PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu hal yang fisiologis yang menjadi dambaan setiap
pasangan suami istri. Kehamilan sebagai hal yang fisiologis akan dapat menjadi
dapat menyebabkan kematian. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kematian
adalah anemia. Wanita hamil dengan anemia meningkatkan risiko kematian ibu,
angka prematuritas, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan angka kematian bayi
(Notobroto, 2003)
oleh karena itu dapat dipahami jika frekuensi itu lebih tinggi lagi di negara-negara
(Saifuddin, 2002).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang
tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kehamilah hidup, sementara itu di
negara tetangga Malaysia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singapura 6 per
100.000 kelahiran hidup, bahkan di Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup.
1
2
program safe Motherhood yang telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1988,
upaya ini telah berhasil menurunkan AKI dari 450 per 100.000 kelahiran hidup
ditahun 1985 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997.
Tiga pesan kunci MPS adalah setiap persalinan ditolon oleh tenaga kesehtan
terlatih, setiap komplikasi obsterti dan neontal mendapat pelayanan yang adekut dan
setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang
target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu
Frekuensi ibu hami dengan anemia di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%
sedang di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terdapat ibu
Menurut WHO kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20% sampai 89% dengan
menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia
kehamilan 3,8 % pada trimester 1,13% trimester II < dan 24,8 % pada trimester III.
ibu hamil di Indonesia menderita anemia kekurangan gizi. Pada pengamatan lebih
karena kekurangan zat besi yang diatasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan
fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5 sampai 10 gr % (Manuaba, 1998 : 30).
Akan tetapi dalam kenyataan tidak semua ibu hamil yang mendapatkan tablet
zat besi meminumnya secara rutin, hal ini bisa disebabkan kerena faktor ketidak
minum tablet zat besi penyerapan/respon tubuh terhadap tablet zat besi kurang baik
sehingga tidaki terjadi peningkatan kadar HB sesuai dengan yang diharapkan. Faktor
ini yang berhubungan dengan anemia adalah adanya penyakit infeksi bateri, parasit,
usus seperti cacing tabang, malaria. Faktor sosial ekonomi yang rendah juga memang
(http://www.bppsdm.depkes.go.id).
pengetahuan ibu hamil tentang anemia di BPS Yusriyana Karya Mukti Lampung
Timur.
A. Rumusan Masalah
4
adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan Ibu Hamil tentang anemia di BPS Yusriyana
B. Ruang Lingkup
atas 37 minggu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Lokasi penelitian
tempat ini.