Anda di halaman 1dari 13

LITERATUR REVIEW : PENGARUH TERAPI RELAKSASI

OTOT PROGRESIF TERHADAP PASIEN KANKER


PAYUDARA
Maghfirah Mustafa1
1. Program Studi Ners Stikes Panakukang Makassar
2. Jl. Adiyaksa No. 5, Masale, Kec. Panakukang, Kota Makassar, Sulawesi selatan, Indonesia.

E-mail : maghfirahmustafa93@gmail.com

Pendahuluan :Teknik relaksasi otot progresif adalah salah satu teknik relaksasi yang
paling mudah dan sederhana yang sudah dilakukan secara luas. Pemberian terapi relaksasi
otot progresif dilakukan terhadap pasien kanker payudara yang mengalami beberapa
efek samping dari perawatan yang dijalani. Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap pasien kanker payudara
yang memiliki pengaruh positif terhadap kehidupan pasien. Metode Penelitian : Metode
yang digunakan adalah metode studi literature review dari artikel-artikel yang telah
dipilih dan dianalisis dari beberapa sumber sehingga menjadi bahasan baru. Hasil : Studi
literatur ini didapatkan 9 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil analisis
ditemukan bahwa dampak yang paling berpengaruh yaitu terapi relaksasi otot progresif
dalam menurunkan kecemasan pada pasien kanker payudara, dikarenakan pemberian
intervensi PMR mampu menstimulus langsung keadaan cemas menjadi rileks dan depresi
berkurang secara signifikan pada pasien penderita kanker payudara. Dampak terapi
relaksasi otot progresif dalam mengurangi mual muntah tidak terlalu berpengaruh
dikarenakan dalam mengurangi dampak mual muntah, PMR digabungkan dengan teknik
relaksasi lainnya yaitu imajinasi terbimbing. Kesimpulan : Pengaruh terapi relaksasi otot
progresif terhadap pasien kanker payudara, dampak yang paling berpengaruh yaitu terapi
relaksasi otot progresif dalam menurunkan kecemasan pada pasien kanker payudara.
Dampak selanjutnya yang berpengaruh yaitu menurunkan kualitas nyeri, menurunkan
depresi dan insomnia, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi kelelahan, perubahan
citra tubuh, mengurangi mual muntah.

Kata kunci : terapi relaksasi otot progresif, kanker payudara

1
ABSTRACT

Introduction : The progressive muscle relaxation technique is one of the easiest and
simplest relaxation techniques that have been practiced widely. Progressive muscle
relaxation therapy is carried out for breast cancer patients who experience several side
effects from their treatment. Purpose : This study aims to determine the effect of
progressive muscle relaxation therapy on breast cancer patients which has a positive
effect on the patient's life . Research Methods : The method used is a literature
review study method of articles that have been selected and analyzed from several sources
so that they become a new discussion. . Results : This literature study found 9 articles
that fit the inclusion criteria . The results of the analysis found that the most influential
impact was progressive muscle relaxation therapy in reducing anxiety in breast cancer
patients, because PMR intervention was able to stimulate immediate anxiety to relax and
depression was significantly reduced in patients with breast cancer. The impact of
progressive muscle relaxation therapy in reducing nausea and vomiting is not very
influential because in reducing the effects of nausea and vomiting, PMR is combined with
other relaxation techniques, namely guided imagery. Conclusion : The effect of
progressive muscle relaxation therapy on breast cancer patients, the most influential
impact is progressive muscle relaxation therapy in reducing anxiety in breast cancer
patients. The next impact that has an effect is to reduce the quality of pain, reduce
depression and insomnia, improve sleep quality, reduce fatigue, change body image,
reduce nausea and vomiting.

Key words: progressive muscle relaxation therapy, breast cancer

PENDAHULUAN sebanyak 136.2 per 100.000


Menurut data WHO (World penduduk berada pada urutan 23 di
Health Organization) tahun 2013, Asia, sedangkan urutan ke 8 di Asia
setiap tahun jumlah penderita kanker Tenggara.
di dunia bertambah, angka kejadian Berdasarkan data Riskesdas,
kanker meningkat dari 12,7 juta prevalensi tumor/kanker di Indonesia
kasus pada tahun 2008 menjadi 14,1 menunjukkan adanya peningkatan
juta kasus tahun 2012. Berdasarkan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun
data terbaru Globocan menyebutkan 2013 menjadi 1,79 per 1000
di tahun 2018 terdapat 18,1 juta penduduk pada tahun 2018.
kasus baru dan di tahun 2030 Prevalensi kanker tertinggi adalah di
kejadian tersebut dapat mencapai provinsi DI Yogyakarta 4,86 per
hingga 26 juta orang. Dalam 5 tahun 1000 penduduk, diikuti Sumatera
terakhir prevalensi kanker payudara Barat 2,47 per 1000 penduduk dan
menempati urutan kedua semua jenis Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk
kanker dengan kategori semua usia (Kemenkes RI,2019). Dari
sebanyak 6,9 juta kasus dengan 2,1 rekapitulasi deteksi dini kanker
juta kasus baru di seluruh dunia menurut provinsi pada tahun 2018,
(WHO,2018). Di Indonesia, Sulawesi Selatan menempati urutan
prevalensi kanker secara umum ke 7 sebanyak 33.693 penduduk.

2
Namun demikian, angka-angka yang METODE
dikumpulkan dari Rumah Sakit besar Metode yang digunakan adalah
di Indonesia selama dasawarsa metode studi literature review dari
terakhir ini menunjukkan artikel-artikel yang telah dipilih dan
kecenderungan meningkat hingga 2- dianalisis dari beberapa sumber
8 per tahun (Riskesdas,2018). sehingga menjadi bahasan baru.
Kanker payudara terjadi akibat Database pencarian yang digunakan
pertumbuhan sel payudara yang tidak pada literatur review ini yaitu
terkontrol karena perubahan Proquest, Google Scholar dan
abnormal dari gen yang bertanggung Garuda dengan kata kunci relaksasi
jawab atas pengaturan pertumbuhan otot progresif, kanker payudara.
sel.(Putra,2015). Dalam menjalani Kriteria pencarian study meliputi
perawatan kanker payudara, pasien jurnal publikasi yang dipublikasikan
kadang merasakan beberapa kondisi dari tahun 2015-2020. Pemilihan
yang kurang menyenangkan seperti artikel jurnal sesuai dengan inklusi
cemas dan imsomnia akibat dan eksklusi.
penatalaksanaan dari kanker
payudara. Oleh karena itu, pasien HASIL
perlu di ajarkan teknik relaksasi Sembilan artikel yang telah
untuk mengurangi kondisi seperti dipilih dan memenuhi kriteria inklusi
diatas, salah satunya dengan yang berkaitan dengan pengaruh
relaksasi otot progresif. terapi relaksasi otot progresif
terhadap pasien kanker payudara.
PMR/progresive muscle Studi yang sesuai dengan tinjauan
relactation merupakan suatu mengenai pengaruh terapi relaksasi
prosedur untuk mendapatkan otot progresif terhadap pasien kanker
relaksasi pada otot melalui dua payudara ini dilakukan di Indonesia
langkah. Langkah pertama adalah dengan 5 studi (Maulidta, 2019,
dengan memberikan tegangan pada Syarif &Putra, 2015, Kurniawan et
suatu kelompok otot, dan kedua al, 2019, Prasetyaningsih et al, 2019,
dengan menghentikan tegangan Putri et al, 2019). Yang dilakukan di
tersebut kemudian memusatkan Turki satu study (Charalambous et
perhatian terhadap bagaimana otot al, 2015, ). Yang dilakukan di
tersebut menjadi relaks, merasakan Taiwan satu study (Chen et al, 2015).
sensasi relaks secara fisik dan Yang dilakukan di Thailand satu
tegangannya menghilang (Syarif & study (Vuttanon et al, 2109). Yang
Putra, 2015). dilakukan di USA satu study (Barton
Oleh karena itu, peneliti et al, 2019).
tertarik untuk melakukan literature
review terkait pengaruh terapi
relaksasi otot progresif terhadap
pasien kanker payudara.

3
No Penulis Tahu Vol.N Judul Metode Hasil penelitian Sumber
n o (Design, database
Populasi,
Variable)
1. Maulidta 2019 - Relaksasi otot Desain : Latihan PMRmempunyai Google
KW progresif Kuantitatif pengaruh yang bermakna Scholar
terhadap Populasi : terhadap peningkatan
status Pasien status fungsional
fungsional Kanker berdasarkandimensi fisik,
pasienKanker Payudara psikologis, dan sosial pada
dengan Variabel : pasien kanker yang
kemoterapi : Relaksasi menjalani kemoterapi. Hal
literature otot initerlihat dari adanya
review progresif, pengaruh pada status
kanker fungsional pasien yaitu
rasa lelah post treatment
intervensi progressive
muscle relaxation.
2. Syarif & 2015 Vol. V Pengaruh Desain: Hasilpenelitian Google
Putra No. 3 progressive Uji klinis menunjukkan bahwa rata- Scholar
muscle acak rata skor kecemasan pada
relaxation terkontrol pengukuran kedua pada
terhadap Populasi: kelompokintervensi
penurunan pasien sebesar 42,27 dengan
kecemasan kanker standar deviasi 7,41
pada pasien payudara sementara pada kelompok
kanker yang Variabel: kontrol sebesar 50,80
menjalani Progresive dengan standar deviasi 6,7.
kemoterapi muscle Hasil analisis lanjutan
relaxation, menunjukkan bahwa ada
kanker perbedaan yang signifikan
skor kecemasan pada
pengukuran kedua antara
kelompok intervensi dan
kontrol (p value = 0,003).
Kesimpulan penelitian
adalah PMR efektif dalam
menurunkan kecemasan
pada pasien kanker yang
menjalani kemoterapi.
3. Kurniaw 2019 Vol.10 Pengaruh Desain : Hasil penelitian didapatkan Google
an, No. 1 Progresive Pre- nilai rata-rata skala nyeri Scholar
zulfitri & muscle eksperiment kanker payudara sebelum
Dewi relaxation al dengan diberikan intervensi adalah
terhadap desain one 6,50 dan nilai rata-rata
kualitas nyeri group pre sesudah diberikan
pasien kanker test-post test intervensi adalah 1,35.
payudara Populasi : Hasil analisis bivariat
dengan Pasien menunjukan bahwa t =
kemoterapi kanker 17,596 dan p-value= 0,001
payudara sehingga terdapat pengaruh
Variabel : intervensi PMR terhadap
Progresiive kualitas nyeri kanker
muscle payudara
relaxation, dengankemoterapi.PMR

4
kanker disarankan dapat
payudara digunakan sebagai terapi
nonfarmakologis untuk
menurunkan nyeri yang
dialami pasien kanker
payudara.
4. Prasetya 2019 - Pengaruh Desain: Didapatkan hasil uji Google
ningsih, relaksasi otot statistik p value = 0,035 (P Scholar
Aini & progresif Non- < 0,05), menunjukkan
Purwani Terhadap probability bahwa ada pengaruh
ngsih kualitas tidur sampling latihan relaksasi otot
penderita terhadap kualitas tidur
kanker Populasi: penderita kanker payudara.
payudara Dengan penelitian ini
32 penderita diharapkan bahwa latihan
kanker relaksasi otot progresif
payudara dapat digunakan sebagai
metode relaksasi yang
Variabel:
mudah untuk
Relaksasi meningkatkan kualitas
otot tidur penderita kanker
progresif, payudara sehingga dapat
kanker diterapkan dalam
payudara kehidupan sehari – hari.

5. Putri, 2020 Vol. 3 Pengaruh Desain: Hasil penelitian ini Garuda


Adhisty No. 1 relaksasi otot menunjukan bahwa ada
& progresif dan Pre- pengaruh relaksasi otot
Idriansar imajinasi Eksperiment progresif dan imajinasi
i terbimbing al dengan terbimbing terhadap skor
terhadap One Group mual muntah dengan p-
mual muntah Pretest- value 0,000 yang
pada pasien Posttest menandakan bahwa pasien
kanker Design terlihat rileks dan dapat
payudara Populasi: mengatasi mual
22 Pasien muntahnya. Penelitian ini
kanker dapat diterapkan dengan
payudara menggunakan Standar
Variabel: Operasional Prosedur
Relaksasi (SOP) yang sesuai yaitu 2
otot seri dalam satu hari selama
progresif, 30 menit sebagai terapi
kanker nonfarmakologis dalam
payudara mengatasi mual muntah
pada pasien kanker
payudara.
6. Charala 2015 - Efektivitas Desain : 256 pasien terdaftar dan Proquest
mbous, relaksasi otot Tidak 236 secara acak. Total 104
Giannak progresif dan menncantum diacak ke kelompok
opoulou, citra terpadu kan metode kontrol dan 104 ke
Bozas, sebagai penelitian kelompok intervensi. Rata-
&Paikou intervensi Populasi : rata skor kecemasan
sis penguranagn 256 pasien intervensi dan perubahan
intervensi kanker skor depresi berbeda secara
kecemasan payudara signifikan dibandingkan

