kelompok
kontrol
diasumsikan
merupakan
efek dari
treatment atau
perlakuan.
3 PLACENTUM Peningkatan Kadar Hb Populasi dalam Jus Kurma Sari kacang Peningkatan kadar 14 hari
Jurnal Ilmiah Ibu Hamil Dengan Jus penelitian ini hijau hemoglobin ibu hamil.
Kesehatan dan Kurma Dan Sari adalah ibu hamil Hasil uji statistik
Aplikasinya, Kacang Hijau Di Kota trimester I dan menggunakan uji paired
Vol.6(2) 2018 Pekalongan II yang terdaftar T-test didapatkan nilai p
DOI: diseluruh 0.555 yng menunjukkan
10.13057/placentu
puskesmas Kota tidak ada kenaikan Hb ibu
m.v%vi%i.22518
Pekalongan. hamil setelah
Jumlah sampel mengkonsumsi jus kurma.
yang diambil Sedangkan hasil uji
untuk penelitian statistik paired T-test
ini sebanyak 30 untuk kelompok sari
Orang yang erbagi kacang hijau yaitu
aas 2 kelomok
didapatkan nilai p 0.021
yang menunjukkan adanya
kenaikan kadar Hb ibu
hamil setelah
mengkonsumsi sari
kacang hijau.
3. Kelebihan dan kekurangan Jurnal
A Pengaruh Sari Kacang Ijo Dan Tablet Fe Terhadap Peningkatan Kadar
Hb Ibu Hamil dengan Anemia
Pada penelitian ini memberikan intervensi sari kacang ijo.
Populasi semua ibu hamil dengan jumlah sampel 30 responden.
Penelitian ini menggunakan rancangan Nonequivalent Control Group
Design yaitu kelompok intervensi (ibu hamil yang diberi sari kacang ijo
dan tablet Fe) dan kelompok control (ibu hamil yang komsumsi tablet
Fe). Intervensi dilakukan selama 14 hari. Hasil penelitian ini diperoleh
nilai analisa data dengan menggunakan uji wilcoxon dan uji mann
whitney ada pengaruh sari kacang ijo dan tablet fe terhadap peningkatan
kadar Hb Pada ibu hamil yang anemia dimana nilai ρ = 0.00 < α = 0,05
dan nilai sig atau nilai sebesar ,002 < α = 0,05. Penelitian ini
menunjukan bahwa mengkomsumsi sari kacang ijo dan tablet Fe pada
ibu hamil bagus untuk memperbaiki status kadar hemoglobin Setelah
komsumsi sari kacang ijo dan tablet fe, semua responden tersebut
mengalami peningkatan kadar Hb secara signifikan.
B, Pengaruh Pemberian Jus Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus) Terhadap
Peningkatan Kadar Profil Darah Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Yang
Mendapatkan Suplementasi Tablet Fe (Studi Kasus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kedungmundu Semarang)
Pada penelitian ini melakukan intervensi dengan jus kacang hijau
untuk meningkatkan kadar profil darah ibu hamil dengan anemia.
Populasi yang diambil adalah seluruh ibu hamil Trimester II dan III
sebanyak 98 ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy
Eksperimental

dengan pretest posttest with control group design. Intervensi dilakukan


selama 14 hari. Pemeriksaan kadar profil darah menggunakan
hematologi analyzer adalah suatu alat yang biasa digunakan untuk
memeriksa darah lengkap dengan cara mengukur serta menghitung sel
darah dengan cara otomatis yang dilakukan di laboratorium Analis
UNIMUS (Universitas Muhammadiyah Semarang). Hasil penelitian uji t
test independent diperoleh nilai signifikasi sebelum intervensi (H-1)
16
pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan lebih besar dari nilai
alpha (0,134>0,05) maka Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan kadar
hemoglobin antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Sementara nilai signifikasi setelah intervensi (H-15) pada kelompok
kontrol dan kelompok intervensi lebih kecil dari nilai alpha (0,037<0,05)
maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan kadar hemoglobin antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Sehingga Pemberian jus
kacang hijau berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada
ibu hamil dengan anemia yang mendapatkan suplementasi tablet Fe
dengan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha (0,000<0,05).
C. Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil Dengan Jus Kurma Dan Sari Kacang
Hijau Di Kota Pekalongan
Pada penelitian ini memberikan intervensi jus kurma dan sari
kacang hijau. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester I
dan II dengan jumlah sampel 30 orang yang terbagi menjadi 2
kelompok, 1 kelompok ibu hamil yang mengkonsumsi jus kurma dan 1
kelompok ibu hamil yang mengkonsumsi sari kacang hijau. Jenis
penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment).
Data dikumpulkan dengan menggunakan instrument Hb digital dan
lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk observasi
makanan, minuman, dan obat yang dikonsumsi responden selama 14
hari proses pengambilan data penelitian.
Berdasarkan intervensi penelitian dengan pemberian jus kurma
terhadap 15 ibu hamil menunjukkan hasil bahwa rata-rata kenaikan
kadar Hb ibu hamil trimester 1 dan 2 setelah mengkonsumsi jus kurma
sebesar -0.14 yang artinya tidak ada kenaikan signifikan dikarenakan
sebanyak 8 ibu hamil mengalami penurunan kadar Hb selama intervensi
penelitian diberikan. Nilai signifikansi uji paired T-test jus kurma yaitu
0.555 yang berarti p > 0.05

menunjukkan tidak ada pengaruh pada pemberian jus kurma dalam


peningkatan kadar Hb ibu hamil. Sedangkan hasil statistik uji-t
berpasangan untuk kelompok jus kacang hijau diperoleh nilai p adalah
0,021 yang menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin wanita hamil
setelah mengonsumsi jus kacang hijau. Hasil perlakukan didapatkan

17
rata-rata kenaikan Hemoglobin pada kelompok yang mengkonsumsi sari
kacang hijau sebesar 2,15 gr/dl sedangkan untuk kelompok konsumsi jus
kurma tidak ada kenaikan yang signifikan karena didapatkan hasil -0,14
gr/dl. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sari kacang hijau
lebih efektif untuk meningkatkan kadar haemoglobin ibu hamil
dibandingkan jus kurma.
Kandungan zat besi pada kurma sebanyak 0.90 mg tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil apabila tidak disertai
dengan konsumsi tablet Fe secara rutin dan juga beban kerja yang berat.
Jika dibandingkan dengan kacang hijau, kandungan protein maupun zat
besi di dalam kurma lebih kecil sehingga kemampuan meningkatkan
kadar hemoglobin lebih sedikit. Hasil penelitian untuk perlakuan dengan
pemberian sari kacang hijau terhadap 15 ibu hamil didapatkan hasil
bahwa kenaikan kadar Hb ibu hamil trimester 1 dan 2 adalah 1.15,
dimana sebanyak 13 ibu hamil mengalami peningkatan kadar Hb selama
intervensi penelitian diberikan.
4. . Dampak dalam kebidanan

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa untuk membantu


meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang mengalami anemia
dapat mengkonsumsi zat besi dari makanan lain dari kacang-kacangan
Seperti yang dibahas dari beberapa jurnal bahwa kacang hijau efektif dalam
membantu peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil. Sehingga ibu hamil
yang mengalami anemia tidak menjadi anemia lagi.
Kacang hijau merupakan jenis kacang-kacangan yang memiliki
kandungan zat besi tinggi, baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan
menyusui untuk menunjang masa pertumbuhan anak. Kandungan zat besi
dalam 100 gram kacang hijau (7 mg) mampu memenuhi kebutuhan zat besi
pada ibu hamil trimester pertama, yaitu 0.8 mg, dan ibu hamil trimester
kedua dan ketiga yang meningkat menjadi 6.3 mg.

18
5. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan
Berdasarkan telaah jurnal terhdap 3 artikel penelitian yang telah
dianalisis menunjukan bahwa sari kacang hijau lebih efektif dalam
meningkatkan kadar hamoglobin ibu hamil dibandingkan dengan hanya
mengkonsumsi tablet Fe.Tetapi untuk intervensi jus kurma kurang efektif
untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia. Sebab
kandungan zat besi pada kurma sebanyak 0.90 mg tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil apabila tidak disertai dengan
konsumsi tablet Fe secara rutin dan juga beban kerja yang berat.
Dari hasil perlakukan yang dilakukan peneliti sebelumnya didapatkan
rata-rata kenaikan Hemoglobin pada kelompok yang mengkonsumsi sari
kacang hijau sebesar 2,15 gr/dl sedangkan untuk kelompok konsumsi jus
kurma tidak ada kenaikan yang signifikan karena didapatkan hasil -0,14 gr/dl.
Setelah diberikan jus kacang hijau dan jambu biji selama 14 hari pada lima
partisipan terjadi peningkatan kadar Hb pada masing-masing partisipan yaitu
partisipan pertama 13 gr, partisapan kedua 12,2 gr, partisipan ketiga 12,1 gr,
partisapan keempat 11.7 gr dan partisipan kelima 12,2 gr. Mengkonsumsi
buah kacang hijau sebanyak 250 ml/hari sebagai sumber zat besi dan sumber
vitamin C dapat membantu meningkatakan zat besi serta penyerapan zat
besi,akan tetapi jika asupan vitamin C rendah, dapat memberikan implikasi
terhadap kadar hemoglobin ibu hamil.
b. Saran
Diharapkan bidan menilai kesahihan hasil penelitian sebagai bekal
dasar bagi evidence based medicine. Harapannya juga bidan mampu menilai
secara kritis kesahihan informasi terkini dan menerapkan dalam pengelolaan
kasus yang ada. Ibu hamil dapat memanfatkan sari kacang hijau untuk
membantu meningkatkan kadar hemoglobin sebagai pendamping tablet Fe.
Serta laporan ini dapat dijadikan bahan referensi untuk seluruh pembaca.

