2. LUKA BAKAR
Derajat luka bakar di ukur dengan Rule of nine. Sebab utama : suhu panas. Masalah
keperawatan : Hipovolemia, nyeri. Intervensi keperawatan utama :
pemberian/pengawasan terapi intravena, perawatan luka, manajemen nyeri.
Rumus luka bakar dengan role of nine, artinya setiap bidang area terkena dikalikan 9
kecuali genatalia 1 persen. Area 9 yang dimaksud terdapat 11 area, sehingga 11 x 9 =99%
dan ditambah genatalia 1 %.
Derajat luka baka, di ukur dengan role of nine.
(Dapat di lihat di gambar)
Kepala sampai leher : 9 %
Dada depan 9 %, dada belakang 9%
Abdomen depan 9%, belakang 9%
Tangan kanan 9 % (depan belakang)
Tangan kiri 9 % (depan belakang)
Kaki kanan (atas bawah) : 9+9=18 %
Kaki kiri (atas bawah) : (9+9)=18 %
Genetalia 1 %
Mengenai lapisan epidermis, kulit hipermik berupa eritem, tidak ada bullae, terasa
nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Penyembuhan terjadi spontan tanpa
pengobatan khusus.
6. GASTROENTERITIS
Perawatan pasien dengan Gastroenteritis :
a. Gejala utama: buang air besar sering dan encer
b. Sebab utama: infeksimelalui makanan
c. Masalah perawatan utama: ketidakseimbangan cairan tubuh (syok hipovolemik)
d. Intervensi perawatan: pengawasan intake output terapi cairan, penyelesaian penyebab
7. SIROSIS HEPATIS,
a. Jenis yang mudah menular: Hepatitis B
b. Sebab utama hepatitis: infeksi
c. Tanda dan gejala utama: jaundice, asites perut
d. Masalah perawatan utama: Gangguan metabolisme, intoleransi aktifitas
e. Intervensi perawatan utama: mencegah penularan Hepatitis B. Jika muntah darah:
kumbah lambung, bedrest
8. APENDISITIS
a. Lokasi nyeri apendiksitis:titik Mc. Burney
b. Sebab diduga: makanan, sembelit
c. Masalah perawatan utama: nyeri pra bedah
d. Intervensi perawatan utama: bed rest, posisi berbaring lutut ditekuk, mobilisasi
bertahap paska bedah
9. TYPOID
a. Lokasi: Plaque Peyerri usus halus
b. Sebab utama: infeksi melalui mulut
c. Tes diagnosis: tes widal
d. Gejala khas: demam tinggi malam hari, mulut kotor
e. Masalah perawatan utama: perubahan suhu tubuh, nutri kurang dari kebutuhan, resiko
infeksi
Intervensi perawatan utama: pengaturan diet dan Pembatasan aktivitas
Tanda-Tanda Syok :
• Nadi Meningkat (>100)
• Akral dingin
• Penurunan kesadaran,
• TD menurun
• Takipneu
Pengkajian fokus
Pada sistem endokrin, memahami penyakit2 yang termasuk gangguan sistem endokrin
Manifestasi klinis yang khas dari masing-masing penyakit
misalnya DM; trias gejala (poli dipsi, poli fagi, poli uria, ganggren, hiperglikemia
Eye
4 : membuka mata dengan spontan
3 : membuka mata dengan suara
2 : membuka mata dengan nyeri
1 : tidak membuka mata (tidak ada respon)
Verbal :
5 : sadar orientasi ada
4 : disorientasi (tidak nyambung)
3 : percakapan terputus-putus
2 : hanya suara mengerang/merintih
1 : tidak ada suara
Motorik :
6 : Bergerak sesuai perintah
5 : Melokalisir nyeri
4 : Menjauhi nyeri
3 : fleksi abnormal
2 : Ekstensi abnormal
1 : Tidak ada gerakan
Diganosis fokus
• Gangguan mobilitas fisik
• Resiko perfusi jaringan
• 1. Olfaktorius : penciuman
• 2. Optikus : lapang pandang
• 3. Okulomotorius : Pupil
• 4. Troklearis : Pergerakan bola mata keluar dan ke dalam
• 5. Trigeminus : Mengunyah
• 6. Abdusen : Pergerakan mata ke samping/lateral
• 7. Fasialis : Otot-otot wajah, menggembung, tersenyum, mengerucut, bersiul
• 8. Audiotorius /vestibulokoklearis : Pendengaran
• 9 dan 10 : Glosofaringeus dan vagus : menelan dan sensasi rasa
• 11. Aksesorius : Otot bahu/otot trapezius atau sternokleudomastedeus
• 12. hipoglosus : menjulurkan lidah ke depan dan kesamping
13. STROKE
Setelah data ini normal, keluhan hanya lumpuh maka diagnosa utama berubah
menjadi gangguan mobilitas fisik. Artinya gangguan mobilitas fisik menjadi diagnosa
utama jika data utama stroke sudah berkurang.
