Anda di halaman 1dari 23

REVIEW JOURNAL

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS


NYERI PADA PASIEN POST OPERASI
Diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok Stase Keperawatan Dasar

Disusun Oleh :
Ajeng Amani S 220721014
Bili Hermawan 220721009
Diana Novita 220721086
Dini Yulianty 220721011
Hafidz Alqodry 220721042
Ilham Budiarto 220721091
Putri Avriani A 220721027
Rayi Nuraini Soleha 220721087
Uswatun Hasanah 220721013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYYAH CIREBON
2022
PENDAHULUAN
Menurut International Association for Study of Pain (IASP) nyeri menggambarkan

suatu fenomena kompleks yang tidak hanya melibatkan respon fisik atau mental tetapi juga

reaksi emosional dari individu. Nyeri menjadi suatu alasan ketidaknyamanan yang dialami

seseorang atau individu dan sering kali menjadi alasan individu untuk mendapatkan

perawatan medis. Rasa nyaman dibutuhkan setiap individu, bebas dari rasa nyeri menjadi

salah satu kebutuhan pasien. Nyeri bersumber dari area tertentu sebagai situasi yang tidak

menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan (Tamsuri, 2019).

Nyeri pasca bedah merupakan satu dari masalah-masalah keluhan pasien tersering di

rumah sakit. Nyeri post operasi sebagai konsekuensi pembedahan yang tidak dapat dihindari.

Pasien pasca bedah mendapatkan pengobatan nyeri yang tidak adekuat sebanyak 77%, setelah

diberi obat 71% pasien masih mengalami nyeri dan 80%- nya mendeskripsikan masih

mengalami nyeri tingkat sedang hingga berat (Katz, 2005 dalam Tubagus dan Budi, 2019).

Seseorang merasakan nyeri hebat post operasi atau pasca pembedahan dan terdapat 75%

penderita mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan akibat pengelolaan nyeri yang

tidak adekuat. Hal itu diwajarkan karena nyeri dapat menjadi pengalaman yang kurang

menyenangkan akibat pengelolaan nyeri yang tidak adekuat. Tingkat keparahan nyeri pasca

operasi tergantung pada psikologis dan fisiologi individu. (Pinandita, 2019).

Pelaksanaan manajemen nyeri nonfarmakologis dilapangan belum sepenuhnya

dilakukan. Kebanyakan petugas melaksanakan program terapi hasil dari kolaborasi dengan

dokter yaitu terapi farmakologis. Pelaksanaan manajemen nyeri nonfarmakologis yaitu terapi

mandiri perawat terutama terapi musik tidak pernah dilakukan karena selama ini manajemen

nyeri hanya menggunakan terapi farmakologis dan terapi relaksasi nafas dalam saja

penatalaksanaan nyeri yang lain juga sama pentingnya untuk dilakukan yaitu dengan cara

teknik non farmakologi yang dikenal dengan beberapa metode terdiri dari teknik distraksi,
relaksasi, massage effleurage. teknik distraksi yaitu salah satunya dengan teknik

mendengarkan musik. Musik menghasilkan perubahan status kesadaran melalui bunyi,

kesunyian, ruang, dan waktu. Pada keadaan perawatan akut, mendengarkan musik dapat

memberikan hasil yang sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri pasca operasi pasien.

(Djamal, 2018).

Musik dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran hormon endorphin (Novita 2019).

Endorfin merupakan ejektor dari rasa rileks dan ketenangan yang timbul, midbrain

mengeluarakan Gama AminoButyric Acid (GABA) yang berfungsi menghambat hantaran

implus listrik dari satu neuron ke nueron lainnya oleh neurontransmiter didalam sinaps.

