PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penting dalam keberhasilan program kesehatan ibu sekaligus salah satu indikator dalam
2017 memperkirakan setiap harinya 800 perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan
dan proses melahirkan. Data WHO menyebutkan bahwa kematian ibu dinegara berkembang
disebabkan oleh eklampsia 34%, karena penyakit 26 %, infeksi 12%, dan anemia dalam
sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11gr atau kurang dari 33% pada setiap waktu pada
kehamilan yang mempertimbangkan hemodilusi yang normal terjadi dalam kehamilan dimana
kadar hemoglobin kurang dari 11 gr pada trimester pertama (Atikah Proverawati, 2018).
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah yang menjadi prioritas
di bidang kesehatan. Penyebab kematian langsung dapat bersifat medik maupun non medik.
Faktor non medik diantaranya keadaan kesejahteraan ekonomi keluarga, pendidikan ibu,
lingkungan hidup dan perilaku. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi status kesehatan
ibu, dimana status kesehatan ibu merupakan faktor penting penyebab kematian ibu (Sarwono
Prawiraharja, 2018).
Kematian ibu di Indonesia secara umum disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama,
11%, sedangkan penyebab tidak langsung yaitu adanya permasalahan nutrisi meliputi anemia
1
pada ibu hamil 40%. Kekurangan energi kronis 37%, serta ibu hamil dengan konsumsi energi
Sebagian besar anemia di Indonesia selama ini dinyatakan sebagai akibat kekurangan
besi (Fe) yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, sehingga Pemerintah Indonesia
mengatasinya dengan mengadakan pemberian suplemen besi untuk ibu hamil, namun hasilnya
belum memuaskan. Penduduk Indonesia pada umumnya mengkonsumsi Fe dari sumber nabati
yang memiliki daya serap rendah dibanding sumber hewani. Kebutuhan Fe pada janin akan
2018).
meninggal dunia karena kondisi tersebut. Tingginya angka ini disebabkan oleh rendah
pengetahuan dan kesadaran akan bahaya anemia dalam kehamilan cenderung muncul pada
pencegahan anemia pada ibu hamil dengan memberikan 90 tablet Fe selama kehamilan,
ternyata masih banyak ibu hamil yang terkena anemia. Secara nasional cakupan ibu hamil
kurang dari 90 tabletFesebesar 34,4% dan sebesar 21,4% yang tidak mengkonsumsi 90 tablet
Fe (Kartini, 2016).
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen
darah, elemen tidak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Adi
2
Sasmito, 2018). Dampak dari anemia salah satunya menyebabkan kematian. Angka kematian
ibu yang disebabkan anemia sebesar 70% dan 19,7% untuk pasien yang non anemia. Kematian
ibu 15-20 secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil adalah faktor usia,
parita, dan status gizi ibu hamil. Penelitian yang dilakukan oleh Mardha & Syafitri (2019)
bahwa ada hubungan umur ibu hamil dan paritas dengan anemia di Rumah
Bersalin Hj. Dermawati Nasution Tembung. Penelitian yang dilakukan oleh Aisyah (2016)
bahwa ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia di di Polindes Desa Jabung
Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan. Penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2019) bahwa
ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Klinik
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, bahwa jumlah ibu hamil pada
tahun 2020 di Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu sebanyak 457, merupakan peringkat
tertinggi ke-6 dari 20 Puskesmas yang ada di Kota Bengkulu, Studi pendahuluan di Puskesmas
Sawah Lebar Kota Bengkulu bahwa pada tahun 2021 dari 271 ibu hamil yang dilakukan
pemeriksaan hemoglobin, terdapat 73 ibu hamil yang mengalami anemia dengan kategori
Berdasarkan latar belakang diatas maka penting dilakukan penelitian tentang “Faktor-
faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Sawah Lebar
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Faktor-
faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas
C. Tujuan Umum
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu
2. Tujuan Khusus
b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi usia ibu hamil di Puskesmas Sawah Lebar
c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi paritas pada ibu hamil di Puskesmas Sawah
d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi status gizi pada ibu hamil di Puskesmas
e. Untuk mengetahui hubungan usia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
f. Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
g. Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
kepustakaan dan sebagai sumber informasi data untuk penelitian selanjutnya tentang
faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas