Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH PEMBERIAN KOSUMSI UBI JALAR TERHADAP

PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL


DI PUSKESMAS SRONDOL

MANUSCRIP

Oleh:
FATIN KURNIANTI
NIM : 1804290

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
PENGARUH PEMBERIAN KOSUMSI UBI JALAR TERHADAP
PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
DI PUSKESMAS SRONDOL

FATIN KURNIANTI
NIM : 1804290
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun
bukan penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai
perubahan anatomik serta fisiologi dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan
fisiologi yang terjadi adalah perubahan hemodinamik. Pada kehamilan
kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi
eritropoietin. Akibatnya volume plasma bertambah dan sel darah merah
(eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam
proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin akibat hemodelusi (1)
Ekspansi volume darah plasma merupakan penyebab anemia
fisiologik pada kehamilan. Penyebab anemia pada ibu hamil tersering adalah
defisensi besi yang memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom
pada asupan darah tepi. Penyebab tersering kedua adalah anemia
megaloblastik yang dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi
(1).
vitamin B12 Anemia defisiensi zat besi merupakan defisiensi zat gizi
yang paling banyak di dunia. Anemia defisiensi besi didefinisikan sebagai
anemia disertai dengan habisnya cadangan besi dalam jaringan. Menurut
WHO, ambang batas hemoglobin untuk anemia adalah <11,0 g/dL untuk
anak usia 6 bulan sampai 5 tahun dan ibu hamil, <11,5 g/dL untuk anak usia
5-11 tahun, <12 g/dL untuk wanita dewasa dan <13 gr/dL untuk laki-laki
dewasa. (6)
Dampak anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan abortus (4,2%),
persalinan prematuritas (23,3%), kematian intrauterin (34,5%), hambatan
tumbuh kembang janin dalam rahim, BBLR (72,5%), kelahiran dengan bayi
anemia, terjadi cacat bawaan, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensassi
kordis, mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum dan
ketuban pecah dini (6)
Faktor yang mempengaruhi rendahnya kadar Hb secara langsung
adalah asupan yang tidak cukup, sbsorbsi yang tidak adekuat, bertambhanya
zat gizi yang hilang, kebutuhan nutrisi yang berlebihan, dan kurangnya
utilitas nutrisi hemopoentik (1)
Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan angka
kematian ibu sebesar 500.000 jiwa tiap tahun.(2) Sebanyak 99% dari angka
kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di Negara-
negara berkembang termasuk di Indonesia.(3)
Di Indonesia jumlah ibu hamil pada tahun 2018 sebanyak 96,1% ibu
hamil. Sedangkan di Jawa Tengah jumlah ibu hamil sebanyak 99,0%. (4) dan
kunjungan ibu hamil K1 dikota semarang pada tahun 2017 adalah 100%
(28.758 kunjungan). Dalam meningkatnya kesadaran ibu hamil dalam
pemeriksaan kehamilannya kesarana pelayanan kesehatan dan adanya
dukungan peningkatan kualitas pelayanan ANC oleh petugas kesehatan.(5)