19
69

Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi


Husada hhttps://akper-sandikarsa.e-
journal.id/JIKSH Vol 10, No, 2, Desember 2019,
pp 69-73

p-ISSN: 2354-6093 dan e-ISSN: 2654-4563

DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.111

ARTIKEL PENELITIAN
Pengaruh Sari Kacang Ijo Dan Tablet Fe Terhadap Peningkatan Kadar Hb Ibu
Hamil dengan Anemia
Effect of Green Beans and Fe Tablets on Increased Hb Levels of Pregnant Women with Anemia

Misrawati1, Marliah2
1 2 Prodi D3 kebidanan Univ. Mega Rezky Makassar

Artikel info

Artikel history:

Received; 25 Nopember
2019 Keywords:
Revised:29 Nopember 2019 Sari kacang ijo, kadar Hb pada ibu
Accepted; 30 Nopember
2019

Misrawati, dkk, Effect of Green Beans and Fe Tablets on Increased Hb Levels of Pregnant Women with Anemia, JIKSH Vol 10 No.2
Dese 2019
70

kadar Hb pada ibu hamil yang anemia di Puskesmas Bara Baraya


Abstract. This study Makassar tahun 2018. Jenis penelitian Quasi Experimental Design
aims to determine the adalah penelitian yang di lakukan dengan memberikan percobaan atau
effect of green bean perlakuan. Penelitian ini menggunakan rancangan Nonequivalent
extract and fe tablets on Control Group Design yaitu kelompok intervensi (ibu hamil yang
increasing Hb levels in diberi sari kacang ijo dan tablet Fe) dan kelompok control (ibu hamil
anemic pregnant women yang komsumsi tablet Fe). Populasinya adalah semua ibu hamil yang
at Bara Baraya Makassar berkunjung pada tanggal 09 April – 09 Juni di Puskesmas Bara
Health Center in 2018. Baraya Makassar tahun 2018 yang berjumlah 200 ibu hamil, adapun
The type of research sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dengan
Quasi Experimental pengambilan sampel dengan tehnik proposive sampling. Dari hasil
Design is research penelitian ini diperoleh nilai analisa data dengan menggunakan uji
conducted by giving wilcoxon dan uji mann whitney ada pengaruh sari kacang ijo dan
experiments or tablet fe terhadap peningkatan kadar Hb Pada ibu hamil yang anemia
treatments. This study dimana nilai ρ = 0.00 < α = 0,05 dan nilai sig atau nilai sebesar ,002 <
used the Nonequivalent α = 0,05 . yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Control Group Design
design, namely the
Coresponden author:
intervention group
Email: misranabila123@gmail.com
(pregnant women who
were given green beans
and Fe tablets) and artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY -4.0
control groups (pregnant
women who consumed
Fe tablets). The
population is all
pregnant women who
visited on April 9 - June
9 at the Bara Baraya
Health Center Makassar
in 2018, amounting to
200 pregnant women,
while the sample in this
study were 30
respondents with
sampling using the
proposive sampling
technique. From the
results of this study, the
value of data analysis
was obtained by using
Wilcoxon test and Mann
Whitney test. There was
an effect of green bean
juice and fe tablet on
increasing Hb levels in
anemia pregnant women
where the value of ρ =
0.00 <α = 0.05 and sig
value or value of , 002
<α = 0.05. which means
Ho is rejected and Ha is
accepted.

Abstrak. Penelitian ini


bertujuan ingin
mengetahui pengaruh
sari kacang ijo dan tablet
fe terhadap peningkatan
Misrawati, dkk, Effect of Green Beans and Fe Tablets on Increased Hb Levels of Pregnant Women with Anemia, JIKSH Vol 10 No.2
Dese 2019
PENDAHULUAN

Menurut (WHO, 2015) menyebutkan dua milyar penduduk dunia terkena anemia. Dengan
criteria anemia ringan 9-10 gr %, anemia sedang 7-8 gr %, dan anemia berat ≤ 7 gr%, adapun
yang terkena anemia yang kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 13 gr%, dan untuk
pria yang nilai normalnya 13-17 gr%,dan untuk dan untk wanita kurang dari 12 gr%, dengan
nilai normal 12-15 gr%.

Jumlah kematian ibu tahun 2016 yang dilaporkan menjadi 13 orang atau 103.00 per 100.000
kelahiran ,4hidup , terdiri dari kematian ibu hamil 47 orang ( 30, 71%, kematian ibu bersalin
44 orang ( 27,45%). Kematian ibu nifas 62 orang (40, 52%), adapun kematian ibu menurut
umur yaitu <20 tahun sebanyak 7 orang, umur 20-34 tahun sebanyak 101 orang, dan ≥ 35
tahun sebanyak 45 orang (Profil Dinas Kesehatan SulSel, 2017).

Kehamilan adalah hasil dari sperma dan sel telur. Dalam prosesnya perjalanan sperma untuk
menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang
dikeluarkan, hanya sedikit yang survive dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah
yang sudah seditik itu, Cuma 1 sperma saja yang bisa membuahi sel telur (Walyani dkk,
2015).

Kehamilan merupakan suatu proses yang dinamis yang berhubungan dengan terjadinya
perubahan pada sistem kardiovaskuler secara fisiologis. Perubahan ini merupakan
mekanisme tubuh dalam mengompensasi kebutuhan metabolik ibu dan janin yang meningkat,
serta untuk menjamin adekuatnya sirkulasi uretroplasental yang penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan janin. Ibu hamil dengan riwayat penyakit jantung dapat mengalami
eksaserbasi sebagai akibat dari adaptasi fisiologis selama kehamilan. Sehingga,kejadian
tersebut membutuhkan keterampilan terapeutik yang serius dalam memberikan
penatalaksanaan pada ibu hamil denganpenyakit jantung (Walyani dkk, 2015).

Menurut (Prawirohardjo,Sarwono, 2010) Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel


darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan.

Metode

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen design adalah penelitian yang dilakukan dengan
memberikan percobaan atau perlakuan. Penelitian ini menggunakan rancangan
Nonequivalent Control Group Design yang artinya terdapat dua kelompok yang di gunakan
untuk penelitian. Penelitian ini menggunakan 2 kelompok studi intervensi yaitu kelompok I
(Ibu hamil yang berikan sari kacang hijau dan tablet fe) dan kelompok II (ibu yang
mengonsumsi tablet Fe). Penelitian dilaksanakan dari tanggal 09 April – 09 Juni tahun 2018.
Hasil Dan Pembahasan

Tabel 1 Analisis Pemberian Sari Kacang Ijo Dan Tablet Fe Terhadap Peningkatan Kadar
Hb Ibu Hamil dengan Anemia

Kadar Hb Frekuensi Presentase Selisih Selisih


(n ) (%) (-) (+)
Penurunan 1 3,3 1,00 1,00
Peningkatan 2 96,7 16,00 464,00
9
Tetap 0 0 - -

Jumlah 3 100 - -
0

Z = -4,767 ρ =0,00 α = 0,05

Sumber : data primer 2018


Dari analisis diketahui hasil uji Wilcoxon dengan aplikasi SPSS Versi 22 di peroleh nilai Z
4,767, karena nilai Z hitung > z table ( 1,645 ), maka Ha di terima. Hasil statistik diperoleh nilai
p= 0,00, yang berarti nilai p lebih kecil dari nilai ( α ) 0,05 dengan demikian H0 ditolak dan Ha
di terima. Interpretasi ada pengaruh pemberian sari kacang ijo dan tablet Fe terhadap
peningkatan kadar hb pada ibu hamil di Puskesmas Bara Baraya Makassar. Kacang hijau
mempunyai manfaat yang sangat penting karena mempunyai nilai gizi yang cukup dan baik.
Karbohidrat merupakan bagian terbesar pada kacang hijau yaitu 62,5% sehingga dapat
digunakan sebagai sumber energi. Karbohidrat tersusun atas pati, gula, dan serat kasar.

Menurut (Rahayu, 1993) pati kacang hijau terdiri dari 28,8% amilosa dan 71,2% amilopektin.
Kacang hijau merupakan sumber protein yaitu 22,2%, vitamin A 9 IU, vitamin B1 150-400 IU
dan mineral yang meliputi kalsium, belerang, mangan, dan besi. Zat antigizi lain yaitu
hemaglutinin dan asam fitat.

