BAB I
PENDAHULUAN
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
sumber daya manusia. Anemia dalam kehamilan disebut “potential danger to mother and child”
(potensial membahayakan ibu dan anak) memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang
terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba I.B.G, 2009, hal.29).
Frekuensi ibu hamil dengan anemia lebih banyak terjadi di negara berkembang
dibandingkan dengan negara maju. Di Amerika hanya sekitar 6% ibu hamil yang menderita
anemia, sedangkan di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Sebagian besar disebabkan karena
kurangnya zat gizi dan perhatian terhadap ibu hamil sehingga dapat menyebabkan terjadinya
terjadinya morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Masalah kesehatan ibu hingga saat ini masih
menjadi hal yang memprihatinkan di Indonesia. Hal ini terlihat dari angka kematian ibu (AKI)
yang tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2011 yaitu berkisar 290,8 per 100.000 kelahiran
hamil yang menderita anemia dari 104.271 ibu hamil yang memeriksakan diri, diklasifikasikan
menjadi tiga kategori yaitu anemia ringan 42.510 (50%), anemia sedang 42.043 (46,19%) dan
Berdasarkan data yang diperoleh dari medical record RSKDIA Siti Fatimah Makassar
pada tahun 2011 sekitar 276 orang ibu hamil yang memeriksakan dirinya dengan
berat 5 orang (1.81 %) sedangkan pada tahun 2012 mulai dari bulan januari sampai juni terdapat
56 orang anemia ringan,32 orang anemia sedanf dan 2 orang anemia berat.
Anemia dapat terjadi karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah. Banyak ibu
hamil mengalami anemia defisiensi zat besi disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak
memenuhi syarat gizi, kebutuhan yang meningkat dan kehamilan berulang dalam waktu singkat.
Cadangan zat besi ibu yang belum pulih akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandung
Banyak penyulit yang dapat muncul pada kehamilan yang disertai dengan anemia,
diantaranya abortus, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, partus prematurus,
perdarahan antepartum, bahkan kematian ibu dan janin (Manuaba I.B.G, 2009, hal.31).
Penanggulangan anemia terutama untuk wanita hamil sudah dilakukan secara nasional
dengan pemberian suplementasi pil zat besi. Ibu hamil sangat disarankan minum pil ini selama
permasalahan dan memaparkannya lewat karya tulis ilmiah sebagai wujud perhatian dan
tanggung jawab penulis dalam memberikan konstribusi pemikiran pada berbagai pihak yang
berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi terbaik atas permasalahan diatas.
Adapun ruang lingkup pembahasan dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah
Anemia Ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 16 dan 30
juli 2012.
Anemia Ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 16 dan 30
juli 2012 dengan menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan
wewenang bidan.
a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada Ny”K” gestasi 28 minggu dengan anemia
b. Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Ny.“K” gestasi 28 minggu dengan anemia
c. Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Ny.“K” gestasi 28 minggu dengan anemia
dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.
e. Dapat menetapkan rencana di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tindakan asuhan kebidanan pada
Ny.“K” gestasi 28 minggu dengan anemia ringan tanggal 16 dan 30 juli 2012.
f. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada Ny.“K” gestasi 28
minggu dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.
g. Dapat mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ny.“K” gestasi 28 minggu
dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli 2012.
h. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah diberikan pada Ny.“K” gestasi
28 minggu dengan anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tanggal 16 dan 30 juli
2012.
1. Sebagai salah satu persyaratan penulis dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan
kebijakan khususnya dalam penanganan asuhan kebidanan pada gestasi 28 minggu dengan
anemia ringan.
3. Sebagai Manfaat bagi institusi pendidikan dalam penerapan penulisan karya tulis ilmiah
selanjutnya.
4. Sebagai tambahan pengalaman berharga bagi penulis untuk memperluas dan menambah wawasan
meliputi pengkajian dan analisa data, menetapkan diagnosa/masalah aktual dan potensial,
mengidentifikasi tindakan dan mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
serta mendokumentasikan.
a. Anamnese/wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan klien dan keluarganya guna mendapatkan data
Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien dengan cara inspeksi, palpasi,
terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan dan
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status klien yang bersumber dari catatan
dokter/bidan maupun dari hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik lainnya yang berkaitan
4. Diskusi
Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan atau dokter yang menangani langsung
Adapun sistematika yang digunakan untuk menulis karya tulis ini terdiri dari :
Pada bab ini diuraikan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang didapatkan sesuai dengan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
b. Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari ovulasi sampai persalinan aterm, sekitar 280
Tanda pasti kehamilan (tanda positif) menurut Mansjoer A, 2008, hal.254 yaitu:
d. Dengan ultrasonografi (USG) atau scanning dapat dilihat gambaran janin.
3. Perubahan Fisiologi Yang Terjadi Dalam Kehamilan (Manuaba I.B.G, 2009, hal.106-110)
a. Uterus
Uterus yang semula beratnya 30 gram akan membesar sehingga menjadi seberat 1000
gram dibawah pangaruh estrogen dan progesteron. Otot rahim mengalami hiperplasia dan
hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena
pertumbuhan janin.
b. Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh hormon
c. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung corpus luteum gravidarum
akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta pada umur kehamilan 16 minggu.
Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang fungsinya akan diambil
d. Payudara
menambah jumlah sel asinus. Sedangkan somatomam- motropin berfungsi mempengaruhi sel
asinus untuk membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin serta merangsang pengeluaran
kolostrum.
e. Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat secara fisiologi dengan adanya pencairan darah yang
disebut hidremia. Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim. Tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi adanya sirkulasi ke plasenta, uterus
yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula,mamma dan alat lain–
lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Seperti telah dikemukakan, volume
darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang
disebut hidremia.volume darah akan bertambah banyak, kira–kira 25%, dengan puncak
kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira–kira 30%.
