Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PEMBERIAN KACANG HIJAU TERHADAP

PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN


PADA IBU HAMIL

ANALISIS JURNAL

Oleh

NAMA : RACHMAT ILOPONU, S.KEP.


NIM : 841417023
PUSKESMAS : SUWAWA KABUPATEN BONE
BOLANGO

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kadar hemoglobin merupakan suatu ukuran untuk mengetahui apakah
seseorang mengalami kurang darah atau tidak, dengan menggunakan alat bantu untuk
memeriksa kadar hemoglobin di dalam tubuh, pada ibu hamil dibedakan menjadi tiga
kategori yaitu normal > 11gr/%, anemia ringan 8-11gr/% dan anemia berat < 8 gr/%.
Badan kesehatan dunia World Health Organization (yang selanjutnya disingkat
WHO), melaporkan bahwa prevalensi ibu hamil yang mengalami defiensi besi sekitar
35-75%. Anemia defiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di negara yang sedang
berkembang daripada negara yang sedang maju yaitu sekitar 36% (atau sekitar 1400
juta orang) dari perkiraan populasi 3800 juta orang. Negara Indonesia memiliki
prevalensi anemia kehamilan yang masih tinggi, berdasarkan Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT, 2012) yaitu sekitar 40,1%. Berdasarkan laporan hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDA) Nasional tahun 2013 di 497 kabupaten di 33 provinsi
di Indonesia terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb
<11gr/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan kabupaten (36,4%)
dan pedesaan (37,8%).
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama
negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia.
Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada remaja dan ibu hamil. Anemia
pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi Pada ibu hamil zat besi memiliki
peranan yang cukup penting untuk pertumbuhan janin. Zat besi selain dibutuhkan
untuk pembentukan hemoglobin yang berperan dalam penyimpanan dan
pengangkutan oksigen, juga terdapat dalam beberapa enzim yang berperan dalam
metabolisme oksidatuf, neurotransmitter dan proses katabolisme. Kekurangan zat
besi dalam kerjanya akan meyebabkan gangguan perkembangan anak, menurunkan
daya tahan tubuh dan menurunkan konsentrasi belajar.
Menurut Rustam Mochtar (2004) faktor yang mempengaruhi kejadian anemia
yaitu : sosial ekonomi, kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan
menstruasi, status gizi, dan absorbsi makanan.kehilangan darah yang disebabkan oleh
perdarahan menstruasi, karena jika kehilangan darah tubuh dengan segera menarik
cairan dari jaringan diluar pembuluh darah, akibatnya darah menjadi encer dan
presentasi sel darah merah berkurang. Remaja dengan status gizi yang rendah
memungkinkan untuk terjadinya anemia, karena gizi merupakan suatu proses
organisme yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi,
transportasi, penyimpanan dan metabolisme. Absobsi makanan yang dikonsumsi oleh
remaja harus memiliki jumlah kalori dan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan sesuai
karbohidrat, lemak, protein,vitamin, mineral,serat dan air.
Menurut Almatzier Sunita (2011), cara meningkatkan kadar Hb dalam tubuh
yaitu meningkatkan konsumsi makanan bergizi yakni makanan yang banyak
mengandung zat besi.
Kacang Hijau merupakan sumber makanan yang mengandung sumber protein,
kaya serat, rendah karbohidrat, mengandung lemak sehat, kaya vitamin-vitamin
seperti vitamin B lain, seperti riboslavin, B6, asam pantothenat, serta niasin. Vitamin
yang terkandung didalamnya membanrtu meningkatkan energy dan metabolisme
tubuh dan mineral kaya enzim aktif.
1.2.Tujuan
Menganalisa pengaruh pemberian kacang hijau terhadap peningkatan kadar
hemoglobin pada ibu hamil.
1.3.Manfaat
1.3.1. Manfaat Teoritis
Bagi Program Studi Profesi Ners Universitas Negeri Gorontalo, melalui analisis
jurnal yang disusun ini semoga dapat dijadikan sebagai perkembangan teori yang dapat
diterapkan dalam teori tambahan dan aplikasi dalam asuhan keperawatan.
1.3.2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
Diharapkan analisis jurnal ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
perawat dalam asuhan keperawatan professional.
b. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan analisis jurnal ini dapat dijadikan tambahan teori dan bahan bacaan
tentang penanganan masalah anemia yang sering terjadi pada ibu hamil
c. Bagi Puskesmas
Diharapkan analisis jurnal ini dapat menjadi masukan bagi Pusekesmas dalam
melaksanakan penyuluhan guna membantu ibu hamil yang memiliki riwayat
anemia atau kurang darah.
BAB II
METODE DAN TINJAU TEORITIS
2.1. Metode Pencarian
Analisi jurnal ini menggunakan 2 metode pencarian jurnal yaitu Google
Schoolar, Research Gate.

Penelusuran melalui kata kunci pada


tanggal 14 Desember 2019. Pada database
google scholar dan research gate.

Hasil:
• Google Schoolar : 3
• Recearch Gate : 1

Screening: Jumlah jurnal yang sesuai


dengan kriteria sampel jurnal: 4

Kata Kunci:
1. Kacang Hijau, Kadar Hemoglobin
2. Anemia, pregnant women, green
bean juice, blood profile level
3. Kacang hijau, Kadar haemoglobin
4. mungbean juice, anemia pregnant
women, hemoglobin levels
2.2. Konsep tentang tinjauan teoritis
2.2.1 Kacang Hijau
Kacang hijau salah satu bahan makanan yang mengandung zat-zat yang
diperlukan untuk pembentukkan sel darah sehingga dapat mengatasi efek penurunan
Hb. Kacang hijau dapat berperan dalam pembentukan sel darah merah dan mencegah
anemia karena kandungan fitokimia dalam kacang hijau sangat lengkap sehingga dapat
membantu proses hematopoiesis. Kacang hijau juga memiliki kandungan vitamin dan
mineral. Mineral seperti kalsium, fosfor, besi, natrium dan kalium banyak terdapat pada
kacang hijau. Cara Membuat Minuman Kacang Hijau. Bahan 100 gr kacang hijau , 2
sendok makan gula pasir , 500 cc air Cara membuat Kacang Hijau dicuci bersih ,
Rendam kacang hijau dengan air hingga pecah kira- kira 1 jam, Setelah itu rebus 500
cc air hingga mendidih, lalu masukkan rendaman kacang hijau, Tunggu sampai lunak,
lalu masukkan gula pasir. Aduk sampai gula larut, lalu matikan apinya. Tunggu sampai
dingin, Setelah itu bisa disajikan diminum 2 kali sehari yaitu pagi hari dan siang hari
(Mustakim 2013).
Hal ini sesuai dengan pendapat Astawan (2009) bahwa kacang hijau selain
memiliki kandungan zat besi, vitamin c, dan zat seng yang berperan dalam penanganan
anemia defisiensi besi. Kacang hijau juga mengandung vitamin A sebesar 7 mcg dalam
setengah cangkirnya. Untuk meningkatkan daya cerna protein tersebut, kacang hijau
harus diolah terlebih dahulu melalui proses pemasakan, seperti perebusan, pengukusan,
dan sangria.
2.2.2. Hemoglobin
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam
sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin merupakan protein yang berada
dalam sel darah merah. Terjadinya perubahan kadar hemoglobin di dalam darah dapat
menandakan terjadinya gangguan kesehatan, terutama yang menyangkut darah. Fungsi
hemoglobin yaitu membawa oksigen ke seluruh tubuh, tepatnya untuk organ dan
jaringan tubuh. Kandungan oksigen yang terikat dengan hemoglobin pada sel darah
yang membuat darah menjadi berwarna merah.
Ukuran kadar hemoglobin tergantung usia dan jenis kelamin. Pada wanita dewasa
di atas usia 18 tahun, kadar hemoglobin normal yaitu 12 sampai 15 g/dl. Kemudian,
untuk pria dewasa diatas usia 18 tahun, kadar hemoglobin normal yaitu 13 sampai 17
g/dl. Ketika kondisi hemoglobin seseorang lebih tinggi atau lebih rendah daripada
jumlah normal, dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.
1. Kadar Hemoglobin Rendah
Kadar hemoglobin rendah atau kekurangan hemoglobin berarti ada sesuatu pada
tubuh Anda. Misalnya kekurangan nutrisi, kehabisan darah karena operasi,
menderita anemia atau kelainan darah, memiliki masalah dengan ginjal, maupun
adanya paparan radiasi.
2. Kadar Hemoglobin Tinggi
Kadar hemoglobin tinggi juga menunjukkan bahwa ada kelainan pada tubuh. Pada
saat hemoglobin tinggi, berarti tubuh Anda kemungkinan mengidap gangguan
sumsum tulang, penggunaan obat yang tidak tepat, kanker, penyakit paru, atau
kebiasaan merokok. Ada juga faktor lingkungan yang menyebabkan kadar
hemoglobin menjadi tinggi, seperti tinggal di daerah dataran tinggi (Amalia,
2016).
2.2.3. Ibu Hamil
Satu kondisi yang menjadi momok selama kehamilan yaitu anemia, maka
diperlukan pemeriksaan darah untuk melihat kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah.
Selanjutnya hasil yang didapat kita bandingkan dengan standar Hb normal Ibu
hamil sesuai dengan usia kandungannya saat ini (Miyata & Proverawati 2010).
Anemia pada ibu hamil berarti rendahnya kadar Hb pada darah yang berarti juga
bahwa hanya ada sedikit darah merah yang beredar. Padahal sel darah merah
dengan kadar Hb di dalamnya ini bertugas mentransfer oksigen di dalam tubuh.
Ibu hamil memang memiliki risiko yang tinggi untuk terkena anemia (kadar Hb
rendah). Kondisi paling umum adalah anemia kekurangan zat besi, suatu kondisi
di mana ibu hamil tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk
membawa oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap sel di dalam
jaringan tubuh (Aulia, Sunarto, & Rahayuni, 2019).
Ibu hamil akan memiliki risiko mengalami anemia yang lebih tinggi apabila:
1. Hamil dengan jarak kehamilan sebelumnya begitu dekat (< 2 tahun)
2. Hamil anak kembar
3. Sering muntah karena morning sickness
4. Asupan zat besi yang kurang dari makanan
5. Menstruasi yang berat pra-kehamilan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Author Judul Metode Hasil Source
Siti Nur Pengaruh Desain penelitian Hasil penelitian Google
Asyah pemberian yang digunakan yang didapatkan scholar
Jamillah kacang hijau adalah penelitian bahwa Kadar http://garuda.ri
Ahmad terhadap pra hemoglobin pada stekdikti.go.id/
2019 peningkatan eksperimental ibu hamil trimester documents/det
kadar III di Puskesmas ail/1038197
hemoglobin Naioni Kupang
pada ibu setelah pemberian
hamil kacang hijau
trimester III terletak pada nilai
di puskesmas 11,1-12,0 mg/dl
naioni sehingga terdapat
pengaruh
pemberian kacang
hijau terhadap
peningkatan kadar
hemoglobin pada
ibu hamil trimester
III di Puskesmas
Naioni Kupang
Stefani Pengaruh Metode Hasilnya Google
Anastasi pemberian penelitian yang menunjukkan scholar
a Sitepu, jus kacang digunakan peningkatan kadar http://ejournal.
dkk. hijau eksperimental hemoglobin, medistra.ac.id/i
2018 (phaseolus semu dengan hematokrit, dan ndex.php/JKK
radiatus) pretest eritrosit (p =
terhadap nonrandomized 0,000), yang
peningkatan dan posttest berarti bahwa
kadar profil dengan desain pemberian jus
darah pada kelompok kacang hijau
ibu hamil kontrol. untuk wanita
dengan hamil dengan
anemia yang anemia
mendapatkan mempengaruhi
suplementasi peningkatan kadar
tablet fe hemoglobin,
(studi kasus hematokrit, dan
di wilayah eritrosit. Untuk
kerja layanan kesehatan,
puskesmas jus kacang hijau
kedungmund diharapkan dapat
u semarang) digunakan sebagai
alternatif untuk
mengatasi anemia
pada ibu hamil.
Amirul Efektifitas Desain penelitian Hasil penelitian Google
Amalia, minuman Pra- Eksperimen menunjukkan scholar
2016 kacang hijau dengan bahwa rata-rata https://jurnal.u
terhadap menggunakan kadar hemoglobin nimus.ac.id/ind
peningkatan pendekatan one (Hb) 9,6 gr/dl atau ex.php/psn120
kadar hb group pra test- mengalami anemia 12010/article/v
post test design. ringan sebelum iew/2067
pemberian
minuman kacang
hijau, dan rata-rata
kadar hemoglobin
(Hb) 10,6 gr/dl
atau tidak anemia
setelah pemberian
minuman kacang
hijau. Ada
pengaruh
pemberian
minuman kacang
hijau terhadap
peningkatan kadar
hemoglobin (Hb)
dengan p = 0,000.
Vina Pengaruh Penelitian ini Rerata Research
pemberian menggunakan peningkatan kadar Gate
Aulia
sari kacang rancangan hemoglobin https://www.re
2019 hijau (vigna Pretest-Posttest setelah intervensi searchgate.net/
radiata) Control pada kelompok publication/33
terhadap GroupDesign. perlakuan sebesar 3498067_peng
kadar 0.84 g/dl dan pada aruh_pemberia
hemoglobin kelompok kontrol n_sari_kacang
ibu hamil sebesar 0,71 g/dl. _hijau_vigna_r
anemia Berdasarkan hasil adiata_terhada
uji anova terdapat p_kadar_hemo
pengaruh yang globin_ibu_ha
tidak signifikan mil_anemia
(p=0,452)
pemberian sari
kacang hijau
terhadap kadar
hemoglobin ibu
hamil anemia
setelah dikontrol
dengan asupan
energi, protein, zat
besi, vitamin C dan
vitamin A.

