Anda di halaman 1dari 50

SISITEMETIKA PENULISAN LAPORAN PRESENTASI JURNAL

DENGAN PENDEKATAN EVIDENCE BASED CASED REPORT

TELAAH JURNAL

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP INTENSITAS


NYERI PADA PASIEN DENGAN POST OP RADIKAL
MASTEKTOMI CA MAMMAE DI RSUD AL-IHSAN
PROVINSI JAWA BARAT

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase keperawatan medikal bedah

Adinda Mutia Falah : 402022111 Hasna Nurul Hikmah : 402022046


Anis Nur Mahmudah : 402022112 Ica Epa Diana : 402022036
Bangun Gumelar : 402022034 Lulu Fauziah Qisti : 402022081
Devira Nurholis : 402022115 Nurul Fatah : 402022122
Erma Rahmalia F : 402022010 Shofiatin Nur Azizah : 402022126
Erza Oktaria : 402022027 Suci Rumaisya Miltan : 402022025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2022
`

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang letah memberikan nikmat yang tidak
terhitung. Tidak lupa Sholawat serta Salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Maka kami dapat menyelesaikan laporan analisis jurnal
“Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Dengan Post Op
Radikal Mastektomi Ca Mammae Di Rsud Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat”. Penulis
mengharapkan dengan pembahasan laporan analisis jurnal ini dapat menabah
wawasan serta pengetahuan.
Pada laporan ini membahas mengenai laporan hasil telaah jurnal. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah turut membantu
dalam menyelesaikan laporan ini. Melalui kesempatan kali ini, dengan segala
kerendahan hati, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Semoga laporan yang telah kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Kami berharap kritik dan saran yang
membangun dari pihak pembaca demi perbaikan laporan ini diwaktu yang akan
datang.

Bandung, 3 November 2022

Penulis

I
`

ABSTRAK

PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP INTENSITAS NYERI


PADA PASIEN DENGAN POST OP RADIKAL MASTEKTOMI CA
MAMMAE DI RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Pasien yang menderita kanker payudara sangat penting membutuhkan perawatan


berupa asuhan keperawatan. Terapi dzikir adalah jenis terapi ritme yang teratur
disertai sikap pasrah pada objek transendensi yaitu Allah. Frase yang digunakan
dapat berupa nama-nama Allah, atau kata yang memiliki makna menenangkan
sehingga mampu mengurangi rasa nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk
Mendapatkan gambaran secara umum tentang pengaruh intervensi terapi dzikir
penurunan tingkat nyeri pada pasien dengan post op radikal mastektomi CA
mammae di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa barat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan desain penelitian tinjauan literatur. Tinjauan literatur
adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan data atau sumber yang
berhubungan pada sebuah topik tertentu yang bisa didapat dari berbagai sumber
seperti artikel, buku, internet, dan pustaka lain. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan
langsung, akan tetapi dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
terdahulu (Nursalam, 2016). Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel
yang relevan dengan topik dilaku kan menggunakan database melalui Google
Scholar, PubMed, Science Direct, dan ProQuest. Berdasarkan literature jurnal
Terapi dzikir memberi pengaruh yang signifikan terhadap skala nyeri pasien post
operasi. dzikir akan membuat seseorang merasa tenang sehingga kemudian
menekan kerja sistem saraf simpatis dan mengaktifkan kerja sistem saraf
parasimpatis yang menimbulkan efek penurunan nyeri.
Kata Kunci: kanker payudara, terapi dzikir

II
`

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................3
E. Strategi Pencarian Literatur.........................................................................4
BAB II. METODE PENELITIAN...........................................................................5
A. Pencarian Literatur.......................................................................................5
B. Rumusan PICO............................................................................................7
C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas............................................................7
BAB III. HASIL DAN ANALISIS........................................................................10
A. Analisis PICO............................................................................................10
B. Analisis Artikel Penelitian Melalui Kaidah VIA.......................................11
C. Matriks Jurnal............................................................................................27
D. Keputusan Klinis........................................................................................29
E. Topik Analisis............................................................................................32
BAB IV. PEMBAHASAN.....................................................................................38
A. Pengaruh Terapi Non Farmakologi: Terapi Dzikir Terhadap Intensitas
Nyeri Pada Pasien Post Operasi Ca Mammae...................................................38
B. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Terapi Qur’anic Healing
Menggunakan Metode Murotal Al- Qur’an.......................................................41
BAB V. PENUTUP...............................................................................................43
A. Simpulan....................................................................................................43
B. Saran...........................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA............................................Error! Bookmark not defined.

III
BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kanker payudara akan berdampak pada penderita baik secara fisik
maupun Pisikologis. Dampak fisik yang ditemukan berupa kerontokan rambut
akibat Kemotrapi, penurunan berat badan yang drastis akibat kurang nutrisi,
gangguan Integritas kulit akibat terapi radiasi, nyeri pada massa yang
membesar, dan Gangguan nafsu makan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Oetami,dkk (2014), dampak kanker payudara dan pengobatannya terhadap
aspek pisikologis Akan memberikan dampak ketidakberdayaan, kecemasan,
rasa malu, harga diri menurun, stres, amarah dan ancaman body image.
Pasien kanker payudara biasannya mengalami nyeri. Nyeri dari penyakit
kanker payudara dapat berupa nyeri akut maupun nyeri kronik. Keluhan nyeri
kronik merupakan keluhan yang paling menakutkan bagi penderita kanker
payudara. Penatalaksanaan nyeri di rumah sakit biasanya diberikan terapi
farmakologis yaitu obat analgesik jenis NSAID (Non-Steroid Anti Inflamasi
Drugs) (Astuti, 2016).
Dampak dari kecemasan bisa meningkatkan rasa nyeri pada pasien
kanker payudara. Efek kecemasan pada pasien kanker payudara bisa
meningkatkan rasa nyeri, mengganggu kemampuan tidur, meningkatkan mual
dan muntah kemotrapi, juga terganggunya kualitas hidup diri sendiri
(Mohammed S., dkk, 2012).
Kecemasan yang terjadi pada pasien kanker yang menjalani kemotrapi
bisa mengakibatkan pasien menghentikan kemotrapinya, untuk mengurangi
kecemasan dapat mengajarkan teknik relaksasi, memberi dukungan dan
motivasi, serta mendorong pasien untuk melakukan aktivitas fisik (Pratiwi,
2017).
Kanker payudara bukanlah kasus yang dapat diabaikan karena prevelensi
kejadian kanker payudara yang tinggi maka diperlukan solusi yang tepat untuk
menghadapi kanker payudara baik cara penatalaksanaan kanker payudara

