SKRIPSI
Oleh:
LIANA
195401426346
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
JAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
adalah akibat anemia gizi besi. Suatu studi di Indonesia pada 12 rumah sakit
pendidikan pada akhir tahun 2008 melaporkan bahwa angka kematian ibu di
kalangan penderita anemia adalah 3.5 kali lebih besar dibandingkan dengan
golongan ibu yang tidak anemia. Apabila kadar haemoglobin (Hb) kurang
dari 8 gr%, risiko kematian maternal meningkat sekitar delapan kali lebih
tambah darah ibu hamil pada tahun 2006 (FE1: 67,49% dan FE3: 63,08%)
(Susilowati, 2015).
tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu adalah dengan cara
ibu hamil. Anemia pada remaja putrid sampai saat ini masih cukup tinggi
penduduk usia remaja (10 -19). Di Indonesia sebesar 20,2% yang terdiri dari
50,9%, laki –laki dan dan 49,1% perempuan (Kemenkes RI, 2013Gunakan
anemia ibu hamil dikabupaten Sukaharjo pada tahun 2013 sebesar 5,76%
dari 89,07% pada tahun 2013 menjadi 92,14% pada tahun 2014.
ibu hamil, Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah tertinggi bila di
pada tahun 2013 sebesar 289,000 orang, Target penurunan angka kematian
ibu sebesar 75% sebesar 289,000 antara tahun 1990 dan 2015 (Wijaya,
2014).
Badan Pusat Statistik pada tahun 2016 yaitu 301/100000 kelahiran hidup.
Selajutnya pada tahu 2015 jumlah kematian ibu berjumlah 57 kasus dan tahun
bahwa pelayanan antenatal care masih dibawah target nasional yaitu 45.138
dilakukan pada ibu hamil, sedangkan data jumlah ibu hamil tahun 2018 yaitu
336 orang, tahun 2019 berjumlah 265 orang dan bulan Januari dan Maret
tahun 2020 berjumlah 347 orang. Sementara data lain yang berhubungan
dengan pencegahan anemia pada ibu hamil yaitu pemberian tablet Fe pada
tahun 2020 dari sasaran ibu hamil 347 orang, jumlah cakupan pemberian Fe1
berjumlah 271 orang (78,2%), Fe2 berjumlah 244 orang (70,45%), Fe3
pemberian tablet Fe pada ibu hamil belum memenuhi target yang ditentukan
yaitu 90%, hal ini artinya kepatuhan ibu hamil untuk konsumsi tablet Fe
masih kurang, selain itu bila ibu tidak datang saat posyandu maka tidak akan
yang diberikan dari Puskesmas, hal ini tentunya dapat dipengaruhi oleh
konsumsi secara teratur tablet Fe, berdasarkan sikap ibu hamil menyatakan
bahwa mereka merasa tidak perlu konsumsi secara teratur karena menurutnya
ibu hamil sangat mempengaruhi tindakannya dalam hal kepatuhan ibu hamil
pengetahuan tentang sumber makanan zat besi dan pola makan yang salah
sebagai salah satu penyebab terjadinya defisiensi zat besi, sebaliknya apabila
seorang ibu mengetahui pengetahuan tentang manfaat zat besi, maka selain
mual, pada akhirnya ibu tersebut tidak mengkonsumsi tablet Fe tersebut, hal
ini dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang cara minum tablet
Fe yang benar, berkaitan dengan tindakan bila ibu tidak mengkonsumsi tablet
kehamilannya. Anemia sangat berbahaya terutama bagi ibu hamil, dan janin
yang akan dilahirkannya. Oleh karena itu sebaiknya ibu hamil melakukan
pemberian tablet Fe pada ibu hamil tahun 2020 belum memenuhi target yang
ditentukan yaitu 90%. Untuk itu perlu di teliti ”Apakah ada hubungan
2020
2) Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan
fe
1.4
feManfaat Penelitian
jadikan contoh pembuatan karya tulis ilmiah bagi peserta didik yang lain.
penelitian.
uraikan manfaat di atas secara lebih detail
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kepatuhan
yang disarankan dokter atau oleh orang lain. tingkat kepatuhan adalah
2013).
kepercayaan diri pada ibu hamil dan dapat menghambat terjadinya defisiensi
haemoglobin sebetulnya akan terjadi jika cadangan zat besi (FE) dalam tubuh
sudah benar-benar habis. Kurangnya zat besi (FE) dalam tubuh pada ibu
berulang-ulang yang bisa dari semua bagian tubuh. Faktor risiko defisiensi zat
besi (FE) pada wanita karena cadangan besi dalam tubuh lebih sedikit
sedangkan kebutuhannya lebih tinggi antara 1-2 mg zat besi secara normal
(Muryanti, 2010). 7
Kebutuhan zat besi (FE) pada ibu hamil terjadi peningkatan, asupan
kurang atau rendah menyebabkan tidak mencukupi tingkat kebutuhan zat besi
lahir premature, perdarahan post partum, dan rentan infeksi. Pada ibu hamil,
Zat besi (FE) yang memiliki peran yang sangat penting pada
pembentukan haemoglobin yakni protein pada sel darah merah yang bertugas
terjadinya, anemia gizi besi. Faktor risiko terjadinya, anemia akibat dari
kekurangan zat besi (FE) memang lebih banyak pada wanita dibandingkan
kebutuhan per harinya justru lebih tinggi. Setiap harinya seorang wanita akan
kehilangan sekitar 1-2 mg zat besi melalui ekskresi secara normal. Pada saat
Menurut WHO manfaat dan kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat
besi yaitu :
besi, oleh karena itu penting sekali bagi ibu hamil untuk meminum
tablet zat besi antara lain karena faktor program dan faktor individu
yang meliputi:
ditimbulkan.
