PENDAHULUAN
darah yang dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius bagi ibu baik dalam
prematurus, partus lama karena inertia uteri, pendarahan post partum karena
antonia uteri, syok, infeksi intra partum maupun post partum, sedangkan
komplikasi yang dapat terjadi pada hasil konsepsi yaitu, kematian perinatal,
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rawan kekurangan gizi,
karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan
janin dalam kandungan. Masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah
anemia. Anemia pada ibu hamil adalah suatu keadaan dimana kadar haemoglobin
di bawah 11 gr% pada trimester pertama dan ketiga, dan bawah 10,5gr% pada
meningkatnya volume plasma dalam darah dan defisiensi zat besi 90 tablet.
Anemia pada ibu hamil bukanlah masalah sederhana karena sel darah
menghindari terjadinya anemia pada ibu hamil dan pencegahan perdarahan pada
saat melahirkan maka ibu hamil di berikan tablet tambah darah minimal sebanyak
tablet Fe selama kehamian sebesar 90%. Manfaat tablet Fe sangat besar terhadap
1
Namun masih banyak ibu hamil yang tidak mengkonsumsi tablet Fe
sampai 90 tablet. Anemia juga merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh
dunia terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia dunia
menderita anemia. Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada remaja
dan ibu hamil. Menurut WHO, secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di
seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil
diperkirakan di Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika 24,1% dan Eropa
25,1%.
anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar hemoglobil kurang dari 11,0 gram/dl,
dengan propolsi yang hampir sama antara kawasan perkotaan ( 36,4%) dan
perdesaan (37,8%). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin kurang dari 11 gram pada trimester I dan III atau kadar hemoglobil
kurang dari 10,5 gram% pada trimester II nilai batas kadar hemoglobin pada
Salah satu indikator tingkat kesehatan yang penting dan tantangan bagi
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, rata-rata angka
kematian ibu tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata
kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI pada tahun 2007 yang mencapai
penanggulangan anemia defisiensi besi pada ibu hamil dengan membagikan tablet
besi atau tablet tambah darah kepada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap satu
2
Profil kesehatan Aceh tahun 2016 menunjukkan bahwa angka kematian
ibu (AKI) termasuk salah satu indikator penting dalam menentukan derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah ibu yang meninggal dari dari
dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama
Kebutuhan zat besi biasanya dapat dipenuhi dari menu makanan seimbang.
Tetapi dalam keadaan hamil, suplai zat besi dari majanan masih belum mencukupi
hasil yang dicapai belum menggembirakan, terbukti dari prevalensi anemia pada
kurangnya zat besi. Salah satu penyebab kekurangan zat besi bisa karena ketidak
patuhan ibu hamil dalam mengkosumsi tablet Fe. Hal ini penting dilalukan
pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan. Bahkan jika tidak
mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin terjadi anemia
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah untuk
3
1.3. Tujuan
hamil.
Bagi Ibu Hamil Diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang
anemia dan manfaat tablet Fe bagi ibu hamil serta janin yang di kandungnya
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan kategori usia 20 –30 tahun
dengan status anemia pada ibu hamil dengan nilai p value = 0,03, ada hubungan
jarak kehamilan dengan status anemia pada ibu hamil dengan nilai p value =
0,000, tidak terdapat hubungan umur dengan status anemia pada ibu hamil dengan
pengaruh umur dengan anemia pada ibu hamil (ρ= 0,002). Terdapat pengaruh
paritas dengan anemia pada ibu hamil (ρ= 0,000). Terdapat pengaruh jarak
kehamilan dengan anemia pada ibu hamil (ρ= 0,049). Tidak terdapat pengaruh
5
Penelitian Sri Handayani tentang “Faktor-Faktor Yang Berhubungan
hubungan antara konsumsi tablet Fe dengan nilai p = 0,000, ada hubungan jarak
kehamilan dengan kejadian anemia dengan nilai p =0,009, ada hubungan status
gizi dengan anemia dengan nilai p = 0,018 dan ada hubungan pengetahuan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p = 0,001 di Puskesmas Sambutan.
