Anda di halaman 1dari 11

Proses Asuhan Gizi Terstandar

Kasus Osteoporosis
Untuk Memenuhi Matakuliah Diet Penyakit Tidak Menular
Yang dibina oleh Dr. Annasari Mustafa, SKM., M.Sc.

Nama : Alfa Laili Rohmatin


NIM : P17111171001
Kelompok : Satu

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI D IV GIZI
MALANG
2019
KASUS 1
A. Biodata
Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 58 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : panggang jln kenangan no 1945
Diagnosa Medis : Osteoporosis
Waktu/Tanggal Masuk RS :11- November 2018 jam 21.00

B. Keluhan Utama
Pasien mengeluh ngilu kaki kanan

C. Riwayat Kesehatan :
1. Riwayat penyakit sekarang
Ny. S umur 58 tahun datang ke RSI Nurhidayah dengan keluhan ngilu yang
sering dirasakannya pada lutut sejak 3 bulan yang lalu, rasa ngilu itu sudah
dirasakan sejak beberapa tahun yang lalu, namun Ny. S tidak memperdulikannya.
Ketika memeriksakan diri ke dokter Ny. S dianjurkan untuk tes darah dan rongent
kaki. Hasil rongent menunjukkan bahwa Ny. S menderita osteoporosis
Hasil TTV klien:
TD : 130/90 mmHg
N :80x/menit
S: 36,50c
RR : 20x/mnt

2. Riwayat penyakit dahulu


Riwayat kesehatan sebelumnya diketahui bahwa klien tidak pernah mengalami
penyakit seperti DM dan hipertensi dan tidak pernah dirawat di RS sebelumnya.

3. Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan bahwa tidak ada riwayat pentakit keluarga seperti yang
dialami pasien sekarang

4. Riwayat Makan Dahulu


Suka mengonsumsi buah-buahan tetapi tidak menyukai jenis sayuran. Sering
mengonsumsi makanan goreng-gorengan dan bersantan. Makan tidak teratur sehari
2x.

5. Riwayat Makan Sekarang


Hasil Recall :
E: 1770 kkal ; P: 35 gram ; L: 40 gram ; KH: 250 gram
D. Pengkajian Kebutuhan Dasar Klien

1. Aktifitas dan Latihan


Klien mengatakan tidak bisa mandi sendiri dan tidak bisa melakukan aktivitas
sendiri karena merasa ngilu. ADL dibantu oleh keluarga
2. Tidur dan istirahat
Sebelum sakit : pasien sebelum sakit bisa tidur 8 jam pada malam hari dan 2
jam pada siang hari.
Selama sakit : pasien hanya dapat tidur 5 jam pada malam hari dan 2 jam pada
siang hari
3. Kenyamanan dan Nyeri
P : pasien mengatakan nyerinya bertambah ketika berjalan
Q : pasien mengatakan nyerinya terasa seperti ditusuk-tusuk.
R : kaki kanan bagian lutut
S : skala nyeri 8
T : pasien mengatakan nyerinya terus menerus
4. Gizi
Pada saat dikaji pasien mengatakan tidak mengalami penurunan nafsu makan.
Pasien mengatakan tidak ada pantangan terhadap makanan tertentu pasien makan
di bantu oleh keluarganya. Jenis makanan yang di konsumsi adalah nasi, ikan, dan
sayur
5. Cairan , Elektrolit dan Asam Basa
Pasien mengatakan bisa minum atau mampu menghabiskan 4 gelas air minum
dan pasien tidak mengalami dehidrasi.
6. Oksigenasi
Pasien tidak menggunakan alat bantu bernapas. Pasien tidak mengeluh batuk.
7. Eliminasi Fekal/ Bowel
Klien mengatakan BABnya di bantu oleh keluarganya, saat dikaji oleh perawat
BAB klien padat dan berwarna coklat dan berbau kas
8. Eliminasi Urine
Pasien mengatakan bisa berkemih 2-3x/hari, pasien tidak menggunakan kateter,
pasien bisa BAK dengan di bantu oleh keluarganya
9. Sensori, Persepsi dan Kognitif
Pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran, dan pasien tidak mengalami
gangguan penglihatan, penciuman,pengecapan maupun sensasi taktil.