Berdasarkan data RISKESDA dari tahun 2013 hingga tahun 2018
jumlah penderita anemia pada ibu hamil di indonesia mengalami peningkatan,
proporsi anemia pada ibu hamil (15-% tahun) di indonesia sebesar 37,1% di
tahun 2013 dan di tahun 2018 meningkat sebesar 48,9%. Untuk di propinsi
jawa tengah angka kejadian anemia berjumlah 57,1%(2). Faktor yang paling
mempengaruhi terjadinya anemia defisiensi besi adalah asupan besi yang
rendah dan penyerapan besi yang kurang optimal.(7) Akibat yang ditimbulkan
dari anemia defisiensi besi antara lain adalah kemampuan kognitif, mudah
lelah, kemampuan bicara dan fokus yang menunurun.(7,8) Bahkan pada ibu
hamil dapat menyebabkan persalinan prematur, bayi dengan berat badan lahir
rendah, dan kematian bayi. (9)
Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan suplementasi besi dan
asam folat. Badan kesehatan dunia atau WHO menganjurkan untuk
memberikan 60 mg besi selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan
fisiologik selama kehamilan. Ibu hamil sukar untuk mengkosumsi suplemen
zat besi tersebut setiap hari dengan alasan lupa dan mual. Suplemen zat besi
tersebut mempunyai efek samping jika digunakan terus menerus yaitu
terjadinya konstipasi yang akan mengganggu kenyamanan dan selanjutnya
(1)
menyebabkan hemoroid . Strategi lain untuk menurunkan angka kejadian
anemia khususnya pada ibu hamil adalah dengan memberikan asupan nutrisi
yang kaya akan zat besi, dapat diberikan berbagai jenis sayuran berwarna
hijau tua, kacang-kacangan, umbi-umbian, tempe dan buah-buahan. Salah
satu umbi-umbian yang mengandung zat besi tinggi adalah ubi jalar(11).
Ubi jalar (Ipomoea Batatas) memiliki nilai gizi yang tinggi, kaya
vitamin, dan mineral. Dalam seratus gram ubi jalar terkandung energi (123
kkal), protein (2,7 g), lemak (0.79 g), mineral kalsium (30 mg), fosfor (49
mg), besi (4 mg), vitamin B-1 (0.09 mg), vitamin B-2 (0.32 mg), vitamin C
(2-20 mg), dan air (68,5%). Kandungan lemak dalam ubi jalar cukup rendah.
Macam macam umbi berdasakan warna umbinya. Yaitu, ada ubi jalar warna
ungu, orange, kuning, dan putih. Keunggulan lain ubi jalar adalah warna
dagingnya yang beraneka ragam menunjukkan komponen bioaktif serta
rasanya. Daging umbi yang berwarna kuning, oranye hingga jingga
menunjukkan adanya beta-karoten yang berfungsi sebagai vitamin A didalam
tubuh manusia. Ubi jalar mengandung 4 mg zat besi dalam 100 gram.
Sehingga penggunaan ubi jalar dapat dikonsumsi ibu hamil yaitu dapat
meningkatkan kadar hemoglobin dalam sel darah merah, dapat mencegah dan
mengobati anemia karena kaya akan zat besi (10).
Berdasarkan fenomena dan latar belakang diatas, peneliti tertarik
untuk mengetahui lebih mendalam mengenai “pengaruh mengkosumsi ubi
jalar terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil di puskesmas Srondol 2019?
B. Rumusan masalah
Berdasarkan fenomena dan permasalahan diatas maka rumusan
masalah penelitian ini adalah :”apakah ada pengaruh mengkosumsi ubi
jalar terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil di puskesmas srondol kota
semarang tahun 2019?”