Diperoleh pula faktor konsumsi tablet Fe merupakan faktor yang paling dominan
status sosial ekonomi sebesar 0,904 (p > 0,05), variabel paritas sebesar 0,129 (p >
0,05) dan variabel frekuensi ANC sebesar 0,858 (p > 0,05). Sehingga tidak ada
hubungan antara status sosial ekonomi, paritas, frekuensi ANC dengan tingkatan
value sebesar 0,011 (p < 0,05) dan keeratan hubungan sedang dengan nilai
Dikatakan sebagai anemia bila Hb kurang dari 14 g% pada pria dan Hb kurang
6
Menurut WHO kejadian anemia ibu hamil berkisar 20 persen sampai 89
persen dengan menetapkan Hb 11 gr/dl sebagai dasar. Menurut depkes RI, wanita
hamil dikatakan anemia jika kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl dan tidak
anemia jika hemoglobin lebih atau sama dengan 11 gr/dl. Anemia adalah
menurunnya kemampuan darah untuk mengikat oksigen. Hal ini dapat disebabkan
hemoglobin.
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini dikarenakan
setiap bulan dan akan kehilangan zat besi sebesar 30 sampai 40 mg. Pada wanita
juga terjadi kehamilan dan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan
jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta.
Seorang wanita yang mengalami kehamilan dan melahirkan lebih banyak dari
biasanya akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis.
Kebutuhan tersebut untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah. Zat besi
yang perlu disimpan selama hamil sebesar 200 sampai 300 persen atau sama
dengan 1040 mg zat besi. Suplementasi zat besi perlu untuk diberikan pada ibu
hamil bahkan kepada ibu yang bergizi baik. Setiap ibu hamil dianjurkan untuk
menelan zat besi sebanyak 30 mg tiap hari. Takaran ini tidak akan terpenuhi
7
2.3 Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan
terlalu banyaknya zat besi keluar dari badan, misalnyapada saat perdarahan.
Keperluan akan zat besi jika tidak ditambah dalam kehamilan, maka dengan
mudah akan terjadi anemia defisiensi besi, terlebih pada kehamilan kembar.
Zat besi dibutuhkan lebih banyak saat kehamilan dari pada saattidak
jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta.
Pada awal kehamilan atau trimester pertama, zat besi dibutuhkan untuk
volume plasma darah sebanyak 35 persen, kebutuhan ini sama dengan 450
mg zat besi untuk memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus
2) Anemia megaloblastik
8
Pada umumnya asam folik tidak diberikan secara rutin, kecuali di
3) Anemia hipoplatik
4) Anemia hemolitik
pemecahan sel darh merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala
banyak dalam kehamilan. Hal tersebut fisiologis terjadi pada ibu hamil, tetapi
berbanding sebagai berikut plasma 30 persen, sel darah 18 persen dan hemoglobin
19 persen. Pembentukan sel darah merah yang terlalu lambat akan menyebabkan
Hemodilusi atau pengenceran darah dapat terjadi pada ibu hamil. Hal
9
kehancuran atau lisis. Anemia fisiologis tersebut mulai terjadi pada trimester
keperluan akan zat makanan bertambah dengan adanya perubahan dalam darah
dan sumsum tulang. Pertambahan volume darah selama kehamilan disebut dengan
kehamilan dan bermanfaat bagi ibu karena pengenceran itu meringankan beban
kerja jantung yang harus bekerja lebih berat selama masa kehamilan yang
menjadi ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer juga berkurang
sehingga tekanan darah naik, dan pada perdarahan selama persalinan banyaknya
unsur zat besi lebih sedikit hilang dibandingkan apabila darah itu tetap kental.
Salah satu tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pucat.
konjuntiva merupakan indikator yang lebih baik untuk menilai pucat. Jika lipatan
tangan tidak lagi berwarna merah muda, hemoglobin biasanya kurang dari 8 gr%.
10
Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil menurut Sohimah adalah:
c) Sering pusing
d) Mata berkunang-kunang
g) Sering sakit
d) Konsentrasi hilang
e) Tidak enak badan dan nafas pendek oleh karena penurunan suplay darah
diare
h) Sakit kepala
i) Mata berkunang-kunang
11
j) Curah jantung bertambah (berdebar-debar)
k) Pucat pada membran mukosa karena kurangnya sel darah merah dalam
2) Diagnosis
a) Anamneses
kunang, sering pusing, mual dan muntah yang berlebihan pada kehamilan
muda. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing,
defisiensi besi.
b) Pemeriksaan darah
c) Anemia pada kehamila dapat dibagi menjadi anemia pada trimester I jika
kadar Hb < 11 gr% ,anemia pada trimester II jika kadar Hb < 10,5 gr% dan
d) Pemeriksaan fisik
Tensi masih dalam batas normal, pucat pada membran mukosa dan
pembuluh darah kapiler dan pucat pada kuku dan jari tangan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan ibu tampak lemah , kulit pucat, mudah
2.8 Pengaruh Anemia Pada Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Janin Secara
Umum
1. Selama kehamilan :
b) Persalinan prematuritas
a) Gangguan His
c) Kala III dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan post partum karena
atoni uterin
d) Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uterin.
13
e) Mudah terjadi infeksi mammae
a) Abortus
g) Intelegensial rendah.
Penyebab terjadinya anemia defisiensi Fe pada ibu hamil disebabkan oleh dua
faktor, yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Secara langsung anemia
disebabkan oleh :
Menurut Julien Parise yang di kutip oleh Syarif menyebutkan status gizi
dalam hal ini adalah anemia gizi dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan
a. Faktor internal meliputi antara lain umur, jarak kehamilan, berat badan, jumlah
mengatasi penyebabnya. Pada anemia berat (kadar Hb 8 < gr/dl ) biasanya ada
penyakit yang melatar belakangi yaitu antara lain infeksi cacing atau malaria,
gizi yang cukup dapat mencegah anemia gizi besi. Sayur hijau dan buah-
mg, dan 250 mg dapat memperbesar penyerapan zat besi sebesar 2 kali, 3 kali,
dikurangi. Zat inhibitor seperti filtrat, kostat, tannin dan beberapa jenis serat
15
makanan harus dihindari karena zat ini bersama zat besi membentuk senyawa
yangtidak dapat larut di dalam air sehingga tidak dapat di absorbsi. The
mengurangi penyerapan zat besi sampai 50%. Bahan makanan lain yang
kuning telur, protein, fitat dan fosfat yang banyak terdapat pada serealia,
Kebutuhan zat besi tubuh tergantung pada jumlah zat besi yang hilang
besi ibu hamil lebih rendah karena tidak menstruasi dan zat besi yang
digunakan janin minimal. Mulai dari trimester II terdapat pertambahan sel - sel
darah merah. Ini dapat mencapai 30 %. Kebutuhan zat besi untuk memenuhi
pertambahan sel darah merah tersebut kira - kira sama dengan penambahan
program suplementasi. Dosis yang dianjurkan dalam satu hari adalah dua
dimakan selama kehamilan karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat
b) Pendididkan
16
mengerti para wanita hamil harus diberikan pendidikan yang tepat.
dapat terjadi akibat anemia dan harus diyakini bahwa salah satu penyebab
c) Modifikasi makanan
Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan melalui dua cara.
Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat mengurangi dampak gizi
makan yang sehat selama dan sesudah sakit. Pengawasan penyakit infeksi
e. Fortifikasi makanan
yang paling lazim adalah tepung gandum roti, makanan yang terbuat dari
jagung serta jagung giling dan hasil olahan susu meliputi formula bayi
17
2.11 Deinisi Tablet Fe
Zat besi adalah mineral mikron yang paling banyak terdapat dalam tubuh
enzim katalase, serta peroksidase. Besi merupakan mineral mikron yang paling
banyak terdapat dalam tubuh manusia yaitu sebanyak 3-5 gram dalam tubuh
manusia dewasa. Zat besi adalah garam besi dalam bentuk tablet/kapsul yang
apabila dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan jumlah sel darah merah.
tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk sel
anemia defisiensi besi. Anemia pada ibu hamil membawa akibat dan komplikasi
yang berisiko tinggi untuk terjadinya keguguran, perdarahan, BBLR, atonia uteri,
mengatakan kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat dari kebutuhan sebelum
hamil. Hal ini terjadi karena selama hamil, volume darah meningkat 50%,
sehingga perlu lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin. Selain itu,
Dalam keadaan tidak hamil, kebutuhan zat besi biasanya dapat dipenuhi
dari menu makanan sehat dan seimbang. Tetapi dalam keadaan hamil, suplai zat
besi dari makanan masih belum mencukupi sehingga dibutuhkan suplemen berupa
tablet besi.
