Anda di halaman 1dari 19

HAPALAN DI KMB

1. ASPEK LEGAL ETIK


a. Otonomy, artinya pasien berhak menerima atau menolak pelayanan kesehatan atau
tindakan. Pada pasien tidak sadar dan anak-anak maka otonomy pasien ditentukan
oleh keluarga.
b. Beneficience (berbuat baik) artinya kewajiban untuk meningkatkan keuntungan dan
mencegah terjadinya cedera. Beneficient memiliki dua element penting : memberikan
keuntungan dan menyeimbangkan keuntungan dan kerusakan/cedera. Ciri khasnya
adalah asas manfaat
c. Nonmalficience (tidak merugikan) yaitu Kewajiban untuk menghindari cedera,
kerusakan atau hal yang buruk bagi pasien. Non malficient merujuk pada dua hal
yaitu cedera aktual dan resiko cedera.
d. Veracity (jujur) adalah Menekankan kepada perawat untuk selalu mengatakan
kebenaran secara keseluruhan. Ciri khasnya adalah informasi
e. Justice (adil) Adalah kesamaan atau keadilan dalam pengobatan yang diterima oleh
pasien. Ciri khasnya, SOP, protokol, standar pelayanan, guideline
f. Fidelity (menepati janji) artinya menepati janji komitmen. Atau kata lain : faith. Arti
lain kesetiaan.
g. Confidentiality (menjaga rahasia) artinya perawat wajib merahasiakan segala sesuatu
yang diketahuinya kecuali jika diperluka oleh pihak yang berwenang atau kepentingan
asuhan keperawatan. Rahasia bagi pasien : status pasien, diagnosa medis, kondisi
pasien, ketika tindakan pasang sampiran. Tidak ada seorangpun yang dapat
mengetahui informasi klien kecuali atas persetujuan klien (ada bukti persetujuan)

2. LUKA BAKAR

Derajat luka bakar di ukur dengan Rule of nine. Sebab utama : suhu panas. Masalah
keperawatan : Hipovolemia, nyeri. Intervensi keperawatan utama :
pemberian/pengawasan terapi intravena, perawatan luka, manajemen nyeri.

Rumus luka bakar dengan role of nine, artinya setiap bidang area terkena dikalikan 9
kecuali genatalia 1 persen. Area 9 yang dimaksud terdapat 11 area, sehingga 11 x 9 =99%
dan ditambah genatalia 1 %.
Derajat luka baka, di ukur dengan role of nine.
(Dapat di lihat di gambar)
 Kepala sampai leher : 9 %
 Dada depan 9 %, dada belakang 9%
 Abdomen depan 9%, belakang 9%
 Tangan kanan 9 % (depan belakang)
 Tangan kiri 9 % (depan belakang)
 Kaki kanan (atas bawah) : 9+9=18 %
 Kaki kiri (atas bawah) : (9+9)=18 %
 Genetalia 1 %

Rumus kebutuhan cairan luka bakar

Luas luka bakar x Berat Badan x 4 cc

Prinsip pemberian cairan :

 8 Jam pertama diberi setengahnya

 16 jam berikutnya diberi setengahnya


DERAJAT LUKA BAKAR :

a. Luka Bakar Derajat I

Mengenai lapisan epidermis, kulit hipermik berupa eritem, tidak ada bullae, terasa
nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi. Penyembuhan terjadi spontan tanpa
pengobatan khusus.

b. Luka Bakar Derajat II


Kerusakan pada epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai
eksudasi. Terdapat bullae, nyeri karena ujung2 saraf sensorik teriritasi.
Dibedakan atas 2 bagian :
1) Derajat II dangkal / partial thickness (II A)
Kerusakan pada epidermis dan lapisan atas dari corium/dermis. Organ2 kulit
seperti folikel rambut, kelenjar sebasea masih banyak. Penyembuhan terjadi 10-
14 hari
2) Derajat II Dalam/ Full Thickness (II B)
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa-sisa jaringan epitel
tinggal sedikit. Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar sebasea tinggal
sedikit. Penyembuhan lebih lama dan disertai parut hipertrofi. Penyembuhan
terjadi dalam waktu lebih dari 1 bulan.
3) Derajat III
Kerusakan mengenai seluruh tebal kuli dan lapisan yang lebih dalam sampai
mencapai jaringan subkutan, otot, dan tulang. Organ kulit mengalami kerusakan,
tidak ada lagi sisa elemen epitel. Tidak dijumpai bullae, kulit terbakar berwarna
abu-abu dan lebih pucat sampai warna hitam kering. Terjadi koagulasi protein
pada epidermis dan dermis yang dikenal sebagai ekser. Tidak ada nyeri.
Penyembuhan lama dan tidak terjadi epitelisasi spontan
3. TUBERCULOSIS PARU
a. Pengertian
Tuberculosis paru adalah penykit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Tuberkulosis (Mycobacterium Tuberculosis) yang sebagian besar kuman
Tuberkulosis menyerang paru-paru namun dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.
Kuman tersebut berbentuk batang yang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap
asam pada pewarnaan. Oleh karena itu, disebut juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA)
dan cepat mati jika terpapar sinar matahari langsung namun dapat bertahan hidup
beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab (Muttaqin,2012).
b. Tanda & gejala fisik utama
Bentuk dada pipih, mudah lelah, batuk darah
c. Cara penularan
Droplet infection
d. Tes diagnosis
Test BTA, Tes Mantoux, Tuberkulin, X–Ray.
e. Prinsip Pengobatan
Prinsip Pengobatan 6 – 9 bulan dan butuh Pengawas Minum Obat (PMO)
f. Masalah perawatan utama
Bersihan jalan napas tidak efektif, Gangguan ventilasi dan difusi gas
g. Intervensi perawatan utama
Edukasi pencegahan penularan, Terapi oksigen, Batuk efektif
4. ASMA BRONKIAL
 Pengertian
Asma bronkial adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh
reaksi hiperesponsif sel imun tubuh seperti mast sel, eosinophils, dan T-lymphocytes
terhadap stimulus tertentu dan menimbulkan gejala dyspnea, whezzing, dan batuk
akibat obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel dan terjadi secara episodik
berulang (Brunner and Suddarth, 2011)
 Faktor pencetus
Zat alergen
 Tanda dan gejala utama
Napas berbunyi sesak saat ekspirasi (Wheezing)
 Masalah perawatan utama
Bersihan jalan napas tidak efektif, Cemas
 Intervensi perawatan utama:
Pasien dengan terapi nebulizer /bronchodilator, Posisi saat sesak berat
5. HEMOPNEUMOTHORAKS
a. Pengertian
Hematotoraks adalah adanya darah dalam rongga pleura dan dapat disebabkan karena
trauma tumpul atau tajam, juga mungkin merupakan komplikasi dari beberapa
penyakit. Hematotoraks dapat bersifat simptomatik namun dapat juga asimptomatik.
b. Tanda & gejala utama
Gerakan dada tidak simetris
Beda hasil perkusi dada:
Hipersonor pada pneumotorak dan dullness pada hemotorak
c. Masalah perawatan utama
Pola nafas tidak efektif, kerusakan fungsi ventilasi
d. Intervensi perawatan utama:
Perawatan pasien dengan water sealed drainage

6. GASTROENTERITIS
Perawatan pasien dengan Gastroenteritis :
a. Gejala utama: buang air besar sering dan encer
b. Sebab utama: infeksimelalui makanan
c. Masalah perawatan utama: ketidakseimbangan cairan tubuh (syok hipovolemik)
d. Intervensi perawatan: pengawasan intake output terapi cairan, penyelesaian penyebab