C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh mengosumsi ubi jalar terhadap kadar
hemoglobin pada ibu hamil di puskesmas srondol
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui kadar hemoglobin sebelum mengkosumsi ubi jalar
pada ibu hamil di Puskesmas srondol
b. Mengetahui kadar hemoglobin setelah mengkosumsi ubi jalar pada
ibu hamil di Puskesmas srondol
c. Menganalisa pengaruh mengkosumsi ubi jalar terhadap kadar
hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas srondol

D. Manfaat
1. Bagi Stikes Karya Husada
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi institusi pendidikan
kebidanan untuk mengtahui dan menambah pengetahuan pengetahuan
pengaruh mengkosumsi ubi jalar terhadap kadar hemoglobin pada ibu
hamil.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang berguna untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada ibu hamil normal
dan khususnya pada ibu hamil dengan anemia agar anemia pada ibu
hamil dapat dicegah sejak awal kehamilannya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi awal dan
sumber pengetahuan serta dapat di gunakan sebagai bahan pembanding
dan referensi bagi peneliti selanjutnya
4. Bagi Ibu Hamil
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan
pengetahuan ibu hamil agar tahu tentang pentingnya manfaat makanan
bergizi seperti mengkosumsi ubi jalar untuk kadar hemoglobin
sehingga ibu mencegah anemia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori
1. Konsep dasar kehamilan
a. Definisi
1) Kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilsisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi menjadi tiga trimester, dimana trimester satu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu,
minggu ke-28 hingga ke-40(11).
2) Kehamilan adalah suatu kondisi dimana wanita sedang
mengandung janin di dalam rahimnya ang merupakan hasil dari
sel sperma dengan sel ovum yang akan tumbuh dan
berkembang menjadi bayi dan akan dilahirkan setelah usia
kehamilan 40 minggu atau sekitar 9-10 bulan lamanya. Ibu
hamil mengalami perubahan fisiologi pada sistem reproduksi
dan juga system organ (cardiovascular) sebagai adaptasi
anatomi, fisiologi dan biokimia akibat respon terhadap stimulus
fisiologis yang di berikan oleh janin atau jaringan janin(12).
b. Tanda-tanda kehamilan
1) Tanda dugaan hamil
a) Amonera (berhentinya mesntruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel de graaf dan ovulasi sehingga
menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat
diinformasikan dengan memastikan hari pertama haid
terakhir (HPHT), dan digunakan untuk memperkirakan usia
kehamilan dan tafsiran persalinan.
b) Mual dan muntah
Pengaruh ekstrogen dan progesteron terjadi pengeluaran
asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual dan
muntah yang terjadi terutama pada pagi hariyang di sebut
morning sicknes.
c) Ngidam (menginginkan makan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering
terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan
menghilang dengan tuanya kehamilan
d) Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan syncope atau pingsan
e) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan
kecepatan basal metabolisme.
f) Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada
payudara, sedangkan progesteron menstimulasi
perkembangan sistem alveolar payudara
g) Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering miksi
h) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
(tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB
i) Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12
minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit
j) Epulis
Hipertropi papila ginggivae/gusi, sering terjadi pada
triwulan pertama
k) Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran
pumbuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai
bakat.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan
b) Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat tekannya stimulus
isthimus uteri
c) Tanda goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil
serviks seperti ujung hidung, pada wanita hamil melunak
seperti bibir
d) Tanda chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan
mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks
e) Tanda piscsseck
Merupakan pembesaran uterus yang simetris. Terjadi
karena ovum berimplementasi pada daerah dekat dengan
kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f) Kontraksi braxtom hiks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat
meningkatnya actomysin didalam otot uterus. Kontraksi ini
tidak bermitrik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan delapan minggu.
g) Teraba ballotement
Ketutakan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dirasakan oleh tangan
pemeriksa
h) Pemekriksaan planotest positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human
sjorionicgonadotropin (hCG) yang di produksi oleh
sinsiotropoblastik sel selama kehamilan.
3) Tanda pasti
a) Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapt diraba dengan jelas olej
pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu
b) Denyut jantung janin
Daapt di dengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan
alat fetal electrocardiograf (dopler).
c) Bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan
bokong), serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat
diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
terakhir).
d) Kerangka janin
Kerangka janin bisa dilihat dengan foto rontgen maupun
USG (11).
c. Hormon-hormon kehamilan
1) Estrogen
Produksi ekstrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan
pada akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum
hamil.
2) Progesteron
Produksi progesteron bahkan lebih banyak dibandingkan
ekstrogen, pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250
mg/hari
3) Human chorionic gonadotropin (HCG)
Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi
fungsinya adalah untuk mempertahankan korpus luteum
4) Human placenta lactogen (HPL)
Hormon ini diproduksi terus naik dan pada saat aterm
mencapai 2 gram/hari. Ia bersifat diabetogenik, sehingga
kebutuhan insulin wanita hamil naik.
5) Pituitary gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama
kehamilan kerena ditekan oleh ekstrogen dan progesteron
plasenta
6) Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi
ekstrogen. Sekresi air susu sendiri dihambat oleh ekstrogen di
tingkat target organ
7) Growth hormone (STH)
Produksi sangat rendah karena mungkin ditekan oleh HPL.
8) TSH, ACHT, dan MSH
Hormon-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan.
9) Titoksin
Kelenjar tyroid mengalami hipertropi dan produksi T4
meningkat
10) Aldosteron, renin dan angiotensin
Hormon ini naik, yang menyebabkan naiknya volume
intravaskuler.
11) Insulin
Produksi insulin meningkat sebagai akibat ekstrogen,
progesteron dan HPL
12) Parathormon
Hormon ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan (11).
d. Tujuan asuhan kehamilan
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,
dan sosial ibu juga bayi
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan, dan pembedahan
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (11).

2. Hemoglobin
a. Defeinisi hemoglobin
Hemoglobin adalah protein yang membawa oksigen didalam sel
darah merah dan memberi warna merh pada sel darah merah.
Orang dengan anemia tidak memiliki cukup hemoglobin. Anemia
dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya yaitu penghancuran
sel darah merah yang berlebihan, kehilangan darah, penurunan
produksi sel darah merah (13).
Hemoglobin (sel darah merah) yang disingkat HB adalah
metaloprotein yang mengandung zat besi dalam sel darah merah
yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh. Selain itu hemoglobin juga memainkan peran penting dalam
menjaga bentuk sel darah merah. Kadar hemoglobin wanita sehat
seharusnya punya kadar Hb sekitar 12 mg/dl. Kekurangan kadar
hemoglobin biasanya disebut anemia. Kadae hemoglobin
menggunakan satuan gram/dl, yang artinya banyaknya gram
hemoglobin dalam 100 mililiter. Kadar hemoglobin yang rendah
bisa mengakibatkan anemia. Dikatakan anemia ringan pada
keadaan hb dibawah 11 % gr, anemia ringan 9-10 %gr dan anemia
berat yaitu Hb dibawah 7 %gr. Pemeriksaan hemoglobin dilakukan
minimal dua kali selama kehamilan aitu pada trimester I dan
trimester ke III, dengan pertimbangan bahwa setiap ibu hamil
mengalami anemia maka dilakukan pemberian preparat sebanyak
90 tablet di puskesmas. Pemberian tablet besi pada ibu hamil
secara rutin selama jangka waktu tertentu untuk meningkatkan
kadar hemoglobin (14).
Kekurangan hemoglobin menyebabkan terjadinya anemia,
yang ditandai dengan gejala kelelahan, sesak napas, pucat dan
pusing (14).
b. Kadar hemoglobin
c. Fungsi hemoglobin

3. Anemia
a. Definisi
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel-sel darah
merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau masa hemoglobin
sehingga tidak mampu memenui fungsinya sebgai pembawa
oksigen keseluruh jaringan (15)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin dibawah 11 gram% pada trimester I dan II atau kadar
<11,5 gr% pada trimesster II nilai batas tersebut dan perbedaannya
dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi hemodelusi, terutama
pada trimester II (16)
Anemia secara praktis didefinisikan sebgai kadar HB,
konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit dibawah batas normal.
Umumnya di anggap anemia jika kadar hemoglobin dibawah 11 gr
% atau hematokrit dari 33% (3).
b. Klarifikasi anemia
1) Anemia defisiensi besi
2) Anemia megaloblastik
3) Anemia hipoplastik
4) Anemia hemolitik
c. Penyebab

4. Ubi Jalar (Ipomoea Batatas)


Ubi jalar (Ipomoea Batatas) adalah salah satu tanaman herbal yang
tumbuh menjalar didalam tanah dan menghasilkan umbi. Dari tahun
1960-an penanaman ubi jalar sudah meluas hampir di semua provinsi
di Indonesia. Pada tahun 1968, Indonesia merupakan Negara penghasil
ubi jalar nomor empat terbesar di dunia karena berbagai daerah
menanam ubi jalar. Soenardi pada tahun 2009 mengatakan bahwa ubi
jalar salah satu palawija yang potensial dikembangkan untuk
penganekaragaman konsumsi pangan dan merupakan jenis umbi yang
relative tahan disimpan, semakin lama disimpan rasanya bertambah
manis. Sifat kimiawi dan efek farmakologis ubi jalar manis, dingin,
astringent. Ubi jalar memiliki nilai gizi yang tinggi, kaya vitamin, dan
mineral. Dalam seratus gram ubi jalar terkandung energi (123 kkal),
protein (2,7 g), lemak (0.79 g), mineral kalsium (30 mg), fosfor (49
mg), besi (4 mg), vitamin B-1 (0.09 mg), vitamin B-2 (0.32 mg),
vitamin C (2-20 mg), dan air (68,5%). Kandungan lemak dalam ubi
jalar cukup rendah. Macam macam umbi berdasakan warna umbinya.
Yaitu, ada ubi jalar warna ungu, orange, kuning, dan putih.
Keunggulan lain ubi jalar adalah warna dagingnya yang beraneka
ragam menunjukkan komponen bioaktif serta rasanya. Daging umbi
yang berwarna kuning, oranye hingga jingga menunjukkan adanya
beta-karoten yang berfungsi sebagai vitamin A didalam tubuh
manusia. Ubi jalar mengandung 4 mg zat besi dalam 100 gram.
Sehingga penggunaan ubi jalar dapat dikonsumsi ibu hamil yaitu dapat
meningkatkan kadar hemoglobin dalam sel darah merah, dapat
mencegah dan mengobati anemia karena kaya akan zat besi (10).