3.2 Pembahasan
a. Pengaruh Pemberian Kacang Hijau Terhadap Peningkatan Kadar
Hemoglobin pada ibu hamil
Kandungan protein, karbohidrat, dan lemak pada kacang hijau mendukung
proses sintesis hemoglobin. Karbohidrat dan lemak membentuk suksinil-KoA
yang selanjutnya bersama glisin akan membentuk protoporfirin melalui
serangkaian proses porifirinogen. Protofirin yang terbentuk selanjutnya bersama
molekul heme dan protein globin membentuk hemoglobin. Kandungan glisin 0,9%
dari 22% jumlah asam amino total pada kacang hijau, sehingga kacang hijau selain
mampu membantu sintesis heme dalam hal zat besi juga mampu membantu
sintesis heme sebagai bahan pembentuk sintesis heme (Ahmad, 2019).
Berdasarkan hasil penelitian sebelum dan sesudah diberikan kacang hijau
memiliki perbedaan yang signifikan, setelah diberikan kacang hijau pada ibu hamil
trimester III kadar hemoglobin mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil uji
statistik wilcoxon, didapatkan Asymp. Sig. (2-tailed) atau ρ adalah 0,005 <α
(0,05), sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh pemberian
kacang hijau terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III
Kadar hemoglobin dipengaruhi oleh asupan zat makanan salah satunya yaitu
kacang hijau. Jika kacang hijau diolah secara benar dan diberikan kepada ibu hamil
maka dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil, sehingga dapat
mengurangi resiko yang dapat mengancam kehamilannya.
Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Heltty
(2008), membuktikan bahwa kacang hijau efektif dalam mengatasi anemia pada
pasien kanker dengan kemoterapi, karena konsumsi 2 cangkir kacang hijau dapat
memenuhi 50% kebutuhan besi harian dan 80% memenuhi kebutuhan harian
vitamin C dan vitamin lain seperti tiamin, riboflavin, dan niacin. Kacang hijau
kaya akan vitamin C dan zat besi yang dapat membantu meningkatkan kadar
hemoglobin, sehingga apabila dikonsumsi dengan benar maka dapat membantu
meningkatkan kadar hemoglobin seseorang
Pemberian jus kacang hijau (Phaseolus Radiatus) terhadap peningkatan kadar
profil darah yaitu hemoglobin, hematokrit, eritrosit, namun tidak pada trombosit.
Secara fisiologis hemodulusi terjadi akibat bertambahnya sel sel darah
dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi pengenceran darah.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hellty pada tahun 2010 yang
menunjukkan bahwa jus kacang hijau mempunyai pengaruh yang bermakna
terhadap peningkatan kadar hemoglobin dan sel sel darah pasien kanker yang
menjalani kemoterapi setelah diberikan jus kacang hijau sebanyak 2 gelas (250 cc
setiap gelas) perhari selama 7 hari. Rata rata peningkatan kadar hemoglobin,
eritrosit, leukosit, dan trombosit secara berurutan adalah 1,12 gr/dl, 0,5 juta/ul, 112
ribu/ul dan 97,43 ribu/ul.
Penelitian yang dilakukan oleh Nora Maulina tahun 2013, membuktikan bahwa
pemberian kacang hijau dengan dosis 18 gr/BB/hari dan 36 gr/BB/hari yang
diberikan pada tikus putih membuktikan bahwa pemberian kacang hijau sangat
efektif terhadap peningkatan kadar hemoglobin karena kandungan dari kacang
hijau yaitu zat besi. Vitamin C dan zat seng yang membantu dalam proses
absorbsi besi dan membantu melepaskan zat besi dari tempat penyimpanannya
serta sangat berperan dalam meningkatkan absorbsi zat besi non heme menjadi 4
kali lipat
Hal ini sesuai dengan pendapat Astawan (2009) bahwa kacang hijau selain
memiliki kandungan zat besi, vitamin c, dan zat seng yang berperan dalam
penanganan anemia defisiensi besi. Kacang hijau juga mengandung vitamin A
sebesar 7 mcg dalam setengah cangkirnya. Kekurangan vitamin A dapat
meperburuk anemia defisiensi besi. Pemberian suplementasi vitamin A memiliki
efek menguntungkan pada anemia defisiensi besi. Vitamin A memiliki banyak
peran di dalam tubuh, antara lain untuk pertumbuhan dan diferensiasi sel
progenitoreritrosit, imunitas tubuh terhadap infeksi dan mobilisasi cadangan zat
besi seluruh jaringan. Interaksi vitamin A dengan zat besi bersifat sinergis.
Berdasarkan jumlahnya, protein merupakan penyusunan utama kedua setelah
karbohidrat. Kacang hijau mengandung 20-25% protein. Protein pada kacang hijau
mentah memiliki daya cerna sekitar 77%. Daya cerna yang tidak terlalu tinggi
tersebut disebabkan oleh adanya zat antigizi, seperti anti tripsin dan tanin
(polifenol). Untuk meningkatkan daya cerna protein tersebut, kacang hijau harus
diolah terlebih dahulu melalui proses pemasakan, seperti perebusan, pengukusan,
dan sangrai.
b. Pengaruh pemberian sari kacang hijau (vigna radiata) terhadap kadar
haemoglobin pada ibu hamil
Cara lain untuk menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil tidak hanya
