Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah atau

konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah (Hb) tidak mencukupi untuk

kebutuhan fisiologis tubuh. Menurut WHO, cut-off points anemia berbeda-beda

antar kelompok umur, maupun golongan individu. Kelompok umur atau golongan

individu tertentu dianggap lebih rentan mengalami anemia dibandingkan

kelompok lainnya. Ibu hamil dianggap sebagai salah satu kelompok yang rentan

mengalami anemia, meskipun jenis anemia pada kehamilan umumnya bersifat

‘fisiologis’. Anemia tersebut terjadi karena peningkatan volume plasma yang

berakibat pengenceran kadar Hb tanpa perubahan bentuk sel darah merah. Ibu

hamil dianggap mengalami anemia bila kadar Hb-nya di bawah 11,0 g/dL

(Kemenkes RI, 2018).

World Health Organitation (WHO) melaporkan bahwa prevalensi wanita

hamil yang mengalami defisiensi sekitar 35%-75% serta semakin meningkat

seiring bertambah usia kehamilan. 40% kematian ibu di Negara berkembang

berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan

disebabkan oleh difisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya

saling berinteraksi (Rukiyah & Yulianti, 2014).

1
2

Secara nasional cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe tahun 2018 sebesar

85,1%, data tersebut belum mencapai target sebesar 95%. Provinsi di Indonesia

pada tahun 2018 dengan cakupan Fe3 tertinggi terdapat di Provinsi Bali (95%),

DKI Jakarta (94,8%), dan Jawa Tengah (92,5%). Sedangkan cakupan terendah

terdapat di Provinsi Papua Barat (38,3%), Papua (49,1%), dan Banten (61,4%)

(Kemenkes RI, 2018).

Cakupan anemia pada kehamilan di Provinsi Lampung pada tahun 2018

sebesar 83,5%. Pemberian zat besi bagi ibu hamil merupakan upaya untuk

menanggulangi kekurangan darah (anemia), di Provinsi Lampung persentase ibu

hamil yang minum pil besi sesuai anjuran pada tahun 2018 hanya sekitar 88,5%,

di Kabupaten Lampung Timur sebesar (96,1%) (Profil Kesehatan Provinsi

Lampung, 2018).

Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat

mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini dapat meningkatkan

risiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, keguguran, dan meningkatkan risiko

bayi lahir prematur. Anemia pada ibu hamil dihubungkan dengan meningkatnya

kelahiran prematur, kematian ibu dan anak dan penyakit infeksi. Anemia

defisiensi besi pada ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan berkembangan

janin/bayi saat kehamilan maupun setelahnya. Anemia terjadi pada 37,1% ibu

hamil di Indonesia, 36,4% ibu hamil di perkotaan dan 37,8% ibu hamil di

perdesaan. Untuk mencegah anemia setiap ibu hamil diharapkan mendapatkan

tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan. Hasil PSG 2017
3

mendapatkan hanya 40,2% ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah

minimal 90 tablet lebih rendah dari target nasional tahun 2016 sebesar 85%

(Kemenkes RI, 2018).

Menurut Proverawati (2011), Penyebab paling umum dari anemia pada

kehamilan adalah kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan gizi yang

menyebabkan ibu hamil menderita anemia kekurangan zat besi. Hal ini penting

dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan. Bahkan

jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin terjadi

anemia pada kehamilan selanjutnya.

Penelitian yang dilakukan Putri (2018). Tentang hubungan pengetahuan

dan sikap ibu hamil trimester III dalam konsumsi tablet Fe dengan terjadinya

anemia di BPM Mardiani Ilyas Aceh. Diketahui ada hubungan pengetahuan ibu

hamil trimester III dengan terjadinya anemia, nilai p-value 0,000 < 0,05. Ada

hubungan sikap Ibu hamil trimester III dengan terjadinya anemia, nilai p-value

0,000 < 0,05.

Berdasarkan pre survei pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 17

Oktober Tahun 2019 di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur

dengan melakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil tentang pengetahuan anemia

pada kehamilan diketahui 7 (70%) ibu hamil mengatakan belum mengerti secara

jelas tentang anemia kehamilan serta manfaat Tablet Fe. Melihat fenomena

tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai hubungan

pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil

di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020.


4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Iatar belakang masalah diatas, peneliti merumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut: ”Apakah ada hubungan pengetahuan dan

sikap tentang anemia dengan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas

Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang anemia

dengan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Tanjung Harapan

Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi konsumsi tablet Fe pada ibu hamil

di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020.

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan tentang anemia pada

ibu hamil di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur

Tahun 2020.

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi sikap ibu hamil tentang anemia

kehamilan di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur

Tahun 2020.

d. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang anemia dengan

konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Tanjung Harapan

Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020.


5

e. Untuk mengetahui hubungan sikap tentang anemia dengan konsumsi tablet

Fe pada ibu hamil di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung

Timur Tahun 2020.

D. Manfaat Penetitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Sebagai bahan masukan dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan

khususnya dalam ilmu kebidanan dalam perencanaan program peningkatan

kesehatan. Dan bagi pihak pelaksana dan pengelola pelayanan kesehatan

agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efesien,

memberikan informasi yang adekuat dan akurat.

2. Manfaat Aplikatif

a. Bagi ibu hamil

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi untuk

lebih mengetahui tentang pengetahuan ibu hamil tentang anemia kehamilan

sehingga diharapkan lebih meningkatnya pengetahuan dalam pencegahan

komplikasi dalam kehamilan khususnya kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.

b. Bagi Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi tenaga

kesehatan tentang pelayanan kesehatan ibu hamil dalam menentukan

kebijakan-kebijakan dan sebagai penggerak pembangunan berwawasan

kesehatan serta dapat meningkatkan wawasan petugas kesehatan dalam

meningkatkan perannya untuk mencegah anemia dalam kehamilan.


6

c. Bagi Universitas Aisyah

Diharapakan penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan serta

referensi bagi mahasiswa kebidanan di Universitas Aisyah Pringsewu

mengenai anemia dalam kehamilan, serta diharapkan dapat memberikan

masukan atau tambahan informasi bagi Profesi Bidan untuk meningkatkan

perannya dalam pemberian informasi khususnya pada mahasiswa untuk

meningkatkan pengetahuan tentang anemia dalam kehamilan.

d. Bagi Peneliti Lain

Dengan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk

melakukan penelitian berikutnya dan melanjutkan penelitian dalam konteks

yang berbeda dan lebih luas agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan

untuk kesejahteraan masyarakat.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan kuantitatif dengan rancangan

menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional mengenai

hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang anemia dengan konsumsi

tablet Fe, dengan subjek penelitian adalah ibu hamil trimester III, penelitian ini

akan dilaksanakan di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur

pada Bulan Februari Tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai