Di Susun Oleh :
HENI JAYANTI, A.Md.Keb
A. Latar Belakang
1
2
tingkat morbiditas tinggi pada ibu hamil. Rata-rata kehamilan yang disebabkan
karena anemia di Asia diperkirakan sebesar 72,6%. Tingginya prevalensinya
anemia pada ibu hamil merupakan masalah yang tengah dihadapi pemerintah
Indonesia (Adawiyani, 2013 dalam Razfi, 2014).
Pravalensi anemia ibu hamil di Indonesia adalah 70% atau 7 dari 10
wanita hamil menderita anemia. Anemia defisiensi besi dijumpai pada ibu
hamil 40%. Angka kejadian anemia kehamilan di Surakarta pada tahun 2009
adalah 9,39%. Tercatat bahwa dari 11.441 ibu hamil terdapat 1.074 ibu hamil
yang mengalami anemia kehamilan (Dinkes Surakarta, 2010 dalam Razfi,
2014).
Mengingat dampak anemia terhadap angka kematian ibu, maka
Kementrian Kesehatan sejak tahun 1975 telah melakukan upaya
penanggulangan dengan pemberian tablet besi yang dapat dilakukan melalui
pelayanan antenatal di sarana kesehatan seperti Puskesmas, dengan rincian 30
tablet pada trimester kedua dan 60 tablet pada trimester ketiga. Menurut
Depkes RI tahun 2008, cakupan pemberian tablet besi sebanyak 90 tablet dari
tahun 2003-2008 mengalami penurunan dari 66% menjadi 48%. Selanjutnya
hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan bahwa cakupan konsumsi 90 tablet
Fe pada ibu hamil trimester ketiga hanya sebesar 18%. (Putri, 2012).
Di kampung kasui lama Puskesmas Kasui masih banyak ibu hamil
yang mengalami anemia karena dari 6 orang ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan kadar hemoglobin pada tanggal 02 Februari 2021, 4 ibu hamil
mengalami anemia. Di mana, 2 ibu mengalami anemia ringan, 1 ibu hamil
anemia sedang, dan 1 ibu hamil lagi mengalami anemia berat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktisi
b. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Defenisi
a. Perubahan Fisiologis
4
5
b. Perubahan Psikologis
2. Patofisiologi Anemia
3. Etiologi Anemia
6. Macam-Macam Anemia
b. Anemia Megaloblastik
c. Anemia Hemolitik
7. Dampak Anemia
Anemia dapat terjasi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian
ini harus selalu diwaspadai. Penyakit anemia yang menyerang ibu hamil,
berpengaruh terhadap kehamilan, persalinan, dam saat masa nifas. Adapun
pengaruh anemia terhdap kehamilan, persalinan dan nifas daoat
mengakibatkan sebagai berikut (Astarina, 2014).
11
3) BBLR.
4) Kelahiran dengan anemia.
5) Cacat bawaan.
6) Mudah terkena infeksi.
7) IQ rendah dan bahkan bias mengakibatkan
kematian. (Manuaba, 2010).
1. Faktor Dasar
a. Sosial ekonomi
Pada ibu hamil dengan tingkat sosial ekonomi yang baik, otomatis
akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula.
Status gizipun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan
berkualitas. Tingkat sosial ekonomi terbukti sangat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil
(Sulistyawati, 2009 dalam Nurhidayati, 2013).
b. Pengetahuan
c. Pendidikan
b. Umur Ibu
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil,
akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur
muda (<20 tahun) perlu tambahan gizi yang banyak karena selain
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga
harus berbagi dengan janin yang sedang dikandung. Sedangkan untuk
umur yang tua di atas 30 tahun perlu energi yang besar juga karena
fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja
maksimal maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna
mendukung kehamilan yang sedang berlangsung (Kristiyanasari, 2010
dalam Nurhidayati, 2013).
3. Faktor Langsung
b. Jarak kehamilan
c. Paritas
d. Status gizi
Maulana (2010) kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat
yang buruk bagi ibu dan janin. Ibu dapat menderita anemia, sehingga
suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janin akan
terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Oleh karena itu pemantauan gizi ibu hamil sangatlah
penting dilakukan (Nurhidayati, 2013).
