BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menstruasi merupakan keluarnya darah dari dalam rahim
karena akibat siklus yang dialami wanita setiap bulannya Menstruasi
dapat menyebabkan turunnya nilai kadar hemoglobin pada wanita
sehingga rentan terjadinya anemia karena banyak mengalami
kehilangan banyak darah yang disertai pusing dan lemas. (Yulistya,
2020)
Menstruasi ialah suatu siklus alamiah yang menunjukkan
bahwa kesempurnaan seseorang wanita. Seseorang yang mengalami
menstruasi menunjukkan bahwa hormonnya sudah bekerja.Darah yang
keluar sewaktu menstruasi ialah darah yang berasal dari dinding rahim
yang disebut dengan endometrium.Karena biasa terdapat penurunan
kadar hormon estrogen dan progestoren maka akan terjadilah
gangguan pada endometrium sehingga akan menimbulkan menstruasi
ataukah biasa disebut dengan haid.
Haid (menstruasi) merupakan luruhnya lapisan pada dinding
rahim (lapisan mukosa uterus) yang banyak mengandung pembuluh
darah yang terjadi secara berkala dan dikeluarkannya melalui vagina,
atau pendarahan priodik melalui vagina yang terjadi menggunakan
divestasi mukosa uterus (endometrium). Dengan Lapisan ini dapat
dibentuk menjadi persiapan apabila sel telur (ovum) berhasil dibuahi
oleh sel sperma (spermatozoid). apabila sel telur tidak dibuahi, maka
lapisan jaringan ini akan meluruh. Lama menstruasi ini bisa diukur
dari hari pertama hingga hari terakhir keluarnya darah. Kehilangan zat
besi di atas rata-rata bisa terjadi dalam remaja putri menggunakan pola
menstruasi yg lebih banyak dan waktunya lebih panjang. (br, 2021)
Pada umumnya menstruasi pertama pada sesorang remaja
biasanya berumur 11 tahun,namun tidak menutup kemungkinan akan
terjadi pada sebelum ataukah sesudah berusia 11 tahun.Menstruasi
merupakan pertanda bahwa masa reproduktif pada kehidupan
seseorang perempuan,yang akan dimulai dari menarke (haid pertama)
sampai terjadinya menopause ataukah berhentinya haid karena sudah
memasuki usia tua. (haryono, 2016)
Dari hasil penelitian yang dilakukan Data menunjukkan bahwa
50% wanita di dunia mengalami gangguan menstruasi. Di Indonesia
angka gangguan menstruasi mencapai 55% dan 64,25%
mengalami dysmenorrhea (cakrawala, 2019)
Dari hasil penelitian yang dilakukan dedi alamsyah (2018)
pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak dapat
disimpulkan terdapat perbedaan kadar Hemoglobin sebelum dan
sesudah Menstruasi pada mahasiswi Prodi Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Pontianak. Diharapkan para mahasiswa
bisa merubah pola hidup mereka seperti pola makan yang lebih baik
sehingga kejadian kadar Hb yang rendah atau anemia dapat dihindari
dan tidak menganggu aktivitas mahasiswa dalam kegiatan akademis
maupun kehidupan mereka sehari-hari (alamsyah, 2018)
Penyuluhan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman
mahasiswa tentang merubah pola hidup mereka seperti pola makan
yang harus lebih baik dari sebelumnya, hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan alamsyah (2018) tentang pengaruh kadar hb sebelum
dan sesudah menstruasi pada mahasiswi Prodi Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Pontianak menunjukkan hasil bahwa
terdapat perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah menstruasi
(alamsyah, 2018)
Hemoglobin merupakan biomolekul yang dapat mengikat
oksigen dan mengandung zat besi ( Fe ). Dan apabila hemoglobin
dapat mengambil oksigen dari paru-paru lalu oksigen akan dilepaskan
pada saat eritrosit melewati pembuluh darah kapiler. (Arifin, 2022)
Kandungan Hemoglobin pada remaja merupakan 12 gram/ dl.
Remaja dikatakan anemia apabila kandungan Hb lt;12gr/ dl. Bisa
disimpulkan kalau ada perbandingan kandungan hemoglobin pada saat
sebelum dan setelah menstruasi pada perempuan ialah kandungan
hemoglobin sesudah menstruasi lebih rendah dibanding saat sebelum
menstruasi.
Hasil kandungan hemoglobin saat sebelum menstruasi
mempunyai nilai rata- rata 14, 42 gram/ dl serta nilai nilai hemoglobin
pasca menstruasi mempunyai nilai rata- rata 10, 9 gram/ dl yang
perbandingan kandungan hemoglobin disaat sebelum dan setelah
menstruasi signifikan( terdapat perbandingan). Rata- rata uji ( rerata)
pada hasil pemeriksaan hemoglobin merupakan 11, 21 gram/ dl yang
menampilkan kandungan hemoglobin pada wanita dikala menstruasi
kurang dari biasanya Pada setiap ilustrasi dikatakan tidak anemia.
(GINTING, 2021) berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dari
15 mahasiswa terdapat 8 mahasiswa kurang mengetahui bahwa pola
makan mempengaruhi kadar hemoglobin disaat menstruasi sedangkan
7 mahasiswa lainnya mengetahui tapi masih kurang mengerti mengapa
pola makan mempengaruhi kadar hemoglobin. Maka dari itu peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian unuk melihat apakah terdapat
perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah menstruasi pada
mahasiswa Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo
Tahun 2022
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah
penelitian masalah Perbedaan Kadar Hemoglobin Sebelum dan
Sesudah Menstruasi pada mahasiswa IKB kurnia jaya persada palaopo
2022
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah
menstruasi pada remaja IKB kurnia jaya persada palopo 2022
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah
menstruasi
b. Menganalisis menstruasi pada remaja ikb kurinia jaya persada 2022
c. Menganalisis apakah ada perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan
sesudah menstruasi
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi
Hasil penelitian ini merupakan salah satu sumber informasi untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang perbedaan kadar hemoglobin
sebelum dan sesudah menstruasi pada mahasiswa ikb kurnia jaya persada
2. Manfaat Bagi peneliti
Menambah wawasan dan informasi bagi peneliti dan peneliti dapat
mengaplikasikan penelitian yang di peroleh tentang perbedaan kadar
hemoglobin sebelum dan sesudah menstruasi pada mahasiswa
3. Manfaat praktis
Sebagai pengalaman berharga bagi peneliti selama meneliti di IKB kurnia
jaya perasada palopo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi penelitian lanjutkan yang lebih spesifik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
A. Kerangka konsep