Midbrain mengeluarkan enkepalin dan beta endorfin dan zat tersebut dapat menimbulkan

efek analgesik yang akhirnya mengeliminasi neurotransmitter rasa nyeri pada pusat persepsi

dan interpretasi sensorik somaticdi otak sehingga efek yang bisa muncul adalah nyeri

berkurang.
REVIEW JURNAL

Penulis
N
dan Judul Design Tujuan Sample Prosedur Hasil
o
Tahun
1. Sulastri, Pengaruh Jenis Tujuan dari Sampel Data Hasil penelitian
Ida Terapi Musik penelitian ini penelitian dalam dikumpulk ini menunjukan
Samidah Terhadap adalah ini untuk penelitian an dengan bahwa sebelum
, Penurunan kuantitatif mengeta ini berju cara dilakukan terapi
Murwati Intensitas dengan hui mlah 16 melibatka musik rata-rata
. Nyeri Pada metode pengaruh orang n satu tingkat nyeri 6,25.
(2021) Pasien Post PreExperime terapi music dengan kelompok Setelah dilakukan
Operasi Di Rs. ntal terhadap mengguna subjek. terapi musik
Umum Kota design, penurunan kan kelompok tingkat nyeri
Bengkulu penelitian ini tingkat Teknik subjek di menjadi 4,68.
menggunaka nyeri pada sampling observasi Hasil analisa dari
n one-grup pasien post purposive sebelum penelitian ini
pretest post operasi sampling dilakukan didapatkan bahwa
test design intervensi, nilai P value=
kemudian 0,001 (p < α 0,05)
diobservas yang mempunyai
lagi makna terdapat
setelah pengaruh
intervensi pemberian terapi
Pengumpu music terhadap
lan data penurunan tingkat
dan nyeri pada pasien
penilaian post operasi di
data RS. Ummi Kota
mengguna Bengkulu
kan alat
ukur nyeri
NRS
2. Andreas Penerapan Jenis Tujuan dari Sampel Data Dari keempat
Setyono, Terapi Musik penelitian ini penelitian dalam dikumpulk responden,
Nana Untuk adalah ini untuk penelitian an dengan sebelum
Rohana Menurunkan penelitian mengidentif ini adalah cara menerima terapi
(2021) Tingkat Nyeri kuantitatif ikasi ingkat minimal 4 melibatka musik 50%
Pada Pasien deskriptif nyeri pasien (empat) n satu responden
Post Operasi di post operasi pasien kelompok menunjukkan
RS Paru dr. sebelum post subjek. tingkat nyeri berat
Ario Wirawan dan sesudah operasi di kelompok dan 50%
Salatiga diberikan ruang subjek di reponden
terapi rawat inap observasi menunjukkan
musik, serta RSPAW selama 3 tingkat nyeri
mengidentif Salatiga, hari sedang di ruang
ikasi yang sebelum rawat inap
manfaat memenuhi dilakukan pasca.operasi RS
terapi musik syarat intervensi, Paru dr. Ario
di RS Paru subyek kemudian Wirawan
dr. Ario secara diobservas Salatiga. Ada
Wirawan kriteria lagi penurunan skala
Salatiga inklusi setelah nyeri 1-2 dari
dan intervensi setiap sesi
ekslusi. dengan pemberian terapi
mengguna musik, meskipun
kan tidak langsung
penilaian menurunkan
skala nyeri tingkat nyeri,
NRS tetapi baru pada
hari ke 3
pemberian terapi
musik pada ke-
empat responden
menunjukkan
tingkat nyeri
ringan di ruang
rawat inap pasca
operasi RS Paru
dr. Ario Wirawan
Salatiga
3. Kristina Pengaruh Penelitian ini Tujuan Penelitian Pengumpu Hasil penelitian
Everenti Terapi Musik menggunaka penelitian dengan lan data kajian literature
Ngasu, terhadap n desain ini untuk jumlah yang dari 19 jurnal
Achmad Penurunan penelitian mengetahui jurnal digunakan yang dianalisis
Abdul Intensitas literature apakah ada sebanyak dalam menunjukan
Luftbis, Nyeri pada review atau pengaruh 19 Jurnal penelitian bahwa terapi
Meynur Pasien Post tinjauan terapi music penelitian ini dimulai musik cukup
Rohmah Operasi pustaka studi terhadap yang dengan signifikan
, Dewi literature penurunan sudah menentuka mempengaruhi
Nur review, , intensitas dipublikas n topic, perubahan
Puspita dilakukan nyeri post i dari kata kunci intensitas nyeri
Sari, secara operasi tahun dan pada pasien post
Yhola sistematis berdasarkan 2015-2020 kriteria operasi. Hasil
Amelia dengan literature inklusi dan menyatakan
(2021) mengikuti review eklusi. dengan rentang
tahapan atau formulir. nilai p-value
protocol antara <0,05.
penelitian
yang benar
dengan
format
PRISMA.
4. Novadhi Efektivitas Jenis Tujuan Teknik Data Hasil peneltian
lPurwan Pemberian penelitian ini Penelitian pengambil dikumpulk diperoleh rata-rata