Hemaglutinin dapat menggumpalkan sel darah merah dan bersifat toksik. Toksisitas
hemaglutinin dapat dihancurkan melalui proses pemanasan pada suhu 100ºC. Asam fitat
dapat membentuk kompleks dengan Fe atau unsur-unsur mineral, terutama Zn, Mg, dan Ca
menjadi bentuk yang tidak larut dan sulit diserap tubuh sehingga mengurangi ketersediannya
dalam tubuh karena menjadi sangat sulit dicerna. Proses fermentasi dapat meningkatkan
ketersediaan unsur besi bagi tubuh. Hal ini penting untuk mencegah anemia gizi besi
(Astawan, 2004)

Hal ini sejalan dengan penelitian (Retnorini, Widatiningsih, & Masini, 2017) di Puskesmas
Pare Kabupaten Temanggung, rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil sebelum mendapatkan
perlakuan pada kelompok intervensi adalah 9,8906 dan pada kelompok control adalah 10,1063
rata-rata hemoglobin ibu hamil sesusdah mendapatkan perlakuan pada kelompok intervensi
adalah 10.7969 dan pada kelompok control adalah 10,1250 .Ada perbedaan hemoglobin ibu
hamil sebelum dan sesudah di berikan intervensi pada kelompok intervensi dengan ρ 0,000
pada kelompok control dengan ρ 0.056 ada pengaruh pemberian sari kacang ijo dan tablet Fe
terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan ρ 0,000.

Hasil Ini sejalan dengan hasil penelitian (Yuliani, 2016) berdasarkan hasil penelitian yang
telah di lakukan pada 20 responden dikelas X SMK Al- islam kudus menunjukan bahwa 10
responden
tidak di berikan sari kacang hijau dan dijadikan sebagai kelompok intervensi yang diberi
perlakuan (50 %) sedangkan 10 responden yang tidak diberikan sari kacang ijo dan dijadikan
sebagai kelompok control (50%) hasil analisis menunjukan peningkatan kadar hemoglobin
10,57 menjadi 11,10 setelah diberikan sari kacang ijo pada kelompok intervensi. Sedangkan
yang tidak diberikan sari kacang hijau atau hanya disarankan makan makanan yang
menambah zat besi darah menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin dar 10,60 menjadi
10,63 pada kelompok control. Berdasarkan hasil penelitian, hasil dari uji wilcoxon ranks test
yaitu ρ 0,005 (<α 0,05) yang berarti bahwa Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh peningkatan kadar haemoglobin setelah diberikan sari
kacang hijau di siswi kelas X SMK Al- Islam Kudus.

Anemia pada kehamilan yang disebabkan kekurangan zat besi mencapai kurang lebih 95%.
Terjadinya peningkatan volume darah mengakibatkan hemodilusi atau pengenceran darah
sehingga kadar Hb mengalami penurunan dan terjadi anemia. (Varney, 2007). Pengenceran
darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan dan bermanfaat
bagi wanita. Pertama – tama pengenceran itu meringankan beban jantung yang harus bekerja
lebih berat dalam masa hamil, karena sebagai akibat hidremia cardia coutput meningkat
(Saifuddin AB, 2007).
Menurut asumsi peneliti, hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa komsumsi sari kacang
ijo dan tablet Fe pada ibu hamil bagus untuk memperbaiki status kadar hemoglobin. Hal ini
dapat dilihat dari kelompok intervensi sebanyak 15 responden dan 15 kelompok kontrol .
setelah komsumsi sari kacang ijo dan tablet fe, semua responden tersebut mengalami
peningkatan kadar Hb secara signifikan karna sari kacang ijo Bila dibandingkan dengan
sumber makanan lain sari kacang ijo mengandung Zat antigizi yaitu hemaglutinin dan asam
fitat. Hemaglutinin dapat menggumpalkan sel darah merah dan bersifat toksik. Toksisitas
hemaglutinin dapat dihancurkan melalui proses pemanasan pada suhu 100ºC. Asam fitat
dapat membentuk kompleks dengan Fe atau unsur-unsur mineral, terutama Zn, Mg, dan Ca
menjadi bentuk yang tidak larut dan sulit diserap tubuh sehingga mengurangi ketersediannya
dalam tubuh karena menjadi sangat sulit dicerna. Proses fermentasi dapat meningkatkan
ketersediaan unsur besi bagi tubuh. Hal ini penting untuk mencegah anemia gizi besi.

Simpulan Dan Saran


Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa komsumsi sari kacang ijo dan tablet Fe pada ibu
hamil bagus untuk memperbaiki status kadar hemoglobin Setelah komsumsi sari kacang ijo
dan tablet fe, semua responden tersebut mengalami peningkatan kadar Hb secara signifikan
karna sari kacang ijo Bila dibandingkan dengan sumber makanan lain sari kacang ijo
mengandung Zat antigizi yaitu hemaglutinin dan asam fitat. Dengan demikian ada pengaruh
pemberian sari kacang ijo dan tablet fe terhadap peningkatan kadar Hb Pada ibu hamil pada
ibu anemia sehingga diharapkan puskesmas kerjasama dengan lintas sektor untuk
mempopulerkan kembali sari kacang ijo minuman multikhasiat yang mudah di dapatkan,
mengigat sebagian besar dari masyarakat sudah mengenal kacang ijo namun kurang dalam
hal pemanfaatannya, terutama sebagai sumber Fe yang baik untuk pencegahan dan
penanggulangan anemia difesiensi zat besi.
Daftar Rujukan
Astawan, M. (2004). Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. Tiga Serangkai. Solo.

Dinas Kesehatan Sul-Sel. (2017). Profil Kesehatan Sulawesi Selatan. Makassar: Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan.

Varney H. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol.4. Jakarta: EGC.


PrawirohardjoSarwono. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.

Rahayu, E. A. (1993). Pengembangan Produk Modifikasi Kacang Hijau. Skripsi). Institut


Pertanian Bogor. Bogor.

Retnorini, D. L., Widatiningsih, S., & Masini, M. (2017). Pengaruh pemberian tablet fe dan
sari kacang hijau terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil. Jurnal Kebidanan,
6(12), 8– 16.

Saifuddin AB. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Walyani dkk. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
WHO. (2015). Data penduduk dunia terkena anemia. World Health Organization.

Yuliani, F. (2016). Ketidakadilan Gender dalam Pembangunan Pertanian: Studi Pandangan


Politik Perempuan Anggota Legislatif Di Kabupaten Kudus. PALASTREN Jurnal Studi
Gender, 7(2), 419–440.
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK

============================================================================================

PENGARUH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU


(PHASEOLUS RADIATUS) TERHADAP PENINGKATAN
KADAR PROFIL DARAH PADA IBU HAMIL DENGAN
ANEMIA YANG MENDAPATKAN SUPLEMENTASI TABLET
FE
(STUDI KASUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KEDUNGMUNDU SEMARANG)

Stefani Anastasia Sitepu 1, Suhartono 2

3
Vitrilina Hutabarat

Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua

Jl. Besar Deli Tua No 77 Kec.eli Tua, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara
e-Mail: anastasyastefani@gmail.com

Abstract

Anemia is a reduction in the number of red blood cells or hemoglobin content in the
blood. The biggest group who can experience anemia are pregnant women. The causes
of anemia in pregnant women include the production of the hemoglobin chain due to a
certain disease or a disruption of hemoglobin production due to lack of iron, folic acid or
vitamin B12. Research purposes : Knowing the effect of giving green bean juice
(Phaseolus Radiatus) to changes in blood profile levels in pregnant women with anemia
who received Fe tablet supplementation. This research design was quasi-experimental
with nonrandomized pretest and posttest with control group design. This study was
conducted for 7 weeks. The number of samples in this study were 40 respondents (20
mothers of the intervention group who received green bean juice and Fe tablet
supplementation and 20 respondents who only received Fe tablet supplementation).
Samples were obtained using purposive sampling. Evaluation of blood profile levels was
carried out after giving green bean juice on day 15. The results showed an increase in
hemoglobin levels, hematocrit, and erythrocytes (p = 0,000), meaning that the
administration of mung bean juice to pregnant women with anemia affects the increase
in hemoglobin levels, hematocrit, and erythrocytes. For health services, it is expected
that mung bean juice can be used as an alternative to overcome anemia in pregnant
women.