7. SIROSIS HEPATIS,
a. Jenis yang mudah menular: Hepatitis B
b. Sebab utama hepatitis: infeksi
c. Tanda dan gejala utama: jaundice, asites perut
d. Masalah perawatan utama: Gangguan metabolisme, intoleransi aktifitas
e. Intervensi perawatan utama: mencegah penularan Hepatitis B. Jika muntah darah:
kumbah lambung, bedrest

8. APENDISITIS
a. Lokasi nyeri apendiksitis:titik Mc. Burney
b. Sebab diduga: makanan, sembelit
c. Masalah perawatan utama: nyeri pra bedah
d. Intervensi perawatan utama: bed rest, posisi berbaring lutut ditekuk, mobilisasi
bertahap paska bedah

9. TYPOID
a. Lokasi: Plaque Peyerri usus halus
b. Sebab utama: infeksi melalui mulut
c. Tes diagnosis: tes widal
d. Gejala khas: demam tinggi malam hari, mulut kotor
e. Masalah perawatan utama: perubahan suhu tubuh, nutri kurang dari kebutuhan, resiko
infeksi
 Intervensi perawatan utama: pengaturan diet dan Pembatasan aktivitas

10. CARA MUDAH MEMAHAMI DIAGNOSA HIPOVOLEMIA


Jika ada data turgor kulit jelek, mata cekung, muntah-muntah, diare >3 kali, maka
diagnosa kekurangan volume cairan (Hipovolemia)
Tapi warning!!! Jika ada Data nadi meningkat (>100) dan akral dingin, diagnosa berubah
menjadi resiko syock hipovolemik..
Terjadi pada kasus diare, GE, perdarahan post partum, dan fraktur terbuka...
Fraktur tertutup bagian Pelvic dan Femur.

Tanda-Tanda Syok :
• Nadi Meningkat (>100)
• Akral dingin
• Penurunan kesadaran,
• TD menurun
• Takipneu

Penatalaksanaan Syok ada dua tahap :


1. Hentikan perdarahan jika pada pasien fraktur terbuka, luka terbuka, tapi pada pasien
yang GE, diare, fraktur tertutup tidak ada hentikan perdarahan, langsung berikan
cairan (infus 2 jalur)
2. Berikan cairan (infus 2 jalur)

11. SISTEM ENDOKRIN

Pengkajian fokus

 Pada sistem endokrin, memahami penyakit2 yang termasuk gangguan sistem endokrin
 Manifestasi klinis yang khas dari masing-masing penyakit
 misalnya DM; trias gejala (poli dipsi, poli fagi, poli uria, ganggren, hiperglikemia

Masalah yang terjadi:


 Defisit volume cairan
 Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 Ketidakstabilan kadar gula darah akibat tidak terkontrol
 Pasien yang tidak patuh dengan diitnya

12. SISTEM PERSYARAFAN


Pengukuran Tingkat Kesadaran
GCS ;

Eye
4 : membuka mata dengan spontan
3 : membuka mata dengan suara
2 : membuka mata dengan nyeri
1 : tidak membuka mata (tidak ada respon)
Verbal :
5 : sadar orientasi ada
4 : disorientasi (tidak nyambung)
3 : percakapan terputus-putus
2 : hanya suara mengerang/merintih
1 : tidak ada suara
Motorik :
6 : Bergerak sesuai perintah
5 : Melokalisir nyeri
4 : Menjauhi nyeri
3 : fleksi abnormal
2 : Ekstensi abnormal
1 : Tidak ada gerakan

Pengukuran Tingkat Kesadaran Kualitatif


Fakus pengkajian :
Perubahan status mental dan kognitif: tingkat kesadaran, GCS, orientasi, penurunan
kesadaran bisa terjadi pada pasien stroke, cedera kepala dna meningitis
Pemeriksaan fisik: wajah tidak simetris, pelo, hemipharese
Perubahan motorik: gaya berjalan, keseimbangan dan koordinasi.