ingtyas Terapi Musik menggunaka ini untuk an pada an dengan umur responden
Masruro Klasik pre eksperi mengetahui penelitian cara 29 tahun dengan
h,S.SiT., Terhadap mental efektifitas ini melibatka pendidikan
M.Kes Penurunan dengan pemberian mengguna n satu sebagian besar
(2020) Intensitas pendekatan terapi musik kan kelompok SMP, rata-rata
Nyeri Pada pre test and klasik purposive subjek. nyeri sebelum
Pasien Post post test terhadap sampling kelompok diberikan
Sectio design. intensitas dengan subjek di intervensi sebesar
Caesarea Di nyeri pada jumlah observasi 7,60 dan sesudah
Ruang pasien post sampel sebelum diberikan
Flamboyan 1 section penelitian dilakukan intervensi sebesar
RSUD Salatiga caesarea sebanyak intervensi, 5,73. Ada
15 ibu kemudian perbedaan
post diobservas signifikan
section lagi intensitas nyeri
caesarea . setelah sebelum dan
intervensi sesudah diberikan
Pengumpu terapi musik
lan data klasik ( P value
dan 0,000 ). Secara
penilaian statistik
data pemberian terapi
mengguna music klasik
kan alat dapat
ukur nyeri menurunkan
NRS intensitas nyeri
pada pasien post
section caesarea
(P value 0,000 ).
5. Rhona Pengaruh Jenis Penelitian Sampel Pengumpu Hasil penelitian
Sandra, Terapi Musik Penelitian ini diambil lan data didapatkan
Siti Klasik menggunaka bertujuan secara dalam univariat (pretest)
Aisyah, Terhadap n metode Pra untuk Purposive rancangan adalah 7 dan
Honesty Tingkatnyeri Eksperimen mengetahui Sampling ini (postest) adalah 5,
Diana Pasien Post Op design pengaruh dengan 16 dilakukan bivariat dengan
Morik, Fraktur Di dengan One terapi musik orang tes awal uji Wilcoxon
Wira Bangsal Bedah Group klasik responden. (pretest) didapatkan nilai
Melyca Rs Dr Design yaitu terhadap Analisa mengukur Z=- 3,552 a (p
Sardi Reksodiwiry Pretest dan tingkat dataunivar skala nyeri p<0,05) dan nilai
padang postest nyeri pada iat dan sebelum Asym. Sig (2-
pasien post bivariat dilakukan Tailed) = 0,000
op fraktur di mengguna perlakuan (p<0,05), hal ini
bangsal kan uji (terapi menunjukkan
bedah RS. Wilcoxson musik bahwaada
Dr klasik) dan pengaruh terapi
Reksodiwir akan musik klasik
yo padang dibanding terhadap tingkat
kan nyeri pada pasien
dengan tes post op fraktur.
akhir Tenaga kesehatan
(posttest) disarankan
mengukur memotivasi
skala nyeri pasien post op
setelah fraktur
diberi menggunakan
perlakuan terapi musik
(terapi klasik(antara
musik Anyer dan
klasik) Jakarta, Hilang
Penelitian Permataku,
ini Sepanjang Jalan
mengguna Kenangan, My
kan Hearth Go On,
lembar Mozart) sebagai
observasi pengobatan
untuk alternatif untuk
pengukura mengurani nyeri.
n skala
nyeri dan
instrument
yang lain
MP3
player atau
HP yang
terdapat
tombol
play,
preview,
next,
pause.earp
hone,stop
watch
6. Moham Efektifitas Jenis Tujuan dari Jenis Peneliti Hasil analisis data
mad Terapi Musik penelitian ini penelitian penelitian melakukan dengan
Arif, Terhadap adalah ini untuk ini adalah pretest menggunakan uji
Yuli Penurunan penelitian mengeta penelitian dengan wilcoxon
Permata Intensitas kuantitatif, hui kuantitatif, memberik diperoleh nilai p
Sari Nyeri Pasien metode pengaruh metode an value adalah
(2018) Post Operasi penelitian terapi music penelitian responden 0,001 pada
yaitu Pre terhadap yaitu Pre lembar penelitian ini
Experimental penurunan Experimen kuesionern dapat disimpulkan
Design, tingkat tal Design, umeric bahwa terapi
karena desain nyeri pada karena rating musik mozart
ini belum pasien post desain ini scale efektif dalam
merupakan operasi belum (NRS) dan penurunan
eksperimen merupakn lembar Intensitas Nyeri
sunguh- eksperime observasi Pasien Post
sungguh. n sunguh- diisi oleh Operasi FrakturDi
Penelitian ini sungguh. peneliti. Ruang Bedah Rs.
mengunakan Penelitian Peneliti Dr. Achmad
One-grup ini melakukan MochtarBukitting
pretest mengunak intervensi gi Tahun 2018.
postest an One- dengan
grup pemberian
pretest terapi
postest musik
mozart
selama 30
menit.
Peneliti
melakukan
postest
dengan
kuesioner
yang di
berikan
pada
responden
dan
lembar
observasi
yang diisi
oleh
peneliti.
7. Risnawa Penerapan menggunaka Tujuan dari Metode Artikel Berdasarkan hasil
