DISUSUN OLEH:
RANTI
NIM : 11194992110025
Menyetujui,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmat
Nya sehingga dapat Laporan Laporan Asuhan Kebidanan Ny. H Umur 35 Tahun
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Dr. RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG., M.Pd selaku Ketua Yayasan Indah
Banjarmasin.
3. Anggrita Sari, S.Si.T., M.Pd., M.Kes selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
dan Kemahasiswaan.
4. Hariadi Widodo, S.Ked., MPH selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan
Sistem Informasi
5. Dr. Ir. Agustinus Hermino Superma Putra, M.Pd selaku Wakil Rektor III
7. Ika Mardiatul Ulfa, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Universitas
Sari Mulia
ii
10. Hj Erly Marina, SST selaku pembimbing lahan (CI) Di Poli Obgyn RS Daerah
kebidanan ini.
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
asuhan kebidanan
Penulis
Ranti
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah2
C. Tujuan3
A. Konsep Teori
iii
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Subjektif Data
B. Objektif Data
C. Analisis Data
D. Penatalaksanaan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) pada masa kehamilan dan masa nifas
pada masa kehamilan dan masa nifas sehingga semakin tinggi tingkat
Menurut WHO angka kematian ibu pada tahun 2015 tercatat sebanyak
206 per 100.000 kelahiran hidup atau dari jumlah perkiraan sekitar 303.000
dalam masa kehamilan dan masa nifas terdapat tiga faktor utama yakni
kehamilan dan masa nifas terdapat tiga faktor utama yakni perdarahan
sebanyak 1.066 kasus dan infeksi tercatat sebanyak 207 kasus (Profil
kelahiran hidup Penyebab kematian ibu dalam masa kehamilan dan masa
nifas terdapat tiga faktor utama yakni perdarahan tercatat sebanyak 117
1
kasus, hipertensi dalam kehamilan tercatat sebanyak 87 kasus dan infeksi
hamil, bersalin, dan selama masa nifas, yang terdiri atas trias gejala, yaitu
enzymes dan low platelet count), ablasio retina, gagal jantung, hingga syok
Dengan adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang
beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a. Umum
b. Khusus
tindakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
dipstick >+1 atau 300 mg/24 jam, serum kreatinin >1,1 mg/dL, edema
faktor penyabab dari dalam diri seperti umur karena bertambahnya usia
4
5
2016).
a. Vasospasmos menyebahkan :
1) Hipertensi
yaitu :
1) Primigravida
3) Kehamilan ganda
4) Hidrocepalus
5) Obesitas
6
7
maternal. Tahap ini merupakan tahap kedua atau disebut juga fase
tekanan darah sering kali lebih tinggi pada malam hari disebabkan
asam urat >5,5 mg/dL akibat penurunan klirens renal dan fi ltrasi
edema kaki atau tangan, kenaikan tekanan darah, dan terakhir terjadi
preeklamsi biasanya yaitu sakit kepala hebat. Sakit di ulu hati karena
regangan selaput hati oleh perdarahan atau edema atau sakit karena
2015).
Komplikasi yang paling berat adalah kematian ibu dan janin. Adapun
a. Eklamsia
Restriction (IUGR)
8
9
(Rievaz, 2012).
9
10
c. Solusio Plasenta
Platelet count)
e. Gagal Ginjal
nekrosis kortikal akut yang terjadi pada kurang dari 4% kasus gagal
g. Disfungsi Hati
Mandy, 2010).
pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti, karena hal itu dapat
Preeklamsia
Preeklamsia
- Melakukan anemnesa
- Evaluasi tekanan darah
- Cek lab (trombosit, kreatinin,
albumin)
- Evaluasi denyut jantung janin
- Berikan antihepertensi nipedifin
oral 1x1
- Rujuk kefaskes terdekat
13
1. Penyakit ibu : anemia, malaria, TBC, payah jantung dan penyakit lain.
2. Preeklamsia ringan
3. Hamil kembar
4. Hidramnion : air ketuban terlalu banyak
5. IUFD (intra uterine fetal death) : bayi mati dalam kandungan
6. Hamil serotinus : hamil lebih bulan ≥42 minggu belum lahir)
7. Letak sungsang
c. Kelompok faktor risiko III
1. Perdarahan antepartum: dapat berupa solusio plasenta dan plasenta
Previa.
2. Preeklamsia berat atau eklamsia
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. SUBJECTIVE DATA
1. Identitas
Istri (pasien) Umur : 40 tahun
Pekerjaan : IRT
Nama : Tn. A
15
16
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh memiliki tekanan darah tinggi sehingga pasien sering
mengalami pusing pada bagian kepala belakang seperti ditusuk-tusuk
sehingga menimbulkan pandangan kabur dari 2 hari yang lalu dan pasien
memiliki gigi berlobang dari sebelum hamil sampai sekarang sehingga ibu
sering merasakan sakit gigi sampai menjalar ke bagian kepala dari 1 hari yang
lalu.
3. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 17 tahun, dengan suami sekarang
sudah 19 tahun.
4. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 11 tahun
b. Siklus :28 hari
c. Teratur/ tidak :Teratur
d. Lamanya : 3-4 hari
e. Banyaknya : 2- 3 x ganti pembalut/hari
f. Dismenorhoe : Tidak Ada
g. HPHT : 13 – 9 - 2020
h. Taksiran partus : 20 – 6 -2021
5. Riwayat Obstetri
G4 P3 A0
16
17
2021
Trimester II : 4 kali
Kalsium 3x1
d. Keluhan/ masalah yang dirasakan ibu
9. Pola Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
Jenis yang dikonsumsi : Nasi dan laok
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : Lembek
BAK
Warna : Jernih
c. Personal hygiene
Frekuensi mandi : 2 x sehari
B. OBJECTIVE DATA
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Lemas
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tekanan darah
Sebelum hamil : 120/80 mmHg
Sekarang :155/105 mmHg
d. Berat badan
Sebelum hamil : 50 kg
Sekarang : 56,5 kg
Telinga : Simetris
Hidung : Bersih tidak ada secret, tidak ada polip dan tidak ada
gerakan cuping hidung saat bernafas (di anamnesa)
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran kelenjar parotis
Abdomen
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba lunak dan melenting
(Preskep)
c. Auskultasi
DJJ ( + ), terdengar frekuensi 144 x/menit, reguler
d. Perkusi
Refleks patella : Kiri/ kanan, ( + )/ ( + )
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: 26 April 2021
HB : 11 gr%
Protein urin : ( + )
Tampak janin tunggal hidup intra uterin, preskep, memanjang, DJJ +, air
ketuban cukup, jenis kelamin perempuan dan janin dalam keadaan baik
A. Analisis Data
-Raboransia
B. Penatalaksanaan
23
dari skor awal ibu hamil skor 2, hamil terlalu tua ≤ 35 tahun skor 4,
terlalu banyak anak 4 atau lebih skor 4 dan tekanan darah tinggi skor
4.
Rasional : Memberitahu ibu hasil skor rochjati setelah dilakukan
pemeriksaan bahwa pepemeriksaan kehamilan dan persiapan
penolong persalinan dengan dokter SpOG.
Evaluasi : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan skor rochjati dan
bersedia melakukan kontrol ulang degan dokter SpOG.
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang seimbang dan makan
lebih banyak dari sebelum hamil 4-5 kali/hari seperti sayuran hijau
(bayam, kangkung, daun katuk, daun singkong) untuk menambah
pemenuhan nutrisi ibu selama hamil. Sayuran hijau yang baik
dikonsumsi sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan zat
besinya dan juga dapat menanggulangi masalah anemia dalam
kehamilan serta cukupin kebutuhan cairan misalnya minum air putih 7-
8 gelas/hari.
Rasional : Pendidikan kesehatan diberitahukan kepada ibu agar
mengetahui pola nutrisi yang cukup
Evaluasi : Ibu bersedia makan yang cukup”
4. Beritahu ibu pola istihat yang cukup agar terhindari dari rasa lelah,
tidur siang kurang lebih 1-2 Jam, dan tidur malam kurang lebih 7-8 jam
Rasional : Pendidikan kesehatan diberitahu kepada ibu agar
mengetahui pola istiraht yang cukup.
Evaluasi : Ibu bersedia makan yang cukup”
5. Memberitahu tanda bahaya TM III seperti penglihatan kabur, gerakan
janin berkurang, kejang, demam tinggi, bengkak tiba-tiba pada wajah,
kaki dan tangan serta perdarahan. Sehingga apabila ibu mengalami
hal tersebut ibu segera ke fasilitas kesehatan terdekat Karena dapat
mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya pada masa
kehamilan seperti berdampak pada proses persalinan nanti terjadi
komplikasi dan kelainan- kelainan lainya sehingga dapat ditangani
sesegera mungkin.
Rasional : Pendidikan kesehatan diberitahu kepada ibu agar
mengetahui tanda bahaya TM III
Evaluasi : Ibu tau tanda bahaya TM III
25
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan dijelaskan tentang kesesuaian teori dan kenyataan
A. Subjektif
dan ibu kandung Ny. H memiliki riwayat penyakit hipertensi juga serta Ny. H
mengeluh pusing pandang kabur sejak 2 hari yang lalu dan sakit gigi sejak 2
hari yang lalu. Menurut penelitian Anita Setyawati, Restuning Widiasih And
Erniati (2018) faktor resiko terkena preeklamsia berat, seperti : umur 35 tahun
atau semakin bertambah usia ibu hamil dapat terjadi proses degeneratif yang
ini lebih sering ditemukan pada anak perempuan dari ibu yang mempunyai
B. Objektif
Dari data objektif yang didapatkan pada Ny. H saat asuhan kebidanan
laboratorium pada pemeriksaan protein urin Ny. H saat diperiksa adalah positif
kadar protein urin dikatakan normal pada wanita hamil proteinuria < 300
mg/24 jam atau negatif serta tekanan darah < 140/90 mmHg. Berdasarkan
C. Assement
masalah yang dialami Ny. H adalah pusing pandang kabur sejak 2 hari yang
lalu dan sakit gigi sejak 1 hari yang lalu untuk mengatasi masalah tersebut Ny.
nutrisi, penkes pola istirahat ,penkes tanda bahaya TM III dan pemberian
ranboransia.
pada ibu dengan preeklamsia berat mengajurkan ibu untuk diet makan
makanan yang tinggi protein, tinggi karbohidrat serta rendah lemak dan
rendah garam.
Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus karena
diagnosa yang ditegakkan sudah sesuai dengan teori dan sesuai dengan data
subjektif dan data objektif yang sudah terkumpul. Masalah dan kebutuhan
D. Pelaksanaan
respirasi 20x/menit, IMT 20.01 berat badan masih dalam ideal), memberitahu
dimana tekan darah meningkat yang disertai protein urin positif sehingga cara
rendah lemak dan rendah garam serta memberitahu ibu tentang penyebab
sakit gigi yang dialaminya sekarang yang disebabkan oleh gigi berlobang
sayuran hujau karena sayuran hijau kaya akan zat besi, memberitahu ibu
tentang pola istirahat yang cukup seperti tidur siang hari 1-2 jam sedangkan
pada malam hari 7-8 jam,memberitahui ibu tentang tanda bahaya TM III
seperti padangan kabur, gerakan janin berkurang, bengkak pada bagian kaki
dan tangan sehingga bila hal tersebut terjadi agar segara kefasilitas
mendapatkan terapi obat oral nifedifin 1x1 dan kalsium 3x1 dan ajurkan ibu
penelitian Sandra Tombokan, Anik Purwandari And Jecika Seila Lawon (2015)
Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, djj, jelaskan pada ibu bahwa
harus diet makan makanan (tinggi protein, kerbohidra, rendah lemak dan
kontrol ulang untuk memantau keadaan ibu dan janin. Pada langkah ini tidak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Data subjektif diperoleh dari keluhan ibu yaitu pusing pandangan kabur
dan sakit gigi sejak 1 hari kemaren sedangkan data objektif diperoleh
dari keadaan umum baik, tekanan darah 155/105 mmHg, suhu 36,5°C,
memberikan KIE tentang pola makan, pola istirahat yang cukup dan
ranboransia.
cukup pada masa kehamilan, beritahu ibu tentang tanda bahaya pada
tentang pola istirahat yang cukup pada masa kehamilan, beritahu ibu
B. Saran
a. Bagi Bidan
meningkat.
b. Bagi RS
asuhan kebidanan yang sudah ditetapkan sesuai dengan SOP agar klien
c. Bagi Pendidikan
Diah Andriani Kusumastuti, Rusnoto and Siti Alfiah. 2019. Hubungan Paritas,
Riwayat Kehamilan Preeklampsia dan Asupan Kalsium dengan Kejadian
Preeklampsia Berat. Jurnal ericol, 7(2) Pp. 637-644
English, F. A., & dkk. 2018. Risk Factors and Effective Management of
Preeclampsia. 1(8) Pp. 7-12.
Jeovan, Wiryanthini And Tianing. 2019. Gambaran Kadar Protein Urine Pada Ibu
Hamil Preeklampsia Dan Eklampsia Di Rsup Sanglah Denpasar Tahun 2017.
Jurnal Medika Udayana, 8(12), Pp. 1-5.
Lilis Fatmawati, Agus Sulistyono and Hari Basuki Notobroto. 2017. Pengaruh
Status Kesehatan Ibu Terhadap Derajat Preeklampsia/Eklampsia Di Kabupaten
Gresik. Jurnal Kebidanan, 3(1), Pp.52-58.
32