LITERATUR REVIEW
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Evidence Based Practice (EBP)
Disusun oleh :
A. Latar Belakang
Operasi atau pembedahan merupakan semua tindakan pengobatan yang
menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh
yang akan dilakukan tindakan pembedahan dengan membuat sayatan.
Tindakan pembedahan dilakukan pada berbagai penyakit karena indikasi
tertentu (Potter & Perry, 2010).
Nyeri dapat diatasi dengan intervensi manajemen nyeri terutama pada nyeri
post operasi yaitu dengan pemberian terapi farmakologi dan terapi non
farmakologi. Terapi farmakologi terkadang dapat menimbulkan efek samping
yang juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien. Banyak pilihan
terapi non farmakologi yang merupakan tindakan mandiri perawat dengan
berbagai keuntungan diantaranya tidak menimbulkan efek samping, simple
1
dan tidak berbiaya mahal. Terapi ini dapat dilakukan dengan cara tehnik
relaksasi, distraksi, stimulasi dan imajinasi terbimbing (Rosdalh & Kawalski,
2015).
Selain itu terapi musik juga merupakan salah satu tindakan mandiri perawat
dalam manajemen nyeri, berbagai penelitian menunjukkan bahwa jenis musik
yang efektif dalam manajemen nyeri adalah musik klasik. Hal ini dikarenkan
musik klasik memiliki tempo yang berkisar antara 60-80 beats per menit
selaras dengan detak jantung manusia (Suherman, 2010). Penelitian
menunjukkan bahwa musik klasik bermanfaat untuk membuat seseorang
menjadi rileks, menimbulkan rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa
gembira dan sedih, menurunkan tingkat kecemasan pasien pra operasi dan
melepaskan rasa sakit dan menurunkan tingkat stress. Hal tersebut terjadi
karena adanya penurunan adrenal corticotropin hormon (ACTH) yang
merupakan hormon stress (Bernatzky et al, 2011).
2
BAB II
TINJAUAN JURNAL
A. Argumen Riset 1
1. Judul
Perbandingan Pengaruh Musik Relaksasi dan Musik yang Disukai terhadap
Persepsi Nyeri
2. Nama Penulis
Yulianty, L., Budiman, I
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah waktu toleransi nyeri
pada musik yang disukai lebih lama daripada waktu toleransi nyeri pada
musik relaksasi.
4. Metode
Disain penelitian adalah prospektif eksperimental sungguhan, bersifat
komparatif, memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL).
5. Sampel
Subjek penelitian adalah 31 orang mahasiswa pria berusia 19-26 tahun yang
menjadi subjek penelitian secara sukarela.
6. Hasil Penelitian
Waktu toleransi nyeri pada musik relaksasi berkisar antara 18-501 detik
dengan merata 105,29 detik dan Standar Deviasi (SD) sebesar 109,646.
Waktu toleransi nyeri pada musik yang disukai berkisar antara 24-769 detik
dengan merata 220,23 detik dan SD sebesar 194,921. Hasil penelitian lebih
lengkap dapat dilihat pada tabel 1. Hasil uji statistik Wilcoxon adalah Z = -
4.615 → p = 0.000. Dengan demikian, waktu toleransi nyeri pada musik
3
yang disukai sebesar 220,23 detik, lebih lama daripada waktu toleransi nyeri
pada musik relaksasi sebesar 105,29 detik secara sangat signifikan.
B. Argumen Riset 2
1. Judul
Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Skala Nyeri
Pasien Post Operasi
2. Nama Penulis
Astuti1, A., Merdekawati, D
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik
terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post operasi di RSUD H.
Abdoel Madjid Batoe Muara Bulian
4. Metode
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment design dengan
rancangan penelitian One Group design without control.
5. Sampel
Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah
sampel 36 responden.
6. Hasil Penelitian
Hasil uji statistik univariat diketahui sebelum diberikan terapi musik klasik
rata–rata skala nyeri adalah 4,64 dan setelah diberikan terapi musik klasik
rata – rata skala nyeri adalah 2,92. Berdasarkan hasil analisis bivariat
diketahui bahwa ada pengaruh terapi musik terhadap penurunan skala nyeri
pada pasien post operasi dengan p-value 0,002. Penelitian ini menunjukkan
bahwa musik klasik dapat digunakan pasien post operasi untuk menurunkan
skala nyeri.
4
BAB III
ANALISA DAN SIMPULAN
A. Analisa
5
B. Simpulan
Hasil literature review yang dilakukan dari kedua jurnal yang didapatkan kedua
menunjukan terdapat hubungan yang positif antara terapi music dengan
penurunan nyeri pada pasien post operasi. Dari hasil tersebut dapat
direkomendasikan intervensi terapi musik sebagai salah satu intervensi untuk
menurunkan intensitas nyeri pasien post operasi.
6
DAFTAR REFERENSI
Astuti, A., & Merdekawati, D. 2016. Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap
Penurunan Tingkat Skala Nyeri Pasien Post Operasi. Jurnal Iptek
Terapan. Vol 10(03): 148-154. ISSN 1979-9292
Bernatzky, G, et al. 2011. Emosional foundations ofmusic a nonfarmacologis pain
management tool in modern medicine. Neurosci. doi:
10.1016/j.neubiorev.2011.06.005
Potter, P. A., & Perry, A. G. 2010 . Buku ajar fundamental keperawatan. (Buku 3
edisi 7). Jakarta: EGC.
Price, S., & Wilson, L. 2014. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit.
Jakarta:EGC
Roasdalh, C. B., & Kawalski, M. T. 2015. Buku Ajar Kperawatan Dasar (Edisi 10
volume 3). Jakarta: EGC.
Yuliyanti, L., & Budiman, I. 2009. Perbandingan Pengaruh Musik Relaksasi dan
Musik yang Disukai terhadap Persepsi Nyeri. Vol 08 (02): 155-161