tsalsa Terapi Musik n rancangan penelitian pengumpu yang dapat analisa dari 3
bella, Untuk literatur ini untuk lan data di jadikan (tiga) jurnal,
Nuniek Menurunkan review. mengeta yaitu literature rata-rata respon
Nizmah Intensitas Literature hui dengan review nyeri sebelum
Fajriah, Nyeri Pada review pengaruh mencari meliputi: diberikan terapi
Firman Pasien Post Berisi tentang terapi music penelitian di musik adalah 6,63
Faradisi Operasi teori, temuan, terhadap yang publikasik dan setelah
(2021) dan bahan penurunan sudah an oleh diberikan terapi
penelitian tingkat dipublikas laman musik menjadi
untuk nyeri pada ikan jurnal 3,91 dengan p-
dijadikan pasien post sejumlah resmi di value yaitu 0,002.
landasan operasi tiga buktikan Hal ini
penelitian penelitian dengan menunjukkan
yang dengan adanya bahwa ada
mengkaji topik yang ISSN, pengaruh
secara kritis diakses desain yang signifikan
tehadap topik dari penelitian terhadap respon
khusus serata google yaitu quisy nyeri sebelum dan
merumuskan cendekia eksperime sesudah diberikan
teoritis secara dengan n yang terap
relevan dan mengetikk dapat di
metodologisn an terapkan
ya pada topik keyword sebagai
tertentu dan “terapi tindakan
mengevaluasi musik, keperawat
nya. nyeri,pasc an, uji
a operasi” hasil
sehingga mengguna
ditemukan kan uji
beberapa hasil yang
jurnal sama.
yang
sesuai
dengan
kata kunci
yang telah
di akses
yang
kemudian
diseleksi
untuk
dijadikan
sebagai
bahan
dalam
pembuatan
literature
review
8. Vera Terapi Musik Penelitian ini Tujuan dari Sampel Alat Intensitas nyeri
sesrianty Klasik (Alunan menggunaka penelitian dalam pengumpu responden
, Sri Piano) n studi ini untuk penelitian lan data sebelum
wulanda Menurunkan kuantitatif mengeta ini berju yang pemberian terapi
ri (2018) Intensitas dengan hui mlah 17 digunakan usic klasik
Nyeri Pada rancangan pengaruh orang dalam (alunan piano)
Pasin Post pendekatan terapi music dengan penelitian dengan tingkat
Operasi Quasi terhadap mengguna ini adalah nyeri responden
Experiment penurunan kan prosedur berada pada skala
one-group tingkat Teknik berkaitan nyeri sedang,
pre-postest nyeri pada total dengan intensitas
design, pasien post sampling pemberian nyeri responden
Dalam operasi terapi sesudah
rancangan musik pemberian terapi
penelitian ini klasik dan usic klasik
hanya perlengka (alunan piano)
melibatkan pan terapi adalah tingkat
kelompok musik nyeri sedang, ada
perlakuan yaitu perbedaan rata-
tanpa ada earphone rata
kelompok dan MP3 intensitas nyeri
kontrol. player responden
jenis sebelum dan
premium sesudah
mini MP3 pemberian terapi
player. usic klasik
Sebagai (alunan
instrumen piano) dengan
untuk beda rata-rata
pengumpu 0,90 dan p value
lan data = 0,000, dimana
pada terjadi penurunan
penelitian nyeri
ini adalah setelah intervensi
lembar sehingga dpt
observasi, disimpulkn
kuesioner bahwa ada
dan pengaruh
prosedur pemberian terapi
kerja usic
untuk klasik (alunan
mengukur piano) terhadap
intensitas intensitas nyeri
nyeri saat post operasi
Pre-test
Post-test
pada
responden
yang
diteliti.
9. Rivana Gambaran Metode yang Tujuan dari Sampel Melakuka teknik musik
Dian Pemberian digunakan penelitian pada n klasik
Imanda, Terapi Musik dalam ini untuk penelitian perawatan dapat
Eka Klasik Untuk studi kasus mengeta ini pada komperhe menurunkan nyeri
Julianto, Mengatasi ini adalah hui Ny. S nsif dari skala
Eko Sari Nyeri Pada metode gambaran berjenis sedang (4-6)
Ajiningt Pasien Post deskriptif pengaruh kelamin sampai skala
yas Operasi Hernia yaitu suatu terapi music perempua ringan (1-
(2018) Di Rsud metode studi terhadap n umur 72 3). Hal ini sesuai
Banjarnegara kasus yang penurunan tahun dengan tujuan
ditujukkan tingkat dengan penulis yang
untuk nyeri pada post menyatakan
menggambar pasien post operasi bahwa
kan operasi hernia. teknik musik
fenomena- Teknik klasik dapat
fenomena musik menurunkan
yang ada, klasik nyeri post operasi
yang untuk dari skala sedang
berlangsung menguran (4-6) sampai
pada saat gi skala skala ringan(1-3
ini atau saat nyeri
yang lampau intensitas
sedang
sampai
ringan.