Akibat hemodilusi tersebut, yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu, ibu yang
Eritropoesis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan transpor zat
asam yang dibutuhkan sekali dalam kehamilan. Meskipun ada peningkatan dalam volume
eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar, sehingga
konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Hal ini tidak boleh dinamakan
anemia fisiologik dalam kehamilan, oleh karena jumlah hemoglobin pada wanita hamil dalam
Jumlah leukosit meingkat sampai 10.000 per ml, dan produksi trombositpun meningkat
pula.
Gambaran protein dalam serum berubah; jumlah protein, albumin, dan gammaglobulin
menurun dalam triwulan pertama dan baru meningkat perlahan-lahan pada akhir kehamilan,
sedangkan betaglobulin dan bagian-bagian fibrinogen terus meningkat. Laju endap darah pada
umumnya meningkat sampai empat kali, sehingga dalam kehamilan tidak dapat dipakai sebagai
ukuran. Segera postpartum, sirkulasiantara uterus dan plasenta berhenti, sejumlah darah untuk
sirkulasi umum akan membebani jantung dan bila ada visium kordis, dapat timbul dekompensasi
kordis. Setelah partus, terjadi pula hemokonsentrasi dengan puncaknya pada hari ke 3 – 5
postpartum. Hal ini harus juga diperhatikan jika berhadapan dengan ibu yang menderita visium
kordis. Dengan adanya hemokonsentrasi dapat diduga pula bahwa ada konsentrasi trombosit,dan
postpartum.
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar
pada umur kehamilan 32 minggu ke atas sehingga tidak jarang menimbulkan rasa sesak.
menyebabkan hipersalivasi, morning sickness, muntah dan lambung terasa panas. Hormon
progesteron menyebabkan gerakan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar
sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke
bawah pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang
meningkat. Hiperpigmetansi bisa terjadi pada striae gravidarum, areola mammae linea nigra, dan
dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
Metabolisme Basal naik sebesar 15-20% terutama pada trimester ketiga. Berat badan ibu hamil
akan bertambah antara 6,5 – 16,5 kg atau terjadi kenaikan berat badan sekitar seperdua kilogram
tiap minggu.
4. Perubahan Psikologi Wanita Hamil (Hamilton Persis Mary, 2006, hal.63)
Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil yang sering terjadi selama masa
kehamilan :
Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya mungkin hamil ia merasa syok dan
hal umum yang terjadi dan sebagaian besar wanita mengalami kegembiraan tertentu karena
mereka berencana membentuk hidup baru. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan
dalam pikiran-pikirannya sendiri, selain itu pengalaman hidup dan kebudayaan akan
dengan tingkat hormon yang tinggi. Ibu dapat menerima kehamilannya dan menggunakan
pikiran serta energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan
ketidaknyamanan. Pada trimester ini ibu merasakan gerakan janinnya pertama kali, pengalaman
tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru dan hal ini sering
Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar
dan ketidaknyamanan bertambah. Sekitar dua minggu sebelum melahirkan sebagian wanita
hamil mulai mengalami perasaan senang. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum
tergantung pada persiapan dan persepsinya. Terhadap kejadian ini, diharapkan suami dapat
memberi rasa aman dan mendukung istri dalam melakukan berbagai kegiatan. Dengan cara ini
akan muncul rasa percaya diri sehingga sang istri akan memiliki mental yang kuat untuk
a. Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menurunnya kadar zat warna merah dalam sel
b. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin kurang dari 10 gr /100 ml
Anemia dalam kehamilan yang sering dijumpai adalah anemia kekurangan zat besi. Hal ini
disebabkan karena kurangnya zat besi dalam makanan, karena gangguan resorbsi, atau karena
terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.
Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folik, malnutrisi dan infeksi yang kronik.
Anemia ini disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari
pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka
anemia biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan
Klasifikasi anemia :
Berencana Untuk Pendidikan Bidan, 2006, hal.30 yang dapat dilakukan dengan menggunakan
Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena keperluan akan zat-zat
makanan makin bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum
tulang. Volume darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau
hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan plasma,
berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Hemodilusi dianggap sebagai
penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat
meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang
disebabkan oleh peningkatan cardiac output akibat hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan
apabila viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak
naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit
dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah
mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32
Gejala umum yang terjadi pada seseorang dengan anemia adalah lemas, pusing, cepat
bangkit dari duduk, tampak pucat. Kepucatan dapat dilihat pada konjungtiva
1) Abortus.
a. Anamnese
Pada anamnese akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-
kunang dan keluhan mual muntah lebih berat pada hamil muda (Manuaba I.B.G, 2009, hal.30).
Keluhan lemah, kulit pucat, sementara tensi masih dalam batas normal, pucat pada
membran mukosa, dan konjungtiva oleh karena kurangnya sel darah merah pada pembuluh darah
kapiler serta pucat pada kuku dan jari tangan (Saifuddin A.B, 2007, hal.282).
dengan menggunakan alat sahli. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama
kehamilan terutama pada trimester satu dan trimester tiga (Manuaba I.B.G, 2009, hal.30).
mengandung 60 mgFe dan 200 mg asam folat) yang di makan selama paruh kedua kehamilan
karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.
2) Pendidikan.
Ibu hamil harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya yang
mungkin terjadi akibat anemia. Dan harus pula diyakinkan bahwa salah satu penyebab anemia
Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan yaitu dengan pemastian konsumsi
makanan yang mengandung kalori dan meningkatkan ketersediaan hayati zat besi yang
dimakan, yaitu dengan jalan mempromosikan makanan yang dapat memacu dan menghindarkan
pencegahan seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan dan kebersihan
perorangan.