B. Kerangka Teori

1. Kosumsi suplemen zat


besi (Fe)
2. Kosumsi daging dan ikan
3. Kosumsi roti dan sereal
4. Kosumsi tanaman herbal
seperti umbi-umbian (ubi Kenaikan kadar
jalar), kacang-kacangan hemoglobin
dan buah-buahan
5. Kosumsi sayuran yang
mengandung zat besi
(brokoli, bayam dan
sayuran yang berwarna
hijau lainnya)
C. Kerangka Konsep

Ubi jalar Kadar haemoglobin ibu


hamil

: variabel independen

: garis penghubung

: variabel dependen

D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel Independen adalah variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya Variabel Dependen. Variabel Independen
dalam penelitian ini adalah Ubi Jalar
2. Variabel Dependen
Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau akibat
dari Variabel Independen. Variabel Dependen dalam penelitian ini
adalah Kadar Hemoglobin Ibu Hamil
E. Hipotesis
1. Ha
Ada pengaruh ubi jalar terhadap kadar haemoglobin ibu hamil
puskesmas srondol

2. H0

Tidak ada pengaruh ubi jalar terhadap kadar haemoglobin ibu


hamil puskesmas srondol.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan analitik korelasi yang
bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian Ubi Jalar pada ibu
hamil dengan anemia di Puskesmas srondol kota Semarang
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini menggunakan metode quasi
eksperimen dengan one group prettest and posstest design.
B. Desain Penelitian
Pretest-Postest Design with Kontrol Group.
Pretest Perlakuan Posttest

O1 X O2

Keterangan:
O1 = Kadar hemoglobin ibu hamil sebelum intervensi.
X = Intervensi ubi jalar
O2 = Kadar hemoglobin ibu hamil setelah intervensi

C. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dari penyusunan proposal sampai dengan
turunnya penelitian yaitu dari bulan April 2019 sampai dengan
Februari 2020.

2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Puskesmas srondol kota Semarang

D. Teknik pengumpulan data dan Sumber Data


Sumber data dalam penelitian ini melalui data sekunder yaitu jumlah
ibu hamil di Puskesmas srondol Kota Semarang dan data primer diperoleh
melalui lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan untuk
mencatat karakteristik responden, data pemeriksaan kadar hemoglobin,
data kepatuhan konsumsi tablet Fe, dan kosumsi ubi jalar.
DAFTAR PUSTAKA

1. Arantika M. dkk. 2019. “Patologi Kehamilan Memahami Berbagai


Penyakit Dan Komplikasi kehamilan” Penerbit Buku Pustaka Baru
Press
2. Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta, 2013
3. Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Halaman 714, 775, 777
4. Mentri Kesehatan Indonesia, RISKESDES 2018.

5. Profil Kesehatan Indonesia Kota Semarang 2017.


6. Manuaba, L.G.B. 2010. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB
untuk pendidikan bidan. Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC.
Halaman 20
7. Faisal, M.S. 2012. Madu dan khasiatnya, suplemen sehat tanpa efek
samping. Yogyakarta : diandra pustaka indonesia.
8. Riskesdas departemen kesehatan tahun 2016
9. Profil kesehatan jawa tengah 2016. Profil kesehatan jawa tengah. Jawa
tengah
10. FaridaAmaliaYuliandani;RetnoKusumaDewi;WilujengKartikaRatri.
2017. Pengaruh pemberian konsumsi ubi jalar terhadap Peningkatan
kadar hemoglobin ibu hamil Trimester III. Semarang
11. Elisabeth s. Waliyani. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan.
Yogyakarta : pustaka baru press
12. Purwaningrum, Y. 2017. Pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan
kejadian anemia selama kehamilan. “jurnal kesehatan”.
13. Ratih, RH,: “pengaruh pemberian zat besi (Fe) terhadap peningkatan
hemoglobin ibu hamil anemia, “journl of midwifery science, Vol. 1
No.2, juli 2017.
14. Oktaviani, I.; makalew, L.; Solang SD.;”profil hemoglobin pada ibu
hamil dilihat dari beberapa faktor pendukung . “jurnal ilmiah bidan,
vol. 4 no.1 januari-juni 2016.
15. Tarwoto & wasnidar. 2007. Buku saku anemia pada ibu hamil, konsep
dan penatalaksanaan. Jakarta : trans info media
16. Saifuddin, A.B. 2009 buku acuan nasional maternal dan neonatal.
Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono prawirohardo. Halaman 281,
282

Anda mungkin juga menyukai