18
2.12 Manfaat Fe Bagi Ibu Hamil
a) Metabolisme Energi
Di dalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut
Protein ini memindahkan hidrogen dan elektron yang berasal dari zat gizi
dihasilkan molekul protein yang mengandung besi dari sel darah merah dan
b) Sistem Kekebalan
menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja secara aktif dalam keadaan tubuh
kekurangan besi.
c) Pelarut Obat-obat
Obat-obatan yang tidak larut oleh enzim yang mengandung besi dapat
Menurut Manuaba, wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki
bulan, dan kehilangan zat besi sebesar 30 sampai 40 mg. Disamping itu kehamilan
memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah serta
membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Jika pada saat persalinan
cadangan zat besi minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan zat
besi dalam tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya.
19
Kurangnya zat besi dan asam folat dapat menyebabkan anemia. Proses
kekurangan zat besi sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Pertama
terjadi penurunan simpanan cadangan zat besi lama kelamaan timbul gejala
mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau
pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan
merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat
yang dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat. Ketidak patuhan
ibu hamil meminum tablet zat besi dapat memiliki peluang yang lebih besar
tablet yang dikonsumsi 90 tablet, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi,
merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia,
karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang dapat mencegah
Ibu yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe dapat dipengaruhi oleh efek
samping yang kurang nyaman dirasakan oleh ibu ketika mengkonsumsi tablet Fe,
seperti mual, muntah, dan nyeri ulu hati. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arifin
(2008), bahwa suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram
lambung, nyeri ulu hati, dan konstipasi. Efek samping yang tidak bisa diterima ibu
20
1. Pengetahuan
Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan manfaat dari zat besi didapat
dari penyuluhan yang di berikan bidan pada waktu ibu hamil tersebut
2. Tingkat Pendidikan
3. Pemeriksaan ANC
4. Motivasi
keinginan untuk mencengah anemia dan menjaga kesehatan ibu hamil dan
janinnya. Namun keinginan ini hanya pada tahap anjuran dari petugas
kesehatan, bukan atas keinginan diri sendiri. Semakin baik motivasi maka
21
BAB III
STUDI KASUS
A. Kunjungan ANC I
Identitas
Klien Suami
Pendidikan : S1 D3
Alamat : Kuranji
Data Subjektif
Riwayat Haid
TP : 26 Januari 2023
lamanya : 7 hari
22
Riwayat kebiasaan sehari-hari
Eliminasi
Personal Hygine
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ke-2 dan tidak pernah keguguran
Anak I
BB 2700 gram
PB 50 cm
keadaan sehat
Nifas baik.
23
Riwayat penyakit terdahulu dan sedang diderita
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan (hipertensi, diabetes, asma,
cukup baik, ibu dan suami sangat senang dengan kehamilan ini dan keluarga
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
TTV
TB : 150 cm
BB : 66 Kg
LILA : 26 cm
N : 801x/m,
RR : 22x/m
S : 36,5 C
Kepala
Mata
24
Bibir : Sedikit pucat dan tidak kering
Pemeriksaan Obstetrik
TFU 29 cm, di fundus teraba bokong, di sebelah kanan perut ibu teraba ekstremitas dan
sebelah kiri teraba punggung, bagian terendah teraba kepala dan belum masuk PAP
DJJ 142 x/m, teratur, punctum maksimum satu tempat di sebelah kiri bawah pusat.
Pemeriksaan Penunjang
- Golongan Darah :O
Analisa
Penatalaksanaan
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini, ibu mengetahui hasil
pemeriksaan.
25
3. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan minum air
putih lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, makan secara
teratur, mengonsumsi makanan tambahan seperti biskuit di antara jam makan pokok,
4. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk
5. Memberitahu ibu untuk mengatur pola istirahat, tidur pada malam hari 7-8 jam dan
tidur siang minimal 1 jam serta mengurangi aktivitas yang berat, ibu mengerti.6.
Memberitahu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu sakit kepala yang hebat,
penglohatan kabur, bengkak pada wajah kaki dan tangan, nyeri perut yang hebat,
gerakan janin berkurang, keluar cairan pervaginam (darah atau air ketuban), ibu
6. Memberitahu ibu untuk menjaga personal hygine seperti mandi 2 x/hari, mengganti
pakaian minimal 2x/ hari dan mengganti pakaian dalam apabila basah, serta cebok
dengan cara yang benar yaitu membersihkan dari depan ke belakang, ibu mengerti.
7. Memberi ibu terapi tablet Fe dengan dosis 2x1 tablet per hari pada pagi dan malam hari
sebanyak 30 tablet, dan Vitamin C dengan dosis 2 x/hari serta diminum dengan air
26
A. Kunjungan ANC II
Identitas
Klien Suami
Pendidikan : S1 D3
Alamat : Kuranji
Data Subjektif
Riwayat Haid
TP : 26 Januari 2023
lamanya : 7 hari
Eliminasi
27
Personal Hygine
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ke-2 dan tidak pernah keguguran
Anak I
BB 2700 gram
PB 50 cm
keadaan sehat
Nifas baik.
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan (hipertensi, diabetes, asma,
cukup baik, ibu dan suami sangat senang dengan kehamilan ini dan keluarga
28
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
TTV
TB : 150 cm
BB : 66 Kg
LILA : 26 cm
N : 801x/m,
RR : 22x/m
S : 36,5 C
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Mata
29
Genetalia : Normal, tidak ada varises dan keputihan
Pemeriksaan Obstetrik
TFU 31 cm, di fundus teraba bokong, di sebelah kanan perut ibu teraba ekstremitas dan
sebelah kiri teraba punggung, bagian terendah teraba kepala dan belum masuk PAP
DJJ 152 x/m, teratur, punctum maksimum satu tempat di sebelah kiri bawah pusat.
Pemeriksaan Penunjang
- Golongan Darah :O
Analisa
Penatalaksanaan
1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini, ibu mengetahui hasil
pemeriksaan.
3. Memberitahu ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan minum air
putih lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, makan secara
teratur, mengonsumsi makanan tambahan seperti biskuit di antara jam makan pokok,
4. Menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk
30
5. Memberitahu ibu untuk mengatur pola istirahat, tidur pada malam hari 7-8 jam dan
tidur siang minimal 1 jam serta mengurangi aktivitas yang berat, ibu mengerti.6.
Memberitahu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III yaitu sakit kepala yang
hebat, penglohatan kabur, bengkak pada wajah kaki dan tangan, nyeri perut yang
hebat, gerakan janin berkurang, keluar cairan pervaginam (darah atau air ketuban),
6. Memberitahu ibu untuk menjaga personal hygine seperti mandi 2 x/hari, mengganti
pakaian minimal 2x/ hari dan mengganti pakaian dalam apabila basah, serta cebok
dengan cara yang benar yaitu membersihkan dari depan ke belakang, ibu mengerti.
7. Memberi ibu terapi tablet Fe dengan dosis 2x1 tablet per hari pada pagi dan malam
hari sebanyak 30 tablet, dan Vitamin C dengan dosis 2 x/hari serta diminum dengan
31
BAB IV
PEMBAHASAN
ringan di PMB Nilawati,S.SiT Lubuk Minturun Kota Padang pada tanggal 171 Desember
2022, penulis akan membahas dan menguraikan isi dari laporan kasus ini, khususnya
kebidanan pada ibu hamil dengananemia ringan. Pada pembahasan ini penulis juga
membandingkan teori-teori yang ada dengan asuhan kebidanan yang telah diberikan
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel
darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I dan III
kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin kurang dari
10,5 gr/dl. Pada ibu hamil anemia yang sering terjadi yaitu anemia defisiensi besi.
Ini sesuai dengan kasus yang didapatkan oleh penulis di mana kadar Hb Ny. Y
G2P1A0H1 pada trimester II hanya 10,0 gram/ dl, kurang dari 10,5 gram/ dl (pemeriksaan
tanggal 10 Oktober 2022). Sedangkan pada pemeriksaan ke dua yang dilakukan tanggal
30 Desember 2022, kehamilan trimester III, kadar hemoglobin dalam darah Ny. Y 10,4
Anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala letih, sering mengantuk, malaise,
pusing, lemah, nyeri kepala, luka pada lidah, kulit pucat, membran mukosa pucat (misal,
konjungtiva), bantalan kuku pucat, tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah (Rukiyah,
2010).
Pada kunjungan ANC pertama pada tanggal 17 Desember 2022, penulis tidak
menemukan tanda dan gejala anemia dari data subjektif di mana ibu mengatakan tidak ada
32
keluhan seperti yang telah disebutkan di atas. Namun, pada pemeriksaan objektif
ditemukan tanda-tanda anemia pada Ny. Y, di mana konjungtiva ibu sedikit pucat dan
pada pemeriksaan penunjang (pemeriksaan kadar Hb) yang dilakukan pada tanggal 10
yang dialami ibu adalah anemia ringan. Penggolongan ini sesuai dengan tinjauan teori
ringan, Hb 7 – 8 g% anemia sedang, dan Hb <7 g% anemia berat. Hal ini menunjukkan
ditemukan keluhan bahwa ibu pusing dan lelah. Selain itu, ibu juga mengatakan bahwa ia
tidak meminum vitamin (tablet Fe) yang telah diberikan secara teratur. Selanjutnya,
dilakukan pemeriksaan ulang laboratorium dan didapatkan kadar HB ibu 10,4 gr/dl. Kadar
Peningkatan yang cukup rendah ini, menurut penulis disebabkan karena ibu yang
tidak mematuhi anjuran petugas kesehatan untuk meminum tablet Fe secara teratur. Selain
itu, juga didukung oleh konsumsi makanan sehari-hari ibu yang tidak sesuai dengan
kebutuhannya selama hamil. Ibu mengatakan bahwa ia tidak suka mengonsumsi sayuran
berdasarkan tinjauan teori yang menyatakan bahwa anemia defisiensi besi adalah anemia
Anemia defisiensi zat besi pada wanita bisa disebabkan oleh penurunan asupan
atau penyerapan zat besi, termasuk defisiensi nutrisi dan gangguan pencernaan, seperti
diare atau hiperemesis (Frase, 2009). Pemenuhan kebutuhan zat besi dapat diperoleh dari
33
konsumsi makanan seperti hati, daging, telur, beras, sayuran hijau (bayam, kangkung,
Pada kasus Ny. Y G2P1A0H1 dengan anemia ringan bila tidak segera ditangani
akan terjadi anemia sedang tetapi dalam kasus ini tidak ditemukan terjadinya diagnosa
potensial. Pada tinjauan kasus menunjukkan bahwa kadar Hb ibu mengalami peningkatan
di mana pada pemeriksaan laboratoriun yang pertama tanggal 10 Oktober 2022, kadar Hb
ibu 10,0 gr/dl dan mengalami peningkatan pada 30 Desember 2022 menjadi 10,4 gr/dl.
Antisipasi yang telah dilakukan pada Ny. Y dengan anemia ringan adalah
pemeberian terapi yaitu tablet Fe dengan dosis 2 x 1 tablet per hari dan vitamin C dengan
dosis 2 x 1 dalam sehari. Selain itu, ibu juga diberikan konseling untuk mengonsumsi
setelah kelahiran dapat mencegah anemia. Pemantauan konsumsi tablet Fe juga perlu
diikuti dengan pemantauan cara minum yang benar karena hal ini akan sangat
mempengaruhi efektifitas penyerapan Fe. Cara minum tablet Fe yang benar yaitu dengan
air putih atau air jeruk (Setyoresmi, 2012 dalam Astarina, 2014).
Pada kasus ini sudah sesuai dengan tinjauan teori di mana, seorang ibu hamil
diberikan tablet Fe untuk mencegah dan mengatasi anemia yang dialami oleh ibu serta
pemenuhan nutrisi selama kehamilan. Selain tablet Fe, juga diberikan vitamin C. Vitamin
C diberikan kepada Ny. A bertujuan untuk mempercepat penyerapan zat besi dalam tubuh
ibu sehingga diharapkan kadar Hb ibu dapat meningkat. Selain itu, ibu juga disarankan
Dengan penanganan yang telah dilakukan diharapkan ibu tidak lagi mengalami
anemia ringan dan kadar Hb-nya dapat meningkat dari 10,0 gram/dl menjadi minimal 11
gram/dl. Namun, hal itu tidak dapat terwujud dikarenakan ibu tidak mematuhi anjuran
dari tenaga kesehatan untuk meminum tablet Fe dan vitamin C secara teratur. Meskipun
34
kadar Hb ibu mengalami peningkatan, namun masih dikategorikan anemia ringan di mana
pada pemeriksaan ulang yang dilakukan tanggal 30 Desember 2022 kadar Hb ibu hanya
meningkat sebesar 0,4 gram/ dl yaitu menjadi 10,4gram/ dl. Dan ini tidak sesuai dengan
teori yang menyatakan bahwa pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb
sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60 mg besi
tumbuh kembang janin dalam rahim, ancaman dekompensasi kordis 47(Hb < 6 gr%),
perdarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD) (Manuaba, 2010). Namun, bahaya
yang disebutkan ini tidak ditemukan pada Ny. Y di mana selama melakukan asuhan
Selama kehamilan Ny. Y, tidak pernah terjadi perdarahan, tidak adanya hambatan
dalam tumbuh kembang janin yang didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan TFU yang
masih sesuai dengan usia kehamilan, serta tidak terjadi KPD sampai dengan saat ini.
Kasus pada Ny. Y dengan anemia ringan telah dilakukan sesuai dengan asuhan
kebidanan dengan kunjungan ANC sebanyak 2 kali di PMB Nilawati, S.Si.T Lubuk
Minturun Padang,
Pada setiap kunjungan ANC, asuhan dilakukan sesuai dengan standar pelayanan
hemoglobin darah yang dapat mendukung penegakan diagnosis anemia yang dialami oleh
Ny. Y serta upaya untuk menanganinya telah dilakukan di PMB Nilawati, S.Si.T Lubuk
Minturun Padang. pemeriksaan kadar hemoglobin darah pada Ny. Y dilakukan sebanyak
2 kali yaitu pada trimester II tangga 10 Oktober 2022 dan pada trimester III tanggal 30
Desember 2022. Diberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu yang mengalami anemia
ringan seperti memberikan ibu terapi tablet Fe dengan dosis 2 x 1 tablet dalam sehari,
Vitamin C 2 x 1 tablet dalam sehari. Selain itu, ibu juga diberikan konseling untuk
mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi serta makanan bergizi lainnya.
35
Selanjutnya, tenaga kesehatan menjelaskan pada ibu penyebab terjadinya anemia
ringan yaitu karena kehamilan dan nutrisi yang kurang zat besi dan protein serta
menjelaskan kepada ibu dampak yang akan terjadi apabila tidak segera ditangani. Selain
itu, tenaga kesehatan juga memberitahukan kepada ibu mengenai masalah potensial yang
akan terjadi apabila anemia ringan tidak dapat diatasi yaitu terjadinya anemia sedang.
Penulis bersama tenaga kesehatan juga melibatkan suami untuk terus memberikan
dukungan kepada ibu agar dapat mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi serta
mengikut anjuran tenaga kesehatan dalam mengatasi anemia yang dialaminya. Asuhan
yang diberikan oleh tenaga kesehatan sudah sesuai dengan kebutuhan ibu.
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan sel
darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I
dan III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin
kurang dari 10,5 gr/dl. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa Ny. Y
dan 10,4 gram/ dl pada trimester III. Berdasarkan kadar Hb tersebut, Ny. Y
besi seperti sayuran hijau. Ini penulis dapatkan berdasarkan pengakuan dari Ny. Y
tersebut.
3. Tanda dan gejala anemia yang terjadi pada Ny. Y adalah keluhan ibu yang
mengatakan bahwa ia cepat lelah dan pusing. Selain itu, ditemukan bahwa
konjungtiva ibu sedikit pucat. Semua tanda dan gejala tersebut merupakan tanda
4. Bahaya yang mungkin akan terjadi pada ibu hamil dengan anemia tidak ditemui
pada Ny. Y selama kehamilannya. Ibu tidak mengalami abortus, tidak pernah
usia kehamilan.
37
5. Pencegahan dan penanganan anemia dilakukan dengan pemberian tablet Fe selama
kehamilan dan pemenuhan nutrisi ibu hamil terutama yang mengandung tinggi zat
besi.
6. Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia tidak berbeda dengan ibu hamil
merupakan program pemerintah untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil
ibu hamil sehingga dapat diketahui tingkat anemia yang dialami oleh seorang ibu
hamil.
B. Saran
asuhan yang sesuai dengan kebutuhan ibu. Selain itu, kemampuan komunikasi
yang dimiliki oleh seorang bidan harus dapat terus ditingkatkan agar dapat
memberikan dukungan kepada setiap ibu hamil untuk terhindar dari anemia.
38
39