Masalah Penelitian :
Masih banyak ibu hamil yang tidak mengkonsumsi tablet Fe. Sementra di
2. Judul penelitian :
Indragiri Hilir
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN
KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (Fe) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
PROPOSAL
DISUSUN OLEH:
ELLA AFRINA
NIM : 220602114
PROPOSAL
OLEH:
ELLA AFRINA
NIM : 220602114
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan proses yang penting bagi seorang wanita. Agar kehamilan
tetap sehat dan terhindar dari masalah sampai waktunya melahirkan seorang wanita perlu
menjaga kandungannya semaksimal mungkin. Salah satu caranya yaitu dengan mengonsumsi
zat Tambah Darah yang dapat diperoleh dari tablet Fe agar terhindar dari anemia (kurang
darah) (Verney,2010).
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang memiliki angka kejadian
cukup tinggi didunia dengan angka prevalensi mencapai 40-88 % yang tersebar di seluruh
dunia. Kejadian anemia banyak terjadi di negara berkembang dengan angka kejadian 3-4 kali
lebih besar di bandingkan dengan negara maju. Menurut WHO tahun 2013, anemia tertinggi
didunia berada dibagian Asia Selatan, Asia Tengah dan Afrika Barat(Verney, 2010).
masyarakat yang utama untuk ditangani. Pemerintah RI telah berpuluh-puluh tahun melakukan
upaya perbaikan gizi masyarakat secara intensif untuk menurunkan prevalensi anemia gizi,
namun sampai saat ini anemia masih merupakan masalah utama (Riskesdas, 2013).
Pada kasus khususnya anemia kehamilan merupakan salah satu masalah nasional
karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat
besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil disebut “potensial
danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak). Oleh karena itulah
anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan
(Manuaba, 2010).
1
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2012 menyatakan bahwa
prevalensi anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar
45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun sebesar 39,5%.
Wanita memiliki risiko paling tinggi terkena anemia terutama pada remaja putri (Kemenkes RI
, 2013).
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa proporsi anemia ibu hamil pada tahun
2017 menuju 2018 mengalami peningkatan sebanyak 11,8%, pada tahun 2017 menunjukkan
proporsi 37,1% dan pada tahun 2018 menunjukkan proporsi 48,9%. Cakupan tablet tambah
darah yang diperoleh ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah sebanyak 73,2% dan
Berdasarkan data capaian program kesehatan ibu di Provinsi Riau, Kontak pertama
ibu hamil K1 sebanyak 146.640 ibu hamil, tetapi yang diperiksa Hb hanya 99.309 org
(67,72%) sedangkan standar pelayanan ANC pada K1 semua ibu hamil harus diperiksa Hbnya,
yang diperiksa lila sebanyak 143.080 (97,57%). Sedangkan data capaian kontak ibu hamil K4
Provinsi Riau tahun 2019 sebanyak 138.998 orang yang diberikan tablet Tambah Darah
sebanyak 90 tablet (Fe3) hanya 128.302 (92,30%). (Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Puskesmas Kotabaru pada tahun 2021, jumlah ibu hamil sebanyak 150 orang dan
yang mengalami anemia yaitu sebanyak 42 orang. (Profil Puskesmas Kotabaru, 2020).
Anemia pada wanita hamil disebabkan oleh penurunan kadar Hb dan hematokrit (Ht) pada
trimester pertama dan kedua, sebagai akibat dari peningkatan volume plasma yang terjadi lebih
awal dari produksi sel darah merah. Anemia selama kehamilan dapat mengakibatkan ibu
melahirkan bayi prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR), perdarahan pada saat persalinan
ANC selama hamil sedikitnya 4 kali pelayanan yaitu satu kali untuk trimester I, satu kali untuk
trimester II, dan dua kali untuk trimester III, pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan
ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsungnormal.