10 Mutmai Efektivitas Jenis Tujuan dari Sampel Cara bahwa hasil uji
nnah.HS Terapi Musik penelitian ini penelitian dalam pengumpu statistik
., Maslin Terhadap menggunaka ini untuk penelitian lan data menunjukan nilai
Rundule Penurunan n metode mengeta ini berju yaitu P Value = 0,001
mo, Nyeri Pada penelitian pre hui mlah 10 dengan dengan nilai α
(2021) Pasien Post eksperimenta gambaran orang mengambi 0,05 dan t hitung
Operasi l design efektivitas l data 11,635 atau > t
dengan terapi music primer tabel, maka Ha
rancangan terhadap dengan diterima. Artinya
Pretest- penurunan melakukan bahwa ada
Posttest tingkat observasi pengaruh terapi
design. Cara nyeri pada dan musik terhadap
pengumpulan pasien post wawancar penurunan nyeri
data yaitu operasi a secara pada pasien Post
dengan langsung Operasi di
mengambil terhadap ruangan
data primer tingkat perawatan bedah
dengan nyeri pada Rumah Sakit
melakukan pasien Umum Anutapura
observasi dan sebelum Palu.
wawancara dan
secara sesudah
langsung diberikan
terhadap terapi
tingkat nyeri musik.
pada pasien Obeservas
sebelum dan i dan
sesudah wawancar
diberikan a
terapi musik. dilakukan
Obeservasi dengan
dan mengguna
wawancara kan
dilakukan lembar
dengan instrument
menggunaka berupa
n lembar garis skala
instrument nyeri
berupa garis numeric
skala nyeri ratting
numeric scale
ratting scale (NRS).
(NRS).
PEMBAHASAN