Diganosis fokus
• Gangguan mobilitas fisik
• Resiko perfusi jaringan

CARA CEPAT MENGHAPAL 12 NERVOUS

• 1. Olfaktorius : penciuman
• 2. Optikus : lapang pandang
• 3. Okulomotorius : Pupil
• 4. Troklearis : Pergerakan bola mata keluar dan ke dalam
• 5. Trigeminus : Mengunyah
• 6. Abdusen : Pergerakan mata ke samping/lateral
• 7. Fasialis : Otot-otot wajah, menggembung, tersenyum, mengerucut, bersiul
• 8. Audiotorius /vestibulokoklearis : Pendengaran
• 9 dan 10 : Glosofaringeus dan vagus : menelan dan sensasi rasa
• 11. Aksesorius : Otot bahu/otot trapezius atau sternokleudomastedeus
• 12. hipoglosus : menjulurkan lidah ke depan dan kesamping

13. STROKE

Keadaan khas pasien


- Gangguan mobilisasi
- Hipertensi
- Ketergantungan ADL
- Hemipharese
- Bicara pelo
STROKE - Intervensi kep
- ROM pasif dan aktif
- Miring kanan dan kiri tiap 2 jam
- Pemfis sistem syaraf
- Bantuan penuh
- Aktivitas bertahap
- Kontrol
- Gangguan persepsi sensoris
14. CARA MUDAH MEMAHAMI STROKE

Stroke adalah Tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak. Tanda-tanda


stroke adalah peningkatan TIIK (nyeri kepala hebat, muntah proyektil dan penurunan
kesadaran (identik dengan nilai GCS turun), pupil odema). Tanda objektif lainnya hasil
CT Scan : perdarahan ataupun tanda infark, hipoksia, dll -  tidak normal, contoh hasil
CT Scan : perdarahan intraserebral, ISH/Intraserebral hematom, ICH/Intrasubdural
hematom. Maka diagnosa nya gangguan perfusi jaringan serebral. Jika ditanya
intervensinya adalah Head Up 30 derajat.

Setelah data ini normal, keluhan hanya lumpuh maka diagnosa utama berubah
menjadi gangguan mobilitas fisik. Artinya gangguan mobilitas fisik menjadi diagnosa
utama jika data utama stroke sudah berkurang.

Penatalaksanaan Stroke :

a. Pada stroke, perhatikan data focus diagmosa gangguan perfusi jaringan serebral, maka
intervensi keperawatannya berikan posisi head up 30 derajat
b. Jangan berikan intervensi ROM/mobilisasi dini selama ada data perdarahan (CT scan),
dan Tanda TIIK.
c. Jika dalam kasus ada Data posisi terlentang maka jawabannya lakukan miring kiri
kanan setiap 2 jam (reposisi)
d. Jika dalam kasus ada data dilakukan pemeriksaan kulit di punggungnya terdapat tanda
merah, maka intervensinya diberikan massage atau lotion.
e. Jika punggungnya sudah ada luka/lecet/lesi maka tindakannya adalah perawatan luka

15. CEDERA KEPALA


 Perhatikan kasus, pasien kecelakaan (cedera kepala), datang dengan keluhan nyeri
kepala, pasien menangis, dan khawatir dengan sakit kepala..maka intervensi utama
yang diberikan adalah posisi head up 30 derajat
 Pasien cedera kepala gejalanya hampir sama dengan stroke, perhatikan data TTIK
dan CT Scan. Maka diagnosanya gangguan perfusi jaringan serebral. Intervensi
utama juga head up 30 derajat.
16. VERTIGO
17. GAGAL JANTUNG
a. Pengertian
Gagal jantung merupakan keadaan dimana jantung tidak lagi mampu
memompa darah dalam jumlah yang memadai ke jaringan untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut hanya dapat
terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau
dapat pula keduanya. Terjadinya gagal jantung diawali dengan adanya kerusakan
pada jantung atau miokardium, diikuti penurunan curah jantung. Bila kebutuhan
metabolisme tidak terpenuhi, maka jantung akan memberikan respon mekanisme
kompensasi untuk mempertahankan fungsi jantung agar tetap dapat memompa
darah secara adekuat. Gagal jantung terjadi jika kompensasi gagal memenuhi
kebutuhan maksimal tersebut
b. Tanda & gejala utama:
Sesak pada gagal jantung kiri, bengkak ektremitas pada gagal jantung kanan
c. Klasifikasi/derajat gagal jantung
Klasifikasi berdasarkan kapsitas fungsional (NYHA) :
1) Kelas I
Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktifitas fisik sehari-hari
tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
2) Kelas II
Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat istrahat, namun aktifitas
fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas
3) Kelas III
Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat keluhan saat istrahat, tetapi
aktfitas fisik ringan menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak.
4) Kelas IV
Tidak dapat melakukan aktifitasfisik tanpa keluhan. Terdapat gejala saat istirahat.
Keluhan me ningkat saat melakukan aktifitas
d. Masalah perawatan utama:
1) Penurunan curah jantung,
2) Intoleransi aktivitas
e. Intervensi perawatan utama
1) Peningkatan pompa jantung
2) Penurunan kebutuhan energi
3) Pembatasan aktivitas

