PENDAHULUAN
dalam kehamilan keperluan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan-
kehamilan lazim disebut dengan hipervolemia (Natalia,2018). Anemia pada ibu hamil
adalah suatu keadaan dimana kadar Haemoglobin dibawah 11 gr% pada Trimester I
dan III dan dibawah 10,5 gr% pada Trimester ke II (Arantika, 2019).
Anemia dalam kehamilan berdampak negatif pada ibu hamil, baik bagi
abortus, persalinan prematur, persalinan yang lama karena terjadi inersia uteri,
perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi intrapartum, dan infeksi
Program pemerintah saat ini, setiap ibu hamil mendapatkan tablet Fe 90 tablet
selama kehamilannya. Tablet besi yang diberikan mengandung FeSO4 320 mg (zat
besi 60mg) dan asam folat 0,25 mg. Program tersebut bertujuan untuk mencegah dan
Data dari World Health Organization (WHO) 2016, Secara global prevalensi
anemia pada ibu hamil diperkirakan lebih dari 40,1% wanita hamil di seluruh dunia
menderita anemia, Anemia tertinggi terjadi di wilayah Afrika 48,8%, Asia Tenggara
1
Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia pada tahun 2018 ibu hamil yang
mengalami anemia meningkat menjadi 48,9% dibandingkan tahun 2013 sebanyak 37,1% ibu
hamil yang mengalami anemia (Riskesdas, 2018). Ibu hamil yang mengalami anemia, yaitu ibu
hamil dengan kadar Haemoglobin kurang dari 11,0 gram/dl, Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan kadar Haemoglobin kurang dari 11 gr% pada Trimester I dan III atau kadar
Haemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada Trimester II nilai batas kadar Haemoglobin pada
Salah satu indikator tingkat kesehatan yang penting dan tantangan bagi bangsa indonesia
adalah masih tinggi nya AKI (Angka Kematian Ibu). Berdasarkan Kemenkes RI, Tahun 2015-
2017 menunjukkan telah terjadi penurunan jumlah kasus kematian ibu. Jika di tahun 2015 AKI
mencapai 4.999 kasus maka di tahun 2016 sedikit mengalami penurunan menjadi 4.912 kasus
dan di tahun 2017 mengalami penurunan tajam menjadi sebanyak 1.712 kasus AKI, rata-rata
angka kematian ibu tercatat mencapai 359/100.000 Kelahiran Hidup. Departemen Kesehatan
Indonesia masih terus melaksanakan program terobosan penanggulangan anemia defisiensi zat
besi pada ibu hamil dengan membagikan tablet zat besi atau tablet tambah darah kepada ibu
hamil sebanyak satu tablet setiap satu hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan bagi ibu hamil adalah dengan pemberian Tablet Fe
90 tablet. Cakupan pemberian Tablet Fe untuk ibu hamil di Provinsi Sumatera Utara tahun 2018
adalah sebesar 82,76%, sudah melampaui dari target di Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara sebesar 80%. Bila dilihat cakupan berdasarkan kabupaten/kota, ada disparitas
yang agak tinggi antara kabupaten yang tertinggi dengan yang terendah, menunjukkan bahwa
cakupan pemberian Tablet Fe pada ibu hamil tertinggi ada di Kabupaten Nias Barat sebesar
97,80%, Kabupaten Deli Serdang (96,25%) dan Kota Sibolga (93,83%). Sedangkan cakupan
2
pemberian TTD terendah ditemukan di Kabupaten Padang Lawas (43,75%), Kabupaten Nias
Utara (47,39%), dan Kabupaten Dairi (51,97%). Terdapat 18 kabupaten/kota yang telah
mencapai target Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2013-2018, yaitu 80%
Pemberian zat besi selama kehamilan merupakan salah satu cara yang paling cocok bagi
ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai tahap yang diinginkan, karena sangat efektif
dimana satu tablet mengandung 60mg Fe setiap tablet setara dengan 200mg ferrosulfat.
Berdasarkan hasil uji statistik kadar Hb ibu hamil di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar
Lampung 2016 setelah diberikan tablet Fe terdapat peningkatan kadar Hb yang signifikan. Hal
ini dapat dilihat dari nilai rata-rata sebelum diberikan tablet Fe yaitu 10.694, kemudian setelah
diberikan tablet Fe rata-rata kadar Hb ibu hamil mengalami peningkatan yaitu 12.206 dengan P-
value 0.000. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-rata kadar Hb responden sebelum dan sesudah
diberikan tablet Fe memiliki perbedaan yang signifikan karena p-value yang diperoleh <0.05,
Pada saat survey awal ke klinik ada 32 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC
selama bulan Mei sampai Juni dan salah satu keluhan ibu hamil tersebut yaitu pusing, mual,
lemas dan pada hasil pemeriksaan didapatkan conjungtiva ibu pucat dan ibu dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan Lab untuk mengetahui kadar Haemoglobin ibu dan pada saat dilakukan
wawancara tentang mengkonsumsi tablet Fe ibu mengatakan bahwa jarang bahkan mengatakan
tidak pernah mengkonsumsi tablet Fe karna tidak menyukai rasa nya yang dapat mengundang
3
Berdasarkan latar belakang maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Untuk Pencegahan Anemia Dalam Kehamilan
di Klinik Pratama Marko Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun 2020”.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada pengaruh pemberian Tablet Fe dengan pencegahan anemia pada ibu hamil di Klinik
Mengetahui apakah ada Pengaruh pemberian Tablet Fe pada ibu hamil dalam mencegah
terjadi nya anemia di Klinik Pratama Marko Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun
2020.
1. Untuk mengetahui apa kendala atau alasan ibu hamil tidak mau menghonsumsi
Tablet Fe di Klinik Pratama Marko Kecamatan Medan Johor Kota Medan Tahun
2020.
pada ibu hamil di Klinik Pratama Marko Kecamatan Medan Johor Kota Medan
Tahun 2020.
Haemoglobin (Hb) pada ibu hamil di Klinik Pratama Marko Kecamatan Medan
4
1.4.1 Manfaat Umum
pengetahuan yang telah ada tentang pengaruh pemberian tablet Fe pada ibu hamil untuk
pencegahan anemia dalam kehamilan serta dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian
selanjutnya.
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan penelitian
serta sebagai media untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam pengajaran
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan dalam kebijakan