Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN REFLEKSI

ASUHAN KEBIDANAN STASE REMAJA DAN PERIMENOPAUSE DI PUSKESMAS KADUHEJO


TENTANG EDUKASI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN SADARI
(Menggunakan Model Refleksi Gibbs)

NAMA: NENI NURAENI


NPM: 215491517019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
1. Description

Pada hari jumat tanggal 01 April saya sedang bertugas di pelayanan KIA . Datang seorang klien Bernama Nn. R,

mengatakan belum menikah dan belum pernah melakukan hubungan seksual, klien mengatakan ingin memeriksakan

payudaranya yang terasa bengkak dan sakit, kemudian saya melakukan anamnesa untuk mengumpulkan data subjektif.

Saya bertanya apakah klien bulan ini sudah menstruasi atau belum? Klien mengatakan belum. Saya mendokumentasikan

hasil anmnesa dan pemeriksaan fisik. Kemudian saya menginformasikan hasil pemeriksaan pada klien bahawa tidak

terdapat benjolan pada payudaranya dan memberikan edukasi deteksi dini kanker payudara dengan sadari.

2. Feeling

Dalam proses anamnesa, klien mengatakan payudaranya terasa bengkak dan sakit 2 hari yang lalu, klien

mengatakan belum menikah dan belum pernah melakukan hubungan seksual, klien mengatakan riwayat menstruasi tidak

lancar dan bulan ini belum menstruasi. Dari, hasil pemeriksaan TD : 120/70 mmhg , Nadi : 83 kali permenit Respirasi :

23 kali permenit Suhu : 36,60C, BB : 60 kg TB: 158 cm , setelah melakukan pemeriksaan pada payudaranya tidak di

temukan tanda-tanda tumor payudara maupun tanda kanker payudara, kemungkinan yang di rasakan klien yaitu nyeri

payudara menjelang menstruasi.

3. Evaluation

Saya memberikan edukasi kepada klien tentang deteksi dini kanker payudara dengan sadari, yang bertujuan untuk

mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara.


4. Analysis

Deteksi dini merupakan langkah awal dalam pencegahan kanker payudara agar tidak terlambat untuk ditangani

(Merakou et al, 2013). Deteksi dini kanker payudara sangat penting sebagai langkah awal penanganan dan berdasarkan

hasil penelitian dapat mengurangi20-30 % angka kematian (Zavare et al, 2015). Pencegahan kanker payudara dapat

dilakukan melalui deteksi dini atau screening yaitu, 1) Mammografi, 2) Pemeriksaan payudara klinis (CBE), 3)

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) (Sabkota,et.al, 2016).

Bidan berwenang untuk memberikan pembelajaran terhadap setiap individu baik yang sakit maupun individu yang sehat.

Salah satu peran bidan yaitu sebagai pendidik (educator) dalam promotif dan preventif suatu penyakit di lingkup

komunitas. Melalui promosi kesehatan, bidan dituntut agar mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya

kesehatan. Bidan dapat memberikan edukasi pada masyarakat secara luas terkait dengan masalah kesehatannya.

Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai
jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250,000 kasus baru kanker
payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun
2010 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal
karenanya. Berdasarkan Pathological Based
Registration di Indonesia, KPD menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. (Data
Kanker di Indonesia Tahun 2010, menurut data Histopatologik ; Badan Registrasi Kanker Perhimpunan
Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Yayasan Kanker Indonesia (YKI)). Diperkirakan angka
kejadiannya di Indonesia adalah 12/100.000 wanita. Maka dengan masalah tersebut perlu dilakukan
tindakan deteksi dini kanker paudara dengan metode sadari, sehingga kelompok orang – orang dengan
resiko terkena kanker payudara bisa melakukan pemeriksaan awal
Bidan memiliki akses komunikasi dengan populasi wanita sehingga seharusnya dapat menjadi motor
penggerak deteksi dini kanker payudara, semakin dini kanker payudara terdeteksi, angka kesembuhan
semakin baik.
1) Prinsip Pokok Asuhan Kebidanan
Bidan dalam melaksanakan asuhan harus berpegang pada :

 Undang-Undang Kesehatan Nomor 30 Tahun 2009;


 Permenkes 1464 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Praktik Bidan, pelayanan
dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan dan standar profesi bidan,
 Undang-undang tentang kebidanan No 4 2019

2) Tujuan Edukasi Deteksi dini kanker payudara dengan Sadari


Dapat mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara.

 Ciri-ciri Tumor Payudara


Adanya benjolan

Keras

Dan mastalgia (rasa sakit) pada payudara (Nugroho, 2010)

 Ciri-ciri Kanker Payudara


Adanya benjolan di payudara

Adanya borok atau luka yang tidak sembuh (Romauli, Suryati, 2009 : 165)

Keluar cairan yang tidak normal dari putting susu, cairan berupa nanah,
darah,cairan encer atau keluar air susu pada wanita yang tidak hamil
dan menyusui
Perubahan bentuk dan besarnya payudara
Kulit putting susu dan areola menekuk ke dalam atau
berkerut

Nyeri dipayudara (Setiati, Eni, 2009:51)


 Penyebab kanker payudara
Pola makan yang tidak baik atau
mengkonsumsi lemak terlalu banyakMerokok
Minum minuman alcohol

Tidak menyusui (ibu


menyusui yang ASInya tidak
disusukan)Faktor keturunan
Fungsi payudara: Suatu organ tambahan yang ada
pada perempuan yang fungsinyasebagai produksi susu
setelah melahirkan.

5. Conclussions

SADARI merupakan deteksi dini kanker payudara yang dilakukan dengan cara
meraba area payudara sendiri secara teratur dengan menggunakan jari sehingga
dapat mengetahui dan merasakan perubahan abnormal payudara dengan tujuan
meningkatkan kesadaran wanita akan resiko kanker payudara. SADARI sebaiknya
mulai dilakukan saat seorang wanita telah mengalami menstruasi . Pemeriksaan
ini dilakukan pada hari ketujuh sampai kesepuluh setelah menstruasi karena pada
masa ini pengaruh hormon estrogen dan progesteron sangat rendah dan keadaan
kelenjar payudara tidak membengkak . Pemeriksaan ini dapat dilakukan saat
berdiri maupun berbaring dengan berbagai langkah.
6. Action plan

Saya akan meningkatkan kemampuan dalam memberikan edukasi tentang deteksi dini

kanker payudara dengan sadari ke masyarakat terutama kepada Wanita usia subur, saya akan

memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara dengan

sadari di sekolah. Jika saya mendapatkan kasus yang sama yaitu klien dengan keluhan payudara

terasa bengkak, maka saya akan men dan sakit, saya akan menginformasikan hasil pemeriksaan

dengan jelas, dan saya akan memberikan edukasi tentang deteksi dini kanker payudara dengan

sadari, dan bagaimana cara melakukannya.


REFERENSI

Daliana, N., Farid, N., Aziz, N. A., Al-sadat, N., Jamaludin, M., & Dahlui, M. (2014). Clinical Breast
Examination As the Recommended Breast Cancer Screening Modality in a RuralCommunity in Malaysia ;
What Are the Factors That Could Enhance Its Uptake ? PLoS ONE, 9(9), 1–7.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0106469

Provencher, L., Hogue, J. C., Desbiens, C., Poirier, B., Poirier, E., Boudreau, D., … Chiquette, J. (2016). Is
clinical breast examination important for breast cancer detection ? Current Oncology, 23(4), 332–340.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.3747/co.23.2881

Siddharth, R., Gupta, D., Narang, R., & Singh, P. (2016). Knowledge , attitude and practice about breast
cancer and breast self - examination among women seeking out - patient care in a teaching hospital in central
India. Indian Journal of Cancer, 53(2), 226–230. https://doi.org/10.4103/0019- 509X.197710

Takkar, N., Kochhar, S., Garg, P., Pandey, A. K., Dalal, U. R., & Handa, U. (2017). Screeningmethods (
clinical breast examination and mammography ) to detect breast cancer in women aged. Journal of Mid-
Life Health, 8(1), 2– 10. https://doi.org/10.4103/jmh.JMH

Zeinomar, N., & Moslehi, R. (2013). The Effectiveness of a Community-Based Breast Cancer Education
Intervention in the New York State Capital Region. J Canc Educ, 28, 466–473.
https://doi.org/10.1007/s13187-013-0488-7

Tanda Tangan Koordinator Stase Tanda Tangan Mahasiswa

Neni Nuraeni
Dr Siti Syamsiah, SST.,M.Keb

Anda mungkin juga menyukai