Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu selama masa

kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan,

dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti

kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain di setiap 100.000 kelahiran hidup. AKI

merupakan salah satu indikator yang tidak hanya mampu menilai program

kesehatan ibu, tetapi juga dapat menilai derajat kesehatan masyarakat, karena

sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi

aksesibilitas maupun kualitas (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

2015).
Anemia kehamilan merupakan peningkatan kadar cairan plasma selama

kehamilan mengencerkan darah (hemodilusi) yang dapat tercermin sebagai

anemia (Lee & Okam, 2011) Penyebab paling umum dari anemia pada

kehamilan adalah kekurangan zat besi. Hal ini penting dilakukan pemeriksaan

anemia pada kunjungan pertama kehamilan. Bahkan jika tidak mengalami

anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin terjadi anemia pada

kehamilan lanjutannya (Proverawaty, dalam Angrainy 2017).


Anemia pada ibu hamil berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan bayinya.

Disebutkan anemia merupakan penyebab penting yang melatarbelakangi

kejadian morbiditas dan mortalitas, yaitu kematian ibu pada saat hamil dan

melahirkan atau nifas sebagai akibat komplikasi kehamilan. Selain itu ibu

hamil yang menderita anemia juga menunjukkan keadaan yang tragis, yaitu

1
2

terjadinya perdarahan pada saat melahirkan. Disamping pengaruhnya kepada

kematian dan perdarahan, anemia pada saat hamil mempengaruhi

pertumbuhan janin, berat bayi lahir rendah dan peningkatan kematian

perinatal. Faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang atau

masyarakat adalah pengetahuan, tradisi dan kepercayaan masyarakat, tingkat

pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan ketersediaan fasilitas kesehatan.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk perilaku seseorang. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

anemia akan sangat terkait dengan perilaku ibu dalam menjaga kesehatan

dirinya agar terbebas dari anemia, perilaku ibu dalam mengkonsumsi tablet

tambah darah yang benar, perilaku dalam hiegine sanitasi sehari hari hingga

terbebas dari kecacingan, karena pengetahuan akan mempengaruhi perilaku

dalam menjaga kondisi kesehatan dirinya agar tidak terkena anemia. Semakin

tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang akibat anemia maka semakin

kecil kemungkinannya ibu hamil tidak menjaga kondisi kesehatannya karena

terkait dengan kesehatan bayi yang dikandungnya.


Upaya pemerintah untuk mengatasi anemia dalam kehamilan salah satunya

adalah menetapkan kebijakan ibu hamil minimal mengkonsumsi 90 tablet besi

selama hamil, namun hasilnya belum memperoleh angka penurunan angka

kejadian anemia pada kehamilan secara signifikan, sehingga perlu dilakukan

berbagai upaya untuk mengatasinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan

adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu

hamil diantaranya adalah faktor pengetahuan. Dengan demikian maka upaya


3

pecegahan dan penanggulangan diharapkan dapat dilakukan sesuai dengan

faktor penyebab (Muzayana,2017).


Menurut WHO 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan

anemia pada kehamilan, dan kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan

oleh defisiensi zat besi. Tiga puluh enam persen orang di negara yang sedang

berkembang menderita anemia jenis ini, sedangkan prevalensi di negara maju

hanya sekitar 8%. Di Indonesia prevalensi anemia masih tinggi yaitu sekitar

40,1% . di Kalimantan Timur proporsi anemia ibu hamil tahun 2018 sebanyak

11.467 ibu hamil. Berdasarkan data Dinas Kesehatan prevalensi anemia pada

ibu hamil di Kabupaten Paser tahun 2018 sebesar 1143 orang dan 6 orang ibu

hamil meninggal karena anemia. Dan jumlah ibu hamil yang mengalami

anemia sebanyak 105 orang. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah

diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan pengetahuan

ibu hamil dengan kejadian anemia.

B. Rumusan masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah : ”Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil

Dan Kejadian Anemia di Puskesmas Batu Kajang Tahun 2018?”.

C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Yang

Mengalami Anemia di Puskesmas Batu Kajang Tahun 2019.


2. Tujuan Khusus
4

a. Untuk mengidentifikasi anemia pada ibu hamil yang menderita

anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Kajang


b. Untuk menilai Pengetahuan Ibu Hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Batu Kajang


D. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian yang berguna bagi

kepentingan ilmu pengetahuan.

1. Ibu Hamil

Untuk meningkatkan dan menambah wawasan ibu haml mengenai

kejadian anemia pada ibu haml.

2. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan masukan bagi puskesmas dan Pimpinan Puskesmas Sungai

Besar dalam rangka perencanaan kegiatan dan perencanaan pengambilan

kebijaksanaan untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian


Penelitian
No. Angrainy (2017) Fitria (2018)Rinelsi Purba
(2018)
1. Judul Hubungan Hubungan Hubungan
Pengetahuan Pengetahuan Ibu Pengetahuan Ibu
Dengan Sikap Ibu Hamil Tentang Hamil Dengan
Hamil Dalam Tablet Fe Kejadian Anemia di
Pencegahan Dengan Puskesmas Batu
Anemia Di Kejadian Kajang
Puskesmas Anemia
Rumbai
5

2. Variabel  Pengetahuan  Pengetah  Pengetahuan


dan sikap uan ibu ibu hamil
ibu hamil hamil  Kejadian
 Pencegahan  Kejadian anemia pada
anemia anemia ibu hail
4. Tempat Puskesmas Puskesmas Puskesmas Batu
Rumbai Pakan Kamis Kajang
Kabupaten
Agam

Anda mungkin juga menyukai