Annisa Khaira Maadi 1, Fillah Fithra Dieny1*), Hartanti Sandi Wijayanti1 A.Fahmy
Arif Tsani1 Choirunissa1
1
Program Studi Ilmu Gizi Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
*Alamat korespondensi: Email: fillahdieny@gmail.com, Tlp : +6285640204747
Abstract
Preconception women who have anemia are at risk of suffering problems during pregnancy. One of
risk factors for anemia is inadequate nutrient intake. This study was aimed to analyze the factors of
nutrient intakes that affect the level of Hb in preconception women. This study was conducted by
using cross-sectional design study that consisted of 70 brides registered at Office of Religious
Affairs in Sumowono and Pringapus Subdistricts, aged 16-35 years selected by consecutive
sampling method. Weight, height, food intake, and hemoglobin level were measured. Food intake
was obtained by using Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Hb level was
measured by Cyanmethemoglobin method. Simple linear regression and multiple linear regression
test were used to analyze the data. The result showed that the prevalence of anemia was 11,4% and
prevalence of undernutrition status was 15,7%. Energy intake (p=0,004), protein intake (p=0,007),
iron intake (p=0,009), nutritional status (p=0,055) were factors that affected Hb level. The most
significant factors of Hb level were energy intake and nutritional status. The conclussion is Hb
70
DOI:
71 Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2019, Vol. 6 No. 2, hlm. 70 - 83
level in preconception women was affected by energy, protein, iron intake and nutritional status.
However, the most significant factors with Hb level were energy intake and nutritional status.
Keywords: nutrients intake, hemoglobin, preconception women
DOI:
Annisa Khaira, dkk. Asupan Zat Gizi dan ... 72
D
73 Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2019, Vol. 6 No. 2, hlm. 70 - 83
pendahuluan awal dan ujicoba 1 bulan vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12,
sebelum pengambilan data. seng, besi, folat dan status gizi. Analisis
Data antropometri meliputi pengukuran bivariat menggunakan uji regresi linear
berat badan menggunakan timbangan sederhana. Analisis multivariat
digital Camry dengan ketelitian 0.1 kg dan menggunakan uji regresi linear ganda
pengukuran tinggi badan menggunakan dengan metode backward.20
mikrotoise GEA dengan ketelitian 0.1 cm. Penelitian ini telah
Pengukuran berat dan tinggi badan mendapat nomor ethical clearance
dilakukan untuk mengetahui status gizi 58/EC/FK-RSDK/1/2018 yang disetujui
subjek dengan indikator Indeks Masa oleh tim etik Penelitian Kesehatan Fakultas
Tubuh (IMT) jika subjek berusia di atas Kedokteran Undip-RS. Dr. Kariadi.
18 tahun, dan indikator z-score IMT
menurut usia jika berusia <18 tahun.17 HASIL PENELITIAN
Pemeriksaan profil darah lengkap Karakteristik Subjek
diperoleh dari pengambilan darah melalui Data Karakteristik subjek penelitian
vena sebanyak 3 cc oleh tenaga analis terdiri dari usia, pendidikan dan status gizi
kesehatan dari laboratorium Prodia Kota ditampilkan pada tabel 1. Data nilai rerata,
Semarang. Kadar Hb dianalisis dengan standar deviasi, median, nilai minimal dan
metode cyanmethemoglobin menggunakan maksimal kadar Hb, asupan zat gizi, dan
alat Sysmex XT 2000i. Kadar Hb status gizi ditampilkan pada tabel 2.
dinyatakan rendah jika < 12 g/dl.18 Berdasarkan tabel 1 diketahui
sebanyak 28,5% subjek masih berusia
Teknik Analisis Data kurang dari 20 tahun. Sebanyak 88,6%
Data asupan yang diperoleh subjek sudah menjalani wajib belajar 9
dalam ukuran rumah tangga dikonversikan tahun. Subjek yang bekerja sebesar 64,3%,
kedalam satuan gram selanjutnya dianalisis antara lain sebagai karyawan pabrik,
dengan menggunakan software nutrisurvey wiraswasta, pedagang, petani, dan sisanya
2007. Setelah dianalisis, asupan energi dan tidak bekerja. Sementara itu, status gizi
protein dibandingkan dengan kebutuhan subjek mayoritas (70%) normal, namun
masing-masing individu menggunakan masih ditemukan subjek yang memiliki
rumus Harrist-Benedict menggunakan status gizi kurang sebanyak 15,7% dan gizi
berat badan aktual, sedangkan asupan lebih serta obesitas sebanyak 14,3%.
vitamin A, vitamin C, vitamin B2, vitamin Tabel 2 mendeskripsikan gambaran
B6, vitamin B12, seng, zat besi dan folat kategori variabel penelitian yaitu kadar Hb,
dibandingkan dengan Angka Kecukupan asupan energi, protein, vitamin A, vitamin
Gizi (AKG) sesuai usia dan jenis kelamin. C, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12,
Asupan energi dan protein dikategorikan seng, zat besi, asam folat dan status gizi.
