Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anemia pada umumnya terjadi di seluruh dunia, terutama di negara berkembang
(developing countries) dan pada kelompok sosio-ekonomi rendah. Pada kelompok
dewasa, anemia terjadi pada wanita usia reproduksi, terutama wanita hamil dan wanita
menyusui karena mereka yang banyak mengalami defisiensi Fe. Anemia pada ibu hamil
sangat terkait dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi, termasuk risiko
keguguran, lahir mati, prematuritas dan berat bayi lahir rendah. Pada data the Millenium
Development Goals (MDGs) di akhir tahun 2015, penurunan kematian maternal di
Indonesia masih menjadi agenda yang belum terselesaikan. Pada 20 dekade terakhir,
Negara-negara di ASEAN sudah sukses dalam progress yang signifikan dalam mereduksi
kasus kematian maternal, tetapi di Indonesia masih memiliki level yang tinggi pada
Maternal Mortality Rate (MMR) dan bahkan menjadi peringkat ketiga dalam Negara-
negara ASEAN. (Afifah et al, 2016). Proporsi anemia pada ibu hamil di Indonesia yaitu
37,1 % (Kemenkes, 2013), sedangkan pada ibu hamil di Kabupaten Banyumas memiliki
prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 55.37%. Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan oleh peneliti, Puskesmas yang memiliki prevalensi anemia terbanyak adalah
banyumas bagian timur, dengan prevalensi anemia sebanyak >90%, terutama di
Puskesmas Sumpiuh II (100%), Puskesmas Kalibagor (100%) dan Puskesmas Somagede
(94%).
Saat ini pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia pada ibu
hamil yaitu dengan memberikan suplementasi tablet Fe minimal 90 tablet kepada ibu
hamil selama periode kehamilan. (Kemenkes, 2013). Pemberian suplementasi zat besi
pada ibu hamil dirasa masih menguntungkan karena mampu memperbaiki status
Hemoglobin tubuh dalam waktu relatif singkat, dapat mencegah anemia kambuh dan
menjaga pertumbuhan janin secara optimal. Program suplementasi Tablet Fe di Wilayah
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas telah berjalan baik, cakupannya telah memenuhi
target SPM sebesar 90% tapi angka kejadian anemia pada ibu hamil masih cukup tinggi.
(Tamtomo, 2016).
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil memiliki kendala saat proses dispensing tablet
Fe yang dikombinasikan dengan tablet kalsium. Tablet Fe berinteraksi dengan kalsium

1
saat dikonsumsi bersamaan, interaksi tersebut terjadi karena kalsium menyebabkan
penurunan absorpsi Fe dengan lebih dari satu mekanisme yang belum dipastikan. (Dini et
al, 2016 dan Riswanda, 2017). Penurunan absorpsi Fe dalam tubuh akan berakibat pada
penurunan pembentukan senyawa ferritin sehingga sel darah merah tidak terbentuk,
akibatnya kadar haemoglobin dalam tubuh masih tetap rendah sehingga kejadian anemia
masih tinggi. Untuk menghindari interaksi tersebut, perlu diberikan jeda waktu konsumsi
tablet kalsium dan tablet Fe, yaitu dengan cara mengonsumsi tablet kalsium pada pagi
hari dan tablet Fe pada malam hari (Sulistianingsih et al, 2017). Tetapi penjedaan waktu
konsumsi ini belum dipastikan keefektifannya untuk mengatasi interaksi tersebut dan
belum dilakukan sepenuhnya oleh ibu hamil. Maka dari itu, penulis tertarik untuk
meneliti tentang hubungan ketepatan waktu konsumsi tablet Fe dan tablet kalsium dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Sumpiuh II, Puskesmas Kalibagor dan
Puskesmas Somagede.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian yaitu “Adakah hubungan ketepatan waktu konsumsi antara tablet
Fe dan tablet kalsium terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kabupaten
Banyumas Bagian Timur?”.

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara ketepatan waktu konsumsi tablet Fe dan
kalsium dengan kejadian anemia pada ibu hamil

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai proses dalam menambah pengetahuan dan wawasan dengan
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan khususnya dalam bidang
penelitian dan kesehatan masyarakat. Serta bertambahnya ilmu mengenai penyakit
anemia pada ibu hamil dan interaksi obat yang diberikan selama kehamilan.
2. Bagi Ibu Hamil
Hasil penelitian ini dapat menambah informasi kepada ibu hamil tentang
pentingnya mengkonsumsi tablet Fe dan tablet kalsium pada masa kehamilan, serta

2
memberi informasi lebih lanjut mengenai pola pemakaian tablet Fe dan tablet kalsium
yang benar agar terhindar dari resiko terjadinya anemia pada ibu hamil.
3. Bagi Dinas Kesehatan Banyumas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu Dinas Kesehatan untuk
menyusun strategi agar bisa menekan kejadian anemia pada ibu hamil dengan
mempertimbangkan pola pemberian tablet Fe dan tablet kalsium.
4. Bagi Puskesmas Kabupaten Banyumas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memberikan informasi
dalam pelayanan kesehatan ibu hamil terutama tentang ketepatan waktu konsumsi
tablet Fe dan tablet kalsium yang benar. Serta sebagai bahan masukan dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil di Puskesmas Kabupaten
Banyumas Bagian Timur.
5. Bagi Institusi Universitas Muhammadiyah Purwokerto`
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan
serta sumber pustaka mengenai pelayanan kesehatan ibu hamil terutama pada
pengetahuan mengenai konsumsi tablet Fe pada masa kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai