Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN ASUPAN TABLET Fe DENGAN

KEJADIAN ANEMIAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS
NAMA: INDAH KHAERUNNISAH
NIM: G70118059

D
efisiensi zat-zat nutrisi telah diduga sebagai penyebab tersering anemia.
Sekitar 75% anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi. Hal
ini sungguh disayangkan mengingat pentingnya kecukupan nutrisi
terutama zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangan usia janin yang semakin
kompleks seiring pertambahan usia kehamilan. Penelitian ini menggunakan metode
studi analitik dengan metode potong lintang (cross sectional). Sampel pada penelitian
ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung / memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas pada saat penelitian berlangsung pada bulan Oktober 2018, yaitu
sebanyak 40 sampel. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa
dari 40 ibu hamil yang diteliti didapatkan bahwa 42,5 % dan yang tidak menderita
anemia 57,5 %, kemudian dari tingkat pendidikan didapatkan bahwa yang memiliki
tingkat pendidikan cukup yaitu 62,5 % dan yang memiliki tingkat pendidikan kurang
yaitu sebanyak 37,5 %. Sedangkan dari tingkat pengetahuan bahwa yang memiliki
tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 27,5 % dan yang memiliki tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 72,5 %. Sedangkan dari tingkat pendapatan keluarga
didapatkan bahwa tingkat pendapatan cukup yaitu sebanyak 27,5 % dan yang
memiliki tingkat pendidikan kurang sebanyak 72,5 %. Kemudian dengan tingkat
konsumsi tablet fe cukup sebanyak 72,5 % dan dengan tingkat konsumsi tablet fe
kurang sebanyak 27,5%.
Masalah-masalah kesehatan yang hamil yang mengalami defisiensi besi
dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini sekitar 35-75%, serta semakin
adalah masih tingginya angka meningkat seiring dengan
kematian ibu dan bayi, masalah gizi pertambahan usia kehamilan. (Yasir
dan pangan merupakan masalah yang Arifin, 2009).
mendasar karena secara langsung
Dalam penelitian yang dilakukan oleh
menentukan kualitas sumber daya
Hikmawaty K.dkk, dengan judul
manusia serta meningkatkan derajat
“Anemia ibu hamil di daerah Inpres
kesehatan. Masalah gizi di Indonesia
desa tertinggal Kab.Bantaeng” tahun
yang belum teratasi, salah satunya
2010. Pemantauan dari hasil-hasil
adalah anemia. Anemia masih
penelitian tentang ciri-ciri ibu yang
merupakan masalah pada wanita
mengalami kematian antara lain
Indonesia sebagai akibat kekurangan
mengidap anemia khususnya anemia
zat besi. Kekurangan zat besi juga
gizi merupakan salah satu masalah gizi
mengakibatkan kekurangan
di Indonesia. Masalah anemia ibu
hemoglobin (Hb) dimana zat besi
hamil ini masih cukup tinggi walaupun
sebagai salah satu unsur
telah dilakukan kurang sebanyak 27,5
pembentukannya. Hemoglobin
%. Berbagai upaya untuk
berfungsi sebagai pengikat oksigen
menguranginya antara lain melalui
yang sangat dibutuhkan untuk
suplementasi zat besi lewat pemberian
metabolisme sel, hal ini dapat
tablet Fe melalui puskesmas. Namun
menyebabkan anak lahir dengan berat
komplikasi yang ditimbulkan oleh
badan rendah, keguguran dan juga
anemia adalah meningkatnya AKI,
menyebabkan anemia pada bayinya.
kematian bayi, kelahiran premature,
(Michael J. Gibney, Gizi Kesmas,
dan berat badan lahir rendah. Tentunya
2008).
hal ini akan menghambat usaha untuk
Badan kesehatan dunia (WHO) meningkatkan kualitas sumber daya
melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu manusia. Angka ini meski dibawah
angka nasional tetap harus diwaspadai tersebut dikhawatirkan menjadi
mengingat masih tingginya angka penyebab lost generation atau
kejadian anemia. Apalagi pemerintah kehilangan generasi berikutnya. Di
menargetkan penurunan prevalensi wilayah kerja Puskesmas anemia pada
anemia ibu hamil menjadi 40% pada ibu hamil cukup tinggi yaitu dari 511
tahun 1998 dan menjadi 9% pada ibu hamil terdapat 379 ibu hamil yang
tahun 2019. menderita anemia (Data Periode
Januari-Desember 2016) dan
Husaini (2009) melaporkan anemia ibu
prevalensi anemia ibu hamil adalah
hamil sebesar 50-70% sedangkan
74,16%. Relatif tingginya kejadian
prevalensi anemia di Indonesia
anemia pada ibu hamil diduga oleh
menurut (SKRT) sebesar 51,3%.
faktor pengetahun ibu hamil tentang
Sulawesi Selatan sendiri memiliki
anemia, dan sosial ekonomi, serta
prevalensi anemia ibu hamil sebesar
aspek lain yang paling penting yaitu
76,17%. (Ngatimin,2005).
suplementasi tablet zat besi (Fe) dan
Prevalensi anemia ibu hamil belum juga motivasi petugas selama
mengalami perubahan dari tahun 1995- kehamilan karena dapat mencegah
2000, namun Departemen Kesehatan terjadinya anemia.
RI sampai dengan tahun 2010 akan
Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu
berusaha menurunkan prevalensi
Hamil Dengan Kejadian Anemia Pada
anemia ibu hamil dari 51% menjadi
Ibu Hamil Pendidikan merupakan latar
40% (Depkes RI, 2006). Sementara
belakang yang dapat meningkatkan
dari sumber Survei (SKRT) tahun
intelektual, maka salah satu cara untuk
2007, prevalensi anemia gizi besi (Fe)
memudahkan masyarakat khususnya
pada ibu hamil mencapai 40,1%.
ibu hamil menerima ide-ide baru
Sebanyak 70 persen ibu hamil di
dalam menentukan makanan yang
berbagai kabupaten di Sulawesi
akan dikonsumsinya. Pendidikan juga
Selatan, mengidap penyakit anemia.
sebagai proses pengembangan
Dalam jangka panjang penyakit
kepribadian yang dilaksanakan secara pengaruh pada peningkatan
sadar dan penuh tanggung jawab. kemampuan berfikir, dengan kata lain
(Mardina, 2006) seseorang yang berpendidikan lebih
tinggi akan dapat mengambil
Tingkat pendidikan ibu yang akan
keputusan yang lebih rasional,
memberikan pangaruh dalam
umumnya terbuka untuk menerima
penerimaan informasi yang diberikan
perubahan atau hal baru dibandingkan
sehingga dapat meningkatkan
dengan individu yang berpendidikan
pengetahuan tentang gizi bagi dirinya
lebih rendah.
dan janin yang dikandungnya. Dengan
demikian akan berpengaruh pada Pendidikan juga merupakan
keadaan ibu yang sehat dan mengembangkan potensi-potensi
pertumbuhan janin yang sehat pula. manusiawi masyarakat baik potensi
Berdasarkan teori ditemukan bahwa fisik potensi cipta, rasa, maupun
pendidikan rendah seorang ibu yang karsanya, agar potensi itu menjadi
berpeluang menderita anemia. Hal ini nyata dan dapat berfungsi dalam
berarti dari hasil yang ditemukan perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan
sesuai dengan teori diatas. adalah cita-cita kemanusiaan universal.
Pendidikan bertujuan menyiapkan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
pribadi dalam keseimbangan,
terencana untu mewujudkan suasana
kesatuan, organis, harmonis, dinamis,
belajar dan proses pembelajaran agar
guna mencapai tujuan hidup
masyarakat secara aktif
kemanusiaan. Kurangnya pendapatan
mengembangkan potensi dirinya untuk
keluarga menyebabkan berkurangnya
memiliki kekuatan spiritual
lokasi untuk pembelian makanan
keagamaan, pengendalian diri,
sehari-hari sehingga mengurangi
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
jumlah dan kualitas makanan ibu per
serta keterampilan yang diperlukan
hari yang berdampak pada penurunan
darinya dan masyarakat. Pendidikan
status gizi. Gangguan gizi yang umum
yang dijalani seseorang memiliki
pada perempuan adalah anemia, tetapi tidak menderita anemia dan ada
karena secara fisiologis mengalami pula ibu hamil yang memiliki tingkat
menstruasi tiap bulan. Sumber pendidikan cukup tetapi masih
makanan yang diperlukan untuk menderita anemia, hal ini disebabkan
mencegah anemia umumnya berasal karena pendidikan bukan satu-satunya
dari sumber protein yang labih mahal, faktor yang mempengaruhi kejadian
dan sulit terjangkau oleh mereka yang anemia pada ibu hamil. Walaupun ibu
bepenghasilan rendah. Kekurangan hamil tersebut memiliki tingkat
tersebut memperbesar risiko anemia pendidikan rendah tetapi mampu
pada remaja dan ibu hamil serta memperoleh informasi, baik dari