Bidan juga harus mengenal kehamilan beresiko tinggi khususnya pada anemia kurang
gizi, hipertensi. Bidan juga memberikan nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait
lainnya. Dalam setiap kunjungan ANC bidan menonjolkan kepada ibu hamil apakah
Suplementasi zat gizi perlu sekali diberlakukan bahkan kepada wanita yang berstatus
gizi baik, karena kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat sebesar 200-300%. Suplementasi
tablet zat Tambah Darah (Fe) adalah salah satu strategi untuk meningkatkan intake zat Tambah
Darah yang berhasil jika hanya individu memetuhi aturan konsumsinya (Departement Gizi dan
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam kepatuhan ibu
hamil dalam terwujudnya sebuah perilaku kesehatan. Apabila ibu hamil mengetahui dan
memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku
kesehatan yang baik dengan harapan dapat terhindar dari berbagai akibat atau resiko dari
Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti terhadap 10 orang ibu hamil
didapatkan 5 orang mengkonsumsi tablet Fe secara rutin, 3 orang tidak rutin mengkonsumsi
tablet Fe dengan alasan Pusing dan lupa dan 2 orang tidak konsumsi tablet Fe dengan alasan
judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimana Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet
Tambah Darah (Fe) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kabupaten Indragiri Hilir?”
Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Di
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang Tablet Tambah Darah (Fe) Di
2. Untuk mengetahui kepatuhan ibu hamil tentang konsumsi tablet Tambah Darah (Fe) di
tablet Tambah Darah (Fe) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kabupaten Indragiri
Hilir.
lainya, yang memberikan jasa pelayanan kesehatan kepada ibu hamil terutama
Bahan masukan dan informasi dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya yang
akan meneliti dalam hal asuhan kebidanan khususnya yang berhubungan dengan
Darah (Fe).
Berdasarkan penelitian terkait dari proposal ini dengan berbagai journal pendukung
sebagai berikut.
No Nama Tahun Judul Design Hasil
Peneliti Penelitian penelitian
1 Misriani M 2018 Hubungan Jenis Pada uji chi
pengetahuan dan Penelitian square
sikap ibu hamil pendekatan menunjukkan
dengan kepatuhan cross sectional variabel
konsumsi tablet pengetahuan
Tambah Darah (Fe) dapat dilihat
di Puskesmas dengan nilai
Kotabaru p value
Kabupaten sebesar 0,038
Indragiri Hilir (p<0,05) dan
tahun 2018 variabel sikap
dengan nilai
p value
sebesar 0,020
(p,0,05)
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu yang menjadi telaah seseorang setelah
melakukan pengindraan terhadap obyek tertentu. Penginderaan tersebut melalui panca indera
manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba. Sebagian besar
diperoleh melalui belajar yang merupakan suatu proses mencari tahu yang tadinya tidak tahu
menjadi tahu, konsep mencari tahu mencakup berbagai metode dari konsep, baik melalui
proses pendidikan maupun pengalaman. Pengetahuan adalah sebagian ingatan atas bahan-
bahan yang telah dipelajari, mengingat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal
terperinci untuk teori tetapi apa yang diberikan telah menggunakan ingatan akan keterangan
pengetahuan adalah segala yang telah diketahui dan mampu diingat oleh setiap orang setelah
dewasa khususnya setelah diberi pendidikan baik melalui pendidikan formal maupun non
formal dan diharapkan dapat mengevaluasi terhadap suatu materi atau obyek tertentu untuk
Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar. Untuk memenuhi rasa ingin tahu
ini, manusia sejak zaman dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan
pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk
dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari
yakni :
Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan
Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau pemikiran terhadap suatu materi
yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga maupun masyarakat,
dalam membina dan memelihara hidup sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal. Pengetahuan adalah proses kegiatan mental yang
dikembangkan melalui proses kegiatan pada umunya sebagai aktifitas kognitif. Proses adopsi
didalam diri orang tersebut terjadi suatu proses yang berurutan yang terdiri dari:
a. Kesadaran (awareness)
b. Tertarik (Interest)
c. Menilai (Evaluation)
Individu mulai menilai tentang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Pada
proses ketiga ini subjek sudah memiliki sikap yang lebih baik lagi.
d. Mencoba (Trial)
e. Menerima (Adoption)
Individu telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, sikap dan kesadarannya
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan
Jika jawaban benar maka diberi nilai satu (skor =1), dan jika jawaban salah maka
diberi nilai nol (skor = 0) dengan Kategori baik : 76 – 100 % (jika responden menjawab 8 –
Pertanyaan (test) yang dapat dipergunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum
2.1.4.2 Pertanyaan Objektif : jenis pertanyaan berupa pilihan ganda, betul/salah dan
pertanyaan menjodohkan
pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari penilaian, sehingga nilainya akan berbeda dari
seorang penilai dibandingkan dengan yang lain dan dari satu waktu ke waktu lainnya.
pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dinilai secara pasti oleh penilainya tanpa melibatkan
1. Pendidikan
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan
kepada anak yang tertuju kepada kedewasaan. Sedangkan GBHN Indonesia mendefinisikan
lain, bahwa pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk menjadi kepribadian dan kemampuan
2. Minat
Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu dengan adanya pengetahuan yang tinggi didukung minat yang cukup dari seseorang
sangatlahmungkin seseorang tersebut akan berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang, mengatakan bahwa tidak
adanya suatu pengalaman sama sekali. Suatu objek psikologis cenderung akan bersikap
negatif terhadap objek tersebut untuk menjadi dasar pembentukan sikap pengalaman pribadi
haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
4. Usia
Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin
cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir
dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih
dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat
dari pengalaman dan kematangan jiwanya, makin tua seseorang maka makin kondusif dalam
1. Ekonomi
ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding dengan keluarga dengan status ekonomi
rendah, hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informai termasuk kebutuhan sekunder.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang
berbagai hal.
2. Informasi
seseorang adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.Pesan-pesan sugestif dibawa oleh informasi tersebut
apabila arah sikap tertentu. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggunakan
kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh perubahan perilaku, biasanya
3. Kebudayaan/Lingkungan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap
pengetahuan kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk selalu menjaga
2.2 Kepatuhan
Patuh adalah asal kata dari kepatuhan yang artinya taat, penurut, dan disiplin pada
aturan pemerintah dll. Kepatuhan merupakan sikap seseorang seperti, minum obat, mematuhi
aturan diet, dan menerapkan gaya hidup sehat. Menerapkan aspekaspek anjuran dan rencana
merupakan awal tingkat kepatuhan (Pramono, 2018). Kepatuhan merupakan situasi dimana
perilaku seseorang sesuai dengan nasihat atau tindakan yang disarankan dari konsultan
kesehatan atau data yang diperoleh dari sumber data lain (Novi Afrianti, 2021).
lakunya agar sesuai dengan cara melakukan tindakan yang sesuai dan
orang lain. Seseorang mentaati dan mematuhi permintaan orang lain untuk
melakukan tingkah laku tertentu karena ada unsur power. (Sarwono, Sarlito,
2011)
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
1. Pengetahuan
Pengetahuan tentang tablet zat Tambah Darah dan manfaatnya menjadi salah
satu dari faktor yang mendorong ibu untuk patuh dalam mengkonsumsi tablet
zat Tambah Darah. Pengetahuan ibu akan pentingnya tablet zat Tambah
Darah yang baik selama hamil akan mendorong ibu untuk mempunyai pola
konsumsi tablet zat Tambah Darah yang baik selama hamil. Pemberian
sehingga ibu hamil dapat patuh meminum tablet zat Tambah Darah (Yunita
et al., 2018)
2. Motivasi
keinginan untuk mencegah anemia dan menjaga kesehatan ibu hamil dan
janinnya, namun keinginan ini biasanya hanya pada tahap anjuran dari
sering kali terjadi karena ibu hamil lupa dan efek samping yang juga
tablet Fe. Semakin baik motivasi maka semakin patuh ibu hamil dalam
3. Dukungan keluarga
maupun materil kepada anggota keluarga yang hamil berupa dorongan untuk
dalam mendukung ibu untuk mengkonsumsi tablet zat Tambah Darah secara
suplemen Tambah Darah didapat ibu hamil saat kegiatan ANC. Semakin
Tambah Darah dan penjelasan dari petugas kesehatan, sehingga apabila ibu
5. Efek samping
Efek samping setelah mengkonsumsi tablet zat Tambah Darah ibu hamil
mengalami mual dan muntah sehingga membuat mereka merasa bosan dan
(Yunita et al., 2018). Rasa mual dalam mengkonsumsi tablet Tambah Darah
tidak hanya disebabkan oleh efek samping dari tablet Tambah Darah yang
dikonsumsi namun juga dapat diakibatkan oleh kehamilan itu sendiri. Tenaga
kesehatan perlu menjelaskan bahwa rasa mual yang mungkin muncul sebagai
akibat efek samping obat tablet Tambah Darah umumnya bersifat ringan dan
Ani, 2015).
2.3 Tablet Fe
Suplementasi tablet zat Tambah Darah adalah adalah pemberian zat Tambah
Darah folat yang berbentuk tablet, tiap tablet 60 mg Tambah Darah elemental dan
1,25 mg asam folat, yang diberikan oleh pemerintah pada ibu hamil untuk mengatasi
masalah anemia gizi Tambah Darah (Depkes RI, 2008). Bagi wanita usia subur
diberikan sebanyak satu kali seminggu dan satu kali sehari selama haid sedangkan
untuk ibu hamil diberikan setiap hari satu tablet selama masa kehamilannya atau
minimal 90 tablet (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Tujuan pemberian tablet zat
Tambah Darah Pemberian suplementasi zat Tambah Darah secara rutin selama jangka
waktu tertentu bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat, dan
perlu dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan zat Tambah Darah di dalam tubuh.
Kebutuhan zat Tambah Darah pada ibu hamil berbeda pada setiap umur
kehamilannya, pada trimester I naik dari 0,8 mg/hari, menjadi 6,3 mg/hari pada
trimester III. Dengan demikian kebutuhan zat Tambah Darah pada trimester II dan III
tidak dapat dipenuhi dari makanan saja, walaupun makanan yang dimakan cukup baik
kualitasnya dan ketersediaan zat Tambah Darahnya tinggi, namun zat Tambah Darah
juga harus disuplai dari sumber lain agar memenuhi kebutuhan ibu hamil
kehamilan atau kebutuhan zat Tambah Darah tiap semester, yaitu sebagai berikut:
mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah.
0,8 mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan conceptus 115
mg.
kadang-kadang terjadi diare atau sulit buang air besar. Mual, selain bisa
muncul karena minum tablet tambah darah, dapat juga merupakan kondisi
yang umum terjadi pada ibu hamil pada trimester pertama kehamilan. Oleh
karena itu perlu diberikan pengertian bahwa penyebab mual tersebut bukanlah
semata-mata karena tablet tambah darah. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi mual atau gejala lainnya seperti nyeri lambung
adalah dengan mengonsumsi tablet tambah pada malam hari menjelang tidur.
waktu.
papaya, mangga, jambu biji dan lain-lain) dan kalau memungkinkan dengan
penyerapan zat besi dari tablet tambah darah dapat lebih baik.
Perlu pula disampaikan bahwa minum tablet tambah darah tidak akan
menyebabkan bayi menjadi terlalu besar, tekanan darah meningkat atau terlalu
banyak darah. Penyebab ketiga kondisi tersebut adalah hal-hal lain yang tidak
yang menganggap bahwa tablet tambah darah adalah obat. Hal ini dapat
setelah minum obat, sementara efek minum tablet tambah darah tidak segera
dirasakan. Obat juga dihubungkan dengan pendapat bahwa bila badan terasa
RI,2021)
2.4 Kerangka Teori
Pengetahuan
Pemeriksaan ANC
Keterangan :
Variabel bebas (Independent): Pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi tablet Tambah Darah
(Fe)
Variabel terikat (Dependent): Kepatuhan ibu hamil konsumsi tablet Tambah Darah (Fe)
2.6 Hipotesis
dari hasil penelitian maka hipotesis ini akan diketahui benar atau salah dan akan
2.6.2 H0 : Diduga tidak ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan
Defenisi Operasional
Definisi
No Varibel Alat ukur Skala Hasil ukur
Operasiponal
dengan benar).
1= cukup : 56 –
75% (jika
responden
menjawab 4 –7
pertanyaan
dengan benar).
2= kurang :
<56% (jika
responden
menjawab 0- 3
pertanyaan
dengan benar)