PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tablet zat besi merupakan jenis tablet mineral yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh untuk membantu pembentukan sel darah merah. Pada ibu hamil,
tablet zat besi ini menjadi salah satu hal yang harus dikonsumsi ibu selama
kehamilan ibu memerlukan zat besi untuk pembentukan sel darah merah atau
Kematian Ibu tertinggi ke-2 setelah Laos. Data ini juga sebanding dengan data
yang didapatkan dari Survey Angka Sensus (SUPAS) pada tahun 2015 dimana
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih terbilang cukup tinggi yaitu
mengalami anemia.
terkena anemia jika kondisi tubuhnya memiliki kadar hemoglobin atau sel
darah merah yang tidak mencukupi dalam memenuhi kebutuhan fisiologis.
Tentu saja, kebutuhan fisiologis ini berbeda-beda pada setiap orang tergantung
usia, jenis kelamin, tempat tinggal, ketinggian tempat tinggal dari atas laut dan
juga berdasarkan kehamilan. Penyebab anemia yang paling sering terjadi pada
ibu hamil biasanya diakibatkan karena kekurangan zat besi. Hal ini
dikarenakan pada masa kehamilan, kebutuhan ibu hamil akan zat besi
pada tahun 2011 dikatakan bahwa persentase ibu hamil yang menderita
anemia dengan kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 11g/dl adalah 30% dan
kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 7% adalah 0,5%. Data yang didapatkan
dari Riskesdas juga menunjukkan hal yang sama dimana terdapat peningkatan
angka ibu yang menderita anemia di tahun 2013 ke tahun 2018, yaitu
sebanyak 37,1%. Hal ini membuktikan bahwa angka ibu hamil dengan anemia
lagi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan tingginya angka
tentang anemia.
anemia karena kekurangan zat besi selama kehamilan. Pengetahuan ibu yang
minim tentang anemia bisa mengakibatkan dampak yang buruk,, baik bagi ibu
maupun janin yang berada dalam kandungannya. Ibu yang menderita anemia
bisa mengalami perdarahan saat persalinan sehingga janin yang berada dalam
kandungan ibu juga dapat terancam kehidupannya. Faktor pengetahuan ibu
yang memiliki pengetahuan yang kurang cenderung memiliki resiko 1,45 kali
lebih besar untuk terkena anemia dibandingkan dengan ibu yang memiliki
pengetahuan yang baik (Mulyati, et al, 2007 dalam Iswanto, et al, 2012).
Untuk mengatasi masalah anemia karena zat besi, maka program utama
yang dilakukan oleh pemeritah adalah dengan memberikan tablet zat besi
sebagai penambah zat besi yang tidak cukup didapatkan dari makanan sehari-
hari oleh ibu hamil. Riskesdas tahun 2010 mengatakan bahwa seorang ibu
harus mengkosnumsi lebih dari 90 butir tablet zat besi selama kehamilan
tablet zat besi. Pelaksanaan merupakan suatu tindakan dari sebuah rencana
yang telah disusun secara terperinci sebelumya. Dalam hal ini, pelaksanaan
ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi berarti merupakan suatu
tindakan dari rencana yang sudah disusun sebelumnya oleh ibu hamil untuk
mengonsumsi tablet zat besi. Beberapa faktor yang menjadi dasar dalam
tablet zat besi ini sangat erat kaitannya dengan keberhasilan ibu dalam
sehingga dalam pelaksanaan mengonsumsi tablet zat besi, ibu hamil juga tidak
begitu peduli. Ibu hamil dengan pengetahuan yang minim tentang anemia
kebanyakan tidak memahami fungsi dari mengonsumsi tablet zat besi tersebut
bagi dirinya.
lanjut lagi terkait apakah ada hubungan pengetahuan tentang anemia dengan
Dari latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka peneliti dapat
hamil.
hamil
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh ibu hamil untuk
hamil.