TUGAS LITERATUR REVIEW JURNAL

PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN

“ANEMIA DALAM KEHAMILAN’’

DOSEN PENGAMPUH: NANCY OLII,S,SiT,MPH

DI SUSUN OLEH:
SIFARA DEASY DUKALANG
7515401211187
1C DIII KEBIDANAN

PRODI D-III KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
2021/2022
 STUDI LITERATUR

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

PENDAHULUAN Anemia kehamilan atau kekurangan kadar

hemoglobin (Hb) dalam darah dapat
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar
menyebabkan komplikasi yang lebih serius
hemoglobin (Hb) atau jumlah eritrosit lebih
bagi ibu dalam kehamilan, persalinan dan
rendah dari kadar normal. Pada wanita hamil
nifas yaitu dapat megakibatkan abortus
dikatakan mengalami anemia jika kadar Hb
(keguguran), partus prematur, kelahiran bayi
<11 g/dl. Komplikasi yang menyertai
prematur, berat bayi lahir rendah,
kehamilan diantaranya adalah penyakit
perdarahan post partum karena atonia
kurang darah (anemia). Anemia umumnya
uteri,syok, infeksi intra partum maupun post
disebabkan karena kekurangan zat besi .
partum. Data di Provinsi Nusa Tenggara
Menurut WHO secara global, prevalensi
Barat tahun 2015 terdapat sebanyak 56,5 %
anemia pada ibu hamil di seluruh dunia
ibu hamil yang terkena anemia. Data dari
adalah sebesar 41,8 % dari ibu-ibu yang
Dinas Kesehatan Kota Mataram prevalensi
sedang hamil . Prevalensi anemia pada ibu
anemia pada ibu hamil adalah sebesar
hamil diperkirakan di Asia sebesar 48,2 % ,
8,11% (804 kasus), Puskesmas yang paling
Afrika 57,1 % , Amerika 24,1 % , dan Eropa
rendah kasus anemia adalah Puskesmas
25,1 %. Anemia lebih cenderung
Dasan Cermen sebesar 1,63 % (11
berlangsung di negara yang sedang
kasus),dan Puskesmas yang masih tinggi
berkembang dari pada di negara yang sudah
kasus anemia adalah Puskesmas Ampenan
maju 36 % yang disebabkan oleh
yaitu sebesar 16,67% (139 kasus) Anemia
kekuraangan asupan zat besi, peningkatan
pada kehamilan disebabkan oleh beberapa
kebutuhan fisiologis dan perdarahan.
faktor, antara lain yaitu faktor usia ibu dan
Berdasarkan hasil data Riskesdas prevalensi
paritas. Usia ibu yang terlalu muda (<20
anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar
tahun) belum siap memperhatikan
37,1 % Untuk mengatasi atau mengurangi
lingkungan yang diperlukan untuk
prevalensi anemia pada ibu hamil di
pertumbuhan janin. Ibu yang memiliki anak
Indonesia, pemerintah Indonesia
lebih dari tiga juga merupakan salah satu
mengatasinya dengan pemberian tablet
faktor yang menyebabkan terjadinya anemia
tambah darah (Fe). pemberian tablet Fe
selama masa kehamilan. Hal ini disebabkan
mencapai 83,3% dari jumlah ibu hamil,
karena terlalu sering hamil dapat menguras
meningkat sebesar 85%. Meskipun
cadangan zat gizi tubuh ibu. Kebanyakan
pemerintah sudah melakukan program
anemia yang diderita masyarakat adalah
penanggulangan anemia pada ibu hamil
karena kekurangan zat besi. Untuk
yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe
mengatasinya pemberian zat besi (tablet Fe)
selama periode kehamilan dengan tujuan
secara teratur dan peningkatan gizi teratur
menurunkan angka anemia pada ibu hamil,
pula. Pemanfaatan kesehatan untuk dunia
tetapi kejadian anemia masih cukup tinggi.
dalam strategi bidan dalam peluang kerja
yaitu dimana tenaga bidan masih dibutuhkan 2. Artikel Yang sesui dengan kata
dalam pelayanan kebidanan guna untuk kunci.
menurunkan angka kejadian anemia pada
3. Artikel yang di publikasi secara
ibu hamil.
nasional, Google Scholar.
4. Artikel di mulai dari tahun 2017
sampai seterusnya.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian HASI PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan Artikel penelitian yang di ambil sesuai
Literatur review yang di rangkum dari
lima jurnal dengan topik pada penelitian ini di gunakan
melalui pencahrian di peroleh artikel lima artikel yang berkaitan dengan Anemia
yang sesuai kata kunci pada rentang yng terjadi pada ibu hamil.
sepulu tahun terakhir. Study literatur
atau studi pustaka adalah teknik dalam
melaksanakan penelituan dengan
mengkaji atau meninjau secara langsung
pengetahuan gagasan yang terdapat
Tabel 1.1 Hasil penelitian literatur
dalam literatur dengan merumuskan
kontribusi teoretis dan metodologis Penulisan Judul Hasil
berdasarkan topik. Ana Umur ibu dan Didapatkan

Waktu Penelitian Pujianti paritas bahwa usia

Harahap sebagai ibu hamil
Pecarian artikel di mulai pada tanggal
(2018) Faktor risiko yang
21-22 mei 2022.
yang mengalami
Pengumpulan Data mempengaru anemia
hi kejadian sebagain
Artikel ini di cari dengaan menggunakan
Anemia pada besar pada
databes google scholar dengan kata kunci
ibu hamil di kelompok
anemia pada kehamilan.
wilaya kerja usia 20-35
Kriteria inklusi puskesmas tahun

1. Artikel dengan full text. ampena sebesar

87,7%. Dari tergolong
data labil
dinyatakan Willy Kejadian Peningkatan
bahwa Astriana Anemia pada kejadian
mayoritas (2017) Ibu Hamil anemia,
ibu hamil Ditinjau dari dampak
berada pada Paritas dan yang dapat
usia Usia timbul dari
produktif kejadian
untuk hamil anemia serta
dan beberapa
melahirkan faktor yang
yaitu usia berhubungan
20-35 tahun, dengan
usia tersebut kejadian
organ-organ anemia,
tersebut maka
telah penulis
berfungsi tertarik
dengan baik untuk
dan siap melakukan
untuk hamil penelitian
dan mengenai
melahirkan hubungan
namun bila antara
dilihat dari paritas dan
segi umur ibu
psikologis dengan
pada kisaran anemia pada
usia tersebut ibu hamil.
masih Lilis Anemia Pembelian
Mamuroh Kehamilan makanan Kekurangan
(2021) Dan Faktor sehari-hari gizi tersebut
Yang sehingga dapat
Mempengaru mengurangi meningkatka
hi jumlah dan n risiko
kualitas anemia ibu
makanan ibu hamil serta
perhari yang menambah
berdampak risiko
pada kesakitan
penurunan pada ibu dan
status gizi. bayi baru
Sumber lahir.
makanan Rizka Hubungan Berdasarkan
yang Angrainy Pengetahuan hasil yang
diperlukan (2017) Dengan Sikap telah
untuk Ibu Hamil dilakukan di
mencegah Dala Puskesmas
anemia Pencegahan Rumbai
diantaranya Anemia Di Bukit dapat
berasal dari Puskesmas diambil
sumber Rumbai. kesimpulan
protein sekaligus
harganya menjawab
mahal tujuan
sehingga umum dan
sulit khusus
diperoleh peneliti ini
karena daya untuk
beli yang mengetahui
rendah. faktor-faktor
 yang status gizi,
berhubungan dan kejadian
dengan sikap anemia
pencegahan
anemia.
Lebih dari
separuh PEMBAHASAN

responden Faktor risiko Anemia Pada ibu

berumur 20-
Anemia kehamilan atau kekurangan kadar
35 tahun
hemoglobin (Hb) dalam darah dapat
sebanyak 51
menyebabkan komplikasi yang lebih serius
orang
bagi ibu dalam kehamilan, persalinan dan
(94,40%).
nifas yaitu dapat megakibatkan abortus
Diah Hubungan Analisis
(keguguran), partus prematur, kelahiran bayi
Mutiarasa Status gizi univariat
prematur, berat bayi lahir rendah,
ri (2019) Dengan dilakukan
perdarahan post partum karena atonia uteri,
Kejadian untuk
syok, infeksi intra partum maupun post
Anemia Di melihat
partum . Usia kehamilan ibu berpengaruh
Puskesmas gambaran
terhadap kejadian anemia, dimana usia
Tinggede. distribusi
kehamilan yang masih muda membutuhkan
frekuensi
asupan gizi yang lebih sehingga ibu dengan
berdasarkan
usia muda rentan menderita anemia dalam
karakteristik
kehamilan dan akan sangat rentan terhadap
ibu hamil di
infeksi dan perdarahan, walaupun
Puskesmas
perdarahan hanya sedikit. Pengalaman
Tinggede.
membuktikan bahwa kematian ibu karena
Adapun
perdarahan lebih sering terjadi pada para ibu
distribusi
yang menderita anemi. Kebutuhan zat besi
frekuensi
pada saat kehamilan meningkat. Beberapa
meliputi usia
literatur mengatakan kebutuhan zat besi
ibu hamil,
meningkat dua kali lipat dari kebutuhan
sebelum hamil. Hal ini terjadi karena
selama hamil, volume darah meningkat
50%, sehingga perlu lebih banyak zat besi.
Dampak Terjadinya Anemia Pada
Kehamilan
Dampak dari anemia pada kehamilan dapat
terjadi abortus, persalinan pre¬maturitas,
hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim, mudah terjadi infeksi, perdarahan
antepartum, ketuban pecah dini (KPD), saat
persalinan dapat mengakibatkan gangguan
His, kala pertama dapat berlangsung lama,
dan terjadi partus terlantar, dan pada kala
nifas terjadi subinvolusi uteri menimbulkan
perdarahan pospartum, memudahkan infeksi
puerperium, dan pengeluarkan AS1
berkurang. Peningkatan kejadian anemia,
dampak yang dapat timbul dari kejadian
anemia serta beberapa faktor yang
berhubungan dengan kejadian anemia, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan antara paritas dan umur
ibu dengan anemia pada ibu hamil.
Karakteristik Responden, pengetahuan
dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
Menyatakan bahwa resiko anemia akan
meningkat pada kehamilan ketiga karena
kehamilan yang berulang dapat
menyebabkan kerusakan pembuluh darah
dan dinding usus yang akan mempengaruhi
sirkulasi janin dalam kandungan, semakin
sering seorang wanita melahirkan akan
semakin besar resiko kehilangan darah yang
dapat menurunkan kadar Hb. Ibu hamil
dengan paritas tinggi atau sering melahirkan
akan mengalami peningkatan volume
plasma yang lebih besar sehingga
menyebabkan hemodelusi yang lebih besar.
Ibu yang melahirkan lebih dari tiga kali
beresiko mengalami komplikasi perdarahan
yang dapat dipengaruhi oleh keadaan
anemia selama kehamilan dan resiko
perdarahan. Maka dari itu harus
mengkonsumsi Fe dengan kejadian anemia
pada ibu hamil. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian)yaitu ada hubungan yang
signifikan antara kepatuhan minum tablet Fe
dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Demikian juga hasil penelitian didapatkan
hasil ada pengaruh antara asupan Fe dengan
peningkatan kadar Haemoglobin (Hb) pada
ibu hamil Konsumsi tablet Fe selama
kehamilan penting dikonsumsi oleh ibu
hamil karena kebutuhan akan zat besi
meningkat selama kehamilan akibat
pengenceran sel darah merah selama
kehamilan dimana tablet Fe diperlukan
untuk meningkatkan jumlah sel darah
merah.
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap
Pencegahan Anemia.
Didapatkan bahwa pengetahuan dengan
sikap ibu hamil dalam pencegahan anemia
kehamilan ada 54 responden terdapat 4
responden yang berpengetahuan baik
dimana terdapat 3 (5,60%) responden
berpengetahuan baik dan bersikap positif
dalam pencegahan anemia dan 1 (7,40%)
responden berpengetahuan baik dan bersikap
negatif dalam pencegahan anemia.
Responden yang berpengetahuan cukup
berjumlah 18 orang dimana terdapat 5
(9,30%) yang berpengetahuan cukup dan
bersikap positif dalam pencegahan anemia
dan 13 (24,10%) responden yang
berpengetahuan cukup dan bersikap negatif
dalam pencegahan anemia. Responden yang
berpengetahuan kurang berjumlah 32 orang
dimana terdapat 4 (7,40%) responden
berpengetahuan kurang dan bersikap positif
dalam pencegahan anemia dan 28 (51,9%)
responden berpengetahuan kurang dan
bersikap negatif dalam pencegahan anemia.
Hubungan pengetahuan dengan sikap
pencegahan anemia didapatkan hasil chi
square dengan nilai P value = 0,014 < 0,05
hal ini menunjukkan ada hubungan yang
bermakna antara kedua variabel.
Status Gizi, Kejadian Anemia, Ibu Hamil
Kejadian anemia akibat defisiensi gizi
paling sering terjadi di negara – negara
berpenghasilan rendah dan menengah,
dimana anemia yang paling terjadi
disebabkan karena kurangnya asupan gizi
khususnya mikronutrien, vitamin, dan
protein. Anemia jenis tersebut termasuk
anemia yang dapat dicegah.8 Pada penelitian
ini untuk pengukuran status gizi
menggunakan indikator LILA. Pengukuran
berdasarkan LILA untuk mendeteksi dini
KEK terutama pada ibu hamil. Pada Ibu
hamil yang mengalami anemia cenderung
memiliki ukuran LILA yang rendah.
Terjadinya defisiensi gizi pada ibu hamil
dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan
berat bayi lahir rendah, peningkatan risiko
kematian neonatal dan peningkatan risiko
morbiditas jangka panjang seperti stunting,
serta meningkatkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu. Selain itu, defisiensi gizi
merupakan gangguan gizi yang paling
umum di dunia, yang mempengaruhi
terutama ibu hamil pada kelompok usia
reproduksi (15-49 tahun) di iklim tropis dan
subtropis.
KESIMPULAN & SARAN
Anemia pada kehamilan merupakan kondisi
dimana konsentrasi hemoglobin pada ibu
hamil di bawah 11g/dl. Anemia defisiensi
besi adalah kejadian anemia paling umum
terjadi di dunia dan merupakan penyebab
utama mobirditas pada anak perempuan dan
wanita hamil di negara berkembang.
Prevalensi anemia secara global berkisar
dari 40-60% di negara berkembang dan 50%
termasuk anemia defisiensi besi.
Diharapkan ibu – ibu hamil dapat
menerapkan upaya – upaya agar dapat
meminimalisir timbulnya kejadiannya
anemia. Selain itu, untuk penelitian
selanjutnya dapat menambahkan faktor
risiko kejadian anemia pada ibu hamil
lainnya sebagai variabel penelitian, antara
lain pengetahuan, konsumsi tablet Fe,
kunjungan ANC, paritas, jarak kehamilan,
dan pendapatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Mutiarasari, Diah. "Hubungan Status Gizi
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil di Puskesmas Tinggede."
Healthy Tadulako Journal (Jurnal
Kesehatan Tadulako) 5.2 (2019): 42-48.
Oktavia, Ade Dian, and Emi Nurlaela.
"Literature Review: Hubungan Status
Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil." Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan. Vol. 1. 2021.
Nur, A. Fahira, et al. "Pengaruh Kekurangan
Energi Kronis (KEK) Dan Emesis
Gramvidarum Terhadap Anemia Pada
Ibu Hamil." Healthy Tadulako Journal
(Jurnal Kesehatan Tadulako) 6.1
(2020): 65-72
Pemiliana,Putri Diah; Oktavianda, Yuka;
Santi, Irwa. Faktor Yang Berhubungan
Dengan Anemia Pada Ibu Hamil
Trimester III Di Puskesmas Simpang
Kiri Kota Subulussalam Provinsi Aceh
 Tahun 2018. Window of Health: Jurnal Primigravida Di Wilayah Kerja
Kesehatan, 2019, 389-402. Puskesmas Tahun 2017. STIKES
Peringsewu Lampung.
Putri PH. Pengaruh Umur Kehamilan Usia
Remaja, Pengetahuan Ibu Tentang Liow, F. M., Kapantow, N. H., & Malonda,
Anemia, Dan Status Gizi Terhadap N. (2018). Hubungan antara status
Kejadian Anemia di Kecamatan sosial ekonomi dengan anemia pada
Sawahan Kota Surabaya. Medical ibu hamil di desa sapa kecamatan
Technology and Public Health Journal, tenga kabupaten
2017; 1(1): 35-41.
Hidayati, I., & Andyarini, E. N. (n.d.).
Proverawaty, A. (2017). Anemia dan Hubungan Jumlah Paritas dan Umur
Anemia Kehamilan. yogyakarta: Nuha Kehamilan dengan Kejadian Anemia
Medika. Ibu Hamil The Relationship Between
The Number of Parities and Pregnancy
Ningrum, E. W., & Cahyaningrum, E. D.
Age with Maternal Anemia.
(2018). Status gizi pra hamil
berpengaruh terhadap berat dan Purbadewi, L., & Ulvie, Y. N. S. (2017).
panjang badan bayi lahir. Hubungan Tingkat Pengetahuan
MEDISAINS, 16(2), 89–94. Tentang Anemia Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi
Mariza, A. (2017). Hubungan Pendidikan
Universitas Muhammadiyah
Dan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian
Semarang, 2(1), 31–39.
Anemia Pada. Jurnal Kesehatan
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php
Histolik, 10(1), 5–8. Mulyati, S.,
/jgizi/article/view/754/808
Nuryati, S., & Farhati, F. (2018).
Hubungan pengetahuan Ibu Hamil Ristica, O. D. (2017)Faktor Resiko Kejadian
Tentang Anemia Definisi Besi Dengan Anemia Pada Ibu hamil. Jurnal
Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Fe Kesehatan Komunitas, 2(2). Sudikno,
Di Pukesmas Haurgimbong.Jurnal S., & Sandjaja, S. (2018). Prevalensi
Kesehatan Kartika, 8(3), 18– Dan Faktor Risiko Anemia Pada
Wanita Usia Subur Di Rumah Tangga
Nurhayati, N., Halimatusakdiah, P. K. A., &
Miskin Di
Asniah, A. (2017). Pengaruh Asupan
Tablet Zat Besi (Fe) Terhadap Kadar
Haemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas.
Khairanis. (2017). Hubungan Tingkat
Pendidikan Dengan dan Status
Ekonomi Dengan Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
UPTDK Puskesmas Desa Baru Tahun
2017. Krisnawati, Desi Ari Madi
Yanti, A. (2017). Faktor- Faktor
Terjadinya Anemia Pada Ibu