18. CARA MUDAH MEMAHAMI GAGAL JANTUNG

 Gagal jantung, jika ada data Tekanan darah <90 mmHg artinya rendah, misalnya
80/50 mmHg, 70/60 mmHG, 60/50 mmHg, HR >100 x/menit, RR >24 x/menit, urine
<30 cc/jam, oedema (+) dan ronchi (+), data focus utama hasil EKG (LVH/Left
Ventrikel Hipertrofi) atau data kardiomegali maka diagnosa utamanya penurunan
curah jantung
 Rumus urin 0,5 cc KgBB/Jam atau 30-50 cc/jam
 Pada gagal jantung warning data AGD, jika ada data AGD tidak normal maka
diagnosa keperawatan utamanya menjadi gangguan pertukaran gas, bukan lagi
penurunan curah jantung.
 Jika pada pasien data penurunan curah jantung sudah mengalami perbaikan, namun
ketika beraktivitas klien sesak, baik itu berjalan, berdiri,menaiki tangga atau
berlari,maka diagnosa keperawatannya intoleransi aktivitas.
 Pasien gagal jantung sudah mengalami perbaikan dan direncanakan pulang. Tindakan
yang dilakukan sebelum klien pulang adalah
 Lakukan six minute
 Untuk mengetahui kemampuan tubuh klien terhadap aktivitas
 Intoleransi aktivitas = terjadi perubahan EKG

19. SINDROM CORONARY ACUT


a. Pengertian
Suatu masalah kardiovaskular yang utama karena menyebabkan angka
perawatan rumah sakit dan angka kematian yang tinggi (Perki, 2015). Sindroma
koroner akut adalah serangan jantung, berupa kumpulan gejala yang berhubungan
dengan cedera otot jantung akibat penyumbatan pembuluh darah yang mengalir di
jantung (P2PTM, 2018)
b. Tanda dan Gejala Khas
1) Gambaran khas nyeri angina pektoris
2) Gambaran EKG: ST depre si, ST elevasi
c. Masalah perawatan utama
1) Nyeri dada akut,
2) Resiko penurunan curah jantung,
3) Cemas
d. Intervensi perawatan utama:
1) Bedrest
2) Managemen stres, oksigen, aspirin, opioid, trombolitik.

20. HIPERTENSI
a. Pengertan
Definisi: peningkatan sistole yang menetap minimal 3 bulan
b. Sebab utama:
Aterosklerosis
c. Komplikasi utama:
Stroke hemoragik
d. Masalah perawatan utama:
1) Risiko cedera
2) Penurunan curah jantung
e. Intervensi perawatan utama:
1) Turunkan berat badan,
2) Aktifitas rutin,
3) Diet rendah natrium tinggi potasium,
4) Hindari rokok
5) Minum obat sesuai katagori
21. DIAGNOSA BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF
syaratnya ada sumbatan jalan napas. Sumbatan jalan napas ada 3 yaitu
a. Sumbatan jenis cairan (air, darah, sekret/batuk)
b. Sumbatan benda asing atau lidah jatuh ke belakang
c. Sumbatan anatomis : pasien asma bronkial, ciri khasnya wheezing (+).
22. DIAGNOSA POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF
• Pneumothorak, efusi pleura, ca paru, fraktur costa, fly chest, hematorak, open
pneumothorak, deformitas dada (kelainan bentuk tulang dada), diagnosa utamanya
pola napas tidak efektif. Tapi warning nilai AGD, jika AGD bermasalah maka
diagnosa keperawatan utamanya adalah gangguan pertukaran gas
23. DIAGNOSA GANGGUAN PERTUKARAN GAS
Syarat nya adalah ada nilai AGD tidak normal
Nilai AGD :
pH 7,35-7,45
PCO2 35-45
PO2 80-100
HCO3 22-26

24. ASKEP PASIEN KATARAK


a. Tanda & gejala utama: penurunan visus, lensa keruh
b. Sebab utama tersering: diabetes mellitus, penuaan
c. Masalah perawatan utama: gangguan sensori persepsi, risiko jatuh/cedera akibat
penurunan visus, anxietas.
d. Intervensi perawatan utama: pencegahan cedera, perawatan paska bedah

PEMERIKSAAN SNELEN CARD (DALAM SOP)

24. OTITIS MEDIA AKUT

a. Sebab utama: infeksi saluran napas atas/pilek


b. Tes diagnostik: uji garpu tala
c. Masalah perawatan utama: nyeri telinga, tuli konduktif
d. Intervensi perawatan utama: edukasi infeksi ulang, teknik komunikasi
PEMERIKSAAN GARPU TALA (DALAM SOP)

25. DIABETES MELLITUS

a. Tipe sesuai sebab: DM Tipe I, DM tipe II, DM Gestasional, DM tipe lain.


DM TIPE I:
• Produksinya yang rusak, artinya pankreas ataupun sel betanya yang tidak
berfungsi
• Penyebabnya genetik, autoimun, infeksi virus, dll.
• Khasnya terjadi sejak anak-anak
• Maka penatalaksanaan pada DM tipe I ketergantungan insulin (IDDM)

DM TIPE II

• Penghasil insulin ada, insulin juga ada tapi resistensi insulin.


• Penyebabnya apa obesitas, gaya hidup, kurang aktivitas,
• NIDDM artinya tidak ketergantungan insulin
• Penatalaksanaanny harus dengan olahraga minimal 2 kali dalam seminggu, setiap
olahraga minimal 15-30 menit, diet (3 J), dan insulin, serta penkes.

b. Tanda & gejala utama: polidipsi, poliuri, polipagi.


c. Tes diagnostik: nilai gula darah puasa dan sewaktu, toleransi glukosa. Jika
ketoasidosis, Nilai AGD, keton darah
d. Komplikasi tersering: gagal ginjal
e. Masalah perawatan utama: ketidakseimbangan gula darah, gangguan integritas kulit,
hipovolemia, dan gangguan pertukaran gas
f. Intervensi perawatan utama: penanganan darurat syok hipoglikemik, obat oral, terapi
insulin, perawatan luka, olahraga, pola makan

26. CARA MUDAH MEMAHAMI DIABETES MELITUS


Pada pasien DM masalahnya itu hiperglikemia meskipun ada atau tidak ada
luka, maka diagnosa utamanya gangguan keseimbangan gula darah. Jadi walaupun
ada data luka tidak kunjung sembuh, nekrotik, berbau, jika ada data GDS >200 gr/dl,
maka diagnosanya tetap gangguan keseimbangan gula darah. Namun jika dalam
kasus ada data luka tidak kunjung sembuh >21 hari, tapi data GDS normal atau data
GDS tidak ada, maka diagnosanya adalah gangguan integritas kulit.