c) Kelainan ibu hamil atau rendahnya motivasi ibu hamil dalam tablet
suplemen besi.
f) Rasa takut terhadap suplemen besi dapat memperbesar janin dan
seorang ibu hamil akan dengan senang hati meminum tablet besi
setiap hari apabila tahu manfaat dan tujuan dari tablet zat besi.
besi.
d) Motivasi dari keluarga ibu hamil agar patuh meminum tablet zat
anemia gizi yang setiap tablet mengandung Ferro sulfat 200 mg atau setara
60 mg besi elemental dan 0.25 mg asam folat. Pelayanan pada ibu hamil baik
pada KI maupun K4 ibu hamil akan dibekali dengan tablet zat besi (FE), hal
ini merupakan upaya dari penanggulangan anemia pada ibu hamil. Anemia
kebutuhan zat besi pada saat hamil sangat tinggi dan perlu dipersiapkan sedini
zat besi pada ibu hamil sebanyak sate tablet zat besi setiap hari selama 90 hari
pada masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi
meningkat pada saat hamil dan melahirkan, dimana ketika hamil seorang ibu
tidak saja dituntut memenuhi kebutuhan zat besi untuk dirinya, tetapi juga
saat melahirkan juga bisa menyebabkan seorang ibu kehilangan lebih banyak
lagi zat besi, karena itu setiap ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi
karena asupan zat besi secara berlebihan tidak dibenarkan karena dapat
(Depkes, 2010).
Salah satu kebiasaan yang saat ini ditiru yaitu mengkonsumsi tablet
diusahakan dengan air putih, dan hindari minuman seperti teh, susu, atau kopi
manfaatnya menjadi berkurang, apabila terjadi gejala ringan yaitu perut terasa
tidak enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja berwarna hitam
(Muryanti, 2010).
2.1.3 Tinjauan Tentang Dampak Tidak Konsumsi Zat Besi Pada Kehamilan
Konsumsi zat besi berdampak pada suatu kejadian yang disebut anemia.
Anemia defisiensi besi pada wanita hamil merupakan problema kesehatan yang
mengalami defisiensi besi sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan
pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak
aldesteron.
tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga
maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka
postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering
berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan
darah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat
lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya
tahan terhadap infeksi dan stress kurang, produksi ASI rendah), dan gangguan
Bahaya anemia pada kala nifas dapat terjadi abortus, terjadi kematian
selanjutnya. (Saifuddin, 2010). Bahaya bila anemia terjadi pada ibu yaitu :
1. Selama kehamilan
Abortus
Partus prematurus
Mola hidatidosa
Hyperemesis gravidarum
Perdarahan antepartum
postpartum.
rahim akan terganggu. Akibat anemia pada janin antara lain adalah :
Abortus
Kematian intrauteri
antara lain:
a) Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin selama jangka waktu
besi untuk ibu hamil sudah tersedia dan telah didistribusikan ke seluruh
selama 9 bulan dapat sesuai yaitu 90 tablet yang dikonsumsi oleh ibu
hamil.
cara pemberian preparat besi baik oral maupun parental. Terapi preparat oral
parental yaitu dengan Ferum dextan sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau
dapat diketahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu hamil tersebut.
khususnya pada trimester kedua, ketiga dan masa nifas. Hal ini disebabkan
kebutuhan zat besi pada masa ini lebih besar dibanding pada trimester
hamil agar dapat diberikan tablet FE sebagai upaya pencegahan anemia atau
adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu dalam hal ini tentang kepatuhan
tingkatan, yaitu :
1) Tahu (know)
kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
makanan yang bergizi dan penting bagi ibu pada masa kehamilannya.
2) Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar, atau seseorang yang telah paham terhadap obyek
atau materi dan harus dapat dijelaskan. Dalam hal ini terhadap materi yaitu
3) Aplikasi (Application)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi dapat juga
sebagainya dalam konteks situasi yang lain, misalnya dalam penelitian ini
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya dengan yang lain.
