BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seorang wanita usia reproduksi yang aktif secara seksual, karena bertumbuh
kehamilan ada perubahan hampir pada semua sistem dan organ maternal (Dr.
Ayustawati, 2019).
berakibat peningkatan volume cairan dan sel darah merah serta penurunan
konsentrasi protein pengikat gizi dalam sirkulasi darah, begitu juga dengan
janin sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu selama hamil. Jika keadaan
kesehatan dan status gizi ibu selama hamil baki, maka kesehatan ibu dan janin
(maternal) pada saat terjadinya proses pembuahan janin dapat berakibat pada
2
kelahiran prematur dan efek negatif jangka panjang pada kesehatan janin
kehamilan adalah zat besi. Menurut Besuni, dkk (2013), zat besi pada masa
merah, dan untuk kebutuhan basal tubuh. Zat besi yang diperlukan dapat
diperoleh dari makanan dan tablet besi. Akan tetapi, seperti halnya konsumsi
zat gizi secara umum, konsumsi zat besi seringkali belum memenuhi
Apabila kadar zat besi di dalam tubuh ibu hamil kurang, maka akan
terjadi suatu keadaan yang disebut anemia. Hal itu dikarenakan zat besi
Dr. Simbolon, Desma, dkk (2018) mengatakan pada ibu hamil selain asupan
zat besi yang kurang dari makanan, anemia dapat terjadi karena pada masa
89%, dimana 34% terjadi pada ibu hamil. Kejadian ini 75% berada di negara
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2009 mencapai 40,1%. Pada tahun
3
2017 angka kejadian anemia di Lampung sebesar 69,7%, angka kejadian ini
morbiditas dan mortalitas, yaitu kematian ibu pada waktu hamil dan pada
waktu melahirkan atau nifas sebagai akibat komplikasi kehamilan. Selain itu
ibu hamil yang menderita anemia juga menunjukkan keadaan yang tragis,
kematian perinatal.
yang kurang akan pentingnya tablet zat besi dalam masa kehamilan
merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan anemia (Marlia dkk,
2016). Selain itu, Umur ibu, paritas, Kurang Energi Kronis (KEK), Infeksi
kejadian anemia pada ibu hamil (Dr. Simbolon, Desma, dkk, 2018)). Depkes
pada ibu hamil ialah mengalami pendarahan saat melahirkan, bayi berat lahir
dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hal ini disebabkan karena kepatuhan
dengan kadar Hb ibu hamil, sehingga makin patuh ibu hamil mengkonsumsi
tablet Fe semakin tinggi kadar Hb ibu hamil tersebut (Prayitno, 2014). Hal ini
berarti bila semakin patuh ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe maka
paritas dengan kejadian anemia, semakin tinggi jumlah paritas maka resiko
mengalami anemia sebesar 3-6 kali. Hal ini dikarenakan setelah persalinan
dan lahirnya plasenta serta pendarahan, ibu akan kehilangan zat besi sekitar
900 mg. Jika setelah persalinan kebutuhan zat besi tidak terpenuhi serta
pada ibu hamil yaitu umur ibu. Berdasarkan penelitian Astriana, W (2017),
terdapat hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan kejadian anemia.
berkembang dengan optimal dan umur di atas 35 tahun juga rentan anemia
karena dalam hal ini daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terkena
dari 10 ibu hamil, 6 (0,6%) diantaranya didapatkan nilai Hb kurang dari 12g
pada ibu hamil di Desa Tanjung Sari Wilayah Kerja Puskesmas Palas Tahun
2019”
B. Rumusan Masalah
penelitian apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada
ibu hamil di Desa Tanjung Sari Wilayah Kerja Puskesmas Palas Tahun 2019?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
anemia pada ibu hamil di Desa Tanjung Sari Wilayah Kerja Puskesmas
2. Tujuan Khusus
Tahun 2019
6
Tahun 2019
Tahun 2019.
D. Manfaaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
a. Bagi Responden
masyarakat tentang anemia pada ibu hamil yang dapat menyertai ibu
7
pada ibu hamil dan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
cross Sectional, subjek dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang hamil
minum tablet Fe, paritas, dan umur) dan variabel terikat (Anemia Kehamilan)
yang dilakukan di Desa Tanjung Sari Wilayah Kerja Puskesmas Palas Tahun