Keywords: Anemia, pregnant women, green bean juice, blood profile level

1. PENDAHULUAN terjadi pada masyarakat terutama pada remaja


Anemia merupakan salah satu dan ibu hamil. Anemia pada remaja putri sampai
masalah kesehatan di seluruh dunia saat ini masih cukup tinggi Pada ibu hamil zat
terutama negara berkembang yang besi memiliki peranan yang cukup penting untuk
diperkirakan 30% penduduk dunia pertumbuhan janin. Zat besi selain dibutuhkan
menderita anemia. Anemia banyak untuk pembentukan hemoglobin yang berperan

22
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK

============================================================================================
dalam penyimpanan dan pengangkutan enzim yang berperan dalam
oksigen, juga terdapat dalam beberapa metabolisme oksidatuf, neurotransmitter
dan proses katabolisme. Kekurangan zat
besi dalam kerjanya akan meyebabkan
gangguan perkembangan anak,
menurubkan daya tahan tubuh dan
menurunkan konsentrasi belajar 3

Proses penyerapan zat besi juga


membutuhkan vitamin C, vitamin C
dapat membantu dalam proses absorbsi
besi dan membantu melepaskan besi
dari tempat penyimpanannya. Vitamin C
dapat berperan meningkatkan absorbsi
zat besi non heme menjadi 4 kali lipat.
Vitamin C dan zat besi membentuk
senyawa askorbat besi kompleks yng

mudah larut dan mudah diabsorbsi4. Hal Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy
tersebut sejalan dengan penelitian Eksperimental dengan pretest
Argana yaitu ada pengaruh pemberian posttest with control group design Penelitian ini
vitamin C sebagai faktor dominan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
terhadap kadar hemoglobin5. Kacang Kedungmundu Semarang yang
hijau efektif dalam mengatasi anemia dilaksanakan dari bulan November 2016 sampai
pada pasien kanker dengan kemoterapi, Januari 2017. Penelitian ini dilakukan selama 7
karena konsumsi 2 cangkir kacang hijau minggu.
dapat memenuhi 50% kebutuhan besi
Populasi and Sample
harian dan 80% memenuhi kebutuhan
harian vitamin C dan vitamin lain seperti Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah
tiamin, riboflavin, dan niacin6. seluruh ibu hamil Trimester II dan III di wilayah
kerja Puskesmas Kedungmundu sebanyak 98 ibu
Vitamin B12 berperan dalam
hamil.
sintesis DNA dalam pembentukan
eritrosit, hormon eritropoetin berperan Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
dalam merangsang pembentukan adalah menggunakan teknik pengambilan sampel
eritrosit, kadar oksigen yang kurang di dengan Consecutive Sampling yaitu peneliti
darah dataran tinggi mempengaruhi memilih semua subjek yang memenuhi kriteria
kebutuhan oksigen dalam jaringan sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.
sehingga dapat menurunkan oksigenasi Pertimbangan yang digunakan oleh
pada jaringan, mineral besi (Fe)
diperlukan langsung untuk pembentukan
hemoglobin, tembaga (Cu) membantu
pembentukan hemoglobin, asam folat
dibutuhkan dalam proses pembentukan
DNA, dan asam amino diperlukan dalam
pembentukan hemoglobin.

2. METODE PENELITIAN

23
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK

============================================================================================
peneliti untuk menentukan Pemeriksaan kadar profil darah
sampel adalah memilih sampel menggunakan hematologi analyzer
sesuai dengan kriteria inklusi adalah suatu alat yang biasa digunakan
dan eksklusi. untuk memeriksa darah lengkap dengan
cara mengukur serta menghitung sel
darah dengan cara otomatis yang
Intervention dilakukan di laboratorium Analis UNIMUS
(Universitas Muhammadiyah Semarang).
Kelompok intervensi
diberikan jus kacang hijau dan 3. HASIL
tablet Fe selama 14 hari. 1. Analisis Univariat
Kelompok kontrol hanya Analisa univariat adalah suatu tabel
mendapatkan tablet Fe. Didalam yang menggambarkan penyajian data
penelitian ini observasi untuk satu variabel. Analisa univariat
dilakukan dua kali, sebelum digunakan untuk mendeskripsikan
perlakuan dan sesudah setiap variabel dalam penelitian,
dilakukan perlakuan. Perbedaan setelah data diolah kemudian
kadar profil darah antara kedua disajikan dalam bentuk tabel
kelompok perlakuan dan distribusi frekuensi. Analisa univariat
kelompok kontrol diasumsikan pada penelitian ini adalah :
merupakan efek dari treatment
atau perlakuan. a. Gambaran kadar profil darah pada
ibu hamil sebelum diberikan
Kacang hijau akan intervensi pada kelompok
didistribusikan selama 14 hari perlakuan dan kelompok kontrol.
dan diberikan melalui kunjungan b. Gambaran kadar profil darah pada
rumah selama 14 hari. ibu hamil sesudah diberikan
intervensi pada kelompok
Instrument
perlakuan dan kelompok kontrol
2. Analisis Bivariat
Untuk menguji hipotesis pada intervensi yang diberikan jus kacang
penelitian ini menggunakan uji hijau dan kelompok kontrol karena
parametrik dependen t-tes untuk sebaran data berdistribusi normal.
mengetahui apakah terdapat
perbedaan peningkatan kadar profil
darah pada ibu hamil sebelum dan
sesudah perlakuan pada kelompok

Diagram 1 : Age Diagram 2 : Education


50 80%
40
Age (Year) 60%
30 Low
Minimum 40%
20 Midle
Age (Year) 20%
10 High
Maximum 0%
0
Intervensi Kontrol Intervensi Kontrol

24
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK

============================================================================================
Diagram 3 : Employment Diagram 4 : Gravida
80% 80%
60% Work 60%
40% 40% Primigravida
20% Doesn't 20% Multigravida
0% work 0%
Intervensi Kontrol Intervensi Kontrol

1. Characteristic Responden dapat menyebabkan ibu mengalami


a. Umur anemia. Menurut penelitian yang
Usia kelompok kontrol maupun dilakukan Amiruddin dkk (2007), faktor
kelompok intervensi homogen yaitu yang mempengaruhi status anemia
rentang usia 25-35 tahun. Hal ini berarti adalah umur, tingkat pendidikan,
sebagian besar responden berada pada pekerja berat dan konsumsi tablet Fe <
usia reproduktif yang sehat dan aman 90 butir. Sedangkan berdasarkan umur
(tidak berisiko) yaitu 20-35 tahun, kawin pertama menurut L. Tobing
dimana pada usia tersebut merupakan (2008), prevalensi wanita baik yang
usia produktif. Pada usia reproduksi anemia maupun tidak anemia berumur
sehat sebagian besar wanita dapat antara 18-25 tahun yaitu 13,3% anemia
menjalani masa kehamilan, persalinan, dan 34% pada kelompok yang tidak
dan nifas dalam kondisi yang optimal anemia. Usia 20-35 tahun adalah usia
sehingga ibu dan bayinya sehat. Wanita reproduksi sehat, di usia tersebut jarang
yang berumur kurang dari 20 tahun atau terjadi komplikasi kehamilan, organ
lebih dari 35 tahun mempunyai resiko reproduksi pada usia 20-35 tahun secara
yang tinggi untuk hamil, karena akan fisiologis telah dipersiapkan dengan baik
membahayakan kesehatan dan dan matang untuk bereproduksi. Namun,
keselamatan ibu hamil maupun beberapa kasus komplikasi kehamilan
janinnya, berisiko mengalami juga terjadi pada ibu hamil di usia
pendarahan dan

reprodukssi sehat seperti kehamilan dengan cara persuasif, bujukan, himbauan,


dengan anemia. Apabila sejak awal ajakan, memberikan informasi, memberikan
kehamilan tidak memenuhi kebutuhan kesadaran pada sekelompok orang atau individu.
masa hamil dengan cukup seperti
pemenuhan kebutuhan besi dan vitamin c. Pekerjaan
C dan zat besi mempunyai peran yang
penting dan saling membutuhkan dalam
pembentukan hemoglobin. Pada
penelitian ini tidak ada hubunganyang
bermakna antara usia ibu dengan
peningkatan kadar profil darah9

b. Pendidikan
Pada penelitian ini tidak ada hubungan
yang bermakna antara pendidikan
dengan peningkatan kadar profil darah.
Mayoritas tingkat pendidikan responden
adalah menengah (SMP dan SMA).
Pendidikan merupakan upaya perilaku
25
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK

============================================================================================
Pada penelitian ini tidak ada dengan peningkatan kadar profil darah.
hubungan pekerjaan terhadap Anemia juga sering terjadi pada ibu yang
peningkatan kadar profil darah. sering hamil dan dengan jarak
Sumber mata pencaharian kehamilan yang terlalu dekat, semakin
keluarga dilokasi penelitian banyak jumlah kehamilan seorang ibu
sebagai petani dan buruh maka akan semakin tinggi terjadi resiko
bangunan. Besar kecilnya anemia. Penelitian di kuningan, Jawa
pendapatan mempengaruhi Barat pada tahun 2010 diperoleh hasil
sikap dan perilaku individu bahwa kelompok ibu multigravida atau
untuk melakukan sesuatu. kehamilan yang lebih dari satu kali
memiliki resiko kemungkinan terjadinya
d. Gravida anemia sebesar 1.289 kali dibandingkan
Pada penelitian ini tidak dengan ibu primigravida.
ada hubungan antara gravida

A. Hasil Beda Rerata Selisih Sebelum Dan Setelah Dilakukan


Intervensi Antar 2 Kelompok

P-Value
0.025
0.02
0.015 P-Value
0.01 0.005
0
Hemoglobin Hematokrit TrombositEritrosit

Results obtained independent t-test concluded that there is the effect of


Sig value <0.05 which indicates that green bean juice to increased levels of
there is a difference between the hemoglobin, hematocrit, platelets, and
average value after intervention on erythrocytes.
hemoglobin levels (sig.0,000),
hematocrit (sig. 0.001), platelet count
(sig.0,02) and the number of
erythrocytes (sig.0,000). it can be