27. HYPERTIROID/HYPOTIROID/GOITER
a. Tanda & gejala utama: tremor, tidak toleran terhadap suhu panas
b. Sebab utama: kurang yodium
c. Tes diagnostik: kadar T3, T4
d. Masalah perawatan utama: perubahan metabolisme
e. Intervensi perawatan utama: pembatasan aktivitas

28. FRAKTUR
a. Tanda & gejala utama: nyeri, bengkak, perubahan bentuk, paralisis, parestesi
b. Prinsip 4 R: rekognisi, reduksi, retensi, dan rehabilitasi
c. Tahap penyembuhan fraktur
d. Masalah perawatan utama: nyeri, gangguan mobilitas, risiko cedera (Kompartmen
syndrome)
e. Intervensi perawatan utama: Teknik pembidaian, perawatan gips, perawatan traksi,
penggunaan alat bantu jalan, tahapan mobilisasi

29. CARA MUDAH MEMAHAMI FRAKTUR


 Fraktur ada dua, yaitu fraktur tertutup dan terbuka.
 Fraktur terbuka berarti perhatikan perdarahan dan kedalaman luka, atau derajat
fraktur. Maka warning pada data akral dingin dan nadi meningkat bahkan pada
fraktur kedalaman lebih dari 5 cm, kedalaman fraktur perhatikan, untuk menegakkan
diagnosa kekurangan volume cairan (hipovolemia). Jika pada data yang sama ditanya
intervensi utamanya adalah hentikan perdarahan dengan balut tekan (stop bleeding)
 Ketika fraktur terutup mengenai area pelvic dan femur atau neck femur, terdapat
tanda-tanda kekurangan cairan (lihat data TD, nadi, akral) maka intervesni utamanya
adalah berikan cairan (infus 2 jalur).
 Pada kasus fraktur tertutup tapi area lain selain pelvic (pinggul) dan femur (paha)
maka diagnosa keperawatannya adalah gangguan mobilitas fisik. Jika ditanya
intervensinya maka harus di ingat urutannya adalah 1. reduksi, 2. imobilisasi, dan 3.
pengembalikan fungsi.

Cara menghentikan perdarahan yang benar pada korban gawat darurat adalah :

 Menekan dengan jari tangan


 Penekanan dengan kain bersih atau sapu tangan pada luka, bila ada kasa steril lebih
baik
 Lakukan balut tekan
 Tourniquet hanya pada keadaan tertentu

Prinsip Pemasangan Bidai


1.Melewati dua sendi
2. Tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar
Setelah terpasang bidai, maka wajib diperiksa
3. Periksa PMS (Pulse, Motorik, Sensorik)

30. OSTEOPOROSIS

a. Sebab utama: gangguan hormon Paratyroid dan Estrogen


b. Tes diagnostik: pemeriksaan densitas tulang
c. Masalah perawatan utama: risiko cedera (fraktur)
d. Intervensi perawatan utama: pembatasan aktivitas, diet calsium

31. ARTRITIS RHEUMATOID :

a. Sebab utama: peradangan


b. Tanda dan gejala utama: perubahan bentuk sendi, demam
c. Masalah perawatan utama: gangguan mobilitas fisik, nyeri sendi
d. Intervensi perawatan utama: kompres hangat sendi, latihan sendi

32. GLUMORULONEFRITIS

a. Sebab utama: kebiasaan menunda berkemih, cara cebok salah


b. Tanda & gejala utama: kencing darah, urin berbusa, oedema
c. Tes diagnostik: tes urin
d. Masalah perawatan utama: Intoleransi aktivitas karena kelemahan fisik karena Hb
rendah, perubahan keseimbangan cairan tubuh (hipovolemia)
e. Intervensi perawatan utama: pengawasan terapi cairan, pembatasan aktivitas