1
2

maupun pencegahannya. Secara garis besar penatalaksanaan kanker payudara


dibagi menjadi dua, terapi lokal yaitu berupa konservatif, mastektomi dengan
rekontruksi, mastektomi dengan radikal yang dimodifikasi. Yang kedua yaitu
terapi sistemik yang berupa kemotrapi dan terapi radiasi (Astana, 2009). Upaya
pencegahan tersebut berupa dengan edukasi pemeriksa payudara sendiri
(SADARI) dan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) (Kemkes RI, 2017).
SADARI dan SADANIS bertujuan untuk menemukan benjolan pada
payudara sedini mungkin agar dapat dilakukan tindakan secara dini (Kemenkes
RI, 2015). Selain dari SADARI dan SADANIS pemeriksaan yang akurat bisa
dari mammografi. Keefektifan mammografi dalam mendeteksi kanker
payudara sekitar 90%. Mammografi mendeteksi kanker payudara kecil dalam 2
tahun sebelum kanker dapat dipalpasi, dengan adanya massa payudara yang
mencurigakan biopsi harus dilakukan meskipun sudah ada hasil mamografi
karena mamografi tidak bisa mendeteksi kanker payudara sangat padat (Martin
dan Griffin, 2014).
Pasien yan g menderita kanker payudara sangat penting membutuhkan
perawatan berupa asuhan keperawatan. Perawat sebagai salah satu anggota tim
yang terlibat langsung dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga harus
bisa memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien
dengan memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan komprehensif,
melalui proses keperawatan yang dimulai dengan pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi tindakan keperawatan,
evaluasi tindakan keperawatan dan dokumentasi keperawatan.
Dari data tersebut diatas menunjukan prevelensi penyakit kanker
payudara yang cukup tinggi di dunia dan di Indonesia serta dampak dari
penyakit tersebut yang sangat luar biasa, maka penulis tertarik untuk
menuangkan hal tersebut didalam penelitian jurnal ini sehingga dapat lebih
memahami dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada pasien kanker
payudara secara holistik dan komprehensif dengan judul “Pengaruh Terapi
Dzikir Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Dengan Post Op Radikal
Mastektomi Ca Mammae Di RSUD Al- Ihsan Provinsi Jawa Barat”.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
ada penelitian ini yaitu bagaimana intervensi terapi dzikir penurunan tingkat
nyeri pada pasien dengan post op radikal mastektomi CA mammae di RSUD
Al- Ihsan Provinsi Jawa barat?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran secara umum tentang pengaruh intervensi terapi
dzikir penurunan tingkat nyeri pada pasien dengan post op radikal
mastektomi CA mammae di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa barat
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus mengandung hal–hal lebih rinci yang ingin dicapai oleh
peneliti, uraian lebih detail dari tujuan umum dan harus konsisten dengan
pernyataan.
a. Untuk mengetahui definisi dari terapi dzikir
b. Untuk mengetahui prosedur terapi dzikir terhadap pada pasien dengan
post op radikal mastektomi CA

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat hasil penelitian ini dapat memberikan referensi keilmuan
mengenai terapi dzikir dengan terhadap pasien post op radikal mastektomi
CA dalam menurunkan nyeri. Selain itu, hasil penelitian diharapkan
menjadi bahan kajian alternative untuk mengembangkan intervensi
keperawatan.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini sebagai alternative dalam metode intervensi dalam
pemberian asuhan keperawatan.
4

b. Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
gambaran tentang terapi dzikir post op radikal mastektomi CA dalam
menurunkan nyeri. Selain itu, dapat digunakan acuan penelitian
selanjutnya agar dapat membuat intervensi lain dalam pemberian terapi
terapi dzikir post op radikal mastektomi CA dalam menurunkan nyeri.

E. Strategi Pencarian Literatur


Penulisan ini merupakan hasil penelitian yang dirangkum dan hasil
penelitian yang revelan dari bermacam rujukan. Proses pengumpulan jurnal ini
dikumpulkan berdasarkan kaidah yang termasuk kriteria yang ingin penulis
bahas dalam penelitian. Kriteria artikel ini meliputi judul, abstrak, metodologi
penelitian, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan referensi.
Jurnal diterbitkan dari 2016-2021 baik berbahasa indonesia maupun
berbahasa inggris berdasarkan tema yang sudah ditentukan yang didiakses
dalam bentuk PDF. Pencarian literatur ini diambil dalam web resmi dan sudah
terindikasi seperti Science Direct ,Google Scholar dan Proquest. Pencarian
artikel ataupun jurnal memakai kata kunci atau operator Boolean dengan
(AND, OR dan NOT) yang digunakan untuk mempernudah atau
mempersempit pencarian sehingga menentukan artikel ataupun jurnal yang di
inginkan. Adapun kata kunci yang digunakan untuk pencarian artikel atau
jurnal nasional menggunakan kata kunci “Terapi Dzikir untuk menurunkan
nyeri pada pasien Post Operasi Radikal Mastektomi Ca Mammae.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Pencarian Literatur
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain

penelitian tinjauan literatur. Tinjauan literatur adalah cara yang dipakai untuk

mengumpulkan data atau sumber yang berhubungan pada sebuah topik tertentu

yang bisa didapat dari berbagai sumber seperti artikel, buku, internet, dan

pustaka lain (Nashihin, 2017). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi dari

hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu (Nursalam, 2016).

Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel yang relevan dengan topik

dilaku kan menggunakan database melalui Google Scholar, PubMed, Science

Direct, dan ProQuest.

Google Scholar, PubMed, Science Direct, dan ProQuest adalah

kumpulan informasi elektronik yang digunakan untuk mencari studi yang

relevan dan pencarian basis data dilakukan pada bulan Oktober 2022 untuk

mengidentifikasi studi yang relevan. Menurut Romi Satria Wahono (2015)

dalam Fitrah & Luhfiyah (2017) menjelaskan research question adalah bagian

awal dan dasar dalam berjalannya tinjauan literatur dan digunakan untuk

menuntun pencarian dan pemisahan literatur. Perumusan research question

harus didasarkan pada 5 bagian, yaitu: PICOS (P = populasi, I = intervensi, C =

pembanding, O = hasil, S = jenis studi) digunakan untuk formulasi selama

pelaporan dan melakukant injauan literatur. Batas-batas pertanyaan tinjauan

tidak didefinisikan dengan jelas melalui pengembangan kriteria inklusi dan

eksklusi menggunakan format


5
6

PICOS. Studi yang dimasukkan untuk ditinjau jika memenuhi kriteria inklusi

berikut: (1) Pasien post operasi yang mengalami nyeri, beragama islam dan

masih bisa berkomunikasi; (2) Intervensi yang dilakukan adalah intervensi

berupa terapi Dzikir; (3) terdapat pembanding antara penerapan terapi Dzikir

terhadap skala nyeri pasien post operasi; (4) hasil yang terkait memiliki

konstribusi dalam mengurangi rasa nyeri : dan (5) jenis penelitian komparasi

dan desain pra expriemental.

Strategi pencarian untuk setiap artikel menggunakan kata kunci dan

Boolean operator (and, or dan not) yang digunakan untuk mempersempit hasil

pencarian sehingga mempermudah dalam menentukan artikel atau jurnal yang

akan digunakan. Artikel penelitian dalam penelitian ini didapatkan dari media

online di Google Scholar, PubMed, Science Direct, dan ProQuest dengan

menggunakan kata kunci pencarian “Terapi dzikir mengurangi skala nyeri post

operasi”, “skala nyeri”, “Post Operasi”. untuk jurnal internasional “Dzikir

therapy reduces post operative pain”. Artikel penelitian yang diambil yaitu

artikel yang diterbitkan maksimal 5 tahun ke belakang atau artikel dengan

tahun terbit 2018-2022.

Pemahaman terhadap persamaan kata dan alternatif pengganti kata akan

menentukan kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sesungguhnya, dalam

proses mengidentifikasi, menilai, memilih dan melakukan sintesis secara

sistematis sehingga akan terpilih sumber yang relevan untuk menjawab

pertanyaan peneliti dan mencapai tujuan penelitian (Nursalam, 2016). Batas


7

waktu ditetapkan karena para peneliti membutuhkan studi terbaru dalam

pengembangan model teoritis dalam keperawatan dan kesehatan.

B. Rumusan PICO
Tabel 2. 1 kriteria inklusi dan eksklusi
Kriteria (PICOS) Inklusi Eksklusi
Population Pasien post operasi yang penelitian ini adalah
(Populasi) mengalami nyeri, pasien yang mengalami
beragama islam dan masih kecemasan post
bisa berkomunikasi operasi, tidak sadar,
mengalami gangguan
fungsi neurologi dan
masih dalam pengaruh
efek obat anastesi.
Intervention Pemberiaan terapi Dzikir Pemberian terapi
(Intervensi ) pada pasien post operasi musik, SEFT, dan
yang mengalami nyeri yang bukan termasuk
terapi
Dzikir
Comparators - -
(Pembanding)
Outcomes (hasil) Tingkat Skala nyeri -
berkurang
Study Design and tinjauan sistematis, Tidak ada pengecualian
publication type penelitian kuantitatif dan
(Desain Studi dan studi pra expriemental.
jenis publikasi)
Study Design and tinjauan sistematis, Tidak ada pengecualian
publication type penelitian kuantitatif dan
(Desain Studi dan studi pra expriemental.
jenis publikasi)
Publication years Diatas tahun 2018 Dibawah tahun 2018
(tahun publikasi)
Language (Bahasa) Bahasa Inggris dan Bahasa Selain Bahasa Inggris
Indonesia dan Bahasa Indonesia

C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas


Tinjauan literature dilakukan melalui penelusuran hasil-hasil publikasi

ilmiah pada rentang tahun 2018-2022 menggunakan databased pugmed dan

google scholar. Pada databased pugmed dengan memasukan keyword 1.

“terapi
8

Dzikir” ditemukan 601 artikel. Keyword 2 “post operasi” ditemukan 16.105

artikel. Keyword 3 “skala nyeri” ditemukan 1.012.139 artikel. Keyword 4

dilakukan penggabungan keyword 123 dan 4 yaitu “The Effect Of Dzikir

Therapy On Pain Intensity In Post Operation Patients Ca Mammae” ditemukan.

755 artikel. Setelah dilakukan pencarian artikel, selanjutnya dilakukan

pembatasan jumlah artikel sesuai kriteria penelitian dengan Langkah-langkah:

LIMIT Clinical trial ditemukan 167 artikel. LIMIT full text ditemukan 145

artikel. LIMIT to date (2018-2022) ditemukan 22 artikel. LIMIT of Humans

ditemukan 22 artikel.

Pada databased google scholar dengan memasukan keyword 1 “Therapy

Dzikir” ditemukan 210 artikel. Keyword 2 “Skala nyeri” ditemukan 30.370

artikel. Keyword 3 penggabungan keyword 1 dan 2 “Therapy Dzikir and skala

nyeri ” ditemukan 60 artikel. Setelah dilakukan pencarian artikel, selanjutnya

dilakukan pembatasan jumlah artikel limit to date “after 2018” ditemukan 59

artikel. LIMIT relevansi ditemukan 64 artikel. Assesment yang dilakukan

berdasarkan kelayakan terhadap kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan

sebanyak 5 artikel yang bisa dipergunakan dalam literature review. Hasil

seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam diagram flow dibawah ini:
9

Jurnal yang ditemukan melalui


databased pugmed and goggle
scholar sesuai keyword “Terapi
Dzikir”, “Skala nyeri”, “Post
Operasi” sebanyak (n=1.059.485).
BAB III
HASIL DAN ANALISIS

A. Analisis PICO
Problem / Population (P) Nyeri, pasien post Op Ca Mamae
Intervensi (I) Terapi Dzikir
Comparison (C) Tidak ada pembanding
Outcome (O) Menurunkan intensitas nyeri pada
pasien post Op Ca Mamae
Pertanyaan Klinis Apakah ada pengaruh terapi dzikir
untuk menurunkan intensitas nyeri
pada pasien post op ca mamae?

10
1

B. Analisis Artikel Penelitian Melalui Kaidah VIA


No JURNAL VALIDITY IMPORTANCY APPLICABILITY
1 Judul: V1: Hasil penelitian ini yang Pada artikel dijelaskan
Pengaruh Terapi Dzikir Sampel penelitian ini adalah seluruh menyatakan bahwa secara kegunaan serta manfaat
Terhadap Intensitas Nyeri Pada pasien post operasi ca mammae. fisiologis, terapi spiritual pengaruh terapi dzikir
Pasien Post Operasi Ca Kesimpulan: dengan berdzikir atau terhadap intensitas nyeri
Mammae Di Rsud Prof Dr Penelitian ini tidak menjelaskan mengingat asma Allah pada pasien post operasi
Margono Soekarjo Purwokerto kriteria inklusi dan eksklusi menyebabkan otak akan ca mammae. Sehingga
Penulis: bekerja, ketika otak terapi dzikir dapat
Toni Budiyanto, Atun V2: mendapat rangsangan dari digunakan sebagai
Raudotul Ma’rifah, Paulina Jenis penelitian ini adalah pra luar, maka otak akan intervensi dalam
Irma Susanti Tahun: experiment dimana bentuk desain yang memproduksi zat kimia memberikan asuhan
2015 digunakan adalah desain one group yang akan memberi rasa keperawatan pada post
pretest and posttest design. Rancangan nyaman yaitu neuropeptida. operasi ca mammae.
jenis ini hanya menggunakan satu Setelah otak memproduksi
kelompok subjek, pengukuran zat tersebut, maka zat ini
dilakukan sebelum dan sesudah akan menyangkut dan
perlakuan diserap didalam tubuh yang
Kesimpulan: kemudian akan memberi
Prosedure pada pemberian intervensi umpan balik berupa
pada penelitian ini tidak dijelaskan kenikmatan atau
kenyamanan
1

sehingga sulit untuk


diimplementasikannya.

V3:
Pemilihan sampel pada penelitian ini
berdasarkan kriteria inklusi dan
ekslusi, namun pada penelitian ini
kriteria inklusi dan eksklusi tidak
dipaparkan. Kesimpulan:
Pengontrolan variable perancu kurang
baik sehingga kehomogentitasnnya
kurang.

V4:
Hasil penelitian menunjukan bahwa
Rata-rata nyeri sebelum dilakukan
perlakuan adalah 7,80 dengan nyeri
terendah adalah 7 dan tertinggi adalah
9. Rata-rata nyeri setelah dilakukan
perlakukan adalah 3,32 dengan nyeri
terendah adalah 2 dan tertinggi adalah
6. Ada pengaruh terapi dzikir terhadap
1

intensitas nyeri pada pasien Post


Operasi Ca mammae sebelum dan
sesudah diberikan terapi dzikir dengan
nilai ρ-value sebesar 0,000, ρ-value <
α (0,000 < 0,05).Sehingga terapi dzikir
sangat bermanfaat terhadap penurunan
intensitas nyeri pada pasien post
operasi ca mammae selain dengan
terapi farmakologi.
Kesimpulan:
Analisis yang didapatkan tepat,
terdapat sajian data berdasarkan uji
analisis tersebut.

V5:
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Hidayat (2014) tentang
menganalisis dzikir khafi untuk
menurunkan skala nyeri osteoartritis
pada lansia di Panti Sosial Trisna
Werda (PSTW) Unit Budi Luhur
Bantul Yogyakarta. Hasil analisa
1

terdapat perbedaan skala nyeri


sebelum dan sesudah perlakuan pada
kelompok eksperimen dengan nilai ρ-
value sebesar 0,000 (0,05) dan
terdapat perbedaan skala nyeri sesudah
perlakuan pada kelompok kontrol dan
eksperimen dengan nilai ρ-value
sebesar 0,000 (<0,05).
Kesimpulan:
Terdapat pembahasan non casual
internal validity, casual internal
validity dan external validity.
2 Judul : V1: Hasil penelitian ini Pada artikel ini dijelaskan
Pengaruh Terapi Dzikir Populasi dalam penelitian ini adalah menyatakan bahwa terapi kegunaan serta manfaat
Terhadap Skala Nyeri Pada seluruh pasien post operasi di ruang non farmakologis dengan pengaruh terapi dzikir
Pasien Post Operasi bedah menggunakan terapi dzikir terhadap intensitas nyeri
Penulis : Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul. Secara fisiologis, dzikir pada pasien post operasi
Nurul Jannah,Muskhab Eko Besar sampel akan menghasilkan ca mammae. Sehingga
Riyadi,Stikes Surya penelitian ini adalah 21 responden. beberapa efek medis dan terapi dzikir dapat
Global,Banguntapan,Bantul,Di. Teknik psikologis yaitu akan digunakan sebagai
Yogyakarta sampling yang digunakan dalam membuat seimbang kadar intervensi dalam
Tahun : penelitian ini serotonin dan memberikan asuhan
1