26
B. Perbedaan Sebelum Dan Setelah Intervensi Pada Kelompok
Kontrol dan Kelompok Perlakuan

Diagram 6 : Kadar Diagram 7 :Kadar Hematokrit


Hemoglobin
11 35
10
9 30
8
25
Pre-test Post-test

Kontrol Intervensi 20

Pre-test Post-test

Kontrol Intervens

Diagram 6 Results the average hemoglobin Diagram 7 Results the average hematocrit
levels before consumption Fe tablet is 8.6 g / levels before consumption Fe tablet is
dl. While the average level of hemoglobin after 27,38%. While the average level of
iron tablet consumption on a day-15 is 9.6 hematocrit after iron tablet consumption on a
gr/dl. Average hemoglobin levels prior to the day-15 is 28,75%. Average hematocrit levels
consumption of green bean juice and tablet Fe
300 prior to the consumption of green bean juice
is and tablet Fe is 26,91%. While the average
250gr/dl. While the average hemoglobin levels hematocrit levels after consumption of green
8.2
bean juice and tablet Fe is 30,74%.
after consumption of green bean juice and
200
tablet Fe is 10.15
Pre-testgr/dl. Post-test Diagram 9 :Kadar Eritrosit
Kontrol
Diagram 8 :Kadar Intervensi
Trombosit 5

Pre-test Post-test

Kontrol Intervensi

Diagram 8 Results the average platelet levels Diagram 9 Results the average erythrocytes
before consumption Fe tablet is 224,65 ribu/ul. levels before consumption Fe tablet is 3,40
While the average level of platelet after iron juta/ul. While the average level of
tablet consumption on a day-15 is 235,05 erythrocytes after iron tablet consumption on
ribu/ul. Average platelet levels prior to the a day-15 is 3,56uta/ul. Average erythrocytes
consumption of green bean juice and tablet Fe levels prior to the consumption of green bean
is 233,85 ribu/ul. While the average platelet juice and tablet Fe is 3,48uta/ul. While the
levels after consumption of green bean juice average erythrocytes levels after
and tablet Fe is 255,25 ribu/ul.
consumption of green bean juice and tablet Fe is 4,07uta/ul.

Tabel 1 : Kadar Hemoglobin

Kadar HB Mean±SD; Median; Min±Max


(gr/dl) Kontrol (n=20) Intervensi (n=20) P-Value
Pre (H-1) 8,6±0,84; 8,75; 8.2±0,675; 8,30; 0,134
7,3±10,0 7,3±9,4
Post (H-15) 9,6±0,87; 9,60; 10,15±0,65; 10,0; 0,037
8,4±11,3 9,1±11,2
Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah
Intervensi

P-value 0,000 0,000


0,000
Rerata Selisih

0,94±0,24; 1; 0,2±1,3 1,83±0,41; 1,85;

1,20±2,90

Berdasarkan hasil uji t test kontrol lebih kecil dibandingkan dengan


independent diperoleh nilai signifikasi nilai alpha (0,000<0,05) maka Ho
sebelum intervensi (H-1) pada kelompok Ditolak. Artinya ada perbedaan rata
kontrol dan kelompok perlakuan lebih rata kadar hemoglobin pada kelompok
besar dari nilai alpha (0,134>0,05) kontrol. Setelah dilakukan intervensi
maka Ho diterima, artinya tidak ada rata rata kadar hemoglobin mengalami
perbedaan kadar hemoglobin antara peningkatan yaitu sebesar 0,9040 gr/dl.
kelompok kontrol dan kelompok Sedangkan nilai p value pada Pre (Hari
intervensi. Sementara nilai signifikasi ke 1)-Post (Hari ke 15) pada kelompok
setelah intervensi (H-15) pada kelompok intervensi lebih kecil dibandingkan
kontrol dan kelompok intervensi lebih dibandingkan dengan nilai alpha
kecil dari nilai alpha (0,037<0,05) maka (0,000<0,05) maka Ho Ditolak. Artinya
Ho ditolak, artinya ada perbedaan ada perbedaan rata rata kadar
kadar hemoglobin antara kelompok hemoglobin pada kelompok intervensi.
kontrol dan kelompok intervensi. Setelah dilakukan ntervensi rata rata
kadar hematokrit mengalami
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat
peningkatan yaitu sebesar 1,8400 gr/dl.
dilihat bahwa nilai p value pada Pre (Hari
ke 1)-Post (Hari ke 15) pada kelompok

Tabel 2 : Kadar Hematokrit

Kadar Mean±SD; Median; Min±Max


HCT Kontrol (n=20) Intervensi (n=20) P-
(%) Value
Pre (H- 27,38±1,69;27,8;23,4±29,5 26,91±2,12;27,2;23,0±29,4 0,440
1)
Post (H- 28,75±1,9; 28,5; 26,3±33,0 30,74±1,87; 30,8; 0.002
15) 27,5±34,3
Perbedaan Kadar Hematokrit Sebelum dan Sesudah Intervensi

P-value 0,010 0,000

Rerata Selisih
1,37±2,13; 0,8; -2,8±7,90 3,83±2,03; 3,25; 1,10±8,9 0,001

Berdasarkan hasil uji t test kontrol dan kelompok perlakuan lebih


independent diperoleh nilai signifikasi besar dari nilai alpha (0,44>0,05) maka
sebelum intervensi (H-1) pada kelompok Ho diterima, artinya tidak ada

perbedaan kadar hematokrit antara kadar hematokrit mengalami


kelompok kontrol dan kelompok peningkatan yaitu sebesar 1,37%.
intervensi. Sementara nilai signifikasi Sedangkan nilai p value pada Pre (Hari
setelah intervensi (H-15) pada kelompok ke 1)-Post (Hari ke 15) pada kelompok
kontrol dan kelompok intervensi lebih intervensi lebih kecil dibandingkan
kecil dari nilai alpha (0,002<0,05) maka dibandingkan dengan nilai alpha
Ho ditolak, artinya ada perbedaan (0,000<0,05) maka Ho Ditolak. Artinya
kadar hematokrit antara kelompok ada perbedaan rata rata kadar
kontrol dan kelompok intervensi. hematokrit pada kelompok intervensi.
Setelah dilakukan ntervensi rata rata
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat
kadar hematokrit mengalami
dilihat bahwa nilai p value pada Pre (Hari
peningkatan yaitu sebesar 3,8351%.
ke 1)-Post (Hari ke 15) pada kelompok
kontrol lebih kecil dibandingkan dengan
nilai alpha (0,010<0,05) maka Ho
Ditolak. Artinya ada perbedaan rata
rata kadar hematokrit pada kelompok
kontrol. Setelah dilakukan intervensi
rata rata

Tabel 3 : Jumlah Trombosit

Kadar PLT Mean±SD; Median; Min±Max


(ribu/ul) P-
Kontrol (n=20) Intervensi (n=20)
Value

Pre (H-1) 224,65±27,4; 222,5; 233,85±26,3; 224,5; 0.286


180±307 198±291
Post (H-15) 235,05±24,3; 233,5; 255,25±27,4; 248,0; 0,018
199±303 209±319
Perbedaan Kadar Trombosit Sebelum dan Sesudah Intervensi

P-value 0,318 0,000

Rerata Selisih
10,4±45,3; 9; -108±98 21,4±8,14; 23; 1,0±32,0 0,298

Berdasarkan hasil uji t test sebelum intervensi (H-1) pada kelompok kontrol
independent diperoleh nilai signifikasi dan kelompok perlakuan lebih besar dari nilai
alpha (0,286>0,05) maka Ho diterima, Berdasarkan tabel 3 diatas dapat
artinya tidak ada perbedaan kadar
dilihat bahwa nilai p value pada Pre (Hari
trombosit antara kelompok kontrol dan ke 1)-Post (Hari ke 15) pada kelompok
kelompok intervensi. Sementara nilai
kontrol lebih kecil dibandingkan dengan
signifikasi setelah intervensi (H-15) pada nilai alpha (0,318>0,05) maka Ho
kelompok kontrol dan kelompok
Diterima. Artinya tidak ada perbedaan
intervensi lebih kecil dari nilai alpha rata rata kadar trombosit pada kelompok
(0,018<0,05) maka Ho ditolak, artinya
kontrol. Setelah dilakukan intervensi
ada perbedaan kadar trombosit antara rata rata kadar trombosit mengalami
kelompok kontrol dan kelompok
peningkatan yaitu sebesar 10,400
intervensi. ribu/ul. Sedangkan nilai p value pada Pre
(Hari ke 1)-Post (Hari ke 15) pada
kelompok intervensi lebih kecil
dibandingkan dibandingkan dengan nilai
alpha (0,000<0,05) maka Ho Ditolak.
Artinya ada perbedaan rata rata kadar
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK

============================================================================================

Setelah dilakukan ntervensi rata rata


kadar trombosit mengalami peningkatan
yaitu sebesar 21,400 ribu/ul.

Tabel 4 : Jumlah Eritrosit

Kadar Mean±SD; Median; Min±Max


RBC Kontrol (n=20) Intervensi (n=20) P-Value
(juta/ul)
Pre (H-1) 3,40±0,15; 3,39; 3,48±0,226; 3,48; 0,234
3,22±3,78 3,07±3,83
Post (H-15) 3,56±0,13; 3,56; 4,07±0,179; 4,01; 0,000
3,33±3,84 3,74±4,32
Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum dan Sesudah Intervensi

P-value 0,000 0,000

Rerata Selisih
0,15±0,08; 0,11; 0,59±0,12; 0,59; 0,000
0,06±0,33 0,34±0,8

Berdasarkan hasil uji t test juta/ul. Sedangkan nilai p value pada Pre
independent diperoleh nilai signifikasi (Hari ke 1)-Post (Hari ke 15) pada kelompok
sebelum intervensi (H-1) pada
kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan lebih besar dari nilai alpha
(0,234>0,05) maka Ho diterima,
artinya tidak ada perbedaan kadar
eritrosit antara kelompok kontrol dan
kelompok intervensi. Sementara nilai
signifikasi setelah intervensi (H-15)
pada kelompok kontrol dan kelompok
intervensi lebih kecil dari nilai alpha
(0,000<0,05) maka Ho ditolak,
artinya ada perbedaan kadar eritrosit
antara kelompok kontrol dan kelompok
intervensi.

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat


dilihat bahwa nilai p value pada Pre
(Hari ke 1)-Post (Hari ke 15) pada
kelompok kontrol lebih kecil
dibandingkan dengan nilai alpha
(0,000<0,05) maka Ho Ditolak.
Artinya ada perbedaan rata rata kadar
eritrosit pada kelompok kontrol.
Setelah dilakukan intervensi rata rata
kadar hematokrit mengalami
peningkatan yaitu sebesar 0,1575
29
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK

============================================================================================
intervensi lebih kecil
dibandingkan dibandingkan
dengan nilai alpha (0,000<0,05)
maka Ho Ditolak. Artinya ada
perbedaan rata rata kadar
eritrosit pada kelompok
intervensi. Setelah dilakukan
ntervensi rata rata kadar
hematokrit mengalami
peningkatan yaitu sebesar
0,5945 juta/ul.

4. PEMBAHASAN
Artinya ada pengaruh
pemberian jus kacang hijau
(Phaseolus Radiatus) terhadap
peningkatan kadar profil darah
yaitu hemoglobin, hematokrit,
eritrosit, namun tidak pada
trombosit. Secara fisiologis
hemodulusi terjadi akibat
bertambahnya sel sel darah
dibandingkan dengan
bertambahnya plasma, sehingga
terjadi pengenceran darah.

Cara lain untuk menurunkan


angka kejadian anemia pada ibu
hamil tidak hanya dengan
diberikan tablet tambah darah,
tetapi harus ditunjang dan
dibantu dengan memberikan
asupan nutrisi yang kaya akan
zat besi13. Vitamin C dapat
meningkatkan absorbsi zat besi
nonhem sampai empat kali lipat.
Vitamin C dengan zat besi

30
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK

============================================================================================
mReecmeivpedu: n09yAagiustuss e20n1y8a::wReaviseda: 0s8coSerpbteamtber tablet Fe dengan nilai
kompleks yang larut dan mudah alpha (0,000<0,05).
diabsorbsi, karena itu sayur sayuran 2. Pemberian jus kacang hijau berpengaruh
segar dan buah buahan yang terhadap peningkatan kadar hematokrit
mengandung banyak vitamin C baik pada ibu hamil dengan anemia yang
dimakan untuk mencegah anemia 14 mendapatkan

ini akan bergabung dengan apoferritin


membentuk ferritin yang kemudian
akan disimpan16.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh


Hellty pada tahun 2010 yang
menunjukkan bahwa jus kacang hijau
mempunyai pengaruh yang bermakna
terhadap peningkatan kadar
hemoglobin dan sel sel darah pasien
kanker yang menjalani kemoterapi
setelah diberikan jus kacang hijau
sebanyak 2 gelas (250 cc setiap gelas)
perhari selama 7 hari. Rata rata
peningkatan kadar hemoglobin,
eritrosit, leukosit, dan trombosit secara
berurutan adalah 1,12 gr/dl, 0,5
juta/ul, 112 ribu/ul dan 97,43

ribu/ul 6.

Penelitian yang dilakukan oleh Nora


Maulina tahun 2013, membuktikan
bahwa pemberian kacang hijau dengan
dosis 18 gr/BB/hari dan 36 gr/BB/hari
yang diberikan pada tikus putih
membuktikan bahwa pemberian kacang
hijau sangat efektif terhadap
peningkatan kadar hemoglobin karena
kandungan dari kacang hijau yaitu zat
besi7.Vitamin C dan zat seng yang
membantu dalam proses absorbsi besi
dan membantu melepaskan zat besi
dari tempat penyimpanannya serta
sangat berperan dalam meningkatkan
absorbsi zat besi non heme menjadi 4
kali lipat17.

5. KESIMPULAN
1. Pemberian jus kacang hijau
berpengaruh terhadap peningkatan
kadar hemoglobin pada ibu hamil
dengan anemia yang mendapatkan
suplementasi tablet Fe dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai
30
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK

============================================================================================
mReecmeivpedu: n09yAagiustuss e20n1y8a::wReaviseda: 0s8coSerpbteamtber tablet Fe dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari Soebroto, I. Cara mudah mengatasi
nilai alpha (0,001<0,05). Cucu. H. Faktor-faktor yang
berhubungan dengan anemia gizi
3. Pemberian jus kacang hijau pada ibu hamil di Puskesmas
berpengaruh terhadap Jalaksana Kuningan Tahun 2010.
peningkatan kadar Eritrosit Jurnal Kesehatan Kartika.
pada ibu hamil dengan
anemia yang mendapatkan problem anemia. Yogyakarta:Bangkit.
suplementasi tablet Fe
2009. 54p.
dengan nilai signifikansi lebih
kecil dari nilai alpha Proverawati, Atikah. Anemia dan
(0,000<0,05). Anemia Kehamilan. Yogyakarta:
4. Pemberian jus kacang hijau Nuha Medika. 2011. 21p.
tidak berpengaruh terhadap
peningkatan kadar Trombosit Healtty. Pengaruh jus kacang hijau
pada ibu hamil dengan terhadap kadar hemoglobin dan
anemia yang mendapatkan jumlah sel darah dalam konteks
suplementasi tablet Fe asuhan keperawatan pasien
dengan nilai signifikansi lebih kanker dengan kemoterapi di
besar dari nilai alpha
(0,298>0,05).

DAFTAR PUSTAKA

Argana, G, dkk. Vitamin C


sebagai factor dominan
untuk kadar hemoglobin
pada wanita usia 20-35
tahun. Jurnal Kedokteran
Trisakti. Januari-Maret
2006, Vol 23 No.1.2002.

Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu


Gizi. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama. 2004. 75p.

Astria, Y. Nurbaeti, odan


Rosidati,C. Hubungan
karakteristik ibu hamil
dengan kecemasan dalam
menghadapi persalinan.
Majalah keperawatan
Unpad (nursing

Bakta. I.M. 2007. Hematologi


klinik ringkas. Jakarta :
EGC. 2007. 32p.Journal of
Padjajaran University).
2009.

31
Jurnal Kebidanan Kestra (JKK)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKK

============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September
2018:: Pasca Sarjana Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas
Indonesia. 2008.

Nora, M. Pengaruh Pemberian Kacang


Hijau (Phaseolus Radiatus)
Terhadap Peningkatan Kadar
Hemoglobin Tikus Putih (Rattus
Norvegicus) Jantan Galur wistar.
Program Pasca sarjana Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas
Sumatera Utara. 2009.

Salmariantity. Faktor-Faktor Yang


Berhubungan Dengan Anemia
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Gajah Mada
Tembilahan Kabupaten Indragiri
Hilir Tahun 2012. Program
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Peminatan Kebidanan Komunitas
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia. 2013.

Varney, H. Buku ajar Asuhan


Kebidanan Edisi 4. Jakarta :
Penerbit buku kedokteran EGC.
39 p.

31
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol.6(2) 2018

PENINGKATAN KADAR Hb IBU HAMIL DENGAN JUS KURMA DAN


SARI KACANG HIJAU DI KOTA PEKALONGAN

Increasing Hb Levels of Pregnant Women with Dates Palm Juice and


Green Bean Juice in Pekalongan

Miftachul Jannah1), Millatin Puspaningtyas2)


*)
Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

E-mail: itajannah88@yahoo.com

Telp. 085102998866

DOI: 10.13057/placentum.v%vi%i.22518

ABSTRAK

Latar Belakang: Anemia ibu hamil merupakan salah satu permasalahan nasional yang
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Anemia karena kekurangan
kadar Hb (hemoglobin) dalam darah dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu pada
masa kehamilan, persalinan, dan nifas.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experiment).
Jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 30 orang yang terbagi menjadi
2 kelompok, kelompok jus kurma dan sari kacang hijau.
Hasil: Hasil uji statistik menggunakan uji paired T-test didapatkan nilai p 0.555 yng
menunjukkan tidak ada kenaikan Hb ibu hamil setelah mengkonsumsi jus kurma.
Sedangkan hasil uji statistik paired T-test untuk kelompok sari kacang hijau yaitu
didapatkan nilai p 0.021 yang menunjukkan adanya kenaikan kadar Hb ibu hamil setelah
mengkonsumsi sari kacang hijau.
Simpulan: Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsumsi sari kacang hijau lebih
efektif dalam meningkatkan kadar Hb ibu hamil.

Kata kunci: Jus Kurma, Kadar Hb, Sari Kacang Hijau

1
Copyright © 2018, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969
ABSTRACT

Background: Anemia of pregnant women is one of the national problems that reflects the
well-being socio-economic of the community. Anemia due to lack of haemoglobin in the
blood can cause serious complications for the mother during pregnancy, childbirth, and
postpartum.

Method: The type of this research used is quasy experiment. The number of samples had
taken for this study were 30 people divided into 2 groups, dates palm juice and green
bean juice groups.

Results: Statistical test results using paired T-test obtained p value is 0.555 that showed
no increase haemoglobin level of pregnant women after consuming dates palm juice.
While the results of paired T-test statistics for green bean juice group obtained p value is
0.021 which indicates an increase in pregnant women's hemoglobin level after consuming
green bean juice.

Conclusion: The results of this study can be concluded that the consumption of green
beans juice is more effective in increasing pregnant women Hb levels than consumming
dates palm juice.

Keywords: Dates Palm Juice , Haemoglobin Level, Green Bean Juice

PENDAHULUAN darahan pada proses persalinan dan gang- guan


pada tumbuh kembang janin.
Anemia ibu hamil merupakan salah satu Kurma memiliki berbagai macam
permasalahan nasional yang mencermin- kandungan nutrisi seperti: kaliumasam sa-
kan nilai kesejahteraan sosial ekonomi lisilat, gula, vitamin A, thiamin, ribofla- vin,
masyarakat. Anemia pada masa kehamilan niasin, karatenoid, fosfor, serat pang- an, lemak
berpotensi berbahaya bagi ibu dan anak[1]. tak jenuh, serta zat besi[4]. Man- faat kurma bagi
Anemia karena kekurangan kadar Hb (he- kesehatan antara lain se-
moglobin) dalam darah dapat menyebab-
kan komplikasi serius bagi ibu pada masa
kehamilan, persalinan, dan nifas, serta da-
pat mengakibatkan abortus, partus prema-
turus, bahkan perdarahan post partum ka-
rena atonia uteri, syok, dan infeksi[2]. Ane-
mia diindikasikan bila kadar Hb kurang
dari 10 g/dl pada ibu hamil[3].
Ibu hamil yang mengalami anemia
pada masa kehamilan terjadi karena pro-
ses hemodilusi (pengenceran darah) yng
dimulai pada usia kehamilan 10 minggu
dan mencapai puncak pada 32-36 ming-
gu[2]. Anemia pada kehamilan harus sege-
ra diatasi untuk mencegah terjadinya per-
bagai anti diabetes, anti mikroba, anti in-
flamasi, anti oksidan, anti
hiperlipidemik, mencegah anemia,
rakhitis, dan osteoma- lasia, serta
memperlancar persalinan[5].
Kacang hijau merupakan salah
satu jenis kacang-kacangan dengan
kandungn zat besi yang tinggi,
terutama pada embrio dan kulit
bijinya. Kandungan nutrisi ka- cang
hijau bermanfaat bagi ibu hamil da-
lam pembentukan sel darah merah
dan mencegah anemia karena
kandungan fito- kimia yang
membantu proses hematopoie- sis,
serta kandungan lainnya seperti : kal-
sium, fosfor, besi, natrium, dan
kalium yang baik bagi ibu hamil[6].
Pemberian jus kurma dan sari
ka- cang hijau pada ibu hamil
sebagai pen- damping tablet zat besi
(tablet Fe) yang diberikan pada saat
ANC (Antenatal Care) diharapkan
dapat membantu me- ningkatkan
kadar Hb ibu hamil dan men- cegah
anemia pada kehamilan. Berdasar-
kan latar belakang tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk
engetahui efektifitas kon- sumsi jus
kurma dan sari kacang hijau ter-
hadap peningkatan kadar Hb ibu
hamil.

SUBJEK DAN METODE

Jenis penelitian yang digunakan


adalah eksperimen semu (quasi
experiment) di-
mana percobaan dilakukan untuk menge- den selama 14 hari proses pengambilan
tahui ada tidaknya pengaruh yang timbul data penelitian.
akibat diberikannya perlakuan pada ke- Analisa karakteristik responden ibu
lompok tertentu[7]. Desain eksperimen se- hamil dari kelompok perlakuan jus kurma
mu tidak memiliki batasan yang ketat, ter- dan kacang hijau antara lain umur, paritas,
hadap randomisasi. pekerjaan yang diketahui sebagai faktor-
Populasi dalam penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi kadar Hb ibu
ibu hamil trimester I dan II yang terdaftar hamil[9][10]. Data univariat dimasukkan ke-
diseluruh puskesmas Kota Pekalongan. dalam tabel dan dideskripsikan.
Pengambilan sampel penelitian meng- Analisa bivariat digunakan untuk
gunakan teknik multi-stage sampling, di- mengetahui peningkatan kadar Hb ibu ha-
mana sampel yang dipilih dalam peneliti- mil sebelum dan sesudah mendapatkan
an ini sudah melalui beberapa tingkat pen- perlakuan konsumsi jus kurma dan sari
cuplikan sampel[8]. Pencuplikan sampel kacang hijau. Data Hb sebelum dan sesu-
tingkat pertama yaitu memilih populasi dah perlakuan diuji normalitas data terle-
ibu hamil trimester I dan II terbesar di sa- bih dahulu menggunakan uji Shapiro
lah satu kecamatan, dilanjutkan dengan Wilk. Data yang berdistribusi normal sela-
pencuplikan sampel dari puskesmas yang njutnya diuji dengan uji statistik paired T-
ada dengan teknik random sampling. Jum- test. Hasil uji statistik paired T-test dinya-
lah sampel yang diambil untuk penelitian takan ada kenaikan Hb setelah perlakuan
ini sebanyak 30 orang yang terbagi men- jika didapatkan nilai p<0.05.
jadi 2 kelompok, 1 kelompok ibu hamil
yang mengkonsumsi jus kurma dan 1 ke- HASIL
lompok ibu hamil yang mengkonsumsi sa-
ri kacang hijau. Responden penelitian yang digunakan se-
Data dikumpulkan dengan menggu- banyak 30 ibu hamil trimester 1 dan 2
nakan instrument Hb digital dan lembar yang dibagi kedalam 2 kelompok perlaku-
observasi. Hb digital digunakan untuk me- an, yakni kelompok jus kurma dan kelom-
ngukur kadar Hb responden sebelum dan pok sari kacang hijau. Ibu hamil yang dia-
sesudah pemberian jus kurma dan sari ka- mbil sebagai responden penelitian dipillih
cang hijau. Sedangkan lembar observasi secara acak atau random dari kelompok
digunakan untuk observasi makanan, mi- umur 20-40 tahun dengan berbagai ma-
numan, dan obat yang dikonsumsi respon- cam latar belakang pekerjaan.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Responden
Tindakan < 20 Tahun 20-35 Tahun >35 Tahun
(f) % (f) % (f) %
Jus kurma 0 0 12 80 3 20
Sari kacang hijau 0 0 15 100 0 0
Total 0 0 27 90 3 10
Tabel 1 menunjukkan sebagian besar ibu berada pada rentang umur 20-35 tahun,
hamil yang menjadi responden penelitian yaitu sebesar 90%.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Paritas Responden
Tindakan 1 2-4 >4
(f) % (f) % (f) %
Jus kurma 5 33,3 9 60 1 6,7
Sarihijau
kacang 80 3 20 0 0
12
Total 17 56,7 12 40 1 3,3
Tabel 2 menunjukkan paritas responden memiliki resiko lebih besar untuk menga- lami
penelitian sebagian besar merupakan ibu anemia dibandingkan ibu hamil pada umur 20-
yang pertama kali hamil sebesar 56,7%. 30 tahun[1]. Setelah umur 30 ta- hun, resiko
Ada juga responden yang sudah hamil terjadinya anemia pada ibu ha-
lebih dari 4 kali yaitu sebesar 6,7%.
Analisis bivariat dalam penelitian
ini bertujuan untuk menentukan kenaikan
kadar Hb ibu hamil trimester 1 dan 2 yang
mendapat intervensi konsumsi jus kurma
dan sari kacang hijau pre test dan post test
menggunakan uji statistik Paired T-test
karena setelah dilakukan uji normalitas
data didapatkan kedua data yang berdistri-
busi normal.
Uji signifikansi Paired T-test dida-
patkan bahwa nilai signifikansi (p) yaitu
0.555 menggunakan ketentuan bahwa de-
rajat kesalahan (α) adalah 5% atau 0.05;
Ha diterima jika nilai signifikan (p) < α.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
nilai (p) 0.555 > 0.05 yang artinya tidak
ada kenaikan kadar Hb pada ibu hamil se-
telah mengkonsumsi jus kurma. Hasil uji
statistik Paired T–test didapatkan nilai
signifikansi pvalue 0.021 (p < 0.05) menu-
njukkan bahwa ada kenaikan kadar Hb pa-
da ibu hamil trimester 1 dan 2 setelah
mengkonsumsi sari kacang hijau.
Tabel 3 Analisa Data Bivariat Paired T-
test