33. BPH

a. Sebab utama: tidak diketahui


b. Tanda & gejala utama: tanda obstruksi dan iritasi. Tanda obstruksi ditandai dengan
BAK tidak lampias, menetes-netes, BAK tidak lancar.
c. Terapi medis: pengobatan infeksi , nyeri. Operasi tersering TURP
d. Masalah perawatan utama: gangguan eliminasi urin karena retensi urine pra bedah,
risiko obtruksi paskabedah, dan nyeri post op.
e. Intervensi perawatan utama: pra operasi : pasng kateter dan operasi TURP. irigasi
kandung kemih paska bedah

34. BATU SALURAN KEMIH

a. Sebab utama: stasis urine


b. Lokasi batu: pelvis, ureter, kandung kemih
c. Tanda & gejala utama: nyeri sesuai lokasi batu
d. Terapi medis: bedah, terapi ESWL.
e. Masalah perawatan utama: nyeri saat berkemih, perubahan pola kemih
f. Intervensi perawatan utama: edukasi pencegahan batu berulang, pola minum dan
aktivitas, perawatan paska bedah

35. GAGAL GINJAL

a. Sebab utama: obat-obatan, perdarahan hebat


b. Tanda & gejala utama: oliguria, anuria, Ureum, kreatinin, Hb
c. Terapi medis: hemodialisis
d. Masalah perawatan utama: kelebihan voume cairan, kecemasan sampai depresi
e. Intervensi perawatan utama: perawatan Av shunt, dukungan mental, partisipasi
keluarga mengikuti hemodialisa
36. CARA MUDAH MEMAHAMI GAGAL GINJAL

• Pada pasien gagal ginjal akut ditandai dengan edema, urine berkurang, kulit kering
bersisik, gatal-gatal maka diagnosa keperawatan utamanya adalah kelebihan volume
cairan (hipervolemia)

• Pada pasien gagal ginjal kronis, ditandai dengan kerusakan fungsi GFR sehingga
pasien tidak BAK sama sekali atau hanya sedikit, ada edema atau tidak ada edema
namun di kasus sudah dituliskan rutin hemodialisa 2 kali dalam seminggu maka
diagnosa keperawatan utamanya adalah kelebihan volume cairan (hipervolemia)

• Jika pada gagal ginjal akut dalam kasus terdapat data urine berkurang (-), edema,
maka intervensinya : berikan diuretik.

• Klo GGK (Gagal ginjal kronis) penatalaksanaanny dengan hemodialisa.

• Ureum meningkat ditandai dengan mual muntah dan kulit kering bersisik serta gatal2
maka jika ditanya pemeriksaan laboratorium yang akan diperiksa adalah ureum.

• Penkes Personal Hygiene

37. RUMUS TETES INFUS

Tetes/Menit = Jumlah Cairan x Faktor Tetes

Jam 60

38. DERMATITIS

a. Tipe sesuai sebab: kontak, alergi


b. Tanda dan gejala utama: gatal, kemerahan, penebalan kulit berbatas tegas
c. Masalah perawatan utama: gangguan rasa nyaman, gangguan citra tubuh, gangguan
integritas kulit
d. Intervensi perawatan utama: edukasi pencegahan berulang, dukungan mental
39. HIV/AIDS

a. Sebab utama: penurunan daya tahan tubuh


b. Cara penularan: kontak cairan tubuh
c. Tes Diagnostik: ellisa (CD4)
d. Tanda & gejala utama: kehilangan berat badan, infeksi lokal sulit sembuh
e. Terapi medis: obat penguat daya tahan tubuh
f. Masalah perawatan utama: kecemasan, gangguan interaksi sosial, penurunan imunitas
tubuh
g. Intervensi perawatan utama: perawatan isolasi, perawatan terminal

40. ANEMIA :

a. Tipe sesuai sebab


b. Tanda dan gejala utama: pucat, kelemahan
c. Tes diagnostik: kadar HB dalam darah
d. Masalah perawatan utama: intoleransi aktivitas, gangguan perfusi jaringan perifer
e. Intervensi perawatan utama: tranfusi darah jika Hb dibawah 7, bantuan aktivitas, dan
diet tinggi zat besi jika Hb 7 ke atas.

Anda mungkin juga menyukai