e. Penyakit Infeksi
D. Pencegahan Anemia
1. Pemberian Fe
Tabel 2.2 Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil (Prasetyono, 2009 dalam
Yanti, 2010)
Kebutuhan
Sumber
Zat Gizi Tdk Kegunaan
Hamil Makanan
Hamil
Protein 40 g 60 g - Pertumbuhan Susu, keju,
- Cairan amnion telur, daging,
- Pertumbuhan dan biji-bijian,
perkembangan kacang-
plasenta kacangan,
- Meningkatkan air serealia
susu dan jaringan
payudara, sirkulasi
Hb, dan protein
plasma
Kalori 2.250 2.550 - Meningkatkan Karbohidrat,
g G metabolisme lemak, protein,
- Menambah energi umbi-umbian
(tenaga)
- Menghemat
protein
Kebutuhan
Sumber
Zat Gizi Tdk Kegunaan
Hamil Makanan
Hamil
gigi janin
- Mrlindungi dari
penyakit
- Meningkatkan
metabolisme
kalsium ibu
Zat besi 26 g 56 g Kenaikan sirkulasi Hati, daging,
darah dan Hb telur, beras,
sayuran hijau
(bayam,
kangkung,
daun papaya,
dan daun
singkong)
Magnesium 250 g 280 g - Metabolisme Kacang, tahu,
energy dan kakao, hasil
protein laut, beras
- Activator enzim
- Pertumbuhan
jaringan
- Metabolisme sel
dan penguat otot
Yodium 150 ug 175 ug Kenaikan metabolisme Garam
Vitamin A 500 700 - Pertumbuhan sel Mentega, krim,
RE RE dan jaringan sayuran, buah-
- Pertumbuhan gigi buahan
dan tulang
Vitamin D 200 IU 400 IU - Mineralisasi tulang Minyak hati,
dan gigi ikan, kuning
- Pertumbuhan dan telur, susu
19
Kebutuhan
Sumber
Zat Gizi Tdk Kegunaan
Hamil Makanan
Hamil
pembentukan
tulang bayi
Vitamin E 12 IU 14 IU - Pembentukan sel Biji-bijian
darah merah yang terutama
sehat gandum, telur,
- Antioksidan kacang-
penguat daya tahan kacangan,
tubuh minyak sayur,
sayuran hijau,
dan susu
Vitamin C 60 g 70 g - Pembentukan Sayuran,
jaringan brokoli, buah-
- Pengikat dengan buahan (jeruk,
pembuluh darah tomat, papaya)
- Antioksidan
penguat daya tahan
tubuh
Asam folat 160 ug 310 ug - Perkembangan Sayuran
saraf dan sel berwarna hijau
darah gelap seperti
- Kebutuhan asam bayam,
folat selama hamil kembang kol,
adalah 800 mcg/ dan brokoli
hari terutama pada Pada buah-
12 minggu buahan asam
pertamakehamilan. folat banyak
Kekurangan asam terdapat pada
folat dapat jeruk, pisang,
mengganggu wortel, dan
pembentukan otak
20
Kebutuhan
Sumber
Zat Gizi Tdk Kegunaan
Hamil Makanan
Hamil
sampai cacat tomat
bawaan pada
susunan saraf pusat
maupun otak janin
Vitamin B6 2,0 mg 2,5 mg - Memperlancar Gandum,
metabolisme jantung, hati,
protein daging, telur,
- Merangsang susu, keju, ikan
partumbuhan janin (chod, sarden),
- Mempercepat serealia dan
pembentukan sel susu kedelai
darah merah yang telah
B12 1,0 ug 1,3 ug Menjaga sistem saraf, difortifikasi
otot dan jantung agar
berfungsi secara
normal
Riboplavin 1,0 mg 1,7 mg Memperlancar Daging, hati,
metabolisme energi beras, dan
dan protein kacang-
kacangan
Niasin 10 mg 11 mg Memperlancar Daging, hati,
metabolisme energi beras, dan
dan protein kacang-
kacangan
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Kunjungan ANC I
Data Subjektif
Alasan Datang:
Riwayat Haid:
HPHT tanggal 23 Juli 2020 lamanya 7 hari, banyaknya 2-4 kali ganti
pembalut/ hari, siklus haid 28 hari. Haid sebelumnya tanggal 20 Juni 2021,
lamanya 5 hari. Tapsiran persalinan tanggal 30 Maret 2021.
Makan 3x/ hari dengan lauk ikan, tahu, tempe, dan sayuran. Mandi 2 kali
/hari, BAB 1 kali /hari, BAK 5-8 kali /hari.
Anak I
Lahir tahun 2011, lahir cukup bulan, spontan ditolong oleh bidan, tidak
ada penyulit, jenis kelamin laki-laki, BB 2700 gram, PB 50 cm, keadaan
sehat, nifas baik.
Anak II
Lahir tahun 2016, lahir cukup bulan, spontan ditolong oleh bidan, tidak
ada penyulit, jenis kelamin laki-laki, BB 3100 gram, PB 48 cm, keadaan
sehat, nifas baik.
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun dan tidak ada
riwayat penyakit keturunan (hipertensi, diabetes, asma, dan TBC).
