Anda di halaman 1dari 18

PENERAPAN GUIDE

IMARGENCY TERHADAP
SKALA
NYERI PADA PASIEN KANKER
PAYUDARA

NURUL HIDAYANTI
202101034
Here is where your presentation begins
LATAR BELAKANG

Kanker payudara merupakan keganasan jaringan payudara yang berasal


dari selsel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali,
kemudian menyebar ke jaringan dekat payudara atau bagian tubuh
lainnya dan merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak
terjadi di Indonesia (Dzulhidayat, 2022)

Ca mammae atau kanker payudara merupakan tumor ganas pada payudara


yang menginvasi daerah sekitar payudara dan menyebar keseluruh
tubuh Kanker payudara secara global menyebabkan angka kematian
tertinggi pada wanita dan epidemiologinya menyebar merata tanpa
terkendali, prevelensi angka kejadian kanker payudara cukup tinggi
mulai dari luar negeri sampai dalam negeri. (Yanti, 2022 )
.
Berdasarkan perkiraan GLOBOCAN (Global Burden Cancer) 2018, sekitar 12,7 juta
kasus kanker dan 7,6 juta kematian akibat kanker diperkirakan terjadi pada 2018 dari
jumlah tersebut, 56% kasus dan 64% kematian terjadi di negara berkembang.
Di Indonesia, kanker payudara menyerang 140-100 orang atau sekitar 347.000
orang
Di Sulawesi selatan prevalensi kanker 4,78, dibawa angka rata-rata Nasional
5,03permil,tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Selawesi Barat dan
Sulawesi Tengah. Kanker payudara di capai mempengaruhi kualitas hidup penduduk
di Negara maju, dengan semakin meningkatnya kemajuan dalam hal skrining dan
pengbatan, survival rate 3 KPD telah meningkat secara perlahan ke tahap 85% di
Negara berkembang masih berkisar 50% (Panti et al., 2018)
Nyeri sering terjadi pada pasien kanker, terutama pada stadium lanjut
dimana prevalensinya diperkirakan lebih dari 70% berkontribusi pada
kesehatan fisik dan emosional. Nyeri pada kanker payudara yang mengganggu
dapat disebabkan karena kondisi fisik dan non fisik sehingga dapat
menyebabkan terjadinya gangguan rasa nyaman dan penurunan aktivitas).
Nyeri yang dirasakan pasien ca mammae biasanya berupa nyeri akut maupun
nyeri kronis. Kondisi tersebut membutuhkan tindakan mastektomi, namun
sebagian besar kanker payudara dapat diobati dengan prosedur “lumpektomi”
atau mastektomi parsial, di mana hanya tumor yang diangkat dari payudara.
Tindakan operative yang dilakukan akan menimbulkan permasalahan baru
yaitu nyeri pasca operasi. Nyeri pasca operasi muncul sebagai gejala lanjutan
post operative kanker payudara. Nyeri yang timbul dapat mengganggu rasa
nyaman pasien akibat dari kerusakan jaringan pasca operasi. Nyeri pasca
operasi dapat dievalusi melalui ekspresi wajah pasien, maupun ungkapan
langsung dari pasien (Yanti, 2022)
Guided imagery adalah metode relaksasi untuk mengkhayalkan tempat
dan kejadian berhubungan dengan rasa relaksasi yang menyenangkan.
Khayalan tersebut memungkinkan klien memasuki keadaan atau pengalaman
relaksasi . Teknik ini dimulai dengan proses relaksasi pada umumnya yaitu
meminta kepada klien untuk perlahan-lahan menutup matanya dan fokus, pada
nafas mereka, klien didorong untuk relaksasi mengosongkan pikiran dan
memenuhi pikiran dengan bayangan untuk membuat damai dan tenang
Selanjutnya prosedur teknik guided imagery yang dapat dilakukan menurut
Smeltzer et all., adalah sebagai berikut:
Menurut hasil penelitian Rosida & Warti Ningsih, (2020) mengatakan
Guided Imagery merupakan sebuah teknik yang menggunakan imajinasi dan
visualisasi untuk membantu mengurangi stres dan mendorong relaksasi. Teknik
ini akan berhasil jika pasien mengikuti arahan dari perawat . Guided imagery
dilakukan dengan kisaran waktu 15-20 menit selama 3 hari dan dapat
digabungkan dengan terapi non farmakologi lainnya. Manajemen guided
imagery juga dapat dilakukan bersamaan dengan kolaborasi pemberian obat
analgesic untuk mengurangi nyeri tingkat ringan hingga sedang. Pemberian
asuhan keperawatan perawat dapat melakukan teknik guided imagery untuk
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien. (Putri et al., 2020)
• Rumusan masalah
Bagaimana gambaran penerapan Guided Imagery terhadap
skala nyeri pada pasien kanker payudara?
• Tujuan
Memberikan gambaran penerapan Guided Imagery terhadap
skala nyeri pada pasien kanker payudara
Manfaat
• Bagi Masyarakat
1) Memberikan Informasi kepada Masyarakat tentang
manfaat Guided Imagery terhadap skala nyeri pada
pasien kanker payudara
2) Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi di
bidang Kesehatan/keperawatan
3) Menambah ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
kesehatan/keperawatan dalam meningkatkan penerapan
Guided Imagery terhadap skala nyeri pada pasien kanker
payudara
• Bagi Penulis
Memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian di
Rumah sakit,tentang penerapan Guided Imagery terhadap
skala nyeri pada pasien kanker payudara .
BAB II

A. Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gagguan Kebutuhan Kenyamanan (Nyeri)


• Pengkajian
Pengkajian nyeri yang faktual dan tepat dibutuhkan untuk menetapkan data dasar, menegakkan
diagnosis keperawatan yang tepat, menyeleksi terapi yang cocok, dan mengevaluasi respon
pasien terhadap terapi (Sulistyo Andarmoyo, 2020).
• Diagnosa Keperawatan
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman penegakan diagnosis keperawatan dalam rangka memberikan asuhan keperawatan
yang aman, efektif dan etis. (PPNI, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, 2016).
a) Gangguan Rasa Nyaman
b) Ketidaknyamanan Pasca Partum
c) Nyeri Akut
d) Nyeri Kronis
e) Perilaku Kekerasan
f) Risiko Alergi
g) Risiko Jatuh
• Intervensi Keperawatan
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia adalah segala treatment yang dikerjakan
dari perawat yang didasarkan pada pengetahuan dsn penilaian klinis untuk mencapai
iuran. (PPNI, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, 2018)
• Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana
keperawatan. Tindakan keperawatan ini mencakup tindakan mandiri (independen) dan
tindakan kolaborasi. (Wartonah, 2015)
• Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan untuk dapat menentukan
keberhasilan dalam asuhan keperawatan. Evaluasi pada dasarnya adalah membandingkan
status keadaan pasien dengan tujuan atau kriteria hasil yang telah ditetepkan. (Wartonah,
2015)
S = Subjektif: Informasi berupa ungkapan yang didapat dare klie setelah tindakan.
O = Objektif: Informasi yang didapat berupa hasil pengamatan, penilaian, pengukuran yang
dilakukan perawat setelah tindakan.
A = Analisis: Suatu kesimpulan bahwa masalah teratasi sebagaimana atau tidak teratasi
P = Planning: Rencana tindakan yang akan dilakukan.
Penerapan prosedur penerapan efektifitas guided imagery terhadap nyeri
pasien kanker payudara
Konsep Kanker Payudara
Pengertian
Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. Kanker bisa mulai bertumbuh di dalam kelenjar susu, saluran
susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Menurut
(Ariana, 2016)
Mars is actually a very
cold place
Standar operasional Prosedur (SPO) Guided Imagery Pada Pasien Post Op
Ca Mamae
Berikut ini adalah standar operasional prosedur dari pelaksanaan guided imagery (Milenia & Retnaningsih, 2022)