Fortifikasi makanan yang banyak dikonsumsi dan diproses secara terpusat merupakan
inti penanganan anemia. Produk makanan fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum serta roti
makanan yang terbuat dari jagung dan bubur jagung dan produk susu.
diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 250 g asam folat peroral sekali sehari. Hemoglobin
dapat dinaikkan sebanyak 1 gr /dl sehari mulai dari hari kelima dan seterusnya (Arisman, 2010,
hal.150-151).
Pengobatannya dengan kombinasi 120 mg zat besi dan 500 g asam folat peroral sekali
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2006 yang dikutip dari “The
Darurat) penanganan anemia berat dilakukan dengan pemberian preparat besi 600 mg dan 400
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba I.B.G, 2009, hal.129).
didapatkan ibu dan janin yang sehat (Mochtar R, 2006, hal. 47)
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan janin.
3) Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6) Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara normal.
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu :
Pelayanan/asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga profesional dan tidak
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya
berikut :
2) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila
diperlukan.
4) Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.
4. Informasi Penting Untuk Setiap Kunjungan Antenatal (Pusdinakes, 2010, Hal.2-3)
a. Trimester satu (sebelum minggu ke-14).
1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil.
3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi,
4) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.
5) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat dan lain-lain).
2) Kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya ibu tentang gejala-gejala preeklampsia,
pantau tekanan darah evaluasi oedema pada wajah dan tangan, periksa protein urine).
2) Palpasi abdominal untuk mengetahui ada kehamilan ganda atau tidak.
2) Deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab bidan dalam
pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki kebutuhan atau masalah kebidanan
(kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita,
dimulai dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan evaluasi asuhan kebidanan.
Ketujuh langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat dipakai dalam
Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah yang
dilaksanakan dalam rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan pengolahan.
Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau informasi baik dari
klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam pengumpulan data
meliputi :
1) Wawancara
Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan klien, keluarga
maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup semua keluhan klien tentang
Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Pemeriksaan fisik
Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya dikelompokkan
dalam :
Meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi, riwayat
persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi, dan KB, latar belakang
Menyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan keadaan fisik obstetri.
Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan berdasarkan
identifikasi yang didapat dari analisa-analisa dasar. Dalam menetapkan diagnosa bidan
menggunakan pengetahuan profesional sebagai data dasar untuk mengambil tindakan diagnosa
Bab ini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada klien jika
tidak mendapatkan penanganan yang akurat, yang dilakukan melalui pengamatan, observasi dan
persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera ditangani dapat membawa
Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter kebidanan.
Hal ini terjadi pada penderita gawat darurat yang membutuhkan kolaborasi dan konsultasi
dengan tenaga kesehatan yang lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat
menyelamatkan ibu dan bayi. Pada bagian ini pula,bidan mengevaluasi setiap keadaan klien
untuk menentukan tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain. Bila klien dalam keadaan normal tidak perlu dilakukan apapun sampai tahap
kelima.
mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas rasional
tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa
dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.
Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan bekerja sama dengan tim
kesehatan lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan langsung,konsultasi maupun
kolaborasi,implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta
Langkah akhir manajemen kebidanan adalah evaluasi. Pada langkah ini,bidan harus
mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien.
E. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP) menurut Simatupang E.J, 2012, hal.61
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama, umur,
tempat tinggal, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan, diperoleh dari
hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
2. Data Obyektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi, auskultasi,
3. Assesment/Diagnosa
Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup
kondisi, masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa kebidanan
pasien/klien.
4. Planning/perencanaan
Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam
1. Persalinan Normal
2. Partus normal
3. Syok
5. Abortus
Abortus adalah kegagalan kehamilan sebelum umur 28 minggu/berat janin kurang dari
1000 gram.
6. Solusio plasenta
7. Akut pyelonephritis
Adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang di sebabkan karena adanya
infeksi oleh bakteri. Akut bakteri masuk ke dalam pelvis ginjal dan terjadi inflamasi.sering di
temukan pada wanita hamil, biasanya di awali dengan hydro ureter dan hidro nefrosis akibat
8. Amnionitis
9. Anemia Berat
10. Apendiksitis
Apendiksitis adalah peradangan dari apendiks dan merupakan penyebab abdomen akut yang
Atonia uteri adalah uterus tidak berkontraksi atau lembek, pendarahan segera terjadi
Disproporsi Sevalo Pelvik yaitu ketidak seimbangan antara ukuran kepala dan panggul.
19. Koagilopati
21. Cystitis
Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering di sebabkan oleh infeksi
asenden dari uretra.penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung
22. Eklampsia
Pre-Eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg
setelah kehamilan 20 minggu ( akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga ) atau bisa lebih awal
Pre-Eklampsia, yang juga dapat disertai koma. Pre-eklamsia adalah salah satu kasus gangguan
kehamilan yang bisa menjadi penyebab kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa
kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak pada ibu dan bayi.
( travum uteri ).
Heterntupik adalah : hamil intraveterin dan hamil ektopik yang terjadi bersama-sama.
24. Enshepalitis
25. Epilepsi
Epilepsi memiliki pengertian gangguan kronik ditandai bangkitan epileptik berulang akibat
gangguan fungsi otak secara intermiten yang terjadi oleh lepas muatan listrik abnormal neuron
26. Hidramnion
Hidramnion atau poli hidramnion adalah sutu kondisi dimana terdapat keadaan dimana
39. Mekonium
40. Meningitis
41. Metritis
42. Migrain
50. Periotonitis
52. Pneumonia
Pre eklampsia berat adalahsuatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
tekanan darah tinggi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada
67. Tetanus
STUDI KASUS
1. Ibu mengatakan ini kehamilan Ke-Empat dan tidak pernah keguguran.
4. Ibu merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada bulan april 2012.
5. Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan.
7. Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.
LIL
TGL TB/BB TD LAB TFU UK LETAK DJJ TERAPI
A
20-4 155 110/8 24 Hb 9,8 14 cm 16 Ball _ TTI:biosanbe
2012 cm/50 0 gr % mgg 1x1,vit c: 2x1
kg mmh Alb(-)
g Red (-)
25-5 24 18cm 20 Ball _ TTII:biosanbe
2012 mgg 1x1,vit c: 2x1
110/8
0
1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, malaria dan diabetes melitus.
sampai persalinan
3) Pola makan : 1 nasi, lauk-pauk, sayur-sayuran, buah dan susu untuk ibu hamil.
1) BAK
2) BAB
8. Kepala
9. Wajah
10. Mata
11. Mulut/gigi
13. Payudara
14. Abdomen
Lingkar perut : 80 cm
= 30 cm x 80 cm
e. Auskultasi : DJJ terdengar jelas diperut sebelah kanan perut ibu, kuat dan teratur 132
x/menit.
15. Panggul
a. Distansia spinarum : 24 cm
d. Boudologue : 8 cm
16. Genetalia
- Reduksi (-)
GIV PIII A0, gestasi 28 minggu, punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uteri, tunggal,
Pada primigravida tampak striae livide, hal ini terjadi karena pembesaran rahim menimbulkan
peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit. Otot perut masih tegang
Data Subjektif
1) HPHT tanggal 1 Januari 2012.
1) Membesarnya uterus disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
2) Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 8 Oktober
Palpasi Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak
punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dan kepala. Pada
palpasi teraba tahanan keras lebar seperti papan pada sisi kiri perut ibu dan pada sisi kanan teraba
bagian-bagian kecil yang menunjukkan bahwa punggung kiri (Wiknjosastro H, 2002, hal.156).
Palpasi Leopold III dapat menentukan bagian terendah janin. Pada palpasi teraba bagian keras,
bulat dan melenting menandakan kepala dan palpasi Leopold IV dapat menentukan bagian
terendah apakah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul. Dan saat palpasi kedua tangan
pemeriksa masih bertemu menandakan kepala masih convergen. (Mansjoer A, dkk, 2008,
hal.256).
5. Convergen
Leopold IV kepala masih bisa digerakkan dan kedua tangan masih bisa bertemu (Convergen).
3) Analisis dan Interpretasi Data
Palpasi Leopold IV dapat menentukan bagian terbawah (kepala) apakah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul. Bila kepada belum masuk pintu atas panggul, teraba balotemen kepala
1) Ibu merasakan pergerakan janin kuat dan tidak ada nyeri perut.
TFU 30 cm
Salah satu tanda kehamilan intra uterin adalah terasa gerakan janin dalam rahim, tidak terasa
nyeri saat palpasi dan perkembangan rahim sesuai dengan tuanya kehamilan (Wiknjosastro H,
2002, hal.89).
7. Tunggal
Djj terdengar lebih jelas pada perut sebelah kiri kuadran bawah dengan frekuensi 132 x /menit.
c. Analisis dan Interpretasi Data
1) Pada palpasi hanya teraba 2 bagian besar janin yaitu kepala pada bagian bawah abdomen dan
bokong pada fundus uteri, ini menandakan kehamilan tunggal. (Manuaba I.B.G, 2009, hal.137).
2) Auskultasi Djj pada hamil tunggal akan terdengar pada satu sisi, sedangkan pada kehamilan
ganda terdengar Djj pada dua lokasi dengan perbedaan kurang lebih 10 denyutan (Manuaba
8. Hidup
Djj terdengar kuat dan teratur di sebelah kiri dengan frekuensi 132 x /menit.
2) Adanya gerakan janin dan Djj merupakan tanda bahwa janin hidup. Gerakan janin pada
primigravida dapat dirasakan pada umur kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida
umur kehamilan 16 minggu. Djj dapat didengar dengan leanec pada umur kehamilan 18 sampai
3) Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-160 x
Janin bergerak kuat, bunyi jantung teratur dan TBJ diatas 500 gram menandakan janin dalam
Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dan mudah lelah setelah beraktifitas.
1) Dalam kehamilan kebutuhan meningkat sementara viskositas darah menurun sehingga kerja
jantung meningkat yang menyebabkan sel darah merah dalam perifer berkurang sehingga
2) Volume plasma dan sel darah merah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan
mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu dengan peningkatan volume
plasma rata-rata 30-40%, tetapi penambahan volume jauh lebih besar dari peningkaan sel darah
merah sehingga terjadi hemodilusi serta konsentrasi hemoglobin dalam darah lebih rendah
Volume plasma dan sel darah mulai meningkat pada umur kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya pada umur kehamilan 32 dan 36 minggu. Sehingga pada umur kehamilan 28 minggu
dengan kadar Hb 9,8 gr% jika tidak segera diantisipasi oleh tenaga kesehatan maka
1) Ibu mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dari tempat duduknya.
Adanya anemia dalam kehamilan mengakibatkan kurangnya kemampuan sel darah merah
mengangkut zat-zat makanan dan O2 ke uterus, hal ini mendorong terjadinya insufisiensi plasenta
dan merupakan faktor pencetus terjadinya partus prematurus. (Varney H, dkk, 2010, hal.90)
Langkah IV.Identifikasi Perlunya Tindakan Segera Dan Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapy:Biosanbe 1x1 kapsul sehari selama 10 hari,vit
1. Memberitahu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal dan ibu dalam
1) Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari
3) Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang-
kacangan.
4) Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan,
5) Kebutuhan asam folat (vitamin B) disarankan 300 g per hari. Sumber asam folat yaitu orange
6) Vitamin C diperlukan sebanyak 70 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel dan jeruk
manis.
Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi
c. Istirahat
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam
hari.
f. Demam.
i. Kejang.
4. Mendiskusikan tentang kesiapan ibu dan keluarga jika timbul komplikasi mengenai kendaraan
yang mengantar jika dibutuhkan siapa yang bersedia menjadi donor dan persediaan biaya.
a. TFU 30 cm
2. Bayi dalam kondisi yang baik dan Djj terdengar jelas di perut sebelah kanan dengan frekuensi
132 x /menit.
4. Ibu bersedia datang kembali tanggal 30 juli 2012 untuk memeriksakan kehamilannya
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL
PADA NY”K”DENGAN ANEMIA RINGAN DI RSKDIA
SITI FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 16 JULI 2012
B. Subjektif
8. Ibu mendapatkan suntikan TT lengkap di RSKDIA Siti Fatimah Makassar, TTI tanggal 20 April
C. Objektif
a. Tanda-tanda vital :
d. Lila 24 cm
5. Tampak striae gravidarum dan linea nigra, otot perut tampak tegang.
D. Assesment
GIV PIII A0, gestasi 28 minggu, punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uterin, tunggal,
hidup, keadaan janin baik dan keadaan ibu anemia ringan, potensial terjadi anemia sedang.
E. Planning
1. Memberitahu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilan normal, ibu dalam keadaan
1) Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat sebesar 300 kalori per hari yang diperoleh dari
susu, telur.
3) Kebutuhan kalsium sebesar 900 mg perhari. Sumber kalsium yaitu susu, tahu, brokoli, kacang-
kacangan.
4) Zat besi diperlukan sebesar 56 mg perhari. Sumber zat besi yaitu bayam, daging segar, hati, ikan,
5) Kebutuhan asam folat (vitamin B) disarankan 300 g per hari. Sumber asam folat yaitu orange
6) Vitamin C diperlukan sebanyak 70 mg perhari yang dapat diperoleh dari buah apel, jeruk manis.
Ibu sudah mengerti tentang penyuluhan yang diberikan dan ibu bersedia mengkonsumsi
Menganjurkan ibu untuk mandi 2 kali sehari dan mengganti pakaian setiap selesai mandi dan ibu
sudah mengerti.
c. Istirahat
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam
e. Gangguan penglihatan.
f. Demam.
h. Nyeri abdomen.
i. Kejang.
Ibu sudah mengerti dan bersedia menghubungi bidan jika mengalami salah satu tanda bahaya
kehamilan
4. Mendiskusikan tentang kesiapan ibu dan keluarganya jika timbul komplikasi, mengenai
kendaraan yang mengantar jika dibutuhkan, siapa yang bersedia menjadi donor dan persediaan
Menganjurkan ibu datang kembali tanggal 30 juli 2012 untuk kontrol TTV, TFU, Djj, dan ibu
bersedia datang kontrol sesuai jadwal yang ditentukan.
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”K”
DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI RSKDIA
SITI FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 30 JULI 2012
s ibu/suami
f:
:
1. BB 54 kg.
3. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 100/70 mmHg
7. Palpasi abdomen :
nt :
GIV PIII A0, gestasi 30 minggu , punggung kiri, presentase kepala, convergen, intra uteri, tunggal,
baik.
a. Gizi pada ibu hamil dengan memenuhi kebutuhan kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat
dan vitamin C.
Ibu sudah mengerti tentang penyuluhan yang diberikan dan bersedia mengkonsumsi makanan
yang anjurkan.
Menjelaskan pada ibu tentang personal hygiene terutama tentang kebersihan genitalia, pakaian,
c. Istirahat
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang 1-2 jam dan 6-8 jam pada malam
3. Mengingatkan tentang tanda bahaya dalam kehamilan dan ibu segera ke bidan atau dokter jika
mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan dan ibu sudah mengerti.
5. Menganjurkan ibu periksa kembali tanggal 8 juli 2012 untuk mengontrol TTV, TFU, Djj dan ibu
Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara konsep teori dengan
penerapan manajemen asuhan kebidanan pada Ny.”K” gestasi 28 minggu dengan anemia ringan
di RSKDIA Siti Fatimah Makassar pada tanggal 16 dan 30 juli 2012.
Untuk memudahkan dalam menguraikan kesenjangan antara teori dan studi kasus,
maka penulis menggunakan pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari 7
langkah.
Pada langkah awal ini penulis melakukan pengkajian data dasar yang meliputi identitas
klien, data biologis, data psikologis, sosial, ekonomi dan spiritual. Informasi yang diperoleh
mengenai data-data tersebut penulis dapatkan dengan mengadakan wawancara langsung dari
klien dan keluarganya serta sebagian bersumber dari pemeriksaan fisik. Data lainnya diperoleh
dari petugas kesehatan yang menangani klien. Dalam mengumpulkan informasi ini penulis tidak
mendapatkan hambatan yang berarti karena sikap serta respon klien dan keluarga cukup terbuka.