memperberat risiko kesakitan pada ibu media maupun melalui penyuluhan
dan bayi baru lahir. Anemia berperan dan saran dari orang lain maka akan
terhadap tingginya angka kematian ibu mempengaruhi cara berpikirnya dan
hamil dan semakin meningkat seiring akhirnya mengkonsumsi makanan
dengan pertambahan usia kehamilan. yang mengandung nilai gizi yang
Tingkat pendidikan yang rendah dapat tinggi dan sebaliknya ibu yang
mempengaruhi kematian ibu. Hasil memiliki tingkat pendidikan tinggi
penelitian Mardina 2006 ibu yang tetapi kurang mendapatkan informasi
dengan tingkat pendidikan yang lebih dan tidak mengaplikasikan
tinggi (Tamat SMA dan PT/ pengetahuan yang diperoleh maka
Akademik), kurang mengalami pada akhirnya akan mempengaruhi
anemia. Sebaliknya bagi ibu yang cara memilih makanannya sehingga
tidak memiliki pendidikan akan besar berpengaruh terhadap status anemia
kemungkinan mengalami anemia pada ibu hamil. Selain itu, kejadian anemia
saat kehamilan. (Mardina 2006) juga dipengaruhi oleh faktor individu
ibu hamil dalam mengkonsumsi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
makanan. Misalnya karena pengaruh
bahwa terdapat ibu hamil yang
ngidam berlebihan yang menyebabkan
memiliki tingkat pendidikan kurang
ibu hamil resisten terhadap suatu jenis
makanan yang ternyata mengandung penelitian ini berbeda dengan
nilai gizi tinggi. Selain itu, hal ini penelitian yang dilakukan oleh Dewi
disebabkan oleh perubahan tingkah Puspitaningrum di Rumah Bersalin
laku ibu hamil yang berbeda dengan Bhakti Kota Semarang tahun 2011
saat sebelum hamil, misalnya sebelum dengan judul “Hubungan pengetahuan
hamil senang mengkonsumsi beraneka tentang pendidikan ibu, konsumsi
ragam makanan tetapi pada saat hamil Tablet fe dengan kadar hb pada ibu
selera makannya berubah dan hamil”, nilai p 0,0001 < 0,05 yang
cenderung menyukai satu jenis berarti ada hubungan antara
makanan saja. pendidikan dengan kejadian anemia
pada ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan uji a. Hubungan Pengetahuan Ibu
statistik chi- square diperoleh nilai p Hamil Dengan Kejadian
0.750 > 0.05, hal ini menunjukkan Anemia Pada Ibu Hamil
bahwa tidak ada hubungan antara
Pengetahuan tentang gizi merupakan
tingkat pendidikan dengan kejadian
pengetahuan tentang hubungan
anemia pada ibu hamil di puskesmas
konsumsi makanan dengan kesehatan
pada bulan Oktober 2018.
tubuh. Ibu hamil dengan pengetahuan
Hasil penelitian ini sesuai dengan gizi diharapkan dapat memilih asupan
penelitian yang dilakukan oleh Cisilia makanan yang bernilai gizi baik dan
Sero M di Puskesmas Kecamatan seimbang bagi dirinya sendiri, janin,
Pasar Minggu Jakarta tahun 2008 dan keluarga. Pengetahuan gizi yang
dengan judul “Faktor-faktor yang baik dapat membantu seseorang
berhubungan dengan anemia gizi pada belajar bagaimana menyimpan,
ibu hamil”, nilai p 0,053 > 0,05 yang mengolah serta menggunakan bahan
berarti tidak ada hubungan antara makanan yang berkualitas untuk
pendidikan dengan kejadian anemia dikonsumsi. Pengetahuan merupakan
pada ibu hamil. Hasil hasil dari akibat proses penginderaan,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian kurang gizi atau kemampuan
besar pengetahuan manusia diperoleh menerapkan informasi dalam
melalui mata dan telinga. Pengetahuan kehidupan sehari-hari. (Erni
merupakan domain yang sangat Damayanti, 2009)
penting dalam membentuk tindakan
Para ibu hamil yang hendaknya
seseorang atau terbentuknya praktek.
memperluas pengetahuan tentang
Karena dari pengalaman dan penelitian
berbagai macam penyakit yang dapat
ternyata perilaku yang didasari oleh
mengenainya, baik disaat sebelum
pengetahuan akan lebih langgeng dari
hamil maupun saat kehamilan.
perilaku yang tidak didasari oleh
Pengetahuan tentang penyakit anemia
pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).
sangat penting agar ibu hamil dapat
Pengetahuan yang kurang terhindar dari masalah kehamilan yang
menyebabkan bahan makanan bergizi dapat menyulitkan baik dimasa
tidak dikonsumsi secara optimal. kehamilan, saat proses persalinan
Pemilihan bahan makanan dan pola ataupun akibat pada bayi yang akan
makan yang salah, cukup berperan dilahirkan. Apabila seorang ibu hamil
dalam terjadinya anemia. Keadaan memiliki pengetahuan yang lebih
anemia ini bisa disebabkan karena tentang anemia dalam kehamilan maka
pengetahuan ibu hamil tentang gizi kemungkinan besar ibu akan berfikir
yang rendah dan tidak teratur. Selain untuk menentukan sikap, berperilaku
memang juga zat besi yang dapat untuk mencegah dan menghindari atau
diserap dari bahan makanan hanya untuk mengatasi masalah anemia
sedikit. Kurangnya pengetahuan dan dalam kehamilan tersebut (Mustafa,
salah konsep tentang kebutuhan gizi 1995).
dan nilai pangan adalah umum
Berdasarkan hasil penelitian yang
dijumpai. Kemiskinandan kekurangan
dilakukan diketahui bahwa terdapat
persediaan pangan yang bergizi
ibu hamil yang memiliki tingkat
merupakan faktor penting masalah
pengetahuan kurang tetapi tidak
menderita anemia. Dari 29 orang ibu makanan dan juga teblet fe. Walaupun
hamil yang memiliki tingkat ibu hamil tersebut tahu tentang
pengetahuan kurang terdapat 2 orang kejadian anemia tetapi tanpa
ibu hamil yang tidak mengalamai kesadaran, kemauan, dan kemampuan
anemia dan 27 ibu hamil lainnya dari diri sendiri unutk mengkonsumsi
menderita anemia. Hasil ini cenderung makanan yang mengandung zat besi
menunjukkan ibu hamil dengan tingkat dan mematuhi aturan dokter/bidan
pengetahuan kurang akan mengalami maka tidak menutup kemungkinan
anemia. Ibu hamil yang tidak anemia masih akan tetap dialami oleh
menderita anemia bisa disebabkan oleh setiap ibu hamil.
faktor konsumsi makan yang baik.
Berdasarkan hasil analisis statistik
Walaupun pengetahuannya kurang,
dengan uji chi-square menunjukkan p
namun ternyata dari makanan yang
0.001< 0.05 yang berarti ada hubungan
dikonsumsi banyak mengandung zat
antara pengetahuan dengan kejadian
besi, termasuk kepatuhan
anemia pada ibu hamil di Puskesmas
mengkonsumsi tablet fe bukan didasari
Makassar pada bulan Oktober 2018.
karena pengetahuan tapi atas perintah
Hal ini sesuai dengan pemaparan yang
dokter / bidan di puskesmas.
ada diatas bahwa semakin baik tingkat
Sedangkan dari 11 orang ibu hamil
pengetahuan seorang ibu hamil maka
dengan tingkat pengetahuan cukup
ibu hamil cenderung tidak mengalami
terdapat 4 orang menderita anemia dan
anemia.
7 lainnya tidak mengalami anemia. Hal
ini cenderung menunjukkan bahwa ibu Hasil penelitian ini sesuai dengan
hamil dengan pengetahuan cukup tidak penelitian yang dilakukan oleh Dewi
mengalami anemia. Namun ada 4 ibu Puspitaningrum di Rumah Bersalin
hamil yang masih menderita anemia, Bhakti Kota Semarang 2016 dengan
ini disebabkan oleh faktor kesadaran, judul “Hubungan pengetahuan tentang
kemauan, dan kemampuan ibu hamil pendidikan ibu, konsumsi Tablet fe
tersebut untuk mengkonsumsi dengan kadar hb pada ibu hamil”, nilai
p 0,0003 < 0,05 yang berarti ada menunjang upaya peningkatan gizi,
hubungan antara pengetahuan dengan berupa makanan bergizi tinggi, bahan-
kejadian anemia pada ibu hamil. bahan untuk perbaikan sanitasi serta
usaha untuk mendapatkan pengobatan
b. Hubungan Pendapatan
dini ketika sakit. (Sojogyo, 1994) Dari
Keluarga Dengan Kejadian
hasil penelitian yang dilakukan pada
Anemia Pada Ibu Hamil
ibu hamil dipuskesmas Makassar
Pendapatan keluarga adalah semua didapatkan bahwa responden
hasil perolehan yang didapat oleh berpendapatan cukup 74 (≥ Rp
anggota keluarga 1.265.000) yaitu sebanyak 11
responden (27,5%) sedangkan 29
dalam bentuk uang sebagai hasil
responden (72,5%) berpendapatan
pekerjaannya. Pendapatan keluarga
rendah (< Rp 1.265.000). Dari 29 ibu
meliputi penghasilan dengan hasil-
hamil yang memiliki tingkat
hasil lain. Pendapatan keluarga
pendapatan rendah terdapat 13 (44.8
mempunyai peran penting terutama
%) ibu hamil yang menderita anemia,
dalam memberikan efek terhadap taraf
dan yang tidak menderita anemia
hidup mereka. Efek di sini lebih
terdapat 16 (55.2 %) ibu hamil.