5) Sintesis (Syntesis)
dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
6) Evaluasi (Evaluation)
penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian itu berdasarkan kriteria
suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat, tetapi hanya
dapat ditafsirkan. Sikap merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam
Sikap mengandung suatu penilaian emosional atau afektif (senang, benci, dan
masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau objek. Manifestasi Sikap tidak
dapat langsung dilihat hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu, secara nyata
tambahan informasi tentang objek tertentu, melalui persuasi serta tekanan dari
kelompok sosialnya. Sikap dapat terbentuk dari adanya interaksi sosial yang
dialami individu. Interaksi di sini tidak hanya berupa kontak sosial dan
hubungan antar pribadi sebagai anggota kelompok sosial, tetapi meliputi juga
(Maulana, 2013).
Menurut Allport dalam Notoatmodjo S (2013) menyatakan bahwa
Dalam hal ini berkaitan dengan persetujuan dari ibu tentang konsumsi
Fe (Notoatmodjo, 2013).
terhadap suatu objek. Struktur sikap terdiri tiga komponen yang saling
peranan media massa tidak kecil artinya. Lembaga pendidikan dan agama
akan baik dan buruk, merupakan garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan
kelompok orang dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur dan
metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai
dengan haknya. Pelayanan dapat diukur, oleh karena itu ditetapkan standar
baik dalam hal waktu yang diperlukan maupun hasil-hasilnya, dengan adanya
standar agar hasil akhir dapat memuaskan bagi pihak yang mendapatkan
Fungsi tablet
Faktor - faktor yang zat besi
mempengaruhi kepatuhan
ibu hamil :
Kepatuhan ibu 1. Pengetahuan Suplemen
hamil komsumsi 2. Sikap tablet zat
tablet Fe 3. Tindakan besi
a. Faktor predisposisi
b. Faktor pendukung
c. Faktor pendorong
Sumber
tablet zat
besi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Buton Utara pada bulan januari – april 2020 yaitu sebanyak 122
3.2.2 Sampel
Adapun kriteria inklusi adalah ibu hamil yang datang memeriksakan
kehamilannya dengan usia kehamilan Trimester III yang melakukan
pemeriksaan pada bulan Maret – Mei 2020. Diketahui bahwa ibu hamil yang
memenuhi kriteria inklusi atau dengan usia kehamilan trimester III adalah
sebanyak 40 orang. Penentuan jumlah sampel seperti yang disebutkan
dengan menggunakan total sampling yaitu 122 Responden (Nursalam 2008).
dalam penelitian ini adalah kepatuhan ibu hamil komsumsi tablet Fe.
24
Variabel tergantung merupakan variabel yang dipengaruhi nilainyaditentukan oleh
2. Lembar observasi
a. Patuh
b. Tidak Patuh
3.10.1 Persiapan
3.10.2 Tabulasi
Yaitu data yang telah di olah kemudian disusun dalam bentuk tabel
Rumus X = n x 100%
N
Keterangan:
Amirudin, R, 2010, Defisiensi Zat Besi Pada Ibu Hamil di Indonesia (Evidence
Based), http://www.padusi.com diakses 26 Februari 2018
Azwar, 2013, Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan, Nuha Medika, 2013
Depkes R.I., 2012, Pedoman Umum Gizi Seimbang, Direktorat Bina Gizi
Masyarakat, Jakarta
Depkes R.I., 2013, Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi Untuk Remaja Putri
dan Wanita Usia Subur, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Jakarta
Dinkes Sulawesi Tenggara., 2014. Data KIA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara, Kendari
Hartini, 2011, Prinsip Dasar Ilmu Gizi Pada Wanita Usia Subur, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Kallogiani. A, Facctors Affect in pattient adherence to medication regimen.
Health Science Journal, 2015, Vol 5, 157
Kemenkes R.I, 2013. Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia
Subur (WUS), Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Melyanty, 2015, Analisis faktor – faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu
hamil minum tablet Fe di wilayah Puskesmas Kecamatan Sa’dan dan
Malibong Kabupaten Toraja Utara, Skripsi, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Depok
Patimah, 2015, Pola Konsumsi Ibu Hamil dan Hubungannya Dengan Kejadian
Anemia Defisiensi Zat Besi, Journal Sains dan Teknologi, Vol 7(3). 137
Purnawan, 2015, Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan praktik ibu hamil tentang
pencegahan anemia gizi dengan kepatuhan minum tablet penambah darah
di Puskesmas Kebaman Kabupaten Banyuwangi, Skripsi, Program studi
ilmu Keperawatan Universitas Brawijaya
Prawirohardjo. S, 2008, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal, yayasan Rustika Pusaka, Jakarta
Susilowati, 2008, Kondisi Anemia dan Kekurangan Energi Krnis Pada Ibu Hamil,
http//.www.blogger.com diakses pada 26 Februari 2018
Voni, 2015, Faktor – faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil
mengkonsumsi tablet penambah darah di wilaya Puskesmas Muaralembo
Kabupaten Kuantan Senggigi Provinsi Riau, Skripsi, FKM UI, Depok
Nama : LIANA
NPM : 195401426346
Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan
Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas
Kalisusu Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara
Tahun 2020
Jurusan : DIV- Kebidanan
Pembimbing : Sinta Novelia, S.ST, M.Ns (Pembimbing I)
Mera Marhamah, S.ST, M.Kes (Pembimbing II)