Musik adalah karya cipta berupa bunyi atau suara yang memiliki nada, irama dan

keselarasan. Musik yang dimainkan menjadi komposisi terpadu dan berkesinambungan dapat

memberikan pengaruh terhadap emosi dan kognisi karena musik termasuk komponen yang

dinamis yang dapat mempengaruhi psikologi maupun fisiologi bagi pendengarnya,terapi

musik terbukti efektifitasnya untuk implementasikan pada bidang kesehatan, karena musik

dapat menurunkan kecemasan, nyeri, stress, dan menimbulkan 10 mood yang positif (Novita

2012). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terapi musik adalah terapi

menggunakan media musik dalam pengobatan yang dapat mempengaruhi aspek seseorang

dalam penyembuhan baik fisik maupun mental dengan musik alunan lembut yang

menenangkan.
Terapi musik adalah suatu proses yang menggabungkan antara aspek penyembuhan

musik itu sendiri dengan kondisi dan situasi baik fisik atau tubuh, emosi, mental, spiritual,

kognitif dan kebutuhan sosial seseorang (Natalia 2019). Terapi musik adalah penggunaan

musik untuk relaksasi,mempercepat penyembuhan, meningkatkan fungsi mental dan

menciptakan rasa sejahtera. Musik dapat mempengaruhi fungsi fungsi fisiologis, alunan

musik lembut yang menenangkan dan stimulasi gelombang otak dengan frekuensi deep delta

untuk merangsang kondisi relaksasi yang dalam. Pada kondisi deep delta, akan terjadi

pelepasan endorfin yang merupakan zat anestesi alami. Terapi musik klasik dapat membantu

menghilangkan atau meringankan berbagai rasa sakit misalnya meredakan nyeri akibat suatu

penyakit nyeri punggung, rematik arthritis, luka bakar, luka kecelakaan, nyeri penderita

kanker, nyeri persendian, nyeri pada otot dan nyeri nyeri pasca operasi dan jenis nyeri

lainnya. (Eka 2019).

Pada dasarnya semua jenis musik sebenarnya dapat digunakan untuk menurunkan

tingkat nyeri dan seseorang, Ada beberapa jenis musik yang dapat diterapkan yaitu antara lain

Musik Cure, slow jazz, pop yang populer dan hits, musik klasik Mozart, musik klasik

Vivaldi’s Four Seasons, musik klasik yang diputar bersamaan dengan suara alam/nature

sounds (suara laut, hujan, dan suara air). Musik yang menempatkan kelasnya sebagai musik

bermakna medis ialah musiki klasik. karena musik klasik memiliki makna magnitude dalam

perkembangan ilmu kesehatan, diantaranya memiliki nada yang lembut, nadanya

memberikan stimulasi gelombang alfa, ketenangan, dan membuat pendengaranya lebih rileks.

Keunggulan pengunaan terapi musik sebagai berikut (Yana,2017) :

a. Lebih murah dari pada analgesik

b. Prosedur non-invasif, tidak melukai pasien

c. Tidak ada efek samping 28


d. Penerapannya luas, bisa diterapkan pada pasien yang tidak bisa diterapkan terapi secara

fisik untuk menurunkan nyeri. Terapi Musik juga mempengaruhi persepsi dengan cara

sebagai berikut :

1) Distraksi, yaitu pengalihan pikiran dari nyeri, musik dapat mengalihkan konstrasi klien

pada hal-hal yang menyenangkan

2) Relaksasi, musik menyebabkan pernafasan menjadi rileks dan menurunkan denyut jantung,

karena orang yang mengalami nyeri denyut jantung meningkat.

3) Menciptakan rasa nyaman jika mendengarkan musik yang mempunyai arti bagi mereka.

Durasi mendengarkan terapi musik dapat dilakukan selama 10-15 menit memberikan

efek distraksi terhadap pikiran tentang nyeri, menurunkan kecemasan, menstimulusi ritme

nafas lebih teratur, menurunkan ketegangan tubuh, memberikan gambaran positif pada visual

imageri, relaksasi, dan meninggalkan mood yang positif. Tetapi musik dapat mendorong

perilaku kesehatan yang positif, mendorong kemajuan pasien selama masa pengobatan dan

pemulihan (Maharani, 2013)


KESIMPULAN

Terapi musik merupakan salah satu jenis intervensi yang bisa diberikan pada pasien
post operasi untuk mengurangi nyeri yang dialami, terapi musik sudah terbukti cukup efektif
untuk mengurangi nyeri pada pasien post operasi karena musik dapat melakukan pengalihan
perhatian dan kecemasan yang dapat meningkatkan intensitas nyeri yang dirasakan pasien,
dengan mendengarkan musik otak merangsang pelepasan endoprin yang berfungsi untuk
menurunkan nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh yang sakit.