Penatalaksanaan Stroke :
a. Pada stroke, perhatikan data focus diagmosa gangguan perfusi jaringan serebral, maka
intervensi keperawatannya berikan posisi head up 30 derajat
b. Jangan berikan intervensi ROM/mobilisasi dini selama ada data perdarahan (CT scan),
dan Tanda TIIK.
c. Jika dalam kasus ada Data posisi terlentang maka jawabannya lakukan miring kiri
kanan setiap 2 jam (reposisi)
d. Jika dalam kasus ada data dilakukan pemeriksaan kulit di punggungnya terdapat tanda
merah, maka intervensinya diberikan massage atau lotion.
e. Jika punggungnya sudah ada luka/lecet/lesi maka tindakannya adalah perawatan luka
Gagal jantung, jika ada data Tekanan darah <90 mmHg artinya rendah, misalnya
80/50 mmHg, 70/60 mmHG, 60/50 mmHg, HR >100 x/menit, RR >24 x/menit, urine
<30 cc/jam, oedema (+) dan ronchi (+), data focus utama hasil EKG (LVH/Left
Ventrikel Hipertrofi) atau data kardiomegali maka diagnosa utamanya penurunan
curah jantung
Rumus urin 0,5 cc KgBB/Jam atau 30-50 cc/jam
Pada gagal jantung warning data AGD, jika ada data AGD tidak normal maka
diagnosa keperawatan utamanya menjadi gangguan pertukaran gas, bukan lagi
penurunan curah jantung.
Jika pada pasien data penurunan curah jantung sudah mengalami perbaikan, namun
ketika beraktivitas klien sesak, baik itu berjalan, berdiri,menaiki tangga atau
berlari,maka diagnosa keperawatannya intoleransi aktivitas.
Pasien gagal jantung sudah mengalami perbaikan dan direncanakan pulang. Tindakan
yang dilakukan sebelum klien pulang adalah
Lakukan six minute
Untuk mengetahui kemampuan tubuh klien terhadap aktivitas
Intoleransi aktivitas = terjadi perubahan EKG
20. HIPERTENSI
a. Pengertan
Definisi: peningkatan sistole yang menetap minimal 3 bulan
b. Sebab utama:
Aterosklerosis
c. Komplikasi utama:
Stroke hemoragik
d. Masalah perawatan utama:
1) Risiko cedera
2) Penurunan curah jantung
e. Intervensi perawatan utama:
1) Turunkan berat badan,
2) Aktifitas rutin,
3) Diet rendah natrium tinggi potasium,
4) Hindari rokok
5) Minum obat sesuai katagori
21. DIAGNOSA BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF
syaratnya ada sumbatan jalan napas. Sumbatan jalan napas ada 3 yaitu
a. Sumbatan jenis cairan (air, darah, sekret/batuk)
b. Sumbatan benda asing atau lidah jatuh ke belakang
c. Sumbatan anatomis : pasien asma bronkial, ciri khasnya wheezing (+).
22. DIAGNOSA POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF
• Pneumothorak, efusi pleura, ca paru, fraktur costa, fly chest, hematorak, open
pneumothorak, deformitas dada (kelainan bentuk tulang dada), diagnosa utamanya
pola napas tidak efektif. Tapi warning nilai AGD, jika AGD bermasalah maka
diagnosa keperawatan utamanya adalah gangguan pertukaran gas
23. DIAGNOSA GANGGUAN PERTUKARAN GAS
Syarat nya adalah ada nilai AGD tidak normal
Nilai AGD :
pH 7,35-7,45
PCO2 35-45
PO2 80-100
HCO3 22-26
DM TIPE II
27. HYPERTIROID/HYPOTIROID/GOITER
a. Tanda & gejala utama: tremor, tidak toleran terhadap suhu panas
b. Sebab utama: kurang yodium
c. Tes diagnostik: kadar T3, T4
d. Masalah perawatan utama: perubahan metabolisme
e. Intervensi perawatan utama: pembatasan aktivitas
28. FRAKTUR
a. Tanda & gejala utama: nyeri, bengkak, perubahan bentuk, paralisis, parestesi
b. Prinsip 4 R: rekognisi, reduksi, retensi, dan rehabilitasi
c. Tahap penyembuhan fraktur
d. Masalah perawatan utama: nyeri, gangguan mobilitas, risiko cedera (Kompartmen
syndrome)
e. Intervensi perawatan utama: Teknik pembidaian, perawatan gips, perawatan traksi,
penggunaan alat bantu jalan, tahapan mobilisasi
Cara menghentikan perdarahan yang benar pada korban gawat darurat adalah :
30. OSTEOPOROSIS
32. GLUMORULONEFRITIS
33. BPH
• Pada pasien gagal ginjal akut ditandai dengan edema, urine berkurang, kulit kering
bersisik, gatal-gatal maka diagnosa keperawatan utamanya adalah kelebihan volume
cairan (hipervolemia)
• Pada pasien gagal ginjal kronis, ditandai dengan kerusakan fungsi GFR sehingga
pasien tidak BAK sama sekali atau hanya sedikit, ada edema atau tidak ada edema
namun di kasus sudah dituliskan rutin hemodialisa 2 kali dalam seminggu maka
diagnosa keperawatan utamanya adalah kelebihan volume cairan (hipervolemia)
• Jika pada gagal ginjal akut dalam kasus terdapat data urine berkurang (-), edema,
maka intervensinya : berikan diuretik.
• Ureum meningkat ditandai dengan mual muntah dan kulit kering bersisik serta gatal2
maka jika ditanya pemeriksaan laboratorium yang akan diperiksa adalah ureum.
Jam 60
38. DERMATITIS
40. ANEMIA :