1. Bina hubungan saing percaya


2. Jelaskan prosedur, tujuan, posisi, waktu dan peran pemandu sebagai pembimbing.
3. Ajarkan klien mencari posisi yang nyaman menurut dirinya masing-masing.
4. Duduk dengan klien tetapi tidak menganggu.
5. Lakukan bimbingan dengan baik terhadap klien.
a) Minta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu pengguna semua
indra dengan suara lembut.
b) Ketika klien rileks, klien berfokus pada bayangan dan saat itu pemandu tidak perlu bicara lagi.
c) Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisa, atau tidak nyaman pemandu harus menghentikan latihan dan
memulainya lagi ketika klien telah siap.
d) Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh. Setelah 15 menit klien dan daerah ini akan digantikan dengan relaksasi.
Biasanya klien relak setelah menutup 40 mata atau mendengarkan music yang lembut sebagai background yang
membantu.
Catat hal-hal yang digambarkan klien dalam pikiran untuk digunakan pada latihan selanjutnya dengan mengguanaan informasi spesifik yang
diberikan klien dan tidak membuat perubahan pernyataan klien
Hubungan Fisiologis Terapi Guided Imagery dengan
Kanker Payudara
● Kanker payudara adalah tumor yng tumbuh didalam jaringan payudara.
Kanker ini bisa tumbuh didalaan tm kelenjar susu, jaringan lemak dan
jaringan ikat payudara. Karsinoma mamae merupakan gangguan dalam
pertumbuhan sel normal mamae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel
normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan
pembuluh darah
● Penatalaksanaan nyeri di bagi menjadi dua yaitu farmakologis non
farmakologis.Penatalaksanaan farmakologi berupa obat-obatan yang
telah di rekomendasikan sama dokter.Teknik distraksi sangat efektif di
gunakan untuk mengalihkan rasa nyeri,hal ini di sebabkan karena
distraksi merupakan metode yang di lakukan dalam upaya untuk
mengurangi rasa nyeri dan membuat pasien lebih menahan rasa nyeri
nya.Salah satu distraksi yang dapat digunakan dengan terapi guided
imagery atau imajinasi termbimbing. Guided Imagery adalah
pengembangan fungsi mental yang mengekspresikan diri secara dinamik
melalui proses psikofisologikal melibatkan seluruh indra dan membawa
perubahan terhadap perilkau, persepsi atau respon fisiologis dengan
bimbingan seseorang atau melalui media (Hidayanti & Kusuma, 2021)
Jenis rancangan penelitian
Jenis dan desain yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah
desain penelitian desktiftis dengan pendekatan studi kasus. Penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable
mandiri, baik satu variable maupun lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variable yang lain. Penelitian
deskriptif dilakukan dengan cara mencari informasi yang berkaitan dengan
gejala yang ada, jelaskan dengan jelas dan tujuan yang akan diraih,
merencanakan bagaimana melakukan pendekatannya, dan mengumpulkan
berbagai macam data sebagai bahan dalam membuat laporan (jayusman &
shavab, 2020).

Studi kasus merupakan penelitianmengenai manusia dapat sub autu


kelompok, organisasi maupun individu, peristiwa, latar secara mendalam.
Tujuan dari penelitian mendapatkan gambaran yang mendalam tentang suatu
kasus yang sedang diteliti. Pengumpulan datanya diperoleh dari wawancara,
observasi, dan dokumentasi (sujarweni, 2020).
Subjek dan studi kasus

Fokus studi pada penelitian ini adalah melihat bagaimana prosedur penerapan terapi Guide imagery pada pasien yang
mengalami gangguan rasa aman dan nyeri pada pasien post op Kanker Payudara.
• Defenisi operasional focus studi
Studi kasus penerapan guide imagery untuk menurunkan nyeri pada pasien kanker payudara:
 Prosedur terapi Guided imagey teknik relaksasi yang bisa digunakan untuk mengurangi nyeri, dan digunakan dalam
manajemen nyeri dengan membingin klien pada imajinasinya masing-masing dan di bantu oleh perawat.
 Pasien Kanker payudara adalah jenis kanker yang tumbuh di jaringan payudara. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di
dalam payudara tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Sel tersebut membelah dan menyebar secara cepat ke
jaringan-jaringan di sekitarnya, bahkan dapat menyebar ke organ lainnya (metastasis).
• Instrumen dan pengumpulan data
 Tekhnik pengumpulan data Pada penelitian ini metpde pengumoulan data yang digunakan yaitu:
Pengkajian (biodata pasien, Riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik: inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi, data
psikologis, data sosial, pemeriksaan diagnostik).
 Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit keluarga dll). Sumber
data dari pasien, keluarga dan perawat lainnya.
Studi dokumentasi (hasil dari pemeriksaan diagnostik).
• Instrumen pengumpulan data
Alat atau instrumen pengumpulan data yang digunakan format lembar observasi, lembar pengkajian dan lembar
wawancara, sedangkan alat yang digunakan peneliti yaitu nursing kit (tensimeter, thermometer, stetoskop), stopwatch
dan pengukuran nyeri dengan skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS)
Penyajian Data

Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus


deskriptif yang dipilih. Untuk studi kasus, data disajikan
secara tekstuktur/narasi yang disertai dengan cuplikan
ungkapan b=verbal dari subjek studi kasus yang
merupakan data pendukungan
Etika studi kasus
• Otonomi (anatomy)
• Veracity (jujur)
• Beneficience (berbuat baik)
• Confidentiality (kerahasiaan)
Thanks !!!

Anda mungkin juga menyukai