Hal ini didukung oleh penelitian riview jurnal yang telah kami buat, yaitu yang pertama
menurut penelitian Sulastri, ida dkk (2021) menunjukan sebelum dilakukan terapi musik
rata-rata tingkat nyeri 6,25. Setelah dilakukan terapi musik tingkat nyeri menjadi 4,68. Hasil
analisa dari penelitian ini didapatkan bahwa nilai P value= 0,001 (p < α 0,05) yang
mempunyai makna terdapat pengaruh pemberian terapi musik terhadap penurunan tingkat
nyeri pada pasien post operasi di RS. Ummi Kota Bengkulu, yang kedua menurut peneliti
Andreas, dkk (2021) bahwa dari keempat responden, sebelum menerima terapi musik 50%
responden menunjukkan tingkat nyeri berat dan 50% reponden menunjukkan tingkat nyeri
sedang di ruang rawat inap pasca.operasi RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. Ada penurunan
skala nyeri 1-2 dari setiap sesi pemberian terapi musik, meskipun tidak langsung menurunkan
tingkat nyeri, tetapi baru pada hari ke 3 pemberian terapi musik pada ke-empat responden
menunjukkan tingkat nyeri ringan di ruang rawat inap pasca operasi RS Paru dr. Ario
Wirawan Salatiga. Yang ketiga menurut peneliti Kristina, dkk (2021) dari 19 jurnal yang
dianalisis menunjukan bahwa terapi musik cukup signifikan mempengaruhi perubahan
intensitas nyeri pada pasien post operasi dan hasil menyatakan dengan rentang nilai p-value
antara <0,05. Yang keempat menurut peneliti Novadhi,dkk (2020) bahwa hasil peneltian
diperoleh rata-rata umur responden 29 tahun dengan pendidikan sebagian besar SMP, rata-
rata nyeri sebelum diberikan intervensi sebesar 7,60 dan sesudah diberikan intervensi sebesar
5,73. Ada perbedaan signifikan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi musik
klasik ( P value 0,000 ). Secara statistik pemberian terapi music klasik dapat menurunkan
intensitas nyeri pada pasien post section caesarea (P value 0,000 ). Yang kelima menurut
peneliti Rhona dkk (2020) Hasil penelitian didapatkan univariat (pretest) adalah 7 dan
(postest) adalah 5, bivariat dengan uji Wilcoxon didapatkan nilai Z=- 3,552 a (p<0,05) dan
nilai Asym. Sig (2-Tailed) = 0,000 (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwaada pengaruh terapi
musik klasik terhadap tingkat nyeri pada pasien post op fraktur. Tenaga kesehatan disarankan
memotivasi pasien post op fraktur menggunakan terapi musik klasik(antara Anyer dan
Jakarta, Hilang Permataku, Sepanjang Jalan Kenangan, My Hearth Go On, Mozart) sebagai
pengobatan alternatif untuk mengurani nyeri. Yang keenam menurut peneliti Mohamad, dkk
(2018) yaitu hasil analisis data dengan menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai p value
adalah 0,001 pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi musik mozart efektif dalam
penurunan Intensitas Nyeri Pasien Post Operasi FrakturDi Ruang Bedah Rs. Dr. Achmad
MochtarBukittinggi Tahun 2018. Yang ke tujuh menurut Risnawasta, dkk (2021) yaitu
berdasarkan hasil analisa dari 3 (tiga) jurnal, rata-rata respon nyeri sebelum diberikan terapi
musik adalah 6,63 dan setelah diberikan terapi musik menjadi 3,91 dengan p-value yaitu
0,002. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap respon nyeri
sebelum dan sesudah diberikan terapi Intensitas nyeri responden sebelum pemberian terapi
usic klasik (alunan piano) dengan tingkat nyeri responden berada pada skala nyeri sedang.
Yang kedelapan menurut Vera sesrianty, Sri Wulandari (2018), intensitas nyeri responden
sesudah pemberian terapi music klasik (alunan piano) adalah tingkat nyeri sedang, ada
perbedaan rata-rata intensitas nyeri responden sebelum dan sesudah pemberian terapi usic
klasik (alunan piano) dengan beda rata-rata 0,90 dan p value = 0,000, dimana terjadi
penurunan nyeri setelah intervensi sehingga dpt disimpulkn bahwa ada pengaruh pemberian
terapi usic klasik (alunan piano) terhadap intensitas nyeri post operasi. Yang kesembilan
menurut Rivana , dkk (2018) yaitu teknik musik klasik dapat menurunkan nyeri dari skala
sedang (4-6) sampai skala ringan (1-3). Hal ini sesuai dengan tujuan penulis yang
menyatakan bahwa teknik musik klasik dapat menurunkan nyeri post operasi dari skala
sedang (4-6) sampai skala ringan(1-3) yang kesepuluh menurut peneliti mutmainnah, dkk
(2019) bahwa hasil uji statistik menunjukan nilai P Value = 0,001 dengan nilai α 0,05 dan t
hitung 11,635 atau > t tabel, maka Ha diterima. Artinya bahwa ada pengaruh terapi musik
terhadap penurunan nyeri pada pasien Post Operasi di ruangan perawatan bedah Rumah Sakit
Umum Anutapura Palu.