Dalam tinjauan pustaka dikatakan bahwa tanda dan gejala anemia meliputi lemas,
pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, pandangan berkunang-kunang terutama bila mau berdiri
Pada kasus Ny.”K” data yang diperoleh menunjukkan adanya persamaan gejala yang
terdapat pada tinjauan pustaka yaitu cepat lelah, pusing, konjungtiva pucat serta ditunjang oleh
pemeriksaan darah Hb klien 9,8 gr%.Sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak ada kesenjangan
Varney, dikatakan bahwa diagnosa lebih sering diidentifikasi oleh bidan yang
difokuskan kepada apa yang dialami oleh klien, sedangkan problem lebih sering
actual yaitu GIV PIII AO, umur kehamilan 28 minggu, situs memanjang, punggung kiri,
letak kepala, bergerak atas panggul, keadaan janin baik, keadaan ibu anemia ringan
Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan yang berarti antara tinjauan
kasus pada Ny.”K” dengan tinjauan pustaka dimana dapat dilihat dari gejala dan tanda
yang didapatkan pada Ny.”K” memiliki persamaan dengan gejala dan tanda pada
tinjauan pustaka.
kesenjangan / perbedaan antara masalah potensial yang terdapat pada landasan teori dengan
masalah potensial yang ditemukan pada kasus. Adapun masalah potensial terjadi anemia sedang
karena mengingat proses hemodilusi puncaknya pada usia kehamilan 32-36 minggu.
Pengaruh anemia pada kehamilan yaitu: abortus, partus premature, hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim, BBLR, kematian janin dalam rahim dan dapat menyebabkan
anemia yang lebih berat lagi, oleh karena itu pada kasus ibu hamil dengan anemia perlu
penanganan yang adekuat sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap gangguan tumbuh
kembang, kelahiran, BBLR, dll. Dengan penanganan maksimal anemia dapat dicegah sehingga
identifikasi masalah saat ini serta diagnosa dan masalah lain yang mungkin terjadi. Perencanaan
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil, hygiene dalam kehamilan serta istirahat.
7. Anjurkan ibu untuk datang kembali sesuai jadwal yang ditetapkan atau bila ada keluhan.
Dari tinjauan pustaka dan asuhan kebidanan pada Ny.”K” berdasarkan pada rencana
tindakan, ditemukaan adanya persamaan antara apa yang ada diteori dengan yang dilakukan di
lahan praktek.
Pada tinjauan manajemen kebidanan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan
yang selalu berorientasi pada rencana tindakan dengan mengadakan kerjasama antara petugas
Dalam tahap ini penulis tidak menemukan hambatan atau masalah yang berarti karena
seluruh tindakan sudah berorientasi pada kebutuhan klien, sehingga tujuan dapat dicapai. Hal ini
ditunjang pula oleh klien yang kooperatif dalam menerima semua saran dan tindakan yang
diberikan serta adanya dukungan, bantuan ada arahan dari pembimbing di lahan praktek.
pada tahap ini dinilai adanya kemajuan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah yang
dihadapi oleh klien. Dalam evaluasi selama 2 kali pemeriksaan tanggal 16 dan 30 juli 2012 pada
Ny”K” yang telah dilakukan untuk menangani anemia diperoleh hasil yang menunjukkan adanya
perubahan dari anemia ringan menjadi tidak anemia atau anemia teratasi.
BAB V
PENUTUP
Setelah penulis mempelajari teori dan pengalaman langsung di lahan praktek melalui
studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada Ny.”K” gestasi 28 minggu dengan
anemia ringan di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Adapun kesimpulan dan saran-saran sebagai
berikut :
A. Kesimpulan
2. Dari data Subyektif dan obyektif yang didapatkan pada Ny.”K”, maka ditegakkan
memanjang, punggung kiri, presentase kepala, BAP, intra uterine, tunggal, hidup,
3. Penyebab utama anemia adalah kurang memadainya asupan makanan sumber Fe.
Dimana didapatkan data pada Ny.”K” kurangnya pemahaman tentang makanan yang
mengandung zat besi dan kurang mengkonsumsi tablet Fe, disebabkan karena ibu
4. Setelah dilakukan intervensi maka evaluasi akhir Hb meningkat menjadi 11,2 gr%.
5. Rencana asuhan di buat berdasarkan dengan diagnosa yang telah ditegakkan dan
B. Saran
hamil untuk memeriksakan kehamilannya, mendeteksi secara dini jika ada kelainan sehubungan
dengan kehamilannya sehingga tersedia cukup waktu untuk penanganan masalah yang dihadapi.
b. Membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi tinggi sehingga
c.Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
a. Senantiasa memberikan informasi kepada ibu hamil dan keluarganya tentang keadaan
kehamilannya dan pendidikan kesehatan yang penting agar kehamilan dapat berlangsung normal.
b. Dalam melakukan pelayanan terhadap ibu hamil sebaiknya menggunakan proses asuhan
c. Mendokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan sebagai pembuktian pertanggung jawaban
a. Menyediakan tenaga pengajar yang profesional yang dapat membimbing mahasiswa dalam proses
belajar mengajar.
b. Melengkapi fasilitas laboratorium yang memadai sesuai standar kebidanan dan buku-buku di
perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman M.B, 2010, ”Gizi Dalam Daur Kehidupan”, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Ali S, 2012, ”Angka Kematian Ibu Indonesia 50 Per hari”, (online), (http://www.hidayatullah.com,
diakses 20 juni 2012).
Curtis G.B, 2008, ”Tanya Jawab Seputar Kehamilan”, Penerbit Buku Arcan, Jakarta.
Hamilton P.M, 2006, ”Dasar-Dasar Keperawatan Marternitas”, Ed.6, Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta.
Johson R, and Taylor W, 2011, ”Buku Ajar Praktik Kebidanan”, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Manuaba I.B.G, 2009, ”Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Bidan”, EGC, Jakarta.
Mansjoer A, dkk, 2008, ”Kapita Selekta Kedokteran”, Penerbit Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran,
Universitas Indonesia, Jakarta.
Millis A, 2005, ”Tujuh dari Sepuluh Wanita Hamil Terkena Anemia” (online), (http://www.balita-
anda.indoglobal.com, diakses 20 juni 2012).
Saifuddin A.B, 2007, ”Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal”, Yayasan Bina
Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Simatupang E.J, 2012, ”Penerapan Unsur-Unsur Manajemen”, Penerbit Buku Awan Indah, Jakarta.
Varney, Helen, 2010, ”Varney’s Midwifery Text Book, Third Editing Jones and Barket”.
Varney Kriebs Gegor, 2011, ”Buku Saku Kebidanan”, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Wiknjosastro H, 2002, ”Ilmu Kebidanan”, Ed.III, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
- Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik : Nutrisi Ibu Hamil
5. Tujuan
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga mengerti dan memahami tentang
8. Alat Peraga : Materi Penyuluhan tentang tanda- tanda bahaya kehamilan.
9. Referensi : Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan RI
jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan sebelum hamil disamping untuk
memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi ibu juga diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin yang dikandungnya.Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat
dilihat dari kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg.
Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan kompilkasi yang mungkin
timbul pada ibu.menjaga pertumbuhan janin sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang
optimal.
Merupakan zat gizi yang menyediakan energi dalam tubuh yang diperlukan ibu hamil
tubuh (sistem pencernaan, pergerakan otot, pertumbuhan jaringan tubuh) vitamin yang
a. Vitamin A terdapat pada: minyak ikan, kuning telur, wortel,sayuran berwarna hijau, dan buah-
buahan.
b. Vitamin C yang banyak terdapat pada sayuran dan buah yang berwarna kuning.
Kebutuhan zat besi ibu hamil 46 mg.Tambahan zat besi diperlukan untuk pembentukan
sel darah merah yang baru.Selain itu akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah
merah in dibutuhkan pula pada proses persalinan dan menyusui. Makanan yang mengandung zat
besi meliputi: daging, sayuran berwarna hijau, ikan, telur,kedelai dan produknya.
5. Kalsium
Kalsium untuk ibu hamil diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi.Sumber
6. Kalori
Kebutuhan selama trimester kedua dan ketiga meningkat sebesar 285 kalori, diperlukan
untuk meningkatkan berat badan ibu dan janin.Sumber kalori yaitu beras merah, kacang-
Lampiran 2
Setelah penyuluhan ibu hamil dapat memahami tentang tanda bahaya dalam kehamilan.
4) Menjelaskan tentang tanda-tanda perdarahan dari jalan lahir sebelum waktunya.
Tanda-tanda bahaya yang penting diketahui oleh ibu dan keluarga adalah:
Sakit kepala dalam kehamilan adalah umum dan seringkali merupakan ketidaknyamanan
yang normal. Sakit kepala yang menujukkan suatu masalah yang serius adalah
a. Sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
b. Kadang dengan sakit kepala tersebut, ibu mungkin yang menemukan bahwa penglihatannya
Keluar air ketuban sebelum waktunya adalah ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda
persalinan. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus karena fungsi air ketuban yaitu
penglihatan mendadak misalnya pandangan kabur atau penglihatan seperti adanya bayangan,
penglihatan seperti ada bintik-bintik dan disertai dengan sakit kepala yang hebat
Perdarahan dari jalan sebelum waktunya adalah patologi karena dicurigai terjadinya
Ibu mulai merasakan gerak janinnya selama bulan ke empat atau ke lima. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah, janin harus bergerak minimal satu kali satu jam. Gerakan akan
Nyeri perut hebat yang tidak berhubungan dengan persalinan normal,adalah keadaan
yang abnormal:
7. Kejang
Kejang pada ibu hamil biasa disebabkan karena tekanan darah naik dan dicurigai
eklampsia.
8. Demam
Demam pada ibu hamil biasanya karena infeksi atau malaria. Demam yang tinggi
9. Hyperemesis.
Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester
pertama. Hyperemesis yang merupakan komplikasi mual dan muntah, bila terjadi terus-menerus
Sumber : Depkes 2002
Mengenai Saya
Ruwaidah aidha
Lihat profil lengkapku
Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.
Monday, July 8, 2013
Pemeriksaan Hb dan Golongan Darah
1.1 Hemoglobin
Kehamilan merupakan kondisi dimana ibu memiliki resiko yang berdampak pada
kesehatan ibu dan janin, seperti resiko anemia. Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar
hemoglobin dalam darah di bawah normal. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya zat gizi untuk
pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam folat ataupun vitamin B12. Anemia yang
paling sering terjadi terutama pada ibu hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi (Fe).
Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama
kehamilan. Anemia pada kehamilan merupakan masalah besar yang berdampak buruk terhadap
kehamilan maupun persalinan baik bagi ibu dan bayinya serta memerlukan penanganan hati-hati,
termasuk pemeriksaan untuk mencari penyebab.
Standar pelayanan kebidanan keenam membahas tentang pengelolaan anemia pada
kehamilan yang bertujuan untuk menemukan anemia pada kehamilan secara dini dan melakukan
tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung. Selama
proses bidan harus memeriksa kadar Hb pada kunjungan pertama dan minggu ke-28,
memberikan sedikitnya satu tablet zat besi selama 90 hari, penyuluhan tentang gizi zat besi,
memberikan ibu hamil terduga anemia satu tablet zat besi 2-3 kali perhari rujuk ibu dengan
anemia berat, menyarankan ibu untuk konsumsi tablet zat besi 4-6 bulan postpartum.
Hemoglobin (Hb) adalah komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan
oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen
diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme. Menurut Manuaba (2001),
haemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru-paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat
darah berwarna merah.
Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel darah merah. Ibu hamil mempunyai tingkat
metabolisme yang tinggi misalnya untuk membuat jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi
organ dan juga untuk memproduksi energi agar ibu hamil bisa tetap beraktifitas normal sehari-
hari (Sin sin, 2010). Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk
menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah.
Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/ dl darah dapat digunakan sebagai indeks
kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian
mengindikasikan anemia.
Pada pemeriksaan dan pengawasan haemoglobin dapat dilakukan dengan mengunakan
metode sachli yang dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I (umur
kehamilan sebelum 12 seminggu) dan trimester III (umur kehamilan 28 sampai 36 minggu).
Di antara metode yang paling sering digunakan di laboratorium dan paling sederhana
adalah metode Sahli, dan yang lebih canggih adalah metode sianmethemoglobin, pemeriksaan
Hb elektrik. Pada metode Sahli, hemoglobin dihidrolisis dengan HCl menjadi globin ferroheme.
Ferroheme oleh oksigen yang ada di udara dioksidasi menjadi ferriheme yang segera bereaksi
dengan ion CI membentuk ferrihemechlorid yang juga disebut hematin atau hemin yang
berwarna coklat. Warna yang terbentuk ini dibandingkan dengan warna standar (hanya dengan
mata telanjang). Untuk memudahkan perbandingan warna standar dibuat konstan, yang diubah
adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran
sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemeriksaan Hb
Jenis Metode Obyektifita Keakurata Kesederhanaa Efisiens
s n n i
Sahli Sedang Sedang Tinggi Sedang
Sianmethemoglobi Tinggi Tinggi Rendah Rendah
n
Electric Tinggi Sedang Sedang Tinggi
Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi menjadi
4 kategori yaitu :
1) Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal).
2) Hb 9-10 gr% Anemia ringan.
3) Hb 7-8 gr% Anemia sedang.
4) Hb <7 gr% Anemia berat (Manuaba, 2001).
Indikasi dilakukan pemeriksaan Hb adalah keadaan kekurangan zat besi dengan kadar
Hb kurang dari 11 gr %. Nilai normal menurut WHO, kriteria persangkaan anemia, bila Hb
dibawah :
Wanita tak hamil 12 g% Hb 9-10 gr % disebut anemia ringan
Wanita hamil 11 g % Hb 7-8 gr % disebut anemia sedang
Trimester I 11 g % Hb < 7 gr % disebut anemia berat
Trimester II 10,5 g %
Trimester III 11 g %
Menurut Wasnidar (2007), manfaat dilakukan pemeriksaan haemoglobin pada ibu
hamil, yaitu :
1) Mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan.
2) Mencegah terjadinya berat badan lahir rendah.
3) Memenuhi cadangan zat besi kurang.
Menurut prawirohardjo dan Winkjosastro (1999), kurangnya kadar haemoglobin dalam
kehamilan dapat menyebabkan :
1) Abortus.
2) Partus imatur/ prematur.
3) Kelainan kongenital.
4) Perdarahan antepartum.
5) Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim.
6) Kematian perinatal.
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hemodilusi
(pengenceran) dengan peningkatan volume 30 % sampai 40 % yang puncaknya pada kehamilan
trimester kedua. Jumlah peningkatan sel darah 18 % sampai 30 % dan hemoglobin sekitar 19 %.
Bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11 gr % maka dengan terjadinya hemodilusi akan
mengakibatkan anemia kehamilan fisiologis, dan Hb ibu akan menjadi ± 10,5g %. Dalam
pemeriksaan Hb secara sahli kesalahan yang sering terjadi adalah sebagai berikut :
1) Alat/reagen kurang sempurna, yaitu :
a. Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ul.
b. Warna standard sering sudah pucat.
c. Kadar larutan HCL sering tidak dikontrol.
2) Orang yang melakukan pemeriksaan :
a. Pengambilan darah kurang baik.
b. Penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah.
c. Intensitas sinar/penerangan kurang.
d. Pada waktu waktu membaca hsil dipermukaan terdapat gelembung udara.
e. Pipet tidak dibilas dengan HCL.
f. Pengenceran tidak baik.
1.2 Golongan Darah
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah berdasarkan kehadiran atau
ketidakhadiran dari substansi antigen yang menempel pada permukaan sel darah merah. Antigen
ini boleh jadi protein, karbohidrat, glikoprotein, atau glikopids, tergantung pada sistem
penggolongan darah dan juga beberapa antigen ini juga berada pada sel dari berbagai mcam otot
(Blood Typing, Nobleprize).
Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Golongan
darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah
merah.
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan kata lain,
golongan darah ditentukan oleh jumlah zat (kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam
sel darah merah.
Golongan darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang tua kepada
anaknya. Land-Steiner dalam Suryo (1996) membedakan darah manusia kedalam empat
golongan yaitu A, B, AB dan O. Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam antigen yang
dikandung oleh eritrosit (sel darah merah).
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil ini penting dilakukan untuk mengetahui
golongan darah pada ibu. Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil dilakukan pada awal
kehamilan. Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan mempersingkat
waktu dalam identifikasi. Golongan darah penting untuk diketahui dalam hal kepentingan
transfusi dan donor yang tepat (Azmielvita , 2009).
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut :
1) Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan
membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang
dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
2) Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan
golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-
negatif atau O-negatif
3) Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta
tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan
darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat
mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
4) Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi
terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat
mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor
universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari
sesama O-negatif.
Menurut sistem ABO, golongan darah manusia dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai
berikut :
No. Golongan Keterangan
Darah
Post a Comment
About Me
fransiska devi
View my complete profile
Picture Window template. Powered by Blogger.