kurang jika <80% AKG, cukup 80-100% Rerata kadar Hb subjek sebesar 13,2 g/dl
AKG, dan lebih >100% AKG. Asupan termasuk dalam kategori normal. Namun
vitamin dan mineral dikategorikan menjadi terdapat kadar Hb subjek dengan nilai
2 kategori, yaitu kurang (<80%) dan baik hanya 7,7 g/dl. Rerata asupan energi
(>80%) AKG.19 Analisis statistik sebesar 1937,5 kkal dimana sudah
menggunakan software statistik. Analisis memenuhi 80% kebutuhan. Median asupan
univariat dilakukan untuk mendeskripsikan protein sebesar 62,5 g sudah mencukupi
karakteristik subjek, kadar Hb, dan asupan kebutuhan harian subjek.
energi, protein, vitamin A, vitamin C,
D
Annisa Khaira, dkk. Asupan Zat Gizi dan ... 74
D
75 Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2019, Vol. 6 No. 2, hlm. 70 - 83
Gambaran dan Pengaruh Asupan Zat sebagian besar subjek (97,1%, 64,3%,
Gizi, Status Gizi Terhadap Kadar Hb 67,1%) juga dalam kategori baik.
Tabel 3 menunjukkan 11,4% subjek Tabel 4 menunjukkan bahwa
mengalami anemia. Subjek dengan asupan asupan energi (p=0,02), protein (p=0,028),
energi dan protein dalam kategori kurang, besi (p=0,027), dan status gizi (p=0,055)
yaitu 37,1% dan 50%. Asupan vitamin dan merupakan faktor berpengaruh dengan
mikronutrien subjek masih kurang, yaitu kadar hemoglobin pengantin wanita,
vitamin B2 (72,9%), seng (68,6%), zat besi namun, asupan vitamin A, vitamin C,
(92,9%), dan asam folat (90%). Sebagian vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, seng
besar subjek (68,6%), asupan vitamin C dan asam folat tidak berpengaruh terhadap
nya termasuk kategori baik. Asupan kadar hemoglobin pengantin wanita (p
vitamin A, vitamin B6 dan vitamin B12 >0,05).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Kadar Hb dan Asupan Zat Gizi
Variabel n %
Kadar Hb
Tidak anemia 62 88,6
Anemia 8 11,4
Asupan Energi
Kurang 26 37,1
Cukup 17 24,3
Lebih 27 38,6
Asupan Protein
Kurang 35 50,0
Cukup 8 11,4
Lebih 27 38,6
Asupan Vitamin A
Kurang 2 2,9
Baik 68 97,1
Asupan Vitamin C
Kurang 22 31,4
Baik 48 68,6
Asupan Vitamin B2
Kurang 51 72,9
Baik 19 27,1
Asupan Vitamin B6
Kurang 25 35,7
Baik 45 64,3
Asupan Vitamin B12
Kurang 23 32,9
Baik 47 67,1
Asupan Seng
Kurang 48 68,6
Baik 22 31,4
Asupan Besi
Kurang 65 92,9
Baik 5 7,1
Asupan Asam Folat
Kurang 63 90,0
Baik 7 10,0
D
Annisa Khaira, dkk. Asupan Zat Gizi dan ... 76
D
77 Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2019, Vol. 6 No. 2, hlm. 70 - 83
D
Annisa Khaira, dkk. Asupan Zat Gizi dan ... 78
D
79 Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2019, Vol. 6 No. 2, hlm. 70 - 83
D
Annisa Khaira, dkk. Asupan Zat Gizi dan ... 80
D
81 Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2019, Vol. 6 No. 2, hlm. 70 - 83
D
Annisa Khaira, dkk. Asupan Zat Gizi dan ... 82
2015;4(1):22–27. 111.
28. Thomson CA, Stanaway JD, Neuhouser 39. Cendani C, Murbawani EA. Asupan
ML, Snetselaar LG, Stefanick ML, Mikronutrien, Kadar Hemoglobin dan
Arendell L, et al. Nutrient Intake and Kesegaran Jasmani Remaja Putri. Media
Anemia Risk in the Women’s Health Medika Indonesia. 2011;45(1):25–33.
Initiative Observational Study. J Am 40. Metz Jack. A High Prevalence of
Diet Assoc. 2011;111(4):532–541. Biochemical Evidence of Vitamin B12
29. Hardinsyah, Supariasa ID nyoman. Ilmu or Folate Deficiency Does Not Translate
Gizi, Teori & Aplikasi. Jakarta: EGC, Into a Comparable Prevalence of
Penerbit Buku Kedokteran; 2016. 87-88. Anemia. Food and Nutrition Bulletin.