2021 yaitu convenience sampling. norepineprin di dalam keperawatan pada post


Kesimpulan: tubuh. Hal tersebut operasi ca mammae.
Kriteria inklusi penelitian ini adalah merupakan morfin alami
pasien post yang bekerja di dalam
operasi yang mengalami nyeri, otak yang dapat membuat
beragama Islam, hati dan pikiran merasa
berusia 26-45 tahun, dan masih bisa tenang setelah berdziki
berkomunikasi. Kriteria eksklusi Dengan demikian, ketika
penelitian ini menzikirkan
adalah pasien yang mengalami kalimat - kalimat ini akan
kecemasan postoperasi, tidak sadar, mengeluarkan
mengalami gangguan fungsi karbondioksida lebih
neurologi dan masih dalam pengaruh banyak saat udara
efek obat dihembuskan keluar mulut.
anastesi. Efeknya, ketika
seseorang melakukan dzikir
V2: secara intens dan
anakan pada 15 Juli – 8 Agustus 2020. khusyuk seraya memahami
Teknik pengumpulan data yang artinya maka
digunakan dalam penelitian ini pembuluh darah di otak
menggunakan akan membuat aliran CO2
1

lembar Numerical Rating Scale (NRS) yang keluar dari pernapasan


untuk menjadi lebih
menilai skala nyeri sebelum dan banyak. Kadar CO2 dalam
sesudah otak pun akan turun
perlakuan terapi dzikir. Terapi ini secara teratur, tubuh pun
dilakukan akan segera
kurang lebih 10 menit yang setelah 2 menunjukkan kemampuan
jam refleks rileks dan
dilakukan terapi dzikir kembali. nyaman
Bacaan dzikir
adalah istighfar 33 kali, tasbih 33 kali,
tahmid 33
kali, takbir 33 kali serta tahlil 1 kali.

V3:
Kriteria eksklusi penelitian ini
adalah pasien yang mengalami
kecemasan postoperasi, tidak sadar,
mengalami gangguan fungsi
neurologi dan masih dalam pengaruh
efek obat anastesi.
1

V4:
Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa rerata skala nyeri sebelum
perlakuan adalah 4,95
dan rerata skala nyeri sesudah
diberikan terapi dzikir adalah 3,90.
Sedangkan nilai signifikansi
sebesar 0,000 ( p < 0,05 ), sehingga
terdapat pengaruh terapi dzikir
terhadap skala nyeri pasien
post operasi. Perawat diharapkan dapat
mengaplikasikan terapi dzikir kepada
pasien yang
mengalami nyeri sebagai tindakan
mandiri perawat dalam pengontrolan
nyeri maupun dalam
pengurangan nyeri pasien post operasi.
Kata kunci: nyeri, terapi dzikir, post
oper

V5:
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
1

penelitian berikut yang menyatakan


bahwa
dengan pemberian intervensi terapi
dzikir dapat
menurunkan intensitas nyeri, dimana
hasil yang
diperoleh skor rerata nyeri mengalami
penurunan, dari nilai rerata 5,90 turun
menjadi
4,05. Dzikir dapat dijadikan sebagai
terapi
nonfarmakologi untuk dikombinasikan
dengan
terapi farmakologi sehingga skala
nyeri seseorang
dapat semakin dikendalikan
(Kuswandari &
Afsah, 2016).
3 Pengaruh Pemberian Terapi V1 : Bedasarkan hasil penelitian Pada artikel dijelaskan
Dzikir Dalam Menurunkan Jumlah sampel 38 responden dengan dan pembahasan diatas kegunaan serta manfaat
Nyeri Pada Pasien Post tehnik accidental sampling. Yang peneliti berpendapat bahwa pengaruh terapi dzikir
Operasi diberikan intervensi terapi dzikir. Data memberikan terapi audio terhadap intensitas nyeri
Penulis:
1

Yorpina, Ani Syafriati dikumpulkan dengan lembar obsevasi dzikir dapat menurunkan pada pasien post op.
Tahun: dan instrumen penelitian nyeri post operasi. Terapi sehingga terapi dzikir
2020 menggunakan mp3 mendengarkan dzikir adalah jenis terapi dapat digunakan sebagai
dzikir. dengan ritme yang teratur intervensi keperawatan
Kesimpulan: disertai sikap pasrah kepada dalam memberikan
Penelitian ini tidak menjelaskan objek transendensi yaitu asuhan keperawatan pada
kriteria inklusi dan eksklusi Allah. Frase yang post op.
digunakan dapat berupa
V2: nama-nama Allah, atau kata
Pasien post operasi dilakukan yang memiliki makna
pengukuran skala nyeri dengan menenangkan sehingga
menggunakan scala numeric, mampu untuk menurunkan
selanjutnya peneliti memberikan nyeri. Pengaruh membaca
intervensi terapi audio dzikir. Setelah dan mendengarkan ayat
itu, dilakukan pengukuran skala nyeri suci al-quran adalah impus
kembali setelah mendengarkan dzikir. atau rangsangan suara akan
Kesimpulan: diterima oleh daun telinga
Prosedure pada pemberian intervensi pembacaanya, kemudian
pada penelitian ini tidak dijelaskan telinga mulai proses
sehingga sulit untuk mendengarkan.
diimplementasikannya.

V3:
2

Pemilihan sampel pada penelitian ini


berdasarkan kriteria inklusi dan
ekslusi, namun pada penelitian ini
kriteria inklusi dan eksklusi tidak
dipaparkan. Kesimpulan:
Pengontrolan variable perancu kurang
baik sehingga kehomogentitasnnya
kurang.

V4:
Hasil uji statistik dengan Wilcoxon
dapat diungkapkan bahwa terdapat
pengaruh pemberian terapi dzikir
dalam menurukan nyeri pada pasien
post operasi dengan hasil p value
adalah 0,000. Ada pengaruh terapi
dzikir dalam menurunkan nyeri pada
pasien post opersi. Diharapkan
pelayanan keperawatan agar
melakukan terapi dzikir tersebut dan
harapakan kepada pasien dapat
2

melalukan terapi tersebut untuk


menurunkan nyeri secara mandiri.
Kesimpulan:
Analisis yang didapatkan tepat,
terdapat sajian data berdasarkan uji
analisis tersebut.

V5 :
Menurut penelitian ini sejalan dengan
penelitian Rochmawati (2018). Hasil
penelitian ini menujukan dari 40
responden sebelum dilakukan terapi
murottal qur’an dengan besar nyeri
sedang 24 responden (60,0%) dan
sudah dilakukan terapi murottl qur’an
nyeri ringan 24 reponden (60,0%).
Hasil uji statistik dari Uji t diperoleh
nilai p=0,000 jika α = 0.05 maka p < α
H1 diterima. Ada pengaruh murottal
qur’an terhadap nyeri pos ops di
paviliun asoka RSUD Jombang 2018.
Terapi non farmakologi bagi kaum
2

muslim, karena mendengarkan bacaan


ayat suci Al-qur’an bisa menurunkan
intensitas nyeri pada pasien post ops.
Kesimpulan:
Terdapat pembahasan non casual
internal validity, casual internal
validity dan external validity.
4 Judul: V1: Berdasarkan hasil Pada artikel ini dijelaskan
Doa Dan Dzikir Sebagai Sampel penelitian ini adalah seluruh penelitian dan pembahasan bahwa Hasil penelitian
Intervensi Terkait Spiritual pasien post operasi ca mammae diatas bahwa Terapi menunjukkan bahwa
Untuk Mengurangi Intensitas doa dan dzikir dapat intervensi doa dan zikir
Nyeri Operasi Pada Pasien Kesimpulan: menjadi alternatif pilihan setelah enam jam
Muslim Penelitian ini tidak menjelaskan intervensi pemberian analgesik pada
inklusi dan ekslusi nonfarmakologis oleh pasien pasca
Penulis : perawat pada pasien operasi dapat menurunkan
Ani V2: muslim pascaoperasi. rerata intensitas nyeri
Haryani,Arifudin,Nurhayati :Desain penelitian ini adalah quasi- Doa dan dzikir yang lebih besar
experiment (pre and post-test) dengan digunakan merupakan doa dibandingkan kelompok
Tahun: non-equivalent control group. Jumlah dan dzikir yang pasien yang diberikan
2015 sampel yang terlibat adalah 50 pasien biasa dilakukan dalam analgesik
muslim pasca operasi yang dibagi kegiatan sehari-hari
sehingga
2

menjadi dua kelompok yaitu pertama memudahkan pasien.


kelompok Sehingga untuk memenuhi
intervensi dan kedua kelompok kebutuhan
kontrol. Tingkat nyeri diukur dengan spiritual pasien muslim
menggunakan Numerical Rating Scale pasca operasi dapat
(NRS). Intervensi difasilitasi dengan
doa dan dzikir dilakukan 6 jam setelah booklet atau buku panduan
pemberian analgesic. doa dan dzikir sehingga
pasien dapat
V3: melakukannya secara
Pemilihan sampel pada penelitian ini mandiri.
berdasarkan kriteria inkluasi dan
ekslusi,namun pada penelitian ini
kriteria inklusi dan ekslusi tidak
dipaparkan

Kesimpulan:
Pengontrol variable perancu kurang
baik sehingga kehemogenitasnya
kurang.

V4:
2

Hasil penelitian menunjukkan bahwa


penurunan rerata skor tingkat nyeri
pada kelompok intervensi lebih tinggi
(1,72)
dibandingkan dengan kelompok
kontrol (0,88). Selain itu, terdapat
perbedaan bermakna secara statistik
rata-rata skor tingkat nyeri
antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol (p = 0,0005).

V5:
Sebuah survei yang dilakukan oleh
majalah TIME dan CNN dan
USA Weekend (2019), menyebutkan
bahwa lebih dari 70 pasien
percaya bahwa iman kepada Tuhan
Yang Maha Esa, doa dan dzikir
dapat mempercepat proses
penyembuhan. Sementara lebih dari
64% pasien menyatakan bahwa
petugas
medis juga harus
2

memberikan terapi spiritual seperti doa


dan dzikir. Dari penelitian
ini terungkap bahwa sebenarnya
pasien membutuhkan terapi
pendekatan religi sebagai tambahan
pengobatan melalui obatobatan dan
pengobatan medis lainnya. Studi
penelitian sebelumnya juga
menunjukkan bahwa latihan
spiritual berhubungan positif dengan
kesehatan dan dapat
meningkatkan koping saat menghadapi
stres. Penelitian juga
menunjukkan bahwa doa sering
digunakan oleh pasien untuk
mengurangi rasa sakit sehingga doa
menjadi metode
nonfarmakologis untuk mengontrol
rasa sakit. Pendekatan
spiritual pada doa prabedah juga
memberikan pengaruh
2

terhadap nyeri pasca operasi,


penelitian menunjukkan bahwa doa
pendekatan spiritual menurunkan nyeri
pasca operasi hari
pertama (p value = 0,043), kedua dan
ketiga (p value = .000)
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh positif dan
signifikan pendekatan spiritual dengan
doa pra operasi terhadap
penurunan nyeri pasca operasi
2

C. Matriks Jurnal
Topik Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3 Jurnal 4

Judul Pengaruh Terapi Pengaruh Pengaruh Doa Dan Dzikir


Jurnal Dzikir Terhadap Terapi Dzikir Pemberian Sebagai Intervensi
Intensitas Nyeri Terhadap Terapi Dzikir Terkait
Pada Pasien Post Skala Nyeri Dalam Spiritual Untuk
Operasi Ca Pasien Post Menurunkan Mengurangi Intensitas
Mammae Di Operasi Nyeri Pada Nyeri Operasi Pada
Rsud Pasien Post Pasien Muslim
Prof Dr Operasi
Margono
Soekarjo
Purwokerto

Jumlah 15 responden 21 responden 38 responden 50 pasien muslim pasca


Responden operasi yang dibagi
menjadi dua kelompok
yaitu pertama kelompok
intervensi dan kedua
kelompok kontrol.

Jenis Post Op ca Post Op Ca Post Op Eksisi Post Op Eksisi


Penyakit mamae mamae

Hasil Hasil penelitian Hasil dari Hasil uji Hasil penelitian


Ukuran menunjukan penelitian statistik dengan menunjukkan bahwa
bahwa Rata-rata menunjukkan Wilcoxon penurunan rerata skor
nyeri sebelum bahwa rerata dapat tingkat nyeri pada
dilakukan skala nyeri diungkapkan kelompok intervensi
perlakuan adalah sebelum bahwa terdapat lebih tinggi (1,72)
7,80 dengan perlakuan pengaruh dibandingkan dengan
nyeri terendah adalah 4,95 pemberian kelompok kontrol
2

adalah 7 dan dan rerata terapi dzikir (0,88). Selain itu,


tertinggi adalah skala nyeri dalam terdapat perbedaan
9. Rata-rata sesudah menurukan bermakna secara
nyeri setelah diberikan nyeri pada statistik rata-rata skor
dilakukan terapi dzikir pasien post tingkat nyeri antara
perlakukan adalah 3,90. operasi dengan kelompok intervensi
adalah 3,32 Sedangkan hasil p value dan kelompok kontrol
dengan nyeri nilai adalah 0,000. (p
terendah adalah signifikansi Ada pengaruh = 0,0005)
2 dan tertinggi sebesar terapi dzikir
adalah 6. Ada 0,000 ( p < dalam
pengaruh terapi 0,05 ), menurunkan
dzikir terhadap sehingga nyeri pada
intensitas nyeri terdapat pasien post
pada pasien Post pengaruh terapi opersi.
Operasi Ca dzikir terhadap
mammae skala nyeri
sebelum dan pasien post
sesudah operasi.
diberikan terapi
dzikir dengan
nilai ρ-value
sebesar 0,000, ρ-
value < α (0,000
<
0,05).Sehingga
terapi
dzikir sangat
bermanfaat
terhadap
penurunan
2

intensitas nyeri
pada pasien post
operasi ca
mammae selain
dengan terapi
farmakologi.
Lama Pada penelitian Terapi ini Penelitian ini Dalam penelitian ini
Tindakan ini dijelaskan dilakukan dilaksanakan tidak disebutkan berapa
mengenai kurang lebih selama kurang lama penelitian nya.
berapa lama 10 menit yang lebih 1 (satu)
tindakannya. setelah 2 jam bulan. Dari
dilakukan tanggal 15
terapi dzikir Maret 2020 -15
kembali. April 2020
Bacaan dzikir
adalah istighfar
33 kali, tasbih
33 kali, tahmid
33 kali, takbir
33 kali serta
tahlil 1 kali
Alat Ukur Desain one Numerical One Group Pre Numerical Rating Scale
group pretest Rating Scale Post Test (NRS)
and posttest (NRS) Design
design

D. Keputusan Klinis
Dari empat artikel pengaruh pemberian terapi dzikir terhadap
penurunan intensitas nyeri pada pasien post op. Untuk menentukan keputusan
klinis yang akan diambil, penulis telah melakukan telaah dan memilih artikel
ke artikel 1 dan 2. Pemilihan artikel untuk keputusan klinis ini dipilih
berdasarkan atas
3

analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan Critical Appraisal artikel


ilmiah melalui pendekatan VIA (Validity, Importancy, dan Applicability).
Keempat artikel pada makalah ini menjelaskan mengenai instrument yang
digunakan, pengambilan data, prosedur, serta seberapa pengaruhnya dalam
pemberian intervensi dijelaskan secara jelas. Pada penjelasan VIA dari
beberapa artikel diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pemberian
intervensi terapi dzikir dapat berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri
yang dimiliki oleh responden.
Terapi spiritual yaitu dengan Terapi Dzikir, yaitu terapi yang diberikan
dengan Bacaan dzikir istighfar 33 kali, tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, takbir 33
kali serta tahlil 1 kali, alhauqalah (la haula walaquwwata illa billah) 33 kali,
dilanjutkan membaca surat al-fatihah dan diakhiri dengan membaca doa
menghilangkan rasa sakit 7 kali dan memiliki niat serta keyakinan. Terapi
keagamaan (psikoreligius) terhadap pasien post op dengan intervensi doa dan
dzikir ternyata mempunyai manfaat mampu mengurangi nyeri, tidak hanya
untuk nyeri kronis tetapi juga untuk nyeri akut seperti nyeri pasca operasi.
Seperti ditemukan adanya perubahan pada pretest dan posttest, setelah
diberikan terapi dzikir pada pasien post op.
Menurut (Nurul Jannah, Muskhab Eko Riyadi et al., 2021) Manajemen
nyeri atau tindakan untuk mengurangi nyeri pada pasien post operasi ada
beberapa cara yaitu dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Strategi
kompensasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi beban dari masalah
perasaan dihadapi adalah dengan mendekatkan, memfokuskan konsentrasi
guna menenangkan pikiran, melalui ritual keagamaan atau aktivitas religiusitas.
Aktifitas religiusitas yang dapat dilakukan adalah dengan mengingat Allah
SWT melalui dzikir yang dijadikan sebagai terapi relaksasi bagi pasien
(Budiyanto et al., 2015). Dzikir akan membuat seseorang merasa tenang
sehingga kemudian menekan kerja sistem saraf simpatis dan mengaktifkan
kerja sistem saraf parasimpatis. Allah berfirman dalam Q.S. ArRa’du ayat 29
yang berbunyi: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram
dengan mengingat
3

Allah SWT (dzikrullah). Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati


menjadi tentram” (Himawan et al., 2019).
Secara fisiologis, dzikir akan menghasilkan beberapa efek medis dan
psikologis yaitu akan membuat seimbang kadar serotonin dan norepineprin di
dalam tubuh. Hal tersebut merupakan morfin alami yang bekerja di dalam otak
yang dapat membuat hati dan pikiran merasa tenang setelah berdzikir (Hidayat,
2014). Dzikir yang dilafalkan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan ilmu
tajwid akan berefek positif terhadap kesehatan tubuh. Dari kajian ilmu tajwid,
dimana kalimat Laaha illallah dan astaghfirullah terdapat huruf jahr yang
diulang tujuh kali, yaitu huruf lam (‫ ل‬,(dan dalam astaghfirullah terdapat huruf
ghayn (‫غ‬
,(ra (‫ ر‬,(dan dua buah huruf lam (‫ ل‬,(subhanallah (dua huruf jahr), Allahu
Akbar (tiga huruf jahr), dan Alhamdulillah (dua huruf jahr). Akibatnya, udara
yang keluar dari paru-paru melalui mulut lebih banyak. Dengan demikian,
ketika menzikirkan kalimat - kalimat ini akan mengeluarkan karbondioksida
lebih banyak saat udara dihembuskan keluar mulut. Efeknya, ketika seseorang
melakukan dzikir secara intens dan khusyuk seraya memahami artinya maka
pembuluh darah di otak akan membuat aliran CO2 yang keluar dari pernapasan
menjadi lebih banyak. Kadar CO2 dalam otak pun akan turun secara teratur,
tubuh pun akan segera menunjukkan kemampuan refleks rileks dan nyaman
(Saleh, 2018).
Temuan selanjutnya, dari keempat artikel tersebut dalam salah satu
artikel terdapat waktu dalam pemberian terapi dzikir yaitu 10 menit yang
setelah 2 jam dilakukan terapi dzikir kembali. Meskipun pada keempat artikel
yang dijadikan telaah tidak dijelaskan mengenai pemberian frekuensi waktu
terapi dzikir, namun dalam pembahasan artikel terdapat penjelasan mengenai
prosedur pemberian terapi dzikir yang dapat dibuat dalam SOP.
3

E. Topik Analisis
Tabel 3.1 Deskripsi topik definisi terapi dzikir
Topik 1 : Definisi terapi dzikir
Penulis dan Tahun Deskripsi topik yang direview
(Toni Budiyanto, Atun Terapi dzikir adalah aktifitas religiusitas yang dapat
Raudotul, Paulina Irma dilakukan adalah dengan mengingat Allah SWT
Susanti. 2015) melalui dzikir yang dijadikan sebagai terapi
relaksasi. Dzikir sebagai penyembuh terhadap nyeri
diantaranya dengan berdzikir menghasilkan beberapa
efek medis dan psikologis di dalam tubuh, dimana
fenomena ini akan menyebabkan hati dan pikiran
merasa tenang dibandingkan sebelum berzikir. Otot-
otot tubuh mengendur terutama otot bahu yang
sering mengakibatkan ketegangan psikis. Terapi
spiritual dengan berdzikir atau mengingat asma
Allah menyebabkan otak akan bekerja, ketika otak
mendapat rangsangan dari luar, maka otak akan
memproduksi zat kimia yang akan memberi rasa
nyaman yaitu neuropeptida. Setelah otak
memproduksi zat tersebut, maka zat ini akan
menyangkut dan diserap didalam tubuh yang
kemudian akan memberi umpan balik berupa
kenikmatan atau kenyamanan. Kata-kata dzikir itu
dapat menjadi salah satu frasa fokus (kata-kata yang
menjadi titik fokus perhatian) dalam proses
penyembuhan diri klien dari kecemasan, ketakutan
bahkan dari keluhan fisik seperti sakit kepala, nyeri
dada dan hipertensi.
(Nurul Jannah, Dzikir adalah rangkaian kalimat yang diucapkan
Muskhab Eko Riyadi. dalam rangka untuk mengingat Allah, serta usaha
2021) untuk selalu menjalankan segala perintah-Nya dan
3

menjauhi segala larangan-Nya. Dzikir akan membuat


seseorang merasa tenang sehingga kemudian
menekan kerja sistem saraf simpatis dan
mengaktifkan kerja sistem saraf parasimpatis. Allah
berfirman dalam Q.S. Ar-Ra’du ayat 29 yang
berbunyi: “Orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah
SWT (dzikrullah). Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allahlah hati menjadi tentram”. Penurunan nyeri
timbul karena adanya kemampuan sistem saraf untuk
mengubah berbagai stimulus mekanik, kimia, termal
dan elektris menjadi potensial aksi yang dijalarkan
ke sistem saraf pusat. Stimulus mekanik yaitu
pemberian terapi dzikir. Dzikir akan membuat
seimbang kadar serotonin dan norepineprin di dalam
tubuh. Hal tersebut merupakan morfin alami yang
bekerja di dalam otak yang dapat membuat hati dan
pikiran merasa tenang setelah berdzikir. Dzikir dapat
menekan kerja sistem saraf simpatis dan
mengaktifkan kerja sistem saraf parasimpatis yang
menimbulkan efek penurunan nyeri.
(Yorpina, Ani Syafriati. Terapi dzikir adalah jenis terapi ritme yang teratur
2020) disertai sikap pasrah pada objek transendensi yaitu
Allah. Frase yang digunakan dapat berupa nama-
nama Allah, atau kata yang memiliki makna
menenangkan sehingga mampu mengurangi rasa
nyeri. Terapi dzikir dengan audio akan
menghantarkan impus atau rangsangan suara yang
diterima oleh daun telinga pembacaanya, kemudian
telinga mulai proses mendengarkan. Secara fisiolagi
mendengarkan adalah proses dimana telinga
3

informasi kesusunan saraf pusat. Seperti bunyi


dihasilan oleh sumber bunyi akan diterima oleh
telinga. Getaran tersebut akan diubah menjadi
implus mekanik ditelinga tengah dan diubah menjadi
implus elektrik ditelinga dalam dan diteruskan
memalui saraf pendengran menuju ke korteks batang
otak.
(Ani Haryani, Arifudin, Terapi dzikir dapat mengurangi intensitas rasa sakit
Nurhayati . 2015) terdapat hubungan antara emosi dan spiritual
adalah di mana emosi positif dapat meningkatkan
spiritualitas seseorang dan praktik spiritual seperti
dzikir dapat meningkatkan emosi positif dan
meningkatkan koping saat sakit. Berpikir positif
meningkatkan sekresi endorfin. Berdasarkan
gelombang otak, hormon endorfin disekresikan di
otak saat berada dalam gelombang alfa, gelombang
tenang dan nyaman. Emosi positif mempengaruhi
proses modulasi dimana terjadi proses pembebasan
opioid endogen seperti -endorfin oleh saraf pusat

Tabel 3.2 Deskripsi topik prosedur terapi dzikir


Topik 2 : Prosedur terapi dzikir
Penulis dan Tahun Deskripsi topik yang direview
(Toni Budiyanto, Atun Pada penelitian ini meggunakan kalimat dzikir
Raudotul, Paulina Irma dengan lafaz “Laa Ilaa Ha Illallah” adalah kalimat
Susanti. 2015) dzikir yang tepat diberikan kepada pasien. Lafaz
“Laa Ilaa Ha Illallah” memiliki makna bahwa tidak
ada tuhan kecuali Allah SWT. Kalimat dzikir ini
bermakna bahwa seorang hamba menerima keesaan
Allah SWT dan menerima apapun ketetapannya.
3

(Nurul Jannah, Pada penelitian ini terapi dzikir dilakukan kurang


Muskhab Eko Riyadi. lebih 10 menit yang setelah 2 jam dilakukan terapi
2021) dzikir kembali. Bacaan dzikir adalah istighfar 33
kali, tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, takbir 33 kali
serta tahlil 1 kali.
(Yorpina, Ani Syafriati. Penelitian ini menggunakan pemberian terapi
2020) audiozikir kepada pasien post operasi sebanyak 32
responden.
(Ani Haryani, Arifudin, Terapi dzikir dengan membaca tasbih (subhanallah)
Nurhayati . 2015) 33 kali, Tahmid (Alhamdulillah) 33 kali, Takbir
(Allah akbar) 33 kali, tahlil (la ilaha ilallah) 33
kali, alhauqalah (la haula walaquwwata illa billah)
33 kali, dilanjutkan membaca surat al-fatihah dan
diakhiri dengan membaca doa menghilangkan rasa
sakit 7 kali.

Tabel 3.3 Deskripsi topik frekuensi dan waktu terapi dzikir


Topik 3 : Frekuensi dan waktu terapi dzikir
Penulis dan Tahun Deskripsi topik yang direview
(Toni Budiyanto, Atun Pada penelitian ini tidak dijelaskan berapa lama
Raudotul, Paulina Irma melakukan tindakannya.
Susanti. 2015)
(Nurul Jannah, Muskhab Terapi dzikir pada penelitina ini dilakukan kurang
Eko Riyadi. 2021) lebih 10 menit yang setelah 2 jam dilakukan terapi
dzikir kembali. Penelitian ini dilaksanakan pada
15
juli – 8 Agustus.
(Yorpina, Ani Syafriati. Pada penelitian ini tidak dijelaskan berapa
2020) lama melakukan tindakannya hanya penelitian
ini
dilakukan pada 15 Maret – 15 April 2020.
3

(Ani Haryani, Arifudin, Pada penelitian ini tidak dijelaskan berapa


Nurhayati . 2015) lama melakukan tindakannya hanya penelitian
ini
dilakukan pada April –Mei 2015.

Tabel 3.4 Deskripsi topik hasil terapi dzikir


Topik 4 : Hasil terapi dzikir
Penulis dan Tahun Deskripsi topik yang direview
(Toni Budiyanto, Atun Hasil penelitian menunjukan bahwa Rata-rata nyeri
Raudotul, Paulina Irma sebelum dilakukan perlakuan adalah 7,80 dengan
Susanti. 2015) nyeri terendah adalah 7 dan tertinggi adalah 9. Rata-
rata nyeri setelah dilakukan perlakukan adalah 3,32
dengan nyeri terendah adalah 2 dan tertinggi adalah
6. Ada pengaruh terapi dzikir terhadap intensitas
nyeri pada pasien Post Operasi Ca mammae sebelum
dan sesudah diberikan terapi dzikir dengan nilai ρ-
value sebesar 0,000, ρ-value < α (0,000 <
0,05).Sehingga terapi dzikir sangat bermanfaat
terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post
operasi ca mammae selain dengan terapi farmakologi.
(Nurul Jannah, Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa rerata
Muskhab Eko Riyadi. skala nyeri sebelum perlakuan adalah 4,95
2021)
dan rerata skala nyeri sesudah diberikan terapi
dzikir adalah 3,90. Sedangkan nilai signifikansi
sebesar 0,000 ( p < 0,05 ), sehingga terdapat
pengaruh terapi
dzikir terhadap skala nyeri pasien post operasi.
(Yorpina, Ani Syafriati. Hasil uji statistik dengan Wilcoxon dapat
2020) diungkapkan bahwa terdapat pengaruh pemßberian
terapi dzikir dalam menurukan nyeri pada pasießn
post operasi dengan hasil p value adalah 0,000. Ada
3

pengaruh terapi dzikir dalam menurunkan nyeri pada


pasien post operasi.
(Ani Haryani, Arifudin, Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan
Nurhayati . 2015) rerata skor tingkat nyeri pada kelompok intervensi
lebih tinggi (1,72)
dibandingkan dengan kelompok kontrol (0,88).
Selain itu, terdapat perbedaan bermakna secara
statistik rata-rata skor tingkat nyeri antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol (p = 0,0005). Pada
penelitian ini terapi dzikir mampu mengurangi
nyeri, tidak hanya untuk nyeri kronis tetapi juga
untuk
nyeri akut seperti nyeri pasca operasi.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Terapi Non Farmakologi: Terapi Dzikir Terhadap


Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Ca Mammae
Jurnal pertama meneliti Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Intensitas
Nyeri Pada Pasien Post Operasi Ca Mammae. Jurnal ini dibuat oleh Toni
Budiyanto, Atun Raudotul Ma’rifah, Paulina Irma Susanti. Penelitian ini di
lakukan pada September – Oktober 2014 di RSUD Prof dr. Margono Soekarjo.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap
intensitas nyeri pad a pasien Post Operasi Ca mammae. Metode penelitian ini
menggunakan pra experiment dimana bentuk desain yang digunakan adalah
desain one group pretest and posttest design. Rancangan jenis ini hanya
menggunakan satu kelompok subjek, pengukuran dilakukan sebelum dan
sesudah perlakuan, teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian
ini adalah accidental sampling. Populasi penelitian ini pasien ca mammae di
Ruang Rawat Inap Cendana yang telah dijadwalkan mengikuti operasi selama
bulan September – Oktober 2014 sebanyak 92 orang. Hasil penelitian
menunjukan bahwa Rata-rata nyeri sebelum dilakukan perlakuan adalah 7,80
dengan nyeri terendah adalah 7 dan tertinggi adalah 9. Rata-rata nyeri setelah
dilakukan perlakukan adalah 3,32 dengan nyeri terendah adalah 2 dan tertinggi
adalah 6. Ada pengaruh terapi dzikir terhadap intensitas nyeri pada pasien Post
Operasi Ca mammae sebelum dan sesudah diberikan terapi dzikir dengan nilai
ρ-value sebesar 0,000, ρ-value
< α (0,000 < 0,05).Sehingga terapi dzikir sangat bermanfaat terhadap
penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi ca mammae selain dengan
terapi farmakologi.
Jurnal kedua meneliti tentang pengaruh terapi dzikir terhadap skala nyeri
pasien post operasi. Jurnal ini di buat oleh Nurul Jannah dan Muskhab Eko
Riyadi. Penelitian ini dilakukan pada 15 Juli – 8 Agustus 2020. Penelitian ini
dilakukan untuk pengaruh terapi dzikir terhadap skala nyeri pasien post
operasi. Metode penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan
rancangan
38
3