diberikan suplemen tablet Fe, tetapi harus ditunjang dan dibantu dengan
memberikan asupan makanan yang kaya akan zat besi. Salah satu jenis kacang-
kacangan yang mengandung zat besi tinggi adalah kacang hijau. Kacang hijau
mengandung zat-zat yang diperlukan untuk pembentukan sel darah sehingga dapat
mengatasi efek penurunan hemoglobin. Jumlah kandungan zat besi pada kacang
hijau sebanyak 6,7 mg per 100 gram kacang hijau. Vitamin C dalam kacang hijau
dapat meningkatkan absorbsi zat besi nonheme sampai empat kali lipat. Vitamin C
dengan zat besi mempunyai senyawa ascorbat besi kompleks yang larut dan mudah
diabsorbsi. Peranan vitamin C dalam proses penyerapan zat besi yaitu dengan
mereduksi besi ferri (Fe3+) menjadi ferro (Fe2+) dalam usus halus sehingga mudah
diabsorbsi, proses reduksi tersebut akan menjadi semakin besar apabila pH di dalam
lambung semakin meningkat sehingga dapat meningkatkan penyerapan zat besi
hingga 30%. Vitamin C menghambat pembentukan hemosiderin yang sukar
dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan (Sitepu, Suhartono, &
Hutabarat, 2018).
Kandungan asam amino pada kacang hijau cukup lengkap yang terdiri dari asam
amino esensial yakni isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, valin,
dan juga asam amino nonesensial yakni alanin, arginin, asam aspartat, asam
glutamat, glisin, triptofan dan tirosin. Kandungan protein, karbohidrat, dan lemak
pada kacang hijau mendukung proses sintesis hemoglobin. Karbohidrat dan lemak
membentuk suksinil-KoA yang selanjutnya bersama glisin akan membentuk
protoporfirin melalui serangkaian proses porifirinogen. Protofirin yang terbentuk
selanjutnya bersama molekul heme dan protein globin membentuk hemoglobin.
Kandungan glisin 0,9% dari 22% jumlah asam amino total pada kacang hijau,
sehingga kacang hijau selain mampu membantu sintesis heme juga sebagai bahan
pembentuk sintesis heme (Tarwoto & Wasnidar 2007).
Menurut Bovell-Benjamin (2000) menyatakan bahwa absorbsi besi dapat
meningkat 4 kali lipat dengan pemberian glisin. Penelitian tersebut dengan
menggunakan preparat iron bis-glycine yaitu senyawa besi-glisin kuat yang dapat
menghasilkan konfigurasi cincin heterosiklik ganda. Bentuk ini dipercaya dapat
melindungi besi dari faktor penghambat besi dan berbagai interaksi di usus halus.
Glisin juga turut membentuk antioksidan glutation yang dapat mempertahankan besi
dalam bentuk ferro, sehingga absorbsi besi dapat ditingkatkan.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik asumsi bahwa minuman kacang hijau dapat
meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah secara signifikan karena mengandung
zat besi, vitamin c, dan zat seng dan vitamin A memiliki banyak peran di dalam
tubuh, antara lain untuk pertumbuhan dan diferensiasi sel progenitoreritrosit,
imunitas tubuh terhadap infeksi dan mobilisasi cadangan zat besi seluruh jaringan,
untuk itu dianjurkan bagi para remaja atau mahasiswi untuk meminum kacang hijau
pada saat menstruasi atau setelah menstruasi karena untuk mencegah terjadinya
anemia defisiensi besi.
3.3 Implikasi Keperawatan\
Pemberian kacang hijau terhadap ibu hamil dapat memberikan dampak dalam
meningkatkan kadar hemoglobin, tentunya hal ini dapat menjadi metode dalam
menangani masalah anemia yang sering terjadi pada ibu hamil. Diharapkan
pemberian kacang hijau dapat di implikasikan dalam dunia keperawatan dan dapat
di jadikan intervensi dalam asuhan keperawatan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Pemberian kacang hijau dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan kadar
haemoglobin dalam tubuh. Terutama pada ibu hamil yang memiliki resiko kurang
darah. Kandungan protein, karbohidrat, dan lemak pada kacang hijau mendukung
proses sintesis hemoglobin. Jika kacang hijau diolah secara benar dan diberikan kepada
ibu hamil maka dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil.
4.2 Saran
4.2.1 Para perawat hendaknya bisa melakukan pendidikan kesehatan tentang manfaat
kacang hijau dalam meningkatkan kadar haemoglobin pada ibu hamil.
4.2.2 Bagi Ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi 100 g kacang hijau dalam sari
kacang hijau sebanyak 250 ml atau satu gelas perhari karena kandungan zat besi,
protein, vitamin C dan vitamin A yang terkandung dalam kacang hijau bermanfaat
untuk pembentukan zat besi dalam tubuh.
4.2.3 Bagi Puskesmas hendaknya selalu menyusun program pendidikan berkelanjutan
dalam menangani masalah anemia yang sering terjadi pada ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. N. (2019). Pengaruh Pemberian Kacang Hijau Terhadap Peningkatan


Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Naioni .
Amalia, A. (2016). Efektifitas Minuman Kacang Hijau Terhadap Peningkatan Kadar
Hb .
Astawan M. (2009) Sehat Dengan Hidangan Kacang Dan Biji-Bijian. Depok,
Penebar Swadaya.
Aulia, V., Sunarto, & Rahayuni, A. (2019). Pengaruh Pemberian Sari Kacang Hijau
(Vigna Radiata) Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia .
Helty. (2008) Pengaruh Jus Kacang Hijau Terhadap Kadar Hemoglobin Dan Jumlah
Sel Darah Dalam Konteks Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Dengan
Kemoterapi [Tesis]. Jakarta, Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia
Miyata & Proverawati. (2010) Nutrisi Janin Dan Ibu Hamil. Yogyakarta, Mulia
Medika. 7. Tarwoto & Wasnidar. (2007) Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil
Dan Konsep Penatalaksanaan. Jakarta, Trans Info Media
Mustakim M. (2013) Budidaya Kacang Hijau Secara Intensif. Yogyakarta, Pustaka
Baru Press.
Sitepu, S. A., Suhartono, & Hutabarat, V. (2018). Pengaruh Pemberian Jus Kacang
Hijau (Phaseolus Radiatus) Terhadap Peningkatan Kadar Profil Darah Pada
Ibu Hamil Dengan Anemia Yang Mendapatkan Suplementasi Tablet Fe (Studi
Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang) .

Anda mungkin juga menyukai