Ibu makan 3x sehari dengan selingan cemilan. Ibu mandi 2 x/hari, sikat
gigi, mengganti pakaian minimal 2 x/hari, BAB 1 /hari, BAK 5-8 x/hari.
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Obstetrik
TFU 31 cm, di fundus teraba bokong, di sebelah kanan perut ibu teraba
ekstremitas dan sebelah kiri teraba punggung, bagian terendah teraba
kepala dan belum masuk PAP, TBJ = (31-13) 155 = 2790 gram.
DJJ 142 x/m, teratur, punctum maksimum satu tempat di sebelah kiri
bawah pusat.
Pemeriksaan Penunjang
Analisa
Diagnosa kebidanan
Ibu: G3P2A0 hamil 32 minggu dengan anemia ringan
Janin: tunggal, hidup, presentasi kepala
Diagnose potensial: anemia sedang
Penatalaksanaan
Data Subjektif
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Obstetrik
TFU 31 cm, di fundus teraba bokong, di sebelah kanan perut ibu teraba
ekstremitas dan sebelah kiri teraba punggung, bagian terendah teraba
kepala dan belum masuk PAP, TBJ = (31-13) 155 = 2790 gram.
27
DJJ 140 x/m, teratur, punctum maksimum satu tempat di sebelah kiri
bawah pusat.
Pemeriksaan Penunjang
Analisa
Diagnosa kebidanan
Ibu: G3P2A0 hamil 33 minggu dengan anemia ringan
Janin: tunggal, hidup, presentasi kepala
Diagnosa pontensial: anemia sedang
Penatalaksanaan
Data Subjektif
Ibu mengeluh pusing, cepat lelah dan kurang istirahat, ibu mengatakan
tidak meminum vitaminnya secara teratur. Ibu mengatakan bahwa ibu
tidak suka memakan sayuran dan kurang minum air putih.
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Obstetrik
TFU 34 cm, di fundus teraba bokong, di sebelah kanan perut ibu teraba
ekstremitas dan sebelah kiri teraba punggung, bagian terendah teraba
kepala dan belum masuk PAP, TBJ = (34-13) 155 = 3255 gram.
DJJ 146 x/m, teratur, punctum maksimum satu tempat di sebelah kiri
bawah pusat.
29
Pemeriksaan Penunjang
- Darah: HB 10,6 gr/dl
- Urin: reduksi (-), protein (-)
Analisa
Diagnosa kebidanan
Ibu: G3P2A0 hamil 34 minggu dengan anemia ringan
Janin: tunggal, hidup, presentasi kepala
Diagnosa potensial: anemia sedang
Penatalaksanaan
9. Memberi ibu tablet Fe dengan dosis 2x1 tablet per hari dan Vitamin C
dan meminumnya secara teratur, ibu mengatakan tidak suka meminum
tablet Fe.
10. Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang ke Puskesmas tanggal 05
April 2021.
31
BAB IV
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
34
35
B. Saran
Astarina, Dita. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu
Hamil di Puskesmas Kelurahan Rawabadak Utara Tahun 2014. Jakarta:
Poltekkes Jakarta III.
Benoist, B.D., McLean, E., Egli, I., and Cogswell, M., 2008. Worldwide
Prevalence of Anaemia 1993–2005 : WHO global database on anaemia.
Switzerland: WHO Press, World Health Organization. Tersedia :
http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/9789241596657_eng.pdf.
Diakses pada Maret 2016
Dhamayani, Sri. 2014. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Trimester III
yang Mengalami Anemia dalam Memilih Penolong Persalinan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Hamparan Perak Tahun 2013. Tersedia :
http://repository.usu.ac.id/. Diakses pada Februari 2016.
Fraser, M. Cooper, A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles (ed 14). Jakarta : EGC.
Gibney, Michael J., dkk. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Ibrahim dan Proverawati. 2011. Nutrisi Janin & Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Kemenkes RI. Jadilah Kartini Indonesia yang Tidak Mati Muda (Pencanangan
Kampanye Peduli Kesehatan Ibu 2014). Tersedia :
http://www.depkes.go.id/. Diakses pada Juni 2016.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Putri, Dinnya Darosha. 2012. pola makan dan konsumsi tablet besi pada ibu hamil
trimester ketiga di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Sikaping, Kabupaten
Pasaman tahun 2012. Tersedia : http://repository.usu.ac.id/. Diaskes pada
Juni 2016.
Razfi, Fitrina M. 2014. Gambaran Pola Kebiasaan Cara Minum Tablet Fe pada
Ibu Hamil Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura. Tersedia:
http://eprints.ums.ac.id/31229/2/BAB_I.pdf. Diakses pada Februari 2016.