Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TM II

TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN MENGONSUMSI TABLET


FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIABANG TENGAH,
BEKASI UTARA TAHUN 2022

SKRIPSI

Oleh :

NESYA TIRTARISANTI
225159004

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di
dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi. Bagi ibu hamil,
anemia berperan pada peningkatan prevalensi kematian dan kesakitan
ibu, dan bagi bayi dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian
bayi, juga meningkatkan risiko kelahiran prematur yang dapat
menyebabkan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Anemia defisiensi
besi pada ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
janin/bayi saat kehamilan maupun setelahnya. Untuk mencegah anemia,
ibu hamil diharapkan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) 90 tablet
selama kehamilan (Astriana, 2017).
Anemia ibu hamil disebabkan oleh defisiensi zat besi adalah
sebagai penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan defisiensi
zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering
diidentikkan dengan anemia gizi besi. Ibu hamil saat ANC diberikan
tablet tambah darah (TTD) 90 tablet untuk pencegahan dan pengobatan
anemia gizi besi (Ramadhini & Dewi, 2021). Secara global, prevalensi
anemia pada ibu hamil sebesar 36.5%, lebih tinggi dari pada prevalensi
anemia pada wanita yang tidak hamil yaitu sebesar 29.6% (WHO, 2022).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi anemia pada
ibu hamil di Indonesia adalah 48,9%. Angka menunjukkan peningkatan
jika dibandingkan dengan Riskesdas tahun 2013 yaitu 37,1%. Dilihat dari
cakupan pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil tahun 2018,
sebanyak 38,1% ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe minimal 90 butir
dan 61,9% mendapatkan tablet Fe kurang dari 90 butir (Riskesdas, 2018).
Cakupan pemberian 90 tablet tambah darah (zat besi) di Provinsi Jawa
Barat sebesar 95.3%, atau 910.396 ibu hamil. Terdapat kesenjangan
sebesar 0,7% atau 7.021 ibu hamil tidak mendapat tablet Fe.
Kabupaten/Kota dengan cakupan Fe tertinggi yaitu Kabupaten Subang
(131,65%) dan yang terendah adalah Kota Bekasi (82,06%) (Dinkes Jawa
Barat, 2020).
Berdasarkan hasil sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh
Delfi Ramadhini dan Sri Sartika Sari Dewi yang berjudul “Hubungan
Umur, Paritas, dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Batunadua Kota
Padangsidimpuan Tahun 2021”, menunjukkan bahwa mayoritas ibu
hamil yang mengalami anemia memiliki umur berisiko pada saat
kehamilan, yaitu usia <20 tahun dan >35 tahun, mayoritas ibu hamil yang
mengalami anemia memiliki paritas primipara yaitu ibu yang melahirkan
yang pertama kalinya. Dalam penelitian ini juga didapatkan bahwa
mayoritas ibu hamil yang mengalami anemia tidak patuh mengkonsumsi
tablet tambah darah selama kehamilan. Dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan umur, paritas, dan kepatuhan
mengonsumsi tablet tambah darah dalam kehamilan dengan kejadian
anemia pada ibu hamil (Ramadhini & Dewi, 2021).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Ni Kadek
Omasti, dkk, yang berjudul “Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Klungkung II
Tahun 2021”, dari 52 responden ibu hamil Trimester III didapatkan
bahwa ibu hamil yang patuh mengonsumsi tablet besi sebagian besar
yaitu 40,4% tidak mengalami anemia. Sedangkan ibu hamil yang tidak
patuh mengonsumsi tablet besi sebagian besar yaitu 36,5% mengalami
anemia. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet besi dengan
kejadian anemia pada ibu hamil (Omasti et al., 2022).
Penelitian lainnya yang telah dilakukan oleh Desri Nova dan Mirza
Irawati yang berjudul “Hubungan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil
Dengan Kejadian Anemia”, didapatkan bahwa dari 41 responden yang
mengkonsumsi tablet Fe dan tidak anemia ada sebanyak 25 responden
(61%), sedangkan responden yang mengkonsumsi tablet Fe dan
mengalami anemia ada sebanyak 14 responden (34%) dan tidak
mengkonsumsi dan mengalami anemia ada sebanyak 2 responden (5%).
Artinya bahwa hasil penelitian ini memiliki hubungan konsumsi tablet Fe
ibu hamil dengan kejadian anemia (Nova & Irawati, 2021).
Maka dari itu, perlu dilakukan sosialisasi dan pemberian
pendidikan kesehatan tentang bahaya anemia pada ibu hamil dan
pentingnya mengonsumsi tablet Fe selama masa kehamilan. Berdasarkan
penelitian di atas, penulis tertarik menyusun proposal skripsi mengenai
hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II tentang anemia
dengan kepatuhan mengonsumsi tablet Fe. Penelitiannya akan dilakukan
pada ibu hamil trimester II yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Kaliabang Tengah, Bekasi Utara.

