Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tablet zat besi merupakan jenis tablet mineral yang sangat dibutuhkan

oleh tubuh untuk membantu pembentukan sel darah merah. Pada ibu hamil,

tablet zat besi ini menjadi salah satu hal yang harus dikonsumsi ibu selama

masa kehamilan. Pentingnya konsumsi tablet zat besi dikarenakan selama

kehamilan ibu memerlukan zat besi untuk pembentukan sel darah merah atau

hemoglobin yang berguna untuk mencegah anemia selama kehamilan dan

mencegah perdarahan saat persalinan sehingga dapat mengurangi resiko

kematian ibu karena perdarahan saat persalinan (Kemenkes, 2018).

Asean Secretariat (2017 dalam Achadi. E, 2019) menyatakan bahwa

Indonesia merupakan salah satu negara ASEAN dengan kasus Angka

Kematian Ibu tertinggi ke-2 setelah Laos. Data ini juga sebanding dengan data

yang didapatkan dari Survey Angka Sensus (SUPAS) pada tahun 2015 dimana

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih terbilang cukup tinggi yaitu

mencapai 305:100.000 angka kelahiran hidup dan salah satu penyebabnya

diakibatkan karena perdarahan obstetik yaitu sebesar 27,03%. Perdarahan

obstetrik ini sebagian besar diakibatkan karena selama kehamilan, ibu

mengalami anemia.

Anemia selama kehamilan menjadi salah satu permasalahan kesehatan

terbesar di Indonesia dan tidak bisa dianggap remeh. Seseorang dikatakan

terkena anemia jika kondisi tubuhnya memiliki kadar hemoglobin atau sel
darah merah yang tidak mencukupi dalam memenuhi kebutuhan fisiologis.

Tentu saja, kebutuhan fisiologis ini berbeda-beda pada setiap orang tergantung

usia, jenis kelamin, tempat tinggal, ketinggian tempat tinggal dari atas laut dan

juga berdasarkan kehamilan. Penyebab anemia yang paling sering terjadi pada

ibu hamil biasanya diakibatkan karena kekurangan zat besi. Hal ini

dikarenakan pada masa kehamilan, kebutuhan ibu hamil akan zat besi

meningkat secara signifikan (Wirahartari, Herawati dan Wande, 2019).

Berdasarkan data yang didapatkan dari World Health Organiation (WHO)

pada tahun 2011 dikatakan bahwa persentase ibu hamil yang menderita

anemia dengan kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 11g/dl adalah 30% dan

kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 7% adalah 0,5%. Data yang didapatkan

dari Riskesdas juga menunjukkan hal yang sama dimana terdapat peningkatan

angka ibu yang menderita anemia di tahun 2013 ke tahun 2018, yaitu

sebanyak 37,1%. Hal ini membuktikan bahwa angka ibu hamil dengan anemia

meningkat dan membutuhkan perhatian serta penanganan yang lebih serius

lagi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan tingginya angka

anemia pada kehamilan adalah dengan meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang anemia.

Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka

anemia karena kekurangan zat besi selama kehamilan. Pengetahuan ibu yang

minim tentang anemia bisa mengakibatkan dampak yang buruk,, baik bagi ibu

maupun janin yang berada dalam kandungannya. Ibu yang menderita anemia

bisa mengalami perdarahan saat persalinan sehingga janin yang berada dalam
kandungan ibu juga dapat terancam kehidupannya. Faktor pengetahuan ibu

akan mempengaruhi bagaimana cara ibu dalam menjaga kehamilannya. Ibu

yang memiliki pengetahuan yang kurang cenderung memiliki resiko 1,45 kali

lebih besar untuk terkena anemia dibandingkan dengan ibu yang memiliki

pengetahuan yang baik (Mulyati, et al, 2007 dalam Iswanto, et al, 2012).

Untuk mengatasi masalah anemia karena zat besi, maka program utama

yang dilakukan oleh pemeritah adalah dengan memberikan tablet zat besi

sebagai penambah zat besi yang tidak cukup didapatkan dari makanan sehari-

hari oleh ibu hamil. Riskesdas tahun 2010 mengatakan bahwa seorang ibu

harus mengkosnumsi lebih dari 90 butir tablet zat besi selama kehamilan

seahingga anemia pada ibu hamil dapat dicegah.

Keberhasilan program pemerintah dalam menurunkan angka anemia pada

ibu hamil tergantung pada bagaimana pelaksanaan ibu dalam mengonsumsi

tablet zat besi. Pelaksanaan merupakan suatu tindakan dari sebuah rencana

yang telah disusun secara terperinci sebelumya. Dalam hal ini, pelaksanaan

ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi berarti merupakan suatu

tindakan dari rencana yang sudah disusun sebelumnya oleh ibu hamil untuk

mengonsumsi tablet zat besi. Beberapa faktor yang menjadi dasar dalam

pelaksanaan mengonsumsi tablet zat besi, yaitu kesehatan ibu, pengetahuan

dan sikap selama masa kehamilan, serta berbagai faktor lainnya.

Fenomena yang terjadi di masyarakat tentang pelaksanaan mengonsumsi

tablet zat besi ini sangat erat kaitannya dengan keberhasilan ibu dalam

mencegah anemia selama kehamilan. Banyak ibu hamil di masyarakat yang


tidak mengetahui tentang dampak anemia selama masa kehamilannya

sehingga dalam pelaksanaan mengonsumsi tablet zat besi, ibu hamil juga tidak

begitu peduli. Ibu hamil dengan pengetahuan yang minim tentang anemia

kebanyakan tidak memahami fungsi dari mengonsumsi tablet zat besi tersebut

bagi dirinya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih

lanjut lagi terkait apakah ada hubungan pengetahuan tentang anemia dengan

pelaksanaan mengonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka peneliti dapat

merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian, yaitu:

Bagaimana hubungan pengetahuan tentang anemia dengan pelaksanaan

mengonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengkaji bagaimana hubungan pengetahuan tentang anemia
dengan pelaksanaan mengonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil.

1.3.2 Tujuan Kmum


1.3.2.1.Untuk mengidentifikasi pengetahuan tentang anemia pada ibu

hamil.

1.3.2.2.Untuk mengidentifikasi pelaksanaan mengonsumsi tablet zat

besi pada ibu hamil.


1.3.2.3.Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan tentang anemia

dengan pelaksanaan mengonsumsi tablet zat besi pada ibu

hamil

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Ibu Hamil

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh ibu hamil untuk

menambah pengetahuan ibu tentang anemia terkait dengan

pelaksanaan dalam mengonsumsi tablet zat besi.

1.4.2 Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai sarana untuk

memberikan informasi kepada petugas kesehatan terkait hubungan

pengetahuan tentang anemia dengan pelaksanaan mengonsumsi tablet

zat besi pada ibu hamil.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai salah satu

referensi atau menjadi salah satu sumber informasi bagi peneliti

selanjutnya yang ingin meneliti terkait hubungan pengetahuan tentang

anemia dengan pelaksanaan mengonsumsi tablet zat besi pada ibu

hamil.

Anda mungkin juga menyukai