penelitian one group pre-post test design without control. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien post operasi di ruang bedah Rumah Sakit
Nur Hidayah Bantul. Besar sampel penelitian ini adalah 21 responden. Hasil
dari penelitian menunjukkan bahwa rerata skala nyeri sebelum perlakuan
adalah 4,95 dan rerata skala nyeri sesudah diberikan terapi dzikir adalah 3,90.
Sedangkan nilai signifikansi sebesar 0,000 ( p < 0,05 ), sehingga terdapat
pengaruh terapi dzikir terhadap skala nyeri pasien post operasi.
Jurnal ketiga meneliti tentang pengaruh pemberian terapi dzikir dalam
menurunkan nyeri pada pasien post operasi. Jurnal ini dibuat oleh Yorpina dan
Ani Syafriat. Peneltian ini dilakukan pada 15 Maret 2020 -15 April 2020 di
Ruangan Bedah Rumah Sakit TK II Dr. AK Gani Palembang. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi dzikir dalam
menurunkan nyeri pada pasien post operasi. Metode penelitian ini mengunakan
desain pra-experimental dengan pendekatan (one group pre post test design).
Jumlah sampel 38 responden dengan tehnik accidental sampling. Yang
diberikan intervensi terapi dzikir. Hasil uji statistik dengan Wilcoxon dapat
diungkapkan bahwa terdapat pengaruh pemberian terapi dzikir dalam
menurukan nyeri pada pasien post operasi dengan hasil p value adalah 0,000.
Ada pengaruh terapi dzikir dalam menurunkan nyeri pada pasien post operasi.
Pengaruh membaca dan mendengarkan ayat suci al-quran adalah impus atau
rangsangan suara akan diterima oleh daun telinga pembacaanya, kemudian
telinga mulai proses mendengarkan. Secara fisiolagi mendengarkan adalah
proses dimana telinga informasi kesusunan saraf pusat. Seperti bunyi dihasilan
oleh sumber bunyi akan diterima oleh telinga. Getaran tersebut akan diubah
menjadi implus mekanik ditelinga tengah dan diubah menjadi implus elektrik
ditelinga dalam dan diteruskan memalui saraf pendengran menuju ke korteks
batang otak (Rochawati, 2018).
Jurnal keempat meneliti tentang doa dan dzikir sebagai intervensi terkait
spiritual untuk mengurangi intensitas nyeri operasi pada pasien muslim. Jurnal
ini dibuat oleh Ani Haryani, Arifudin dan Nurhayati. Penelitian ini dilakukan
pada April sampai Mei 2015. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui doa
dan
4

dzikir sebagai intervensi terkait spiritual untuk mengurangi intensitas nyeri


operasi pada pasien muslim. Metode penelitian ini eksperimen semu (pretest
dan post-test) dengan kelompok kontrol non-ekuivalen. Sejumlah 50 pasien
yang beragama Islam dewasa dan dalam kondisi post operasi hari ke-1 dengan
program pemberian analgetik ketorolak dua kali sehari (12 jam) dilibatkan
dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan rerata
skor tingkat nyeri pada kelompok intervensi lebih tinggi (1,72) dibandingkan
dengan kelompok kontrol (0,88). Selain itu, terdapat perbedaan bermakna
secara statistik rata-rata skor tingkat nyeri antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol (p = 0,0005).
Terapi dan dzikir diatas dapat disimpulkan bahwa terapi dzikir adalah
pengobatan psikologis dengan mengingat Allah dengan cara membaca lafal
tertentu dan disertai dengan perenungan terhadap petunjuk yang Allah
tampakkan.
Terapi dzikir adalah jenis terapi ritme yang teratur disertai sikap pasrah
pada objek transendensi yaitu Allah. Frase yang digunakan dapat berupa nama-
nama Allah, atau kata yang memiliki makna menenangkan sehingga mampu
mengurangi rasa nyeri (Himawan dkk, 2017). Dzikir merupakan rangkaian
kalimat yang diucapkan untuk mengingat Allah, setiap manusia sebagai hamba
Allah yang berakal sehat hendaknya selalu mengingat Allah dalam keadaan
senang maupun sedih dan sehat maupun sakit. Dzikrullah hendaknya dilakukan
dengan hati yang penuh keikhlasan sehingga dapat menunjukkan bahwa dirinya
mendapat bimbingan dari Allah SWT (Mathroni, 2009).
Teori Lukman (2012) yang menyatakan bahwa secara fisiologis, terapi
spiritual dengan berdzikir atau mengingat asma Allah menyebabkan otak akan
bekerja, ketika otak mendapat rangsangan dari luar, maka otak akan
memproduksi zat kimia yang akan memberi rasa nyaman yaitu neuropeptida.
Setelah otak memproduksi zat tersebut, maka zat ini akan menyangkut dan
diserap didalam tubuh yang kemudian akan memberi umpan balik berupa
kenikmatan atau kenyamanan.
4

Berdasarkan jurnal keempat jurnal menyebutkan bahwa Terapi dzikir


memberi pengaruh yang signifikan terhadap skala nyeri pasien post operasi.
dzikir akan membuat seseorang merasa tenang sehingga kemudian menekan
kerja sistem saraf simpatis dan mengaktifkan kerja sistem saraf parasimpatis
yang menimbulkan efek penurunan nyeri (Kuswandari & Afsah, 2016)

B. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Terapi Qur’anic


Healing Menggunakan Metode Murotal Al- Qur’an
Pengertian Pemberian terapi dzikir terhadap pasien
dengan post operasi ca mamae, dengan cara
membaca 33 kaliIstigfar, Tasbih, Tahmid,
Takbir, Tahlil dan ditutup membaca Doa
Menghilangkan Rasa Sakit

Indikasi Pasien post operasi ca mamae

Kontraindikasi Pasien ca mame

Alat dan Bahan 1. Alat


a. Tasbih
b. Mukena

Prosedur Pelaksanaan 1. Pra Interaksi


a. Cek catatan keperawatan

2. Tahap Orientasi
a. Beri salam terapeutik, identifikasi
klien dan memperkenalkan diri
b. Menanyakan keluhan klien
c. Jelaskan tujuan, prosedur dan
lamanya tindakan pada klien
d. Beri kesempatan klien untuk
bertanya
4

e. Pengatutan posisi yang nyaman bagi


klien
3. Tahap Kerja
a. Jaga privasi klien
b. Atur posisi klien senyaman
mungkin untuk duduk, baik itu
diatas lantai atau dengan bersila
ataupun diatas kursi. Namun jika
sedang sakit bisa dengan posisi
tiduran, disunnahkan ketika
berdzikir menghadap kiblat.
c. Tenangkan diri sampai nyaman
(rileks)
d. Lalu mulai menyebut kata atau
kalimat dengan tenang dan perlahan
4. Terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan
b. Berikan feedback positif
c. Salam terapeutik untuk mengakhiri
intervensi
d. Dokumentasi
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian literature riview berbasis EBN (Evidance
Based Nursing) dari telaah yang sudah di lakukan pada 4 jurnal hasil penelitian
terdapat pengaruh pemberian terapi dzikir terhadap pasien dengan post operasi
ca mamae, dengan cara membaca 33 kaliIstigfar, Tasbih, Tahmid, Takbir,
Tahlil dan ditutup membaca do’a dapat mengurangi sampai menghilangkan
rasa sakit.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menyarankan agar
pelayanan keperawatan ataupun petugas kesehatan pasien dan keluarga pasien
bisa menerapkan terapi ini dalam pelaksanaan terapi dzikir terhadap pasien
dengan post operasi ca mamae, dan khususnya bagi perawat dengan adanya
penelitian literature riview ini diharapkan dapat menjadi acuan sebagai bahan
pertimbangan untuk pemberian asuhan keperawatan

43

Anda mungkin juga menyukai