Laporan Pendahuluan ini telah disetujui untuk diajukan sebagai tinjauan teoritis kasus
kelolaan individu Stase Keperawatan Dasar Profesi (KDP) dengan gangguan Oksigenasi di
ruang Walisongo RSI SAKINAH MOJOKERTO untuk memenuhi tugas individu Program Studi
Profesi Ners STIKES ICME JOMBANG.
Disetujui
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Mengetahui,
( )
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Mengetahui,
( )
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN
DEPARTEMEN
Disusun Oleh:
173210042
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
Dep.Keperawatan DasarProfesiProdi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2019/2020
I. Definisi
Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh bersama dengan
unsur lain seperti hidrogen, karbon, dan nitrogen. Oksigen merupakan unsur yang diperlukan
oleh tubuh dalam setiap menit ke semua proses penting tubuh seperti pernapasan, peredaran,
fungsi otak, membuang zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, pertumbuhan sel dan jaringan,
serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen. Oksigen juga merupakan
sumber tenaga yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh (Atoilah & Kusnadi, 2013).
Oksigenasi merupakan proses penambahan oksigen (O2) ke dalam sistem tubuh baik itu
bersifat kimia atau fisika. Oksigen ditambahkan kedalam tubuh secara alami dengan cara
bernapas. Pernapasan atau respirasi merupakan proses pertukaran gas antara individu dengan
lingkungan yang dilakukan dengan cara menghirup udara untuk mendapatkan oksigen dari
lingkungan dan kemudian udara dihembuskan untuk mengeluarkan karbon dioksida ke
lingkungan (Saputra, 2013).
Kebutuhan Oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang digunakan
untuk kelangsungan metabolisme tubuh dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan
berbagai aktivitas sel tubuh dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan oksigenasi dipengaruhi
oleh beberapa factor seperti fisiologis, perkembangan, perilaku, dan lingkungan (Ernawati,
2012).
II. Etiologi
Menurut Ambarwati (2014), terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan
oksigen diantaranya adalah faktor fisiologis, status kesehatan, faktor perkembangan, faktor
perilaku, dan lingkungan.
1. Faktor fisiologis
Gangguan pada fungsi fisiologis akan berpengaruh pada kebutuhan oksigen
seseorang. Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi pernapasannya diantaranya adalah :
a. Penurunan kapasitas angkut oksigen seperti pada pasien anemia atau pada saat
terpapar zat beracun
b. Penurunan konsentrasi oksigen yang diinspirasi
c. Hipovolemia
d. Peningkatan laju metabolik
e. Kondisi lain yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti kehamilan, obesitas
dan penyakit kronis.
2. Status kesehatan
Pada orang yang sehat, sistem pernapasan dapat menyediakan kadar oksigen yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi, pada kondisi sakit tertentu, proses
oksigenasi dapat terhambat sehingga mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh
seperti gangguan pada sistem pernapasan, kardiovaskuler dan penyakit kronis.
IV. Patofisiologi
Gangguan pada oksigenasi disebabkan oleh adanya infeksi patogen pada udara di atmosfer,
sehingga udara di atmosfer masuk melalui hidung akan terjadi sumbatan pada bronkus. Patogen
yang sudah sampai di jalur pernapasan memberikan sinyal kepada antibodi untuk menyerang
patogen, sehingga pembentukan mukus meningkat. Ketika mukus mulai meningkat dan
Dep.Keperawatan DasarProfesiProdi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2019/2020
menghalangi jalannya udara di bronkus maka terjadilah ketidakefektifan bersihan jalan napas.
Namun, saat terdapat sumbatan pada bronkus, urdara tidak dapat masuk ke daam darah sehingga
terjadi hambatan pada proses pertukaran gas.
Udara di atmosfer
Sumbatan Bronkus
GANGGUAN
PERTUKARAN GAS
Diagnosis dapat ditegakan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja, tetapi kadang-
kadang juga sulit juga, sehingga perlu pemeriksaan penunjang seperti sinar tembus dada.
Diagnosis yang pasti bisa didapatkan melalui tindakan torakosintesis dan biopsi pleura pada
beberapa kasus.
Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan membentuk banyangan
seperti kurva, dengan permukaan daerah lateral lebih tinggi daripada bagian medial.
