TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
A. Definisi
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra
uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan (Prawiroharjo, 2010).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan
perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi sampai permulaan persalinan (Dewi
dan Sunarsi, 2011).
B. Periode kehamilan
Menurut Astuti (2012), periode
kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu
:
1. Trimester I : Kehamilan < 12 minggu
2. Trimester II : Kehamilan 13 – 24 minggu
3. Trimester III : Kehamilan 25 – 40 minggu
C. Tanda-tanda Kehamilan
1. Tanda pasti Kehamilan
Menurut Vivian dkk (2011), tanda-
tanda pasti kehamilan meliputi:
a. Gerakan janin yang dapat
dilihat/dirasa/diraba, juga bagian- bagian
janin.
11
12
12
12
pertumbuhan janin
b).Kekurangan asupan zat besi pada
makanan yang dikonsumsi ibu hamil
c). Pola makan ibu terganggu akibat mual selama
kehamilan
d). Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat
besi (Fe)
e). Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan
mestruasi.
4. Pencegahan anemia
Nutrisi yang baik adalah cara terbaik
untuk mencegah terjadinya anemia jika
sedang hamil atau mencoba menjadi
hamil. Makan- makanan yang tinggi
kandungan zat besi (seperti sayuran,
berdaun hijau, daging merah, sereal,
telur, dan kacang tanah) dapat
membantu memastikan bahwa tubuh
menjaga pasokan besi yang diperlukan
untuk berfungsi dengan baik. Pemberian
vitamin untuk memastiakan bahwa tubuh
memiliki cukup asam besi dan folat.
Pastikan tubuh mendapat setidaknya 27
mg zat besi setiap hari. Jika mengalami
anemia selama kehamilan, biasanya
dapat diobati dengan mengambil
suplemen zat besi.
b. Anemia Sedang
i. Pengertian
Anemia sedang adalah kondisi pada ibu
hamil dengan kadar hemoglobin 7-8 g%
(Manuaba, 2010).
ii. Tanda dan Gejala Anemia Sedang
Menurut Yuni (2015), tanda dan gejala pada anemia
sedang adalah:
1. Lemah, malas, sering mengantuk
2. Pusing, lelah
3. Nyeri kepala
4. Luka pada lidah
5. Kulit pucat
6. Membran mukosa pucat (misal konjungtiva)
7. Bantalan kuku pucat
8. Tidak nafsu makan, mual dan muntah.
iii. Etiologi
Tubuh mengalami perubahan yang signifikan
saat hamil. Jumlah darah dalam tubuh
meningkat sekitar 20%-30% sehingga
memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan
besi dan vitamin untuk membuat hemoglobin.
Ketika hamil, tubuh membuat lebih banyak
17
b) Persalinan prematuritas
g) Hiperemesis gravidarum
h) Perdarahan antepartum
Langkah I : Pengkajian
21
4. Suku Bangsa
Hal ini diidentifikasi dalam rangka
memberikan perawatan yang peka
budaya kepada pasien.
5. Pendidikan
22
(Sulistyawati, 2009).
v. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui kemungkinan adanya
penyakit yang diderita saat ini
berhubungan dengan kehamilan
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
2. Riwayat Kesehatan Sistemik
Untuk mengetahui kemungkinan adanya
riwayat atau penyakit akut atau kronis
yang dapat mempengaruhi kehamilan
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui kemungkinan
keluarganya mempunyai penyakit menular
ataupun penyakit keturunan (Astuti,
2012).
3. Istirahat
Pola istirahat perlu dikaji untuk menggali
kebiasaan ibu supaya diketahui hambatan
25
Data Obyektif :
a. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Untuk mengetahui respon pasien
terhadap lingkungan dan orang lain
(Sulistyawati, 2009). Pada ibu hamil
dengan Anemia Sedang keadaan
umumnya baik.
2) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang
kesadaran pasien (Sulistyawati, 2009).
Pada ibu hamil dengan Anemia Sedang
kesadarannya composmentis.
3) Tanda-tanda vital meliputi
Untuk mengkaji tekanan darah, nadi,
pernafasan dan suhu (Sulistyawati, 2009),
sedangkan menutut Astuti (2012) :
a) Tekanan darah
Untuk mengetahui faktor resiko
hipertensi atau hipotensi dengan nilai
satuannya mmHg. Tekanan darah
normal, sistolik antara 110 sampai
140 mmHg dan diastolik antara 70
sampai 90 mmHg. Hipertensi jika
tekanan sistolik sama dengan atau
>140 mmHg dan hipotensi jika
tekanan diastolik sama dengan atau
<70 mmHg.
27
b) Nadi
Pemeriksaan nadi dilakukan dengan
meraba pulsasi pada arteri. Frekuensi
nadi normal 60-100 kali per menit,
lebih dari 100 kali per menit disebut
takikardi, jika kurang dari 60 kali per
menit disebut bradikardi.
c) Pernafasan
Pernafasan dikaji frekuensi
pernafasan normal 16-24 kali per
menit, bila pernafasan lebih dari
normal disebut takipneu, sedangkan
kurang dari normal disebut bradipneu.