DAFTAR PUSTAKA

Andreas setyono, N. R. (2011). Penerapan Terapi Musik Untuk Menurunkan Tingkat Nyeri

Pada Pasien Post Operasi di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. 1–9.

Arif, M., & Sari, Y. P. (2019). Efektifitas Terapi Musik Mozart Terhadap Penurunan

Intensitas Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 10(1),

69. https://doi.org/10.30633/jkms.v10i1.310

Bella, R. S., Fajriah, N. N., & Faradisi, F. (2021). Prosiding Seminar Nasional Kesehatan

2021 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Literature Review : Penerapan

Terapi Musik Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Prosiding Seminar

Nasional Kesehatan 2021 Lembaga Penelitian dan Pengabdia. Prosiding Seminar

Nasional Kesehatan 2021 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Literature


Review : Penerapan Terapi Musik Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Pada Pasien

Post Prosiding Seminar Nasional Kesehatan 2021 Lembaga Penelitian dan Pengabdia,

1930–1935.

Imanda, R. D., Julianto, E., & Ajiningtyas, E. S. (2020). Gambaran Pemberian Terapi Musik

Klasik Untuk Mengatasi Nyeri Pada Pasien Post Operasi Hernia Di Rsud Barnjarnegara.

Journal of Nursing and Health, 5(2), 58–64. https://doi.org/10.52488/jnh.v5i2.118

Mutmainnah, H. S., & Rundulemo, M. (2020). Efektivitas Terapi Mutmainnah, H. S., &

Rundulemo, M. (2020). Efektivitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Nyeri Pada

Pasien Post Operasi. Pustaka Katulistiwa: Karya Tulis …, 1(1), 40–44.

http://journal.stik-ij.ac.id/Keperawatan/article/view/30 Musik Terha. Pustaka

Katulistiwa: Karya Tulis …, 1(1), 40–44.

http://journal.stik-ij.ac.id/Keperawatan/article/view/30

Novadhila Purwaningtyas, & Masruroh. (2021). Efektivitas Pemberian Terapi Musik Klasik

Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di Ruang

Flamboyan 1 RSUD Salatiga. Journal of Holistics and Health Science, 2(2), 37–51.

https://doi.org/10.35473/jhhs.v2i2.51

Sandra, R., Nur, S. A., Morika, H. D., Sardi, W. M., Syedza, S., & Padang, S. (2020).

Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Op Fraktur di

Bangsal Bedah RS Dr REKSODIWIRYO Padang. Jurnal Kesehatan Medika Saintika,

11(2), 175–183. https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/medika/article/view/778

Sesrianty, V., & Wulandari, S. (2018). Terapi Musik Klasik (Alunan Piano) Menurunkan

Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis, 1(1),

1–10. https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/PSKP/article/view/59
Siti Cholifah, Rina Puspita Sari, Siti Robeatul Adawiyah, Dewi Nur Puspita Sari, I. F. (2020).

Pengaruh Terapi Musik terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operas.

Media Komunikasi Ilmu Kesehatan, 12(02), 70–76.

Sulastri, Ida Samidah, M. (2021). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Intensitas

Nyeri Pada The Effect of Music Therapy on Reducing Pain Intensity in Post Surgery

Patients At Rs . Ummi Bengkulu City. Pengaruh terapi musik, 4(2), 88–93.

Anda mungkin juga menyukai