Anda di halaman 1dari 18

EFEKTIVITAS SLOW DEEP BREATHING RELAXATION DAN

ANALGESIK TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN


CARCINOMA MAMMAE DI RSUD. dr. H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2024

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh :

WULAN ANGGRAINI
20320011
Latar Belakang
PREVALENCE

Global/Dunia

Indonesia

Provinsi
Prevalensi
Menurut Pathological Based Registration di Indonesia, carcinoma
mammae menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar
18,6%.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi
carcinoma mammae Di Provinsi Lampung meningkat dari 1,4% di tahun
2013 menjadi 1,8% di 2018. Prevalensi kanker di Provinsi Lampung
tahun 2015 sebesar 1,6 per 1000 penduduk. Berdasarkan data rekam
medik yang peneliti lakukan pada Bulan November 2023 di RSUD r. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung, terdapat 538 kasus carcinoma
mammae sepanjang tahun 2023.
Pada penderita carcinoma mammae seringkali merasakan nyeri seperti sakit yang
menusuk atau payudara yang terasa kencang. Nyeri pada pasien kanker ini
dapat menyebabkan depresi, insomnia, dan penurunan kualitas hidup bagi
sebagian besar pasien (Dewi, 2020).

Nyeri pada pasien carcinoma mammae yang tidak segera ditangani dapat
berdampak pada fisik, perilaku, dan aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu,
penanganan nyeri pada pasien carcinoma mammae menjadi suatu hal yang
penting untuk dilakukan. Terapi nyeri secara non farmakologi adalah terapi
meredakan nyeri tanpa obat- obatan. Salah satu terapi non farmakologi yang
diberikan yaitu teknik relaksasi slow deep breathing (Morita et al., 2020).
Berdasarkan hasil pre survey yang dilakukan peneliti dengan observasi pada
pasien carcinoma mammae di ruang bangsal bedah RSUD. dr. H. Abdul
Moeloek pada tanggal 01 Desember 2023, terdapat 10 pasien carcinoma
mammae yang sedang menjalani perawatan. Peneliti melakukan pengkajian
skala nyeri pada pasien carcinoma mammae tersebut dengan menggunakan
skala nyeri numeric rating scale (NRS). Hasil dari pengkajian skala nyeri
pada 10 pasien carcinoma mammae yang dirawat di RSUD. dr. H. Abdul
Moeloek didapati pasien mengeluh nyeri dengan intensitas sedang dan berat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
peneliti merumuskan permasalahan penelitian
sebagai berikut “Bagaimanakah efektivitas slow
deep breathing relaxation dan analgesik
terhadap penurunan nyeri pada pasien
carcinoma mammae di RSUD. dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2024?”.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik usia,
Pendidikan,pekerjaan dan lama mengidap pada pasien
carcinoma mammae

Untuk mengetahui tingkat nyeri pada pasien carcinoma


mammae sesudah diberikan slow deep breathing
relaxation dan analgesik pada kelompok intervensi

Untuk mengetahui tingkat nyeri pada pasien carcinoma


mammae yang diberikan analgesik pada kelompok
kontrol

Untuk mengetahui efektivitas slow deep breathing


relaxation dan analgesik terhadap penurunan nyeri pada
pasien carcinoma mammae
Manfaat Penelitian

Perawat Pasien Ca Mammae


Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
perawat mengenai teknik relaksasi yang dapat digunakan
untuk menurunkan rasa nyeri, khususnya nyeri pada pasien yang terdiagnosa carcinoma mammae
pasien carcinoma mammae. Peneliti berharap teknik dalam menjalani perawatan sebagai tindakan
relaksasi slow deep breathing sebagai salah satu alternatif menurunkan nyeri.
intervensi keperawatan disamping teknik relaksasi .
lainnya yang sudah dikenal lebih dahulu.

.
TINJAUAN TEORITIS
Ca Mammae

Carcinoma Mammae adalah tumor ganas yang terbentuk


dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa
terkendali sehingga dapat menyebar diantara jaringan atau
organ didekat payudara atau kebagian tubuh lainnya.
Carcinoma Mammae adalah keganasan yang berasal dari
sel kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak
termasuk kulit payudara (Kurniasih, 2021).
TINJAUAN TEORITIS
NYERI
Nyeri merupakan ungkapan individu yang merasakan
pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
yang disebabkan oleh kerusakan jaringan actual maupun
potensial yang menyakiti tubuhnya. Respon nyeri terjadi Ketika
suatu jaringan mengalami cidera atau kerusakan yang
menyebabkan terlepasnya senyawa yang dapat merangsang
nyeri seperti serotonin,histamine,ion kalium,prostaglandin, dan
substansi P (Hurulean, 2020).
TINJAUAN PUSTAKA
Pengukuran Intensitas Nyeri

Pengkajian nyeri dalam penelitian ini menggunakan skala NRS. Skala NRS adalah
skala yang digunakan untuk pengukuran nyeri pada dewasa. Intensitas nyeri dibedakan
menjadi lima dengan menggunakan skala numerik yaitu:

Intensitas nyeri dibedakan menjadi lima dengan menggunakan skala numerik yaitu:
0 : Tidak Nyeri
1-3 : Nyeri Ringan
4-6 : Nyeri Sedang
7-9 : Nyeri Berat
10 : Nyeri Yang Tidak Tertahankan (Suriya., Zuriyati, 2019).
Slow Deep Breathing

Slow deep breathing relaxation adalah relaksasi yang


dilaksanakan dengan sadar untuk mengelola nafas dengan
cara dalam dan pelan. Relaksasi nafas dilakukan dengan
memejamkan mata dan nafas perut disertai nafas
pelan,berirama,dan nyaman (Hasanah & Ph, 2021).
Kerangka Teori

Gambar 2.5 Kerangka Teori

Sumber : Suriya & Zuriyati (2019)


Rahmatun & Heru (2020) Hasanah & PA
(2021) Putri (2022).
Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah True Experiment
dengan two group pre test-post test
design

Pasien Carcinoma Mammae, sebanyak 30


orang

RSUD. dr. H. Abdul Moeloek Provinsi


Lampung
Analisa data
 Analisis univariat dalam penelitian ini menyajikan
rata-rata nyeri sebelum dan sesudah diberikan slow
deep breathing relaxation dan analgesik.

 Bivariat : Untuk menguji perbedaan mean/rata-rata


nyeri sebelum dan setelah diberikan metode slow
deep breathing dan analgesik digunakan uji t
berpasangan (paired t test) dengan tingkat
kemaknaan 0,05 dengan pengertian apabila P value ≤
0,05 maka terdapat perbedaan yang bermakna dan
apabila P value > 0,05 maka tidak bermakna atau Ha
ditolak.
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai