Dosen Pembimbing :
Dr. Eravianti, S.ST, MKM (Pembimbing I)
Melia Pebrina, M.Keb (Pembimbing II)
Latar Belakang Masalah
Anemia merupakan kondisi sel merah yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
fisiologis pada tubuh. Pada dasarnya anemia merupakan suatu keadaan adanya
penurunan hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal (Milah,
A.S. 2018). Anemia pada ibu hamil merupakan masalah global dan nasional yang
dapat meningkatkan resikomorbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Anemia pada ibu
hamil merujuk pada suatu kondisi di mana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari
11 g/L pada trimester I dan III, kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/L pada trimester II
(Sulastianingsih, 2020). Prevalensi anemia pada ibu hamil pada negara maju sebesar
14% dan 51% pada negara berkembang dan diperkirakan mencapai 90.000 kematian
yang disebabkan oleh anemia (Ainy, N., Nufus, H. Dkk). Terjadinya anemia atau
kekurangan darah pada ibu hamil di Indonesia masih dikategorikan tinggi yaitu
sebanyak 48,9% (Dewi, H., P., M. 2021).
F E N O M E N A / K E J A D I A N
World Health Organization (WHO), menyebutkan 40% ibu hamil di seluruh dunia mengalami anemia. 4
dari 10 negara ASEAN berada dalam kategori berat/severe dengan prevalensi ≥40% antara lain
Kamboja (51,5%); Laos (47%); Myanmar (47,8%) dan Indonesia (44,2%) (WHO, 2021). Persentase
kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2015 hingga
2019, dari 42,1% menjadi 44,2% (WHO, 2021).
Berdasarkan data Riskasdas (2018) prevalensi kejadian anemia di Indonesia mengalami peningkatan
dari tahun 2013 yaitu 37,1% menjadi 48,9%, kejadian anemia pada ibu hamil.
Kasus Anemia pada ibu hamil di Sumatera Barat menurut laporan dinas kesehatan pada tahun 2015 sebesar 15,92%% dan
mengalami peningkatan menjadi 18,1% pada tahun 2017 angka ini sudah menjadi target yang bisa di tetap kan sebesar 22% ibu
hamil yang mengalami anemia (dinkes Sumatera barat 2017). Laporan tahun dinas kesehatan kota Padang pada tahun 2020
menuliskan bahwa dari 18.085 orang ibu hamil ibu hamil di kota Padang, terdapat 1.831 orang ibu hamil yang mngalami anemia
sebanyak 10,12% (Dinkes Sumbar 2020).
Hasil laporan dari Dinas Kesehatan kota Padang pada tahun 2022,ditemukan Kasus kejadian
anemia pada ibu hamil kota padang Dari 23 Puskesmas di Kota Padang Mencapai 2.160 menderita
anemia pada ibu hamil, angka 3 tertinggi dari 23 puskesmas terdapat di puskesmas lubuk
Begelung 2.71 Ibu hamil, di puskesmas Belimbing 258 ibu hamil,dan Puskesmas Andalas 208 ibu
hamil (Dinkes Kota Padang 2022).
Adapun Faktor faktor yang mempengaruhi
anamia pada ibu hamil yaitu usia ibu, usia
kehamilan, paritas, jarak kehamilan anak,
status KEK, pendidikan, pemahaman ibu
hamil, kondisi ibu sebelum mengandung
atau pra kehamilan, status bekerja dan
frekuensi kunjungan ibu hamil dengan
tenaga kesehatan Professional (Nurhayati,
I., Hidayat, A. R., & Hartati, T. 2020).
Berdasarkan survei awal yang peneliti lakukan di Puskesmas belimbing
kota padang ,salama 3 tahun kebelakangan yaitu jumlah keseluruhan ibu
hamil yang tercatat di rekam medik pada tahun 2020 sebanyak 515 orang
ibu hamil Terdapat ibu yang mengalami anemia sebanyak 236 ( 45,8%)
ibu hamil.sedangkan di tahun 2021 terdapat 525 orang ibu hamil, yang
mengalami anemia sebanyak 247 (47,0%) ibu hamil. Pada tahun
2022,terdapat ibu hamil sebanyak 540 orang. Sedangkan ibu yang
mengalami anemia sebanyak 258 (47,7%) ibu hamil. Dari hasil survey awal
yang telah dilakukan peneliti pada bulan november 2023 terdapat
peningkatan dari tahun ke tahun pada kasus ibu hamil yang mengalami
anemia di Puskesmas Belimbing kota Padang.karena masih tinggi nya
angka kejadian Anemia pada ibu hamil,Maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “ Gambaran Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Belimbing Kota
Padang Tahun 2023”
R U M U S A N M A S A L A H
Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan pada satu
variabel secara tunggal untuk melihat besar masalah Analisis
kesehatan melalui perhitungan ukuran pemusatan,
perhitungan ukuran penyebaran data yang disajikan dengan Data
tabel atau diagram. Analisis in bertuiuan untuk
mendeskripsikan karakteristik dari setiap variabel penelitian
(Hasnidar et al., 2020). Dalam analisis ini nantinya akan
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari masing
masing variabel. Pada penelitian ini, analisis univariat
dilakukan pada variabel yang diteliti meliputi usia ibu, paritas,
dan usia kehamilan tentang kejadian anemia pada ibu hamil.
A L U R P I K I R
input Proses output
1. Seluruh ibu Kejadian anamia 1. Anemia ringan
hamil yang pada ibu hamil
Hb 10,9 – 10,0 gr/dl
mengalami sebabkan oleh
anemia dari bulan faktor : 2.Anemia sedang
agutus sampai 1. Usia Hb 9,9 – 7,0 gr/dl
oktober di ibu
2. Paritas 3. anemia berat
Puskesmas
3. Hb < 7,0 gr/dl
Belimbing kota
usia kehamilaan
padang Tahun 4.Anemia sangat berat
2023 Hb < 4,0 gr/dl
Faktor yang
mempengaruhi:
1. Usia ibu
2.paritas
3.usia kehamilan
4. Pendidkan
5.tablet Fe
6.kunjungan Anc
7.keadaan ekonomi
8.pengetahuan
9.gizi ibu hamil
H I P O T E I S P E N E L I T I A N
Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
Variabel
Dependen
Usia Ibu Ibu yang berumur dibawah Lembar ceklis Observasi 1. Usia ibu Ordinal
20 tahun dan lebih dari 35 2. Usia ibu Tahun
tahun lebih rentan 3. Usiaibu dan Tahun
menderita anemia.
Paritas Jumlah persalinan ibu dengan Lembar ceklis Observasi 1.Paritas tinggi (paritas 3) Ordinal
paritas satu /ibu primipara memiliki atau grande multipara
risiko lebih besar daripada ibu
2.Paritas aman (paritas )
dengan paritas lebih dari satu.
atau multipara
3.Paritas rendah
(paritas ≤ 1) atau primipara
dan nulipara.
Usia Kehamilan Pada usia kehamilan Lembar ceklis Observasi 1.Trimester 1: 0-12 minggu. Nominal
trimester I dua kali lebih 2.TrimesterII:13- 27 minggu.
3.TrimesterIII:28- 40 minggu.
berpotensi terjadi anemia
dibandingkan dengan
trimester II dan usia
kehamilan trimester III tiga
kali lebih berpotensi
mengalami anemia
dibandingkan trimester
dibandingkan trimester II
II
TERIMA
K A S I H