berorientaai pada kesejahteraan dan
Sedangkan dari 11 ibu hamil yang
kesehatan, dimana perbaikan
memiliki tingkat pendapatan keluarga
pendapatan akan meningkatkan tingkat
cukup terdapat 4 (36.4 %) ibu hamil
gizi masyarakat. Pendapatan akan
yang menderita anemia dan terdapat 7
menentukan daya beli terhadap pangan
(63.6 %) ibu hamil yang tidak
yang dapat mempengaruhi status gizi.
menderita anemia. Dari hasil tersebut
(Rustam, 1995)
terlihat kecenderungan bahwa ibu
Peningkatan pendapatan akan hamil yang memiliki pendapatan
membawa masyarakat membelanjakan kurang lebih banyak yang tidak
penghasilannya untuk barang-barang menderita anemia dibanding ibu hamil
yang dipasarkan, baik untuk hamil yang berpendapatan cukup. Hal
ini disebabkan antara lain, karena untuk membeli bahan makanan tetapi
pendapatan termasuk faktor sosial lebih banyak digunakan untuk
ekonomi yang sukar dinilai secara membeli barang perlengkapan rumah
kuantitatif yang disebabkan karena tangga disamping itu faktor
masyarakat enggan untuk pengetahuan, kesadaran, kemauan,
membicarakan kepada orang yang berperan penting terhadap daya beli
tidak dikenal dalam artian masyarakat ibu hamil dalam menentukan jenis
kurang terbuka kepada peneliti tentang makanan yang akan dikonsumsinya
pendapatan riil yang diperoleh karena sebelum membeli bahan
keluarganya, yaitu pendapatan yang makanan ibu hamil pasti akan
dikemukakan kepada peneliti dibawah mengambil keputusan sesuai dengan
nilai pendapatan yang sebenarnya. pengetahuannya.
Selain itu, para ibu hamil secara
Berdasarkan hasil penelitian yang
merata diberikan Tablet Fe oleh
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
petugas puskesmas tanpa memungut
dengan menggunakan uji statistik chi-
biaya dari ibu hamil, ini berarti bahwa
square diperoleh hasil p 0,730 > 0.05
baik ibu hamil yang memiliki
ini menunjukkan bahwa tidak
pendapatan rendah maupun cukup bias
adahubungan antara pendapatan
memperoleh asupan Fe berupa tablet
keluarga dengan kejadian anemia pada
Fe. Sehingga asupan Fe ibu hamil
ibu hamil.
bukan semata-mata bersumber dari ibu
hamil sendiri yang didukung oleh daya Hasil penelitian ini sesuai dengan
beli keluarga melainkan ditunjang juga penelitian yang dilakukan oleh Cisilia
olehpemberian Tablet Fe dari Sero M di Puskesmas Kecamatan
Puskesmas. Sedangkan bagi ibu hamil Pasar Minggu Jakarta tahun 2008
yang berpendapatan cukup tapi masih dengan judul “Faktor-faktor yang
menderita anemia, hal ini bisa berhubungan dengan anemia gizi pada
disebabkan oleh pendapatan yang ibu hamil”, nilai p 0,161 > 0,05 yang
diperoleh tidak sepenuhnya digunakan berarti tidak ada hubungan antara
pendapatan dengan kejadian anemia Dari hasil penelitian yang dilakukan
pada ibu hamil. pada ibu hamil di Puskesmas Makassar
didapatkan tