Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN PEMERIKSAAN IBU HAMIL


TERHADAP NY. D DI PRAKTIK MANDRI
BIDAN ULFATUL AZIJAH S.Tr.KEb
JULI
2023

Di susun oleh:
ULFATUL AZIJAH
NPM 220503784576

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN BHAKTI PERTIWI INDONESIA
JAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny.D di Praktik Mandri Ulfatul
Azijah S.Tr.Keb Juli 2023”.
Pada kesempatan ini tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Saya
berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta
wawasan kita khususnya mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang kita
harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati saya senantiasa mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini
dikemudian hari.
Demikian makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua
dan semoga usaha kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Bogor, 10 Juli 2023

Ulfatul Azijah

2
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................1

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI..........................................................................8

BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................14

BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................19

DAFTAR PUSTAKA

LAMPRAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care,

hemoglobin merupakan salah satu bagian pemeriksaan yang penting

dilakukan untuk mengetahui anemia.1 Hemoglobin hanya ditemukan di sel

darah merah, sekitar 98,5% O2 yang terangkut dalam darah terikat ke

hemoglobin untuk di transpor ke jaringan tubuh.

Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah atau

kapasitas pembawa oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

fisiologis yang bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, merokok, dan

status kehamilan. Anemia dapat disebabkan oleh penurunan laju

eritropoiesis, kehilangan eritrosit dalam jumlah besar, atau defisiensi

kandungan hemoglobin.

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi

anemia pada ibu hamil di dunia berkisar rata-rata 14%, di negara industri

56% dan di negara berkembang antara 35% - 75%. Pada tahun 2011

terdapat 32.4 juta wanita hamil usia 15-49 tahun menderita anemia dengan

800 ribu diantaranya merupakan anemia berat. Oleh karena itulah anemia

memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam

pelayanan kesehatan.

Data World Health Organization (WHO) 2010, 40% kematian ibu

di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan.

4
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan

perdarahan akut. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan

yang utama di negara berkembang dengan tingkat morbiditas tinggi pada

ibu hamil. Rata-rata kehamilan yang disebabkan karena anemia di Asia

diperkirakan sebesar 72,6%.

Di Indonesia prevalensi anemia ibu hamil adalah 70 % atau 7 dari

10 wanita hamil menderita anemia. Indonesia merupakan salah satu negara

dengan jumlah penderita anemia kehamilan terbanyak. Tingginya

pravalensinya anemia pada ibu hamil merupakan masalah yang tengah

dihadapi pemerintah Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

mencatat, pada tahun 2013 di Indonesia terdapat 37,1% ibu hamil

mengalami anemia dan pada tahun 2018 di Indonesia terdapat 48,9% ibu

hamil mengalami anemia, artinya terjadi peningkatan persentase ibu hamil

yang mengalami anemia. Anemia Defisiensi Besi (ADB) merupakan

anemia yang paling sering ditemukan pada masa kehamilan. Prevalensi

ADB pada masa kehamilan di negara maju yaitu rata-rata 18%, sedangkan

prevalensi rata-rata anemia pada wanita hamil di Indonesia sekitar 63,5%

dan 20% diantaranya ADB.

Anemia Defisiensi Besi menyebabkan gangguan pada ibu dan

janin, antara lain risiko prematuritas, risiko berat badan lahir rendah

(BBLR), risiko pertumbuhan janin terhambat, peningkatan risiko kematian

dan kesakitan pada ibu hamil, dan stres pada ibu hamil. Berdasarkan latar

belakang diatas, maka dilakukan asuhan kebidanan pemeriksaan

5
hemoglobin pada ibu hamil untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin

pada ibu hamil di PMB Ulfatul Azijah S.Tr.Keb.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan pemeriksaan hemoglobin pada Ibu

Hamil terhadap Ny.D di Praktik Mandiri Bidan Ulfatul Azijah

S.Tr.Keb Juli 2023.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Praktik

Mandiri Bidan Ulfatul Azijah S.Tr.Keb.