Bila permukaannya horizontal dari lateral ke medial, pasti terdapat udara dalam rongga
tersebut yang bisa berasal dari luar atau dari dalam paru-paru itu sendiri. Hal lain yang
dapat terlihat dalam foto dada efusi pleura adalah terdorongnya mediatisnum pada sisi
yang berlawanan dengan cairan. Akan tetapi, bila terdapat akteletasis pada sisi yang
bersamaan dengan cairan, mediatisnum akan tetap pada tempatnya.
b) Torakosintesis
c) Biopsi pleura
VII. Penatalaksanaan
VIII. Komplikasi
1. Hypoxia merupakan kondisi ketidakcukupan oksigen dalam tubuh, dari gas yang
diinspirasi ke jaringan.
2. Hyperventilasi merupakan jumlah udara dalam paru berlebihan.
3. Hypoventilasi meupakan ketidakcukupan ventilasi alveoli (ventilasi tidak mencukupi
kebutuhan tubuh), sehingga CO2 dipertahankan dalam aliran darah.
Dep.Keperawatan DasarProfesiProdi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2019/2020
4. Cheyne Stokes merupakan bertambah dan berkurangnya ritme respirasi, dari pernafasan
yang sangat dalam, lambat dan akhirnya diikuti periode apnea.
5. Kussmaul’s (hyperventilasi) meupakan peningkatan kecepatan dan kedalaman nafas
biasanya lebih dari 20 x per menit.
6. Apneustic merupakan henti nafas pada gangguan sistem saraf pusat.
7. Biot’s Nafas dangkal, mungkin dijumpai pada orang sehat dan klien dengan gangguan
sistem saraf pusat.
8. Penurunan kesadaran.
9. Disorientasi
10. Gelisah dan cemas.
Pengkajain riwayat keperawatan pada masalh kebutuhan oksigen meliputi; ada atau
tidaknya riwayat gangguan pernapasan (gangguan hidung dan tenggorokan), seperti
epistaksis (kondisi akibat luka/kecelakaan, penyakit rematik akut, sinusitis akut,
hipertensi, gangguan pada sistem peredaran darah dan kanker), obstruksi nasal ( akibat
polip, hipertropi tulang hidung, tumor, dan influenza), dan keadaan lain yang
menyebabkan gangguan pernapasan. Pada tahap pengkajian keluhan atau gejala, hal-hal
Dep.Keperawatan DasarProfesiProdi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2019/2020
yang perlu diperhatikan adalah keadaan infeksi kronis dari hidung, sakit pada daerah
sinus, otitis media, keluhan nyeri pada tenggorokan, kenaikan suhu tubuh hingga sekitar
38,50 C, sakit kepala, lemas, sakit perut hingga muntah-muntah (pada anak-anak), faring
berwarna merah, dan adanya edema.
Tahap pengkajian pola batuk dilakukan dengan cara menilai apakah batuk termasuk
batuk kering, keras, dan kuat dengan suara mendesing, berat dan berubah-ubah seperti
kondisi pasien yang mengalami penyakit kanker. Juga dilakukan pengkajian apakah
pasien mengalami sakit pada bagian tenggorokan saat batuk kronis dan produktif serta
saat dimana pasien sedang makan, merokok, atau saat malam hari. Pengkajian terhadap
lingkungan tempat tinggal pasien ( apakah berdebu, penuh asap, dan adanya
kecenderungan mengakibatkan alergi) perlu dilakukan. Pengkajian sputum dilakukan
dengan cara memeriksa warna, kejernihan, dan apakah bercampur darah terhadap sputum
yang dikeluarkan oleh pasien.
8. Sakit Dada
Pengkajian terhadap sakit dada dilakukan untuk mengetahui bagian yang sakit, luas,
intensitas, faktor yang menyebabkan rasa sakit, perubahan nyeri dada apabila posisi
pasien berubah, serta ada atau tidaknya hubungan antara waktu inspirasi dan ekspirasi
dengan rasa sakit.
9. Pengkajian Fisik
1) Inspeksi, pengkajian ini meliputi:
a. Pertama, penentuan tipe jalan napas, seperti menilai apakah napas spotan melalui
hidung, mulut, oral, nasal, atau menggunakan selang endotrakeal atau
trachcostomi, kemudian menentukan status kondisi seperti kebersihan, ada atau
tidaknya sekret, pendarahan, bengkak, atau obstruksi mekanik;
b. Kedua, perhitungan frekuensi pernapasan dalam waktu satu menit ( umumnya
wanita bernapas lebih cepat) yaitu 20 kali permenit orang dewasa, kurang dari 30
kali permenit pada anak-anak, pada bayi pernapasan kurang dari 50 kali per menit.