E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis.
TD : 130/90 mmHg N :80x/menit S: 36,50c RR : 20x/mnt
2. Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak terdapat kemerahan, matasimetris, konjungtiva
anemis, hidung simetris tidak menggunakan pernapasan cuping hidung.
3. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada peningkatan JVP, tidak
ada nyeri telan.
4. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat kemerahan
Auskultasi : suara pristaltik usus 7x/ mnit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : timpani
5. Genetalia
Tidak terkaji
6. Rectum
Tidak terkaji
7. Ekstremitas :
Atas :ROM ka/ki : 5/5
Capilary refil : 2 detik
Akral : hangat
Bawah : ROM ka/ki : 4/5
Capilary refil : 2 detik
Akral : hangat
Asuhan Gizi Terstandar

Nama : Ny. S
No. Register :
Ruang/Bed/Kelas : X/X/Kelas II
Usia : 58 tahun
Diagnosis : Osteoporosis
Penyakit
ASSESSMENT/REASSESSMENT KESIMPULAN
ANTROPOMETRI BB: 76 kg AD-1.1.5
TB: 165 cm Overweight
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
IMT:
𝑇𝐵²(𝑚)
76
:(1,652 )
: 27,9 (Overweight)
(Kriteria IMT menurut WHO tahun 1995)
BIOKIMIA
- -

FISIK-KLINIS FISIK: PD-1.1.4


Nyeri pada kaki
Ngilu pada kaki kanan (+)

KLINIS PD-1.1.9
(Tekanan darah
Pemeriksaan Hasil Normal tinggi)

Tekanan 130/90 < 120/80 mmHg


(JNC VII, 2003)
darah mmHg
Nadi 80 x/menit 60-100 x/mnt
(Depkes, 2009)
RR 20x/menit 16-20 x/mnt
(Depkes, 2009)
Suhu tubuh 36,5oC 36,5-37,5 oC
(Applied Medical
Information,
1996)
Kesadaran: compos mentis
RIWAYAT GIZI DAHULU
FH-1.2.2.5
1. Suka mengkonsumsi buah-buahan tapi tidak (Variasi makanan
menyukai jenis sayuran. kurang)
2. Sering mengkonsumsi makanan goreng- FH- 1.2.2.4
gorengan dan bersantan. (Pola makan tidak
3. Makanan tidak teratur sehari, 2x sehari. teratur)
4. Tidak mengalami penurunan nafsu makan FH- 1.2.2.2
5. Tidak ada pantangan terhadap makanan (Cenderung suka
tertentu makan makanan
berlemak)
SEKARANG
Hasil recalls:
E: 1770 kkal (98,36%)
P: 35 gram (51,85%)
L: 40 gram (100,05%)
KH: 250 gram (88,95%)
RIWAYAT RIWAYAT PENYAKIT DAHULU: CH-2.1.14
PERSONAL - (Osteoporosis)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA:
-
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
Osteoporosis
EDUKASI GIZI:
-
PEKERJAAN:
Swasta
PENDIDIKAN:
Tamat SMA
DIAGNOSA GIZI
NI-5.7.1 Kekurangan intake protein berkaitan dengan recall protein pasien yaitu defisit tingkat
berat ditandai dengan kondisi penyakit pasien berupa osteoporosis
NI-5.10.1 Kekurangan intake mineral berupa kalsium berkaitan dengan tidak suka
mengonsumsi sayur defisit tingkat berat pada protein ditandai dengan BDM < -1.
NC-3.3 Berat badan lebih/overweight berkaitan dengan pola makan yang salah yaitu suka
mengonsumsi makanan berlemak ditandai dengan IMT yang diatas batas normal.
NB-1.2 Sikap/ yang salah mengenai makanan berkaitan dengan pola makan tidak teratur yaitu
2x sehari ditandai dengan penyakit pasien berupa osteoporosis dan overweight.
INTERVENSI GIZI RENCANA MONITORING & EVALUASI
 AD-1.1.5 IMT
Diet Makanan Biasa Tinggi Kalsium  PD-1.1.4 Nyeri pada tulang
 PD-1.1.9 Tekanan darah
ND- 1.2 Modifikasi kandungan zat gizi  FH-1.2.2.5 Variasi makanan
pada makanan (cukup energi dan protein
 FH- 1.2.2.4 Pola makan
dan tinggi kalsium)
ND- 3.2.3 Penambahan vitamin D pada  FH- 1.2.2.2 Jenis makanan
makanan/suplemen  CH-2.1.14 Osteoporosis
ND- 3.2.4 Penambahan mineral berupa
Mg dan Fosfor pada makanan pasien
E-1.1 Edukasi gizi terkait pola makan
sehari-hari pada pasien
RC-1.4 Kolaborasi dengan profesi lain
terkait dengan monitoring berat badan
pasien

PERUBAHAN DIET :
-

Preskripsi Diet
1. Intervensi Diet
a. Tujuan Intervensi
 Memberikan asupan makan yang adekuat untuk mencapai berat badan ideal dan
status gizi yang optimal
 Memberikan makanan yang tinggi kalsium agar membantu mengurangi kerapuhan
tulang.
 Memberikan makanan yang tinggi vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium.
b. Prinsip diet
Energi cukup, Tinggi Vitamin D dan Kalsium
c. Syarat diet
 Energi sesuai kebutuhan untuk mencapai berat badan ideal dan memenuhi kebutuhan
energi yaitu 1799,41 kkal
 Protein yaitu 15% dari kebutuhan energi total yaitu 67,5 gram seperti sumber hewani,
nabati tempe, ikan, dan daging untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan juga
membantu menyeimbangkan cairan dalam tubuh dengan asam basa sehingga
menstabilkan PH dan untuk memenuhi kebutuhan protein.
 Lemak cukup yaitu 20% dari kebutuhan energi total yaitu 39,98 gram akan
ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan agar tidak memperberat kerja
lambung karena di dalam lambung terdapat enzim lipase yang mencerna lemak, selain
itu lemak juga menyebabkan menghambatnya penyerapan kalsium.
 Karbohidrat yaitu 60% dari kebutuhan energi total yaitu 269,9 gram yang bersumber
dari nasi, kentang dan jagung untuk memperoleh energi.
 Tinggi vitamin D yang bersumber dari susu, produk olahan susu (keju dan yoghurt),
kedelai, produk olahan kedelai, ikan, dan hati untuk membantu penyerapan kalsium.
 Tinggi Kalsium yang bersumber dari susu, sayuran hijau, ikan teri, udang, sarden, dll
untuk membantu mengurangi kerapuhan tulang.
 Tidak mengandung bahan makanan berbumbu yang tajam, baik secara termis,
mekanis, maupun kimia.
 Cairan cukup yaitu 7-8 gelas per hari untuk menggantikan cairan yang hilang.
 Berbentuk makanan biasa karena pasien tidak memiliki penurunan nafsu makan
 Cara pemberian yaitu dengan memberikan 3 makanan utama dan 2 makanan
selingan.

d. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi


Estimasi kebutuhan energi pasien menggunakan perhitungan Harris Benedict dengan
berat badan ideal berdasarkan Pedoman Pelayanan Dietetik RS, Depkes RI.
BBI
=(TB2 x 21)
=(1,652 x 21)
= 57,2 kg

BEE = 655 +(9,6 BB) + (1,7 TB) – (4,7 U)


= 655 + (9,6 x 57,2) + (1,7 x 165) – (4,7 x 58)
= 1211,73 kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1211,73 x 1,1 x 1,35
= 1799,41 kkal
 Protein = 15/100 x 1799,41
= 269,91/4
= 67,5 gram
 Lemak = 20/100 x 1799,41
= 359,9/9
= 39,98 gram
 Karbohidrat = 60/100 x 1799,41
= 1799,41/4
= 269,9 gram