2. Untuk mengetahui Pengertian Hemoglobin pada Ibu Hamil.

3. Untuk Mengetahui Pengertian tentang Anemia pada Ibu Hamil

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam makalah ini yaitu praktik memberikan

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pemeriksaan Hemoglobin di

Praktik Mandiri Bidan Ulfatul Azijah S.Tr.Keb pada Juli 2023.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi peneliti

Meningkatkan wawasan dan pengalaman belajar dalam melakukan

praktik asuhan kebidanan pada ibu hamil.

1.4.2 Bagi tempat penelitian

Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat khususnya pada pemeriksaan ibu hamil.

6
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

data dasar untuk penelitian selanjutnya.

7
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Hemoglobin

Pemeriksaan hemoglobin (Hb) secara rutin selama kehamilan

merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi anemia.

Untuk saat ini, anemia dalam kehamilan di Indonesia ditetapkan dengan

kadar <11 g/dL pada trimester I dan III atau < 10,5 g/dL pada trimester II.

Pemeriksaan kadar Hb terbaik adalah menggunakan spektrofotometer

sehingga pemeriksaan secara Sahli dan Talquist hanya merupakan

alternatif pemeriksaan di lapangan.

Hemoglobin merupakan parameter yang digunakan secara luas

untuk menetapkan prevalensi anemia. Anemia ialah suatu kondisi medis

dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal.3

Pada ibu hamil dikatakan anemia jika kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL.

Pemeriksaan dilakukan pertama sebelum minggu ke 12 dalam

kehamilan dan minggu ke 28. Bila kadar hemoglobin < 11g/dl pada

kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet zat besi

secara teratur 1 tablet/ hari selama 90 hari. Pemeriksaan kadar Hb yang

dianjurkan pada trimester pertama dan ketiga kehamilan, sering hanya

dapat dilaksanakan pada trimester ketiga karena kebanyakan ibu hamil

baru memeriksakan kehamilannya pada trimester kedua kehamilan.

Sehingga pemeriksaan hemoglobin pada kehamilan tidak berjalan dengan

seharusnya dan jika ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan Hb selama

8
kehamilannya akan meningkatkan resiko terjadinya anemia yang lebih

berat.

2.2 Pengertian Anemia

Anemia adalah keadaan dimana masa atau umur eritrosit dan

hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya didalam tubuh

sebagai pembawa oksigen. Deteksi anemia pada kehamilan dilakukan

pemeriksaan kadar Hb pada ibu hamil.

Penyebab anemia pada ibu hamil bermacam-macam, salah satu

penyebab terbanyak adalah kekurangan zat besi. Hal ini dipengaruhi oleh

pola makan yang tidak sehat.  Selain itu kondisi medis lain seperti

perdarahan, pernyakit ginjal, dan gangguan sistem imun tubuh juga

menyebabkan anemia.

Anemia defisiensi besi merupakan kelainan transportasi oksigen

akibat defisiensi sintesis hemoglobin. Anemia defisiensi besi masih

merupakan masalah bagi kesehatan wanita, baik yang hamil maupun tidak

hamil sehubungan dengan peristiwa kehilangan darah setiap bulannya

melalui menstruasi dan kebiasaan mengonsumsi makanan rendah kadar zat

besi.

9
Tabel 2.1 Klasifikasi Anemia

Sumber: Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and

assessment of severity. WHO. 2011

2.2.1 Patofisiologi Anemia Defsiensi Besi

Anemia defisiensi besi pada kehamilan berkaitan dengan

kehamilan itu sendiri yang mengakibatkan simpanan besi dalam

tubuh ibu akan mengalami deplesi karna dipakai untuk

memproduksi sel darah merah janin.

Banyak wanita memasuki masa kehamilannya sudah

dengan kekurangan simpanan besi yang terjadi karna makanan

yang kurang mengandung zat besi (asupan besi yang tidak

memadai), karna kehilangan darah yang banyak selama menstruasi,

atau karna program penurunan berat badan yang salah.

Simpanan besi cenderung rendah pada ibu yang interval

waktu antara kehamilan yang sekarang dan kehamilan sebelumnya

10
sangat pendek (kurang dari 2 tahun) dan, pada ibu dari masyarakat

sosioekonomi rendah.