Uji Statistik df Sig. (2-tailed)

Jus Kurma 14 .555


Sari Kacang
Hijau 14 .021

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan


bahwa umur responden paling besar bera-
da pada rentang umur 20-35 tahun seba-
nyak 27 orang (90%) dan umur lebih dari
35 tahun sebanyak 3 orang (20%). Menu-
rut Manuaba (2007) dan Prawirohardjo
(2007) menerangkan bahwa wanita yang
hamil pada umur kurang dari 20 tahun
mil akan meningkat tiap tahunnya, hemoglobin yang dapat mengangkut
dimana resiko tersebut bergantung oksigen lebih besar se- hingga membantu
pada keadaan sosial ekonomi dan mempercepat metabo- lisme dalam sel[15].
lingkungan setempat. Selain itu, Jika dibandingkan dengan kacang
angka kemaian dan kesakitan ibu hijau, kandungan protein maupun zat besi
meningkat resikonya pada persalinan di dalam kurma lebih kecil sehingga ke-
yang terlalu muda, yaitu dibawah 20 mampuan meningkatkan kadar hemoglo-
ta- hun, dan terlalu tua, yaitu diatas
35 tahun. Faktor fisik dan psikis ibu
hamil yang ber- umur lebih dari 35
tahun menjadi salah satu faktor
penyebab terjadinya anemia karena
penurunan daya tahan tubuh dan
defisiensi zat-zat nutrisi[11][12].
Berdasarkan hasil penelitian
sebagi- an besar responden termasuk
dalam kate- gori primigravida
(56.7%) dan grande multigravida
sebanyak (3.3%). Ibu hamil
primigravida dan multigravida
memiiki ri- siko terkena anemia pada
masa kehamilan. Anemia pada ibu
hamil primigravida dipe- ngaruhi
oleh pola makan tidak seimbang
sebelum hamil yang masih berlanjut
sete- lah memasuki masa kehamilan.
Sedang- kan anemia pada ibu hamil
grande multi- gravida terjadi karena
riwayat persalinan yang terlalu
sering akan menyebabkan pe-
ningkatan volume plasma darah yang
le- bih besar sehingga
mengakibatkan terjadi- nya
hemodilusi atau pengenceran darah
yang lebih besar pula[12][14].
Berdasarkan intervensi
penelitian dengan pemberian jus
kurma terhadap 15 ibu hamil
menunjukkan hasil bahwa rata- rata
kenaikan kadar Hb ibu hamil trimes-
ter 1 dan 2 setelah mengkonsumsi
jus kur- ma sebesar -0.14 yang
artinya tidak ada kenaikan signifikan
dikarenakan sebanyak 8 ibu hamil
mengalami penurunan kadar Hb
selama intervensi penelitian
diberikan. Hasil penelitian ini
berbeda dengn penda- pat Handita
(2010) yang menyebutkan ka-
ndungan zat besi dalam kurma
mampu membantu pembentukan
bin lebih sedikit. Hasil penelitian untuk mampu meningkatkan kadar Hb lebih baik
perlakuan dengan pemberian sari kacang Sesuai dengan hasil penelitian Heltty
hijau terhadap 15 ibu hamil didapatkan (2008) bahwa terdapat perbedaan pada ka-
hasil bahwa kenaikan kadar Hb ibu hamil dar Hb ibu hamil sebelum dan sesudah in-
trimester 1 dan 2 adalah 1.15, dimana se- tervensi sari kacang hijau dibandingkan
banyak 13 ibu hamil mengalami pening- dengan ibu hamil yang hanya mengkon-
katan kadar Hb selama intervensi peneli- sumsi tablet Fe[19].
tian diberikan. Kacang hijau merupakan salah satu jenis
Kacang hijau merupakan jenis kacang-kacangan yang memiliki kandung-
kacang-kacangan yang memiliki kandung- an zat besi tinggi, yaitu sebesar 7 mg. Ka-
an zat besi tinggi, baik untuk dikonsumsi ndungan zat besi dalam kacang hijau
oleh ibu hamil dan menyusui untuk menu- paling banyak terdapat pada embrio dan
njang masa pertumbuhan anak[16]. Kandu- kulit bijinya[6].
ngan zat besi dalam 100 gram kacang hi-
jau (7 mg) mampu memenuhi kebutuhan Konsumsi tablet Fe dan sari kacang hijau
zat besi pada ibu hamil trimester pertama,
yaitu 0.8 mg, dan ibu hamil trimester
kedua dan ketiga yang meningkat menjadi
6.3 mg[17].
Nilai signifikansi uji paired T-test

jus kurma yaitu 0.555 yang berarti p >


0.05 menunjukkan tidak ada pengaruh pa-
da pemberian jus kurma dalam peningkat-
an kadar Hb ibu hamil. Hal ini terjadi ka-
rena beberapa ibu hamil kelompok perla-
kuan jus kurma tidak rutin mengkonsumsi
tablet Fe yang diberikan oleh tenaga kese-
hatan dan pekerjaan sebagai buruh pabrik
yang dilakukan secara bergantian atau
shift. Kerja shift memiliki efek yang ku-
rang baik pada kebiasaan makan yang
tidak sehat, dimana para pekerja tidak ter-
atur makan, cenderung sedikit mengkon-
sumsi makanan utama dan lebih banyak
mengkonsumsi makanan ringan atau
snack[18]. Kandungan zat besi pada kurma
sebanyak 0.90 mg tidak cukup untuk me-
menuhi kebutuhan zat besi ibu hamil apa-
bila tidak disertai dengan konsumsi tablet
Fe secara rutin dan juga beban kerja yang
berat.
Ibu hamil yang mengkonsumsi sari
kacang hijau mengalami peningkatan ka-
dar Hb yang signifikan dengan rata-rata
peningkatan sebesar 1.15 g/dL selama
pengambilan data penelitian. Kelompok
ibu hamil yang mengkonsumsi sari kacang
hijau masih rutin mengkonsumsi tablet Fe
yang didapatkan dari tenaga kesehatan.
KESIMPULAN

Hasil penelitian ini dapat


disimpulkan bahwa karakteristik
responden kedua ke- lompok
sebagian besar berumur 20-35 ta-
hun, pekerjaan responden sebagian
besar ibu rumah tangga dan sebagian
besar pa- ritas promigravida. Hasil
perlakukan dida- patkan rata-rata
kenaikan Hemoglobin pa- da
kelompok yang mengkonsumsi sari
ka- cang hijau sebesar 2,15 gr/dl
sedangkan untuk kelompok
konsumsi jus kurma tidak ada
kenaikan yang signifikan karena
dida- patkan hasil -0,14 gr/dl.

DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba (2007). Pengantar


Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
2. Wiknjosastro (2010). Buku
Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka
3. Morgan GCH (2009). Obstetri &
Ginekologi Panduan Praktik.
Jakarta: EGC
4. Satuhu (2010). Kurma Khasiat
dan Olahannya. Jakarta:
Penebar Swadaya
5. Ulya S (2018). Skripsi. Pengaruh
Pemberian Ekatrak Daging Buah
Kurma Ajwa (Phoenix
dactyliferaL.) Terhadap Kadar
Hemoglobin pada Mencit (Mus
musculus) Bunting. Surabaya:
Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel
6. Astawan M (2009). Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Depok:
Penebar Swadaya
7. Notoatmodjo (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
8. Murti B (2013). Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
9. Oktaviani I, Makalew L, Solang SD. 2016. Profil Haemoglobin pada Ibu Hamil
Dilihat dari Beberapa Faktor Pendukung. JIDAN Volume 4 Nomor 1 (H. 22-30)
10. Mardi (2013). Kerja Shift Menjadi Pilihan. (Jurnal) tufts U. 3 Oktober 2013
11. Prawirohardjo.(2007). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP
12. Lulu (2009). Tesis. Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Anemia Pada Asuhan
Antenatal Di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. FKM UI. Depok

1
13. Prawirohardjo (2010). Ilmu Kebidanan --- Ed. 4, Cet. 3---. Jakarta: PT Bina
Pustaka
14. Herawati & Astuti (2010). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia
Gizi Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Jalaksana Kuningan Tahun 2010. Jurnal
Kesehatan Kartika. Hal 51-58
15. Handita (2010). Manfaat Kurma. http://yulieee.wordpress.com/2010
16. Akbar (2015). Aneka Tanaman Apotek Hidup di Sekitar Kita. Jakarta: One
Book
17. Tarwoto & Wasnidar (2013). Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil, Konsep dan
Penatalaksanaan. Jakarta: Trans Info Media
18. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat (2012). Gizi dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press
19. Heltty (2008). Tesis. Pengaruh Jus Kacang Hijau Terhadap Kadar Hemoglobin
dan Jumlah Sel Darah Dalam Konteks Asuhan Keperawatan Pasien Kanker
Dengan Kemoterapi di RSUP Fatmawati Jakarta. Jakarta : UI

Anda mungkin juga menyukai