30. Percy L, Mansour D, Fraser I. Iron 2008;29(2):75-85.
deficiency and iron deficiency anaemia 41. Bel-Serrat S, Stammers AL, Warthon-
in women. Best Practice & Research Medina M, Moran VH, Iglesia-Altaba I,
Clinical Obstetrics and Gynaecology. Hermoso M, et al. Factors that affect
2017;40:55–67. zinc bioavailability and losses in adult
31. Perdana WY, Jacobus DJ. Hepcidin dan and elderly populations. Nutrition
Anemia Defisiensi Besi. Cdk-235. Reviews. 2014;72(5):334–352.
2015;42(12):919–926. 42. Triyonate EM, Kartini A. Faktor
32. Gardiner PM, Nelson L, Shellhaas CS, Determinan Anemia Pada Wanita
Dunlop AL, Long R, Andrist S, et al. Dewasa Usia 23-35 Tahun. J Nutr Coll.
The clinical content of preconception 2015;4(3):259–63.
care: nutrition and dietary supplements. 43. Murray R, W.Rodwell V. Biokimia
American Journal of Obstetrics & Harper. 27th Ed. Jakarta: Penerbit Buku
Gynecology. 2008;199(6):345–356. Kedokteran; 2009.
33. Asthalina H, Laraeni Y, Putri Y, Jurusan 44. Dewi RC. Pengaruh Suplementasi
D, Poltekkes G, Mataram K, et al. Pola Tablet Tambah Darah (TTD), Seng, dan
Konsumsi (Faktor Inhibitor Dan Vitamin A Terhadap Kadar Hemoglobin
Enhancer Fe) Terhadap Status Anemia Ibu Hamil. MKM. 2008;03(01):12–19.
Remaja Putri. Kemas. 2015;11(1):80– 45. S.Gropper S, L.Groff J. Advanced
86. Nutrition and Human Metabolism. 5 ed.
34. Safwan A, Ahsan F. Association USA: Wadsworth Cengage Learning;
between Hemoglobin status with 2009. 429-469.
Vitamin C Intake. Ads Obes Weight 46. A.G. Ronnerberg, M.B. Goldman, D.
Manag Control. 2017;6(1). 1-4. Chen, I.W. Aitken, W.C. Willett, J.
35. Michelazzo FB, Oliveira JM, Stefanello Shellhub. Preconception folate and
J, Luzia LA, Rondó PHC. The influence vitamin B6 status and clinical
of vitamin A supplementation on iron spontaneous abortion in Chinese
status. Nutrients. 2013;5(11):4399– women. The American College of
4413. Obstetricians and Gynecologist.
36. Sahana ON, Sumarmi S. Hubungan 2002;100(1):107–113.
Asupan Mikronutrien Dengan Kadar 47. S.Gibson R. Principles of Nutritional
Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur Assessment. 2nd Edition. New York:
(WUS). Media Gizi Indonesia. Oxford University Press.Inc; 2005. 479.
2014;10(2):184–191. 48. Warner RP, Dole MG, Warder J,
37. S.Gibson R. Principle of Nutritional Suskind RM. The Anemia of
Assessment. 2th Editio. New York: Malnutrition. The Malnourished Child.
Oxford University Press.Inc; 2005.446 p 1990;19(5):61–72.
38. Scoot J. Nutritional anemia: B-vitamins. 49. Qin Y, Melse-Boonstra A, Pan X, Yuan
Germany: Sight And Life Press; 2007. B, Dai Y, Zhao J, et al. Anemia in
D
83 Indonesian Journal of Human Nutrition, Desember 2019, Vol. 6 No. 2, hlm. 70 - 83
relation to body mass index and waist 52. Cheng HL, Bryant CE, Rooney KB,
circumference among chinese women. Steinbeck KS, Griffin HJ, Petocz P, et
Nutrition Journal. 2013;12(10):1-3. al. Iron, Hepcidin and Inflammatory
50. Cepeda-Lopez AC, Osendarp SJM, Status of Young Healthy Overweight
Melse-Boonstra A, Aeberli I, Gonzalez- and Obese Women in Australia. Plos
Salazar F, Feskens E, et al. Sharply One. 2013;8(7):1–6.
higher rates of iron deficiency in obese 53. Paratmanitya Y, Hadi H. Citra tubuh ,
Mexican women and children are asupan makan , dan status gizi wanita
predicted by obesity-related usia subur pranikah. Jurnal Gizi Klinik
inflammation rather than by differences Indonesia. 2012;8(3):126–134.
in dietary iron intake. Am J Clin Nutr. 54. Dieny FF, Rahadiyanti A, Kurniawati
2011;93(5):975-983. DM. Gizi Prakonsepsi. Jakarta. Bumi
51. Stankowiak-Kulpa H, Kargulewicz A, Medika. 2019. Hal 52-53.
Styszynski A, Swora-Cwynar E,
Grzymislawski M. Iron status in obese
women. Annals of Agricultural and
Environmental Medicine.
2017;24(4):587–591.