2.2.2 Gejala Anemia

Kecepatan perdarahan menentukan berat ringannya gejala

yang timbul. Gejala anemia bila diklasifikasikan menurut organ

yang terkena:

1. Sistem kardiovaskular: lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi,

sesak napas.

2. Sistem pencernaan: kuning pada badan atau jaundis, diare.

3. Sistem saraf: sakit kepala, pusing, telinga berdenging, mata

berkunang-kunang.

2.2.3 Faktor Risiko Anemia dalam Kehamilan

Semua ibu hamil berisiko mengalami anemia. Faktor yang

meningkatkan ibu hamil mengalami anemia adalah:Hamil kembar

1. Jarak kehamilan yang terlalu dekat

2. Muntah dan mual saat kehamilan

3. Hamil usia remaja

4. Kurang mengonsumsi makanan kaya zat besi dan asam folat

5. Memiliki riwayat anemia sebelum kehamilan

2.2.4 Bahaya Anemia dalam Kehamilan

Anemia merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi

pada ibu hamil, tetapi tidak boleh disepelekan. Berikut ini adalah

beberapa bahaya anemia:

11
1. Perdarahan saat persalinan

2. Depresi setelah melahirkan

3. Bayi lahir dengan berat badan rendah

4. Bayi lahir prematur

5. Bayi lahir dengan anemia

6. Kematian Janin

2.2.5 Cara Mengatasi Anemia dalam Kehamilan

Untuk mengatasi anemia dalam kehamilan, berikut

beberapa hal yang perlu dilakukan:

1. Makan makanan bernutrisi

Makanan yang dianjurkan adalah makanan

mengandung zat besi dan asam folat yang tinggi. Contoh

makanan yang mengandung zat besi yang tinggi yaitu:

 Daging rendah lemak yang dimasak matang

 Makanan laut seperti ikan, cumi, dan udang yang dimasak

matang

 Telur yang dimasak matang

 Sayuran hijau, seperti bayam dan kangkung

 Kacang polong

 Produk susu yang terpasteurisasi

 Kentang

 Gandum

12
Sementara makanan mengandung asam folat yang tinngi,

yaitu:

 Sayuran hijau seperti bayam, brokoli

 Buah-buahan seperti jeruk, alpukat, pepaya, pisang

 Kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang merah,

kacang kedelai

 Gandum

 Kuning telur

 Kuaci

2. Mengonsumsi Vitamin C

Vitamin C membantu proses penyerapan zat besi dari

makanan secara lebih efektif. Konsumsi sayuran dan buah

tinggi vitamin C seperti jeruk, brokoli, tomat dapat membantu

mengatasi anemia pada ibu hamil.

3. Minum Suplemen

Asupan suplemen seperti zat besi, vitamin B12, dan

asam folat dapat membantu mengatasi anemia dalam

kehamilan.

13
BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal pengkajian : 10 Juli 2023

Pukul : 18.30 WIB

A. Identitas

Nama klien : Ny. D Nama suami : Tn. M

Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun

Suku/bangsa : Sunda/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat rumah : Kp. Cibungur RT 01 RW 01

Data Subjektif

Keluhan utama: Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan hemoglobin pada

pemeriksaan kehamilannya.

Ibu mengatakan usia kehamilan 8 minggu

Ibu mengatakan belum pernah melakukan pemeriksaan hemoglobin sebelumnya.

14
Kehamilan Persalinan Nifas Bayi

No BB PB
Komplikasi

Komplikasi

Komplikasi

Sekarang

Keadaan
Tahun

Umur Jenis Penolong JK


(kg) (cm)

b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

c. Konsumsi zat besi : Ya

d. Riwayat penyakit :-

e. Pemberian ASI :-

i. Penggunaan kontrasepsi :-

j. Ada/tidaknya tanda-tanda bahaya :-

OBJEKTIF

a. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Keadaan emosional: Stabil

b. Pemeriksaan fisik

Tidak dilakukan

Analisa

Ny. D usia 25 tahun G1P0A0 usia kandungan 8 minggu.

15
Penatalaksanaan

1. Menyambut pasien dengan sopan dan ramah serta memperkenalkan diri

 Pasien merasa nyaman bersedia untuk duduk

2. Bersikap sopan dan menjaga privasi pasien dengan menutup pintu dan

gorden

 Ibu merasa privasi nya terjaga

3. Merespon kebutuhan pasien dengan cepat

 Ibu merasa maksud dan tujuannya ditanggapi

4. Menyiapkan alat (kapas alcohol, 1 set alat ukur HB, tisue dalam kom, bak

instrument, 1 pasang sarung tangan, safety box, tempat sampah, dan

bengkok) dan mendekatkan alat agar mudah dijangkau saat pemeriksaan

 Alat sudah disiapkan dan didekatkan

5. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan, bahwa akan

dilakukan penusukan di area jari manis lengan sebelah kiri untuk

mengeluarkan darah yang akan dimasukan ke dalam alat stest strip

 Pasien mengerti dan bersedia untuk dilakukan penusukan di area jari manis

lengan sebelah kiri

6. Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun da air mengair serta

mengeringkannya

 Cuci tangan sudah dilakukan

16
7. Menyalakan alat dengan menekan tombol dan memeriksa kode yang tertera

pada strip dan alat sama

 Alat sudah dinyalakan dan kode yang tertera pada strip dan alat sama

8. Menyipkan test strip dan memasang alat ukur

 Alat ukur dan test strip sudah disiapkan

9. Memakai sarung tangan

 Sarung tangan sudah terpakai

10. Membersihkan ujung jari manis tangan kiri pasien dengan kapas alcohol

lalu biarkan kering

 Ujung jari manis sdudah dibersihkan dan menunggu usapan kapas alcohol

kering

11. Menusuk jari yang sudah dibersihkan dengan pen lancet pijat ujung jari

hingga darah keluar, darah pertama diusap dengan tisu kemudian ujung jari

dipijat kembali hingga darah keluar lalu masukan darah ke dalam alat test

strip.

 Ujung jari sudah ditusuk dan darah sudah dimasukkan ke dalam alat test

strip

12. Menunggu hasil pengukuran dan menekan kembali ujug jari yang ditusuk

dengan kapas

 Hasil pengukuran Hemoglobin sudah tertera yaitu 12,5 gr/dL dan ujung jari

sudah ditekan kembali dengan kapas

13. Membereskan alat-alat dan melepas sarung tangan ke dalam larutan klorin

lalu mencuci tangan da keringkan

17
 Alat bekas pakai sudah dibereskan lalu cuci tangan sudah dilakukan.

14. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa nilai Hb 12,5 gr/dL

merupakan hasil normal yaitu di atas 10,9 gr/Dl dan ibu tidak beresiko

mengalami anemia di trimester 1.

 Ibu mengetahui hasil pemeriksaan Hb dan mengerti bahwa nilai Hb pada ibu

normal

15. Mencatat hasil pemeriksaan Hemoglobin ke dalam buku KIA

 Hasil pemeriksaan sudah dicatat ke dalam buku KIA

16. Menanyakan ibu stok suplemen penambah darah yang dimiliki apakah

masih mencukupi atau tidak

 Ibu masih memiliki stok suplemen tambah darah dari pemeriksaan posyandu

sebelumnya.

17. Meminta Ibu untuk melanjutkan mengkonsumsi suplemen tambah darah

yang tersedia dan melakukan kunjungan ulang jika suplemen sudah habis.

 Ibu bersedia untuk melanjutkan konsumsi suplemen tambah darah hingga

habis dan akan melakukan kunjungan ulang jika stok suplemen habis.

18. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan Hb kembali pada

trimester 3 kehamilan,

 Ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan Hb kembali pada trimester 3

kehamilannnya nanti.

18
BAB IV

PEMBAHASAN

Penyebab anemia pada saat hamil dapat terjadi karena meningkatnya

kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin, kurangnya asupan zat besi (Fe) pada

wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi, kurang komsumsi makanan

sumber zat besi, dan tidak mengomsumsi tablet besi (Fe) sesuai anjuran.

Selama kehamilan, kurangnya zat besi yang menyebabkan kadar Hb

rendah meningkatkan risiko kematian dan kesakitan pada ibu serta janinnya. Bayi

yang terlahir pun dapat mengalami efek jangka panjang. Sebab, pada dasarnya zat

besi dibutuhkan dalam perkembangan janin, termasuk otaknya. Ketika pasokan

zat besi tidak sesuai dengan harapan, otak janin berisiko gagal berkembang

sepenuhnya. Di antara sederet penyebab itu, kekurangan zat besi adalah yang

paling kerap memicu anemia dalam kehamilan dan mengganggu perkembangan

janin.

Menurut WHO, bila kadar Hb 8-11 g/dL, ibu hamil mengalami anemia

ringan. Sedangkan anemia berat terjadi bila kadar hemoglobin kurang dari 8 g/dL.

Untuk mengatasi Hb rendah saat kehamilan, hal paling utama adalah

menjalani pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengecek kadar hemoglobin. Begitu

penyebab Hb yang rendah ditemukan, maka dokter atau bidan akan memberikan

19
rekomendasi penanganan yang sesuai. Bila penyebab rendahnya hemoglobin

adalah kurangnya zat besi, hal yang pertama dilakukan adalah meminta ibu hamil

mengubah menu makan menjadi lebih banyak mengandung zat besi dan

memberikan suplemen tambah darah dengan dosis yang sesuai.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil asuhan kebidanan pemeriksaan hemoglobin pada

ibu hamil di Praktik Mandiri Ulfatul Azijah S.Tr.Keb Juli 2023 dapat

disimpulkan Pemeriksaan hemoglobin pada kehamilan dapat mencegah

dan mengurangi terjadinya resiko ibu hamil dengan anemia.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Pasien dan Keluarga

Keluarga dapat memberikan dukungan kepada ibu hamil

agar rutin memeriksakan kehamilan setiap bulan degan atau tanpa

adanya keluhan, serta melakukan pemerikaan tambahan lainnya

seperti pemerikaan laboratorium untuk mengurangi penularaan

HIV, Sifilis, dan Hepatitis B.

5.2.2 Bagi Tempat Praktik

Informasi yang diperoleh dapat di aplikasikan oleh tenaga

kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pelayanan asuhan

20
kebidanan pada pemerikaan pada ibu hamil agar dapat dilakukan

sesuai standar prosedur dan tetap memperhatikan kuaitas pelayanan

dengan menjelaskan prosedur pelaksanaan sebelum dilakukan

tindakan.

5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dipublikasikan secara luas kepada pihak akademis,

sehingga dapat dijadikan sumber referensi dalam memberikan

asuhan kebidanan pemeriksaan kehamilan (ANC) serta bagi

institusi pendidikan agar selalu meningkatkan penelitian-penelitian

dibidang kesehatan.

5.2.4 Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan makalah ini dapat dijadikan sebagai tambahan

informasi untuk mengembangkan makalah- makalah selanjutnya.

21
22
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Profil Kesehatan Indonesia

2015. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

World Health Organization. 2015. Medical eligibility Criteria for Contraceptive

Use Fift Editions

Evelyn Hemme Tambunan, Imanuel Sri Wulandari. Penggunaan Teknik Z-Track

Air Lock Untuk Menurunkan Nyeri Pada Prosedur Injeksi Intra Muskuler.

Jurnal Ners Vol. 10 No. 1 April 2015: 112–117. [cited 2023 Juli 05].

Available from: Https://Journal.Unair.Ac.Id

Corry Laodikia1, Evelyn Tambunan. Teknik Injeksi Intramuskular Tanpa Aspirasi

Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Saat Prosedur Injeksi Vitamin

Neurobion 5000 Pada Pasien Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Advent

Bandung. Jurnal Skolastik Keperawatan Vol.3, No.2 Jul – Des 2017: 106.

[cited 2023 Juli 05]. Available from: Https:// Repository.Unai.Edu

Open Data Jabar. 2019. [cited 2023 Juli 05]. Available from:

https://opendata.jabarprov.go.id

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. [cited 2023 Juli 05]. Available from:

https://jabar.bps.go.id

Sistem Informasi Pembinaan Peserta KB Aktif. 2019. [cited 2023 Juli 05].

Available from: http://sippka.serangkab.go.id

Anda mungkin juga menyukai