Pada kasus anemia sedang RR
adalah normal.
d) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan
pasien, suhu badan normal adalah
36,5o C sampai 37,2o C. Bila suhu
tubuh lebih dari 37,2o C disebut
demam atau febris.
e) Tinggi badan
Pemeriksaan tinggi badan dilakukan
saat pertama kali ibu melakukan
pemeriksaan. Mengetahui tinggi
badan sangat penting untuk
mengetahui ukuran panggul ibu.
f) Berat badan
Kenaikan berat badan yang
mendadak dapat merupukan tanda
bahaya komplikasi kehamilan yaitu
pre eklamsia. Pada trimester pertama
28
c) Mata
Dikaji untuk mengetahui warna
konjungtiva dan sklera, kebersihan mata,
ada kelainan atau tidak dan adakah
gangguan penglihatan. Pada kasus
anemia sedang conjungtiva pucat.
d) Hidung
Dikaji untuk mengetahui kebersihan
hidung klien, ada benjolan atau tidak,
apakah klien alergi terhadap debu atau
tidak.
e) Telinga
Dikaji kebersihan dan ada tidak gangguan
pendengaran.
f) Mulut
Dikaji untuk mengetahui keadaan bibir,
lidah dan gigi klien. Mengkaji warna bibir,
integritas jaringan(lembab, kering atau
pecah-pecah), mengkaji lidah klien
tentang warna dan kebersihannya serta
gigi klien tentang kebersihan, caries atau
gangguan pada mulut (bau mulut).
2) Leher
Dikaji untuk mengetahui apakah ada
pembesaran kelenjar limfe, pembesaran
kelenjar tyroid dan bendungan vena atau
tumor (Astuti, 2012).
30
3) Dada
Dikaji untuk menentukan mammae
membesar, terdapat tumor atau tidak,
simetris atau tidak, areola hiperpigmentasi,
putting susu menonjol atau tidak, kolostrum
sudah keluar atau belum. Pemeriksaan
retraksi pembesaran kelenjar limfe ketiak,
massa dan nyeri tekan (Astuti, 2012).
4) Ekstremitas
Dikaji ekstremitas atas dan bawah. Atas
dikaji ada atau tidak gangguan/ kelainan dan
bentuk. Bawah dikaji bentuk, oedema dan
varices (Sulistyawati, 2009).
d. Pemeriksaan panggul
Menurut Astuti (2012), pemeriksaan panggul meliputi:
1) Distantia spinarum
Untuk memeriksa jarak antara spina iliaka
anterior superior kanan dan kiri, ukuran
normal 23-26 cm.
2) Distantia kristarum
Untuk memeriksa jarak antara krista iliaka
terjauh kanan dan kiri, ukuran sekitar 26-29
cm.
3) Konjugata eksterna
Untuk memeriksa antara tepi atas simfisis
dan prosesus spinosus lumbal V, ukuran
normal 18-20 cm.
4) Lingkar panggul
Untuk memeriksa dari tepi atas simfisis
pubis, mengelilingi kebelakang melalui
pertengahan SIAS dan trochanter mayor
kanan, ke ruas lumbal V dan kembali ke
32
f. Pemeriksaan Penunjang
Data penunjang diperlukan sebagai
pendukung diagnosa, apabila diperlukan.
Misalnya pemeriksaan laboratorium, seperti
pemeriksaan Hb. Dalam kasus ini pemeriksaan
penunjang dilakukan, yaitu dengan melakukan
pemeriksaan Hb. Kadar Hb pada ibu yang
mengalami anemia sedang adalah 7-8 gr%
(Manuaba, 2007).
3) Masalah
Masalah dalam asuhan kebidanan
digunakan istilah masalah dan diagnosis.
Kedua istilah tersebut dipakai karena
beberapa masalah tidak dapat didefinisikan
sebagai diagnosis, tetapi tetap perlu
dipertimbangkan untuk membuat rencana
34
Langkah VI : Pelaksanaan
Pada asuhan ini rencana asuhan menyeluruh
seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima
dilaksanakan secara efisien dan aman (Sulistyawati,
2009). Pelaksanaan pada kasus Anemia Sedang
menurut Sulistyawati (2009) adalah :
Data Perkembangan
Pendokumentasian data perkembangan asuhan
kebidanan yang telah dilaksanakan menggunakan
SOAP, menurut Yulifah dkk, (2013), antara lain :
S : Subjektif
O : Objektif
A : Assessmen
P : Planing
Landasan Hukum
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang
Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan yang
disebutkan pada : Pasal 9
Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk
memberikan pelayanaan yang meliputi :
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayan kesehatan reproduksi dan KB Pasal 10
1. Pelayanan kesehatan ibu dimaksud pada pasal 9
huruf a diberi pada masa prahamil, kehamilan,
persalian, dan nifas, menyusui, dan masa diantara 2
kehamilan.
2. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 diantaranya menyebutkan pelayanan
masa pra kehamilan, pelayanan antenatal pada
39
C. Kerangka Berfikir
Kehamilan Fisiologis
Kehamilan
Kehamilan Patologis
Evaluasi Kadar HB