5
pada pasien Variabel: dengan control.Temuan
kanker Relaksasi menunjukkan bahwa
payudara dan otot pasien dengan kanker
prostat yang progresif, prostat dan payudara yang
menjalani kanker menjalani pengobatan
kemoterapi payudara kemoterapi dapat
memperoleh manfaat dari
sesi PMR dan GI untuk
mengurangi kecemasan
dan depresi mereka.
7. Chen, 2015 Vol 17 Desain : Kelompok eksperimen Proquest
Pengaruh
Wang, No 11 Relaksasi Quasi menunjukkan penurunan
Yang & Eksperimrn insomnia yang signifikan (-
Dengan
Chung Populasi : 0.34 ± 0.83, P <0.05), nyeri
Citra
65 pasien (-0.28 ± 0.58, P <0.05),
Terpandu
kanker kecemasan (-3.56 ± 2.94, P
pada
payudara <0.00), dan depresi (-2.38
Gejala
Variabel : ± 2.70, P <0.00) antara
Fisik dan
Psikologis Relaksasasi, pretest dan posttest.
pasien Membandingkan kedua
Pasien
kanker kelompok, perbedaan yang
Kanker
payudara. signifikan secara statistik
Payudara
yang ditemukan pada gejala
distress keseluruhan (B =
Menjalani
0,11, P <0,05), insomnia
Kemotera
(B = 0,50, P <0,05),
pi
depresi (B = 0,38, P
<0,05), dan mati rasa pada
gejala fisik (B = 0,38, P
<0,05), serta kecemasan (B
= 3,08, P <0,00) dan
depresi (B = 1,86, P <0,00)
pada tekanan psikologis.
Relaksasi selama satu
minggu dengan pencitraan
terpandu dapat secara
signifikan memperbaiki
keseluruhan gejala
kesusahan, insomnia,
depresi, gejala fisik, dan
kecemasan, serta dapat
mengurangi tekanan
psikologis.
8. Vuttanon 2019 - Pengaruh Desain : Dalam kelompok Proquest
, relaksasi otot Quasi eksperimen, skor rata-rata
Vinnega progresif eksperimen Cluster 3 (mengantuk,
n, pada Populasi : kelelahan) menurun secara
Lojanapi kelompok Pasien signifikan setelah
wat, gejala pada kanker pengobatan PMR (p
Sittisom pasien kanker payudara <0,01). Ketika
but, payudara Variabel : membandingkan skor rata-
Meecha yang Relaksasi rata dari kelompok kontrol,
mnan menerima otot ada penurunan yang
&Dhatsu kemoterapi progresif, signifikan secara statistik
wan kanker pada Kelompok

6
payudara 3(mengantuk, kelelahan),
dan 4 (depresi, kurang
napsu makan) (p <0,01).
Untuk semua kelompok,
tidak ada perbedaan yang
signifikan antara skor rata-
rata PMR dan kelompok
kontrol sebelum dan
sesudah perlakuan (p>
0,05)
9. Barton, 2019 - Uji coba Desain : Manfaat PMR pada citra Proquest
Brooks, terkontrol Metoda tubuh agak mengejutkan.
Cieslak, secara acak tidak Ada beberapa hipotesis
Elkins, dari hipnosis dicantumkan tentang mengapa hasil ini
Clark, versus Populasi : terjadi. Pertama, PMR
Baydoun progresif Pasien dimaksudkan sebagai
, Smith kanker kondisi aktif untuk
& relaksasi otot payudara mengontrol efek relaksasi
Poznak untuk citra Variabel : dan manajemen stres. Baik
tubuh setelah Relaksasi stres dan kecemasan
kanker otot menurun seiring waktu
payudara atau prgresif, dengan PMR. Oleh karena
ginekologi: kankerr itu, stres dan kecemasan
Tahap II payudara yang rendah dapat menjadi
elemen penting dalam
peningkatan citra tubuh.
Kedua, bagaimanapun,
karena kedua intervensi
disampaikan oleh pekerja
sosial yang dipersiapkan
oleh seorang master yang
mengakui tantangan yang
dihadapi para perempuan.
.Ketiga, karena PMR
melibatkan pengencangan
dan relaksasi otot dari
kepala sampai kaki, pada
dasarnya PMR
menghubungkan pikiran
dan tubuh.