1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian


Rumusan Masalah
World Health Organization (WHO) menyatakan prevalensi anemia
pada ibu hamil di seluruh dunia adalah 41,8% (WHO, 2017). Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Rikesdas) yang di keluarkan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (Baritbankes) Kemenkes RI Tahun 2018
menyatakan prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar
48,9% (Riskesdas, 2018). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa selama 5 tahun terakhir ini
kasus ibu hamil dengan anemia tertinggi terjadi pada tahun 2019 dan
pada tahun 2020 mengalami penurunan. Dari data Dinas Kesehatan Kota
Bekasi tahun 2020 menunjukkan bahwa ada 1614 ibu hamil dengan
anemia. Dampak langsung anemia ibu hamil saat ibu bersalin adalah
terjadinya perdarahan sebesar 17,24%. Kondisi ini tentu membutuhkan
perhatian khusus untuk dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Meskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan
anemia pada ibu hamil dengan memberikan 90 tablet Fe (zat besi) kepada
ibu hamil selama periode kehamilan, namun kejadian anemia masih
tinggi (Purba, M. E., Nurazizah, 2019).
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka timbullah pertanyaan
sebagai berikut :
1. Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
anemia dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di
wilayah kerja Puskesmas Kaliabang Tengah Tahun 2022?
2. Adakah hubungan antara umur dengan kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Kaliabang
Tengah Tahun 2022?
3. Adakah hubungan antara paritas dengan kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Kaliabang
Tengah Tahun 2022?
4. Adakah hubungan antara keterpaparan informasi dengan kepatuhan
ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas
Kaliabang Tengah Tahun 2022?
5. Adakah hubungan antara peran petugas kesehatan dengan kepatuhan
ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas
Kaliabang Tengah Tahun 2022?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui informasi tentang kejadian anemia di wilayah
kerja Puskesmas Kaliabang Tengah Tahun 2022.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang anemia dengan kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Kaliabang
Tengah Tahun 2022.
2. Untuk mengetahui hubungan antara umur dengan kepatuhan
ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di wilayah kerja
Puskesmas Kaliabang Tengah Tahun 2022.
3. Untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan kepatuhan
ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di wilayah kerja
Puskesmas Kaliabang Tengah Tahun 2022.
4. Untuk mengetahui hubungan antara keterpaparan informasi
dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di
wilayah kerja Puskesmas Kaliabang Tengah Tahun 2022.
5. Untuk mengetahui hubungan antara peran petugas kesehatan
dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di
wilayah kerja Puskesmas Kaliabang Tengah Tahun 2022.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan proposal skripsi ini adalah :
a. Bagi Mahasiswa
Dapat menerapkan ilmu metodologi penelitian dan biostatistik secara
nyata dilapangan serta dapat menambah wawasan tentang anemia
pada ibu hamil, juga pentingnya mengonsumsi tablet Fe dalam masa
kehamilan.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam
menyusun skripsi selanjutnya mengenai hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu hamil trimester II tentang anemia dengan kepatuhan
mengonsumsi tablet Fe. Juga dapat menambah kepustakaan Institusi
pada kasus anemia ibu hamil.
c. Bagi Responden
Dapat menambah wawasan responden mengenai anemia dan
pentingnya mengonsumsi tablet Fe dalam masa kehamilan, sehingga
dapat menekan prevalensi anemia pada ibu hamil.
d. Bagi Puskesmas Kaliabang Tengah
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mencegah kasus
anemia ibu hamil dengan rutin mengonsumsi tablet Fe.

Anda mungkin juga menyukai