2. Intervensi Edukasi/Konseling
a. Tujuan :
 Memberikan konseling mengenai pola makan yang seimbang dan sesuai dengan
kondisi penyakit pasien
 Memberikan konseling mengenai makanan dianjurkan, dibatasi, dan serta bahan
makanan yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi
 Memberikan konseling mengenai pola hidup sehat.
 Membimbing klien dan keluarga dalam merawat diri sesuai kondisi yang ada.
b. Metode : Konsultasi dan tanya jawab
c. Waktu : 30 menit
d. Tempat : Ruang rawat inap
e. Alat dan Bahan : Leaflet
f. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
g. Materi :
 Pola makan yang benar dan seimbang sesuai dengan diet yang dianjurkan
 Bahan makanan yang boleh dikonsumsi, dibatasi, dan dihindari.
 Pola hidup sehat.
 Motivasi
Contoh Menu Ny. S

E: 1799,41 kkal P: 67,5 gram L: 39,98 gram KH: 269,9 gram


Berat P L KH
Waktu Menu Bahan Makanan E (kkal) Ca (mg)
(gram) (gram) (gram) (gram)
Nasi jagung Nasi jagung 50 60.5 1.4 0.3 13.6 1.5
Pagi Teri 30 100.5 17.6 2.8 0 510.6
Sambal teri kering
08.00
Gula aren 10 36.9 0.1 0 9.4 37.7
Margarin 3 19.1 0 2.2 0 0
Tempe bumbu kuning Tempe 30 59.7 5.7 2.3 5.1 27.9
Kacang panjang 25 8.7 0.5 0.1 2 11.5
Urap-urap
Wortel 25 6.5 0.2 0.1 1.2 10.3
Toge kacang hijau 25 15.2 1.6 0.9 1.1 8.5
Kelapa parut 5 8.9 0.1 0.8 0.4 0.3
Buah pisang Pisang ambon 75 69 0.8 0.4 17.5 4.5
Sub Total 385 28 9.9 50.3 612.8
Snack Gethuk Singkong 100 131 1.1 0.3 31.9 19
10.00 Gula pasir 20 77.4 0 0 20 0.2
Kelapa parut 10 17.7 0.2 1.7 0.8 0.7
Sub Total 226.1 1.3 2 52.7 19.9
Nasi putih Beras giling 75 270.7 5 0.5 59.6 6
Ayam bumbu baldo Daging ayam 40 114 10.8 7.6 0 5.2
Siang
13.00 Minyak kelapa sawit 5 43.1 0 5 0 0.3
Tahu 40 30.4 3.2 1.9 0.8 42
Tahu fantasi kukus
Bihun 5 19 0 0 4.6 0.1
Wortel 5 1.3 0 0 0.2 2
Tepung terigu 5 18.2 0.5 0.1 3.8 0.8
Sayur sop Kembang kol 30 7.5 0.4 0.1 1.6 14.1
Buncis 15 5.2 0.3 0 1.2 6.9
Wortel 30 7.7 0.3 0.1 1.4 12.3
Buah apel Apel malang 50 29.5 0.1 0.2 7.7 3.5
Sub Total 546.6 20.6 15.5 80.9 93.2
Snack Kue bolu kukus Kue bolu kukus 100 207 4.4 2 42.9 12
16.00 Sub Total 207 4.4 2 42.9 12
Nasi putih Beras putih giling 50 180.4 3.3 0.3 39.8 4
Malam Rolade telur Telur ayam 50 77.6 6.3 5.3 0.6 25
18.00 Margarin 3 19.1 0 2.2 0 0
Pepes tempe bumbu Tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3 23.3
tomat
Tomat 10 2 0.1 0 0.3 1.6

Sayur bening Bayam 20 7.4 0.7 0 1.5 42.2


Jagung pipil 50 54 1.6 0.6 12.6 1
Labu siam 30 6 0.3 0.1 1.3 8.1
Berat P L KH
Waktu Menu Bahan Makanan E (kkal) Ca (mg)
(gram) (gram) (gram) (gram)
Susu hangat Susu sapi segar 75 49.5 2.4 2.9 3.6 86.3
Sub Total 445.8 19.5 13.3 64 191.5
TOTAL 1810.5 73.8 42.7 290.8 929.4

Anda mungkin juga menyukai