Tabel 1.Hasil literature review

7
PEMBAHASAN
Dalam penyusunan Literature review stress; mengatasi insomnia,
ini terdapat 9 artikel yang akan depresi, kelelahan, iritabilitas,
digunakan terkait dengan pengaruh spasme otot, fobia ringan, gagap
terapi relaksasi otot progresif ringan; membangun emosi positif
terhadap pasien kanker payudara. dan negatif.
Sehingga peneliti berasumsi
1. Pengaruh terapi PMR dalam bahwa relaksasi otot progresif
menurunkan kelelahan dapat mengurangi gejala yang
Rasa lelah, dikemukakan oleh dialami oleh pasien kanker
Maulidta (2019) mengungkapkan payudara seperti kelelahan dan
bahwa latihan PMR mempunyai perubahan status fungsional
pengaruh yang bermakna pasien baik secara fisik maupun
terhadap peningkatan status psikologisnya. Dari terapi ini
fungsional. Penelitian tentang pasien dapat merasa nyaman saat
rasa lelah yang dikemukakan sebelum dan sesudah melakukan
juga oleh Vuttanon et al (2019), kemoterapi serta dapat
menunjukkan efek positif dari mengurangi beberapa efek yang
teknik ini dalam mengurangi ditimbulkan.
keparahan cluster gejala, hasil 2. Pengaruh terapi PMR dalam
penelitian Haryati & Sitorus menurunkan kecemasan
2015(dalam maulidta, 2019) juga Kecemasan menurun
menunjukkan bahwa pasien dikemukakan oleh Syarif & Putra
kanker yang menjalani (2015), mengungkapkan bahwa
kemoterapi yang diberikan PMR efektif dalam menurunkan
latihan PMR (Progressive kecemasan pada pasien kanker
Muscle Relaxation) yang menjalani kemoterapi. Hal
memperlihatkan adanya ini sejalan dengan penelitian
peningkatan rata-rata status yang dilakukan oleh
fungsional. Penelitian tersebut Charalambous et al (2015),
didukung oleh Setyoadi & mengungkapkan bahwa pasien
Kushariyadi, 2011(dalam dengan kanker prostat dan
Maulidta,2019) menyebutkan payudara yang menjalani
manfaat dari relaksasi otot pengobatan kemoterapi dapat
progresif diantaranya adalah memperoleh manfaat dari teori
untuk menurunkan tegangan otot, PMR untuk mengurangi
kecemasan, nyeri leher dan kecemasan dan depresi mereka.
punggung, tekanan darah Hal ini sejalan dengan hasil
tinggi,kebutuhan oksigen; penelitian Molassiotis et al.
meningkatkan gelombang alfa 2001 (dalam Syarif & putra
otak yang terjadi ketika klien 2015), menunjukkan rata-rata
sadardan tidak memfokuskan skor kecemasan pada kelompok
perhatian serta relaks; intervensi sebelum mendapat
meningkatkan rasa kebugaran, perlakuan PMR lebih tinggi
konsentrasi; memperbaiki daripada kelompok kontrol,
kemampuan untuk mengatasi tetapi setelah mendapat

8
intervensi PMR ditemukan skor dirasakan pasien dengan kanker
kecemasan yang lebih rendah payudara merupakan salah satu
dibanding dengan kelompok penderitaan tambahan dari
control. Penelitian tentang penyakit yang mereka alami.
pengaruh PMR pada kecemasan Kasih, 2014 (dalam Kurniawan,
pertama kali dipublikasikan 2019) pada penelitiannya juga
oleh Jacobson, 1920(dalam mengungkapkan bahwa sebagian
Syarif, 2015), menemukan besar responden mengatakan
penurunan kecemasan sejalan merasa nyeri berkurang dan
dengan perasaan relaks yang merasa nyaman dengan relaksasi
ditimbulkan. .Hasil penelitian PMR. Responden yang telah
ini didukung hasil penelitian diberikan terapi PMR mengalami
yang dilakukan oleh Chan penurunan frekuensi nyeri,
2008(dalam Syarif, 2015) yang sehingga hasil penelitianya
menyampaikan hasil bahwa menunjukkan adanya pengaruh
terdapat penurunan kecemasan PMR terhadap penurunan
setelah responden penelitian frekuensi nyeri penderita kanker
melakukan PMR. payudara.
Sehingga peneliti Sehingga peneliti berasumsi
berasumsi bahwa pemberian pemberian terapi relaksasi otot
terapi relaksasi otot progresif progresif terhadap pasien kanker
kepada pasien kanker payudara payudara, dapat berpengaruh
efektif guna menurunkan terhadap nyeri yang dirasakan
tingkat kecemasan dan depresi oleh pasien. Pemberian terapi
yang dialami selama menjalani otot progresif selain untuk
pengobatan/kemoterapi.Dengan menurunkan nyeri terhadap
terapi progresif pasien akan kanker payudara, juga efektif
merasa lebih rileks saat untuk menurunkan nyeri lainnya
menjalani pengobatan. seperti nyeri kepala.
3. Pengaruh terapi PMR dalam 4. Pengaruh terapi PMR dalam
menurunkan kualitas nyeri meningkatkan kualitas tidur
Kualitas nyeri yang Peningkatan kualitas tidur,
menurun/berkurang, hal ini hal ini dikemukakan oleh
dikemukakan oleh Kurniawan et Prasetyaningsih et al. (2019),
al (2019), terdapat pengaruh mengungkapkan bahwa ada
intervensi PMR terhadap kualitas pengaruh latihan relaksasi otot
nyeri pasien kanker payudara progresif terhadap kualitas tidur
dengan kemoterapi. Hasil penderita kanker payudara.
penelitian ini menguatkan hasil Sumiarsih dan Widad,
penelitian Paolisetal.2019(dalam 2013(dalam Prasetyaningsih,
Kurniawan, 2019), 2019) mengungkapkan dari hasil
mengungkapbahwa PMR penelitiannya bahwa relaksasi
merupakan complementary otot progresif mempunyai
therapies yang dapat pengaruh yang signifikan dalam
menurunkan nyeri pada pasien meningkatkan pemenuhan
kanker stadium akhir. Nyeri yang kebutuhan tidur. Hal tersebut

9
juga sejalan dengan penelitian muntah pasien yang menjalani
yang diterapkan oleh Johnson kemoterapi sesudah diberikan
cit Maas et al. 2011(dalam latihan relaksasi otot progresif
Prasetyaningsih 2019) bahwa pada kelompok eksperimen.
terapi relaksasi otot progresif Efektifitas PMR dapat
bagi responden dapat merasakan mengurangi mual, muntah, dan
penurunan yang signifikan dari ansietas akibat kemoterapi pada
waktu tidur, terjadi penurunan pasien kanker.Menurut
frekuensi bangun tidur ditengah Yunitasari, 2016 (dalam Putri
malam, tidur lebih nyaman, 2020) koping yang adaptif pada
kondisi lebih segar saat bangun penderita kanker dapat dicapai
dari tidur, setelah menggunakan dengan meminimalkan dan
teknik relaksasi otot progresif. bahkan menghilangkan stressor
Sehingga peneliti berasumsi penyebabnya.
bahwa pola tidur pasien kanker Sehingga peneliti berasumsi
payudara yang menjalani bahwa efek mual muntah akibat
kemoterapi mengalami kemoterapi dapat dikurangi
penurunan kualitas tidur. Oleh dengan mengajarkan teknik
karena itu perlu diberikan terapi relaksasi otot progresif terhadap
relaksasi otot progresif guna pasien untuk membantu
meningkatkan kualitas dan pola meringankan dan menurunkan
tidur pasien untuk mengindari mual muntah yang dirasakan.
pasien terbangun di malam hari Sehingga napsu makan pasien
sehingga saat bangun pasien tidak berkurang dari kondisi
merasa lebih segar. pasien saat menjalani
5. Pengaruh terapi PMR dalam pengobatan atau perawatan
mengurangi mual muntah sehingga pasien tidak merasa
Mengurangi mual muntah lelah dan memiliki tenaga yang
pasien kanker payudara, hal ini cukup
dikemukakan oleh Putri et al 6. Pengaruh terapi PMR dalam
(2020), mengungkapkan bahwa menurunkan depresi dan
ada pengaruh relaksasi otot insomnia
progresif dan imajinasi Penurunan depresi dan
terbimbimg tehadap mual insomnia terhadap pasien kanker
muntah. Hasil penelitian payudara, hal ini dikemukakan
tersebut sejalan dengan oleh Chen.et.al (2015),
penelitian Utami, 2016 (dalam mengungkapkan bahwa
Putri 2020), yang mengatakan relaksasi otot progresif yang
bahwa rata-rata mual muntah dilakukan selama satu minggu
pasien kemoterapi sesudah dengan pencitraan terpadu dapat
diberikan intervensi latihan secara signifikan memperbaiki
Progressive Muscle Relaxation segala gejala kesusahan,
(PMR) pada kelompok insomnia, depresi, gejala fisik
eksperimen mengalami dan kecemasan serta dapat
penurunan perbedaan yang mengurangi tekanan psikologis.
signifikan antara rata-rata mual Relaksasi dapat memberikan