c. Ketiga, pemeriksaan sifat pernapasan, yaitu torakal, abdominal dan kombinasi dari
keduanya.
d. Keempat, pengkajian irama pernapasan, yaitu menelaah masa inspirasi dan
ekspirasi. Pada keadaan normal ekspirasi lebih lama dari inspirasi yaitu 2:1 pada
orang sesak napas ekspirasi lebih cepat. Dalam keadaan normal perbandingan
frekuensi pernapasan dan prekuensi nadi adalah 1:1 sedangkan pada orang yang
keracunan barbiturat perbandinganya adalah 1:6. Kaji ritme/irama pernapasan
yang secara normal adalah reguler atau irregular.
a) cheyne stokes yaitu pernapasan yang cepat kemudian menjadi lambat dan
kadang diselingi apnea.
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi kelainan seperti nyeri tekan yang
dapat timbul akibat luka, peradangan setempat, metastasis tumor ganas, pleuritis, atau
pembengkakan dan benjolan pada dada. Melalui palpasi dapat diteliti gerakan dinding
toraks pada saat ekspirasi dan inspirasi terjadi. Kelainan pada paru, seperti getaran
suara atau fremitus vokal, dapat dideteksi bila terdapat getaran sewaktu pemeriksa
meletakkan tangannya sewaktu pasien berbicara. Getaran yang terasa oleh tangan
pemeriksa dapat juga ditimbulkan oleh dahak dalam bronkus yang bergetar pada
waktu inspirasi dan ekspirasi atau oleh pergeseran antara membran pleura pada
pleuritis.
3) Perkusi
Pengkajian ini dilakukan untuk mengkaji suara normalnya suara perkusi paru.
Perawat melakukan perkusi untuk mengkaji resonansi pulmoner, organ yang ada di
sekitarnya, dan pengembangan (ekskursi) diafragma. Jenis suara perkusi ada dua jenis
yaitu:
XII. Intervensi
1. Ketidakefektifan jalan nafas.
DAFTAR PUSTAKA
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. 2004. Nursing Out Comes (NOC). United States Of
Medika.
https://ayubrata.blogspot.com/2017/04/laporan-pendahuluan-oksigenasi.html
I. PENGKAJIAN
A. Tanggal Masuk : 11 - 10 - 2021
B. Jam masuk : 08.30
C. Tanggal Pengkajian : 12 - 10 - 2021
D. JamPengkajian : 11.00
E. No.RM : 260xxx
F. Identitas
1. Identitaspasien
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 59 tahun
c. Jeniskelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Pekerjaan : Buruh
g. Alamat : Plosorejo, RT 002 RW 002, Jombok Kesamben, Jombang
h. Status Pernikahan : Menikah
2. PenanggungJawabPasien
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 44 tahun
c. Jeniskelamin : Laki - laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : Sarjana
f. Pekerjaan : Perawat
g. Alamat : Pati, Jawa tengah
h. Hub. Dengan PX : Saudara
G. RiwayatKesehatan
1. KeluhanUtama
Sesak, nyeri ulu hati dan lemas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan pagi pada tanggal 11 Oktober 2021 sebelum masuk rumah sakit
pasien merasa sesak, nyeri ulu hati, lemas. Lalu pasien datang ke IGD untuk mendapat
pertolongan medis, setelah sampai IGD pada 11 Oktober 2021 jam 08.30 di berikan
tindakan pasang O2 masker dan infus. Setelah dari IGD pasien di pindah ke ruang rawat
ket: = laki-laki
= perempuan
= pasien
J. Pengkajian
Dep.Keperawatan DasarProfesiProdi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2019/2020
a. Vital Sign
Tekanan Darah : 140/80 mmHg Nadi : 59 x/menit
Suhu : 36,50C RR : 26 x/menit
b. Kesadaran : sopor
GCS : 456
c. KeadaanUmum
a. Status gizi : Gemuk Normal Kurus
b. Berat Badan : 65kg Tinggi Badan : 162cm
c. Sikap : tenang
d. PemeriksaanFisik
1) Kepala
a. Warna rambut : hitam beruban
b. Kuantitas rambut : rambut rontok
c. Tekstur rambut : kasar
d. Kulit kepala : bersih
e. Bentuk kepala : simetris dan tidak ada benjolan
2) Mata
a. Konjungtiva : anemis
b. Sclera : putih
c. Reflek pupil : isokor
d. Bola mata : hitam
3) Telinga
a. Bentuk telinga : normal
b. Kesimetrisan : simetris
c. Pengeluaran cairan : tidak ada
4) Hidung dan Sinus
a. Bentuk hidung : simetris
b. Warna : sawo matang
c. Data lain : tidak ada
5) Mulut dan tenggorokan
Bibir : simetris, terlihat kering
Mukosa : lembab
Gigi : bersih
Lidah : bersih
Palatum : bersih
Faring : tidak ada faringitis
6) Leher
Bentuk : simetris
Warna : sawo matang
Posisi trakea : berada di tengah
Pembesaran tiroid : tidak ada pembesaran tiroid
Dep.Keperawatan DasarProfesiProdi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2019/2020
JVP : 6
7) Thorax
Paru-Paru
a. Bentuk dada: simetris
b. Frekuensi nafas : 26x/menit
c. Kedalaman nafas : dangkal
d. Jenis pernafasan : dyspneu
e. Pola nafas : tidak teratur
f. Retraksi dada : tidak ada
g. Irama nafas : ireguler
h. Ekspansi paru : kurang maksimal
i. Vocal fremitus : teraba di atas perifer paru
j. Nyeri : ada nyeri dada
k. Batas paru : ics 5
l. Suara nafas : gurgling (seperti ada air) atau redup
m. Suara tambahan : ronkhi
n. Data lain : tidak ada
Jantung
a. Ictus cordis : ICS 5
b. Nyeri : ada nyeri di dada
c. Batas jantung : ics 4 – 6 lineal midklavikularis kiri dan batas kanan
d. Bunyi jantung : vesikuler
e. Suara tambahan: tidak ada
8) Abdomen
a. Bentuk perut: simetris
b. Warna kulit : sawo matang
c. Lingkar perut : 75
d. Bisingusus : 26 x/menit
e. Massa : tidak ada
f. Acites : tidak ada odem
g. Nyeri : tidak ada
h. Data lain : tidak ada
9) Genetalia :
a. Kondisi meatus : -
b. Kelainan skrotum : normal
c. Odem vulva : -
d. Kelainan : tida ada
10) Ekstremitas
a. Kekuatan otot: baik
b. Turgor : < 2 detik
c. Odem : tidak ada odem
Dep.Keperawatan DasarProfesiProdi ProfesiNersSTIKES ICME Jombang 2019/2020
d. Nyeri : tidak ada nyeri tekan
e. Warna kulit : sawo matang
f. Akral : hangat
g. Sianosis : kulit tidak membiru / tidak terdapat sianosis
h. Parese : normal
i. Alat bantu : tidak ada
e. PemeriksaanPenunjang
1. Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Lekosit 6.820 3.800-10.600/ul
Diff count;% Neutrofil 57,4 50,0-70,0%
% Limfosit 30,6 25,0-40,0%
% Monosit 6,3 2,0-8,0%
% Eosinofil 5,4 2,0-4,0%
% Basofi 0,3 0,0-1,0%
% IG 0,1 0,0-72,0%
Eritrosit 4,42 4,40-5,90 juta/ul
Hemoglobin 13,3 13,2-17,3 g/dl
Hematokrit 36,7 40,0-52,0%
MCV 83,0 80,0-100,0 fl
MCH 30,1 26,0-34,0 pg
MCHC 36,2 32,0-36,0 g/dl
Trombisit 252.000 150.000-440.000/ul
DIABETES
Glukosa Darah Sewaktu 94 < 200 md/dl
FUNGSI HATI/LFT
SGOT 21 < 35
SPGT < 41
13
FUNGSI GINJAL/RFT
BUN 13.3 VII.1.............................................................
Creatinin 1.2 0.7 – 1.2
Asam Urat 9.5 3.5 – 7.2
PROPIL LIPID
2. Foto Thorax PA
f. Terapi Medik
1) Infus pz 7 tetes/ menit
2) Injeksi :
ranitidin 2x1
ondan 3x1inj
CKD
Tidak mampu
mengekskresikan
asam (H)
Asidosis
Hiperventilasi
VI. EVALUASI
NO. NO. HARI/ JAM EVALUASI PARAF
DX TGL
1. 12-10- 11.00 S : pasien tampak sesak, lemas
2021 O : Nafas berat dan dalam
1. TD : 140/80 mmHg
2. N : 59x/m
3. Spo2 : 85%
4. RR 26 kali/ menit
GCS: 456
Asam Urat : 9.5
A : Sesak nafas
P : lanjutkan intervensi
1. monitor TTV