10
efek menguntungkan dengan dari pengurangan stres dan
mengalihkan perhatian pasien intervensi penghubung pikiran-
dari efek samping gangguan tubuh untuk meningkatkan citra
kemoterapi, menghilangkan tubuh yang dirasakan
ketegangan otot, dan peningkatan yang signifikan
mengarahkan santai pikiran dalam persepsi citra tubuh dari
menggunakan perumpamaan awal hingga 6 minggu dan data
yang dipandu. kombinasi tidak menunjukkan manfaat
relaksasi dan pencitraan yang signifikan dari hipnotis
terpandu dapat bermanfaat bagi dibandingkan PMR. Kepatuhan
pasien karena efektif dalam baik, dan tampaknya tidak
mengurangi efek samping pasca memengaruhi hasil dengan
kemoterapi. Temuan penelitian kedua kelompok melaporkan
ini memberikan bukti tingkat praktik yang sama di
keefektifan relaksasi dengan antara sesi. Ada beberapa
citra terpandu dalam perbedaan sejauh mana setiap
mengendalikan gejala distress kelompok meningkatkan hasil
fisik dan psikologis setelah sekunder
kemoterapi pada pasien kanker Sehingga peneliti
payudara Taiwan. berasumsi gangguan citra tubuh
Sehingga peneliti berasumsi yang rasakan pasien dapat
bahwa untuk menurunkan status sangat menganggu kualitas
depresi dan insomnia yang hidup pasien kanker payudara
dialami pasien perlu diberikan saat menjalani kehodupan
dan diajarkan teknik relaksasi sehari-hari. Oleh karena hal itu
otot progresif untuk mengurangi perlu diajarkan terapi relaksasi
efek-efek lain yang timbul otot progresif guna membatu
akibat dari kemoterapi yang di mengurangi efek samping lain
jalani pasien. Relaksasi otot yang timbul akibat dari
progresif juga dapat kemoterapi seperti cemas dan
memberikan rasa nyaman dan depresi serta peningkatan
rileks terhadap depresi pasien kualitas tidur.
dengan pengalihan perhatian
dari efek samping pengobatan/ Dari 9 artikel yang di
perawatan kemoterapi yang review terdapat 7 dampak yang
dijalani. timbul, dampak yang paling
7. Pengaruh terapi PMR dalam berpengaruh yaitu terapi
perubahan citra tubuh relaksasi otot progresif dalam
Perubahan citra tubuh yang menurunkan kecemasan pada
terjadi pada pasien kanker pasien kanker payudara,
payudara, hal ini dikemukakan dikarenakan pemberian
oleh Barton et al (2019), intervensi PMR mampu
mengungkapkan bahwa manfaat menstimulus langsung keadaan
PMR pada citra tubuh agak cemas menjadi rileks dan
mengejutkan. PMR ini depresi berkurang secara
mendukung eksplorasi lanjutan

11
signifikan pada pasien penderita Chen, F. S., Wang, H. H., Yang, H. Y., & Chung,
u. L.(2015). Effect Of Relaxation
kanker payudara. With Guided Imagery On The
Dampak terapi relaksasi Physical And Psychological
otot progresif dalam mengurangi Symptoms Of Breast Cancer Patients
Undergoing Chemotherapy
mual muntah tidak terlalu
berpengaruh dikarenakan dalam Dyanti, G. A. R., & Suariyani, N. L. P. (2016).
mengurangi dampak mual Faktor-Faktor Keterlambatan Penderita
Kanker Payudara Dalam Melakukan
muntah, PMR digabungkan Pemeriksaan Awal Ke Pelayanan
dengan teknik relaksasi laiinnya Kesehatan.Jurnal Kesehatan Masyarakat,
yaitu imajinasi terbimbing. Jadi 11(2), 276.
https://doi.org/10.15294/kemas.v11i2.374
efek dari PMR itu tidak begitu 2
terlihat.
Firmana, D. (2017). Keperawatan Kemoterapi.
Jakarta Selatan: Salemba Medika.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dari 9 Haryati dan Sitorus. (2015). Pengaruh Latihan
artikel tentang pengaruh terapi Progressive Muscle Relaxation Terhadap
Status Fungsional Dalam Konteks
relaksasi otot progresif terhadap Asuhan Keperawatan Pasien Kanker
pasien kanker payudara, terdapat denganKemoterapi di RS Dr Wahidin
7 dampak yang timbul, dampak Sudirohusodo Makassar. Medula.Vol. 2
No. 2. April2015
yang paling berpengaruh yaitu
terapi relaksasi otot progresif Kemenkes RI. (2019). Kementerian Kesehatan
dalam menurunkan kecemasan RI. Retrieved from
https://www.kemkes.go.id/article/view/19
pada pasien kanker payudara. 020100003/hari-kanker-sedunia-
Dampak selanjutnya yang 2019.html
berpengaruh yaitu menurunkan
Kurniawan, D., Zulfitri, R., & Dewi, A. P.
kualitas nyeri, menurunkan (2019). Pengaruhprogressive Muscle
depresi dan insomnia, Relaxation Terhadap Kualitas Nyeri
meningkatkan kualitas tidur, Pasien Kankerpayudaradengankemoterapi
Di Rsud Arifin Achmad
mengurangi kelelahan, perubahan
citra tubuh, mengurangi mual Maulidta, (2019). Relaksasi Otot Progresif
muntah. Terhadap Status Fungsional Pasien
Kanker Dengan Kemoterapi :
Literature Review
DAFTAR PUSTAKA
Berton, D. L., Brooks, T. M., Cieslak, A., Elkins, Oetami, F., Thaha, ida leida, & Wahiduddin.
G.R., Clark, P.M., Baydoun, M., (2014). Psychological Impact of Breast
Smith, A. B., & Poznak, C. H. V. Cancer Treatment in Hospital Dr.
(2019). Phase II Randomized Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Controlled Trial Of Hypnosis Versus Analisis Dampak Psikologis Pengobatan
Progressive. Kanker Payudara Di Rs
Dr.WahidinSudirohusodoKotaMakassar.
Charalambous,A., Giannakopoulou, M., Bozas, http://repository.unhas.ac.id/bitstream/ha
E., & Paikousis, L. (2015). A ndle/123456789/10727/Fratiwi Oetami
Randomized Controlled Trial For The K11110330.pdf;sequence=1
Effectiveness Of Progressive Muscle
Relaxation And Guided Imagery Prasetyaningsih, I., Aini, F., & Purwaningsih, P.
AsAnxiety Reducing Interventions In (2019). Pengaruh Relaksasi Otot
Breast And Prostate Cancer Patients Progresif Terhadap Kualitas Tidur
Undergoing ChemotherapyMuscle Penderita Kanker Payudara
Relaxation For Body Image After
Breast Or Gynecologic Cancer Putra, S. R. (2015). Buku Lengkap Kanker
Payudara. Yogyakarta: Laksana.

12
Putu, N., & Purnama, W. (2019). Wanita Syarif, H & Putra, A (2015). Pengaruh
Pengidap Kanker Payudara dan Serviks di Progressive Muscle Relaxation
Masyarakat : Wajah Surabaya Saat Ini. Terhadap Penurunan Kecemasan Pada
12(2), 116–122. Pasien Kanker Yang Menjalani
Kemoterapi;ARandomized Clinical
Putri, D, R., Adhusty, K., & Indriansari, A. Trial
(2020). Pengaruh Relaksasi Otot
Progresif Dan Imajinasi Terbimbing Vuttanon, N., Finnegan, L., Lojanapiwat, B.,
Terhadap Mual Muntah Pada Pasien Sittisombut, S., Meechamnan, C., &
Kanker Payudara. Jurnal Kesehatan Dhatsuwan, J. (2019). Effect Of
Saelmakers Perdana Progressive Muscle Relaxation On
Symptom Clusters In Breast
Riskesdas. (2018, Desember). Badan Litbangkes CancerPatients Receiving
Kemenkes RI. Retrieved from Chemotherapy: A Quasi-Experimental
https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan- Controlled Trial
riset-kesehatan-dasar-riskesdas/.
WHO. (2018). International Agency for Research
Schardt , C., Adams, M. B., Owens, T., Keitz, S., on Cancer. Retrieved from
& Fontelo, P. (2007). Utilization of the https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/
PICO framework to improve searching populations/900-world-
PubMed for clinical questions. BMC factsheets.pdf:https://gco.iarc.fr/today/d
Medical Informatics and Decision ata/factsheets/populations/900-world-
Making, 7, 16. fact-sheets.pdf

Smeltzer, S. C. (2018). Keperawatan Medikal Wijayanti. (2015). Pasien Kanker Payudara.


Bedah Eds 12. Jakarta: EGC. Jakarta: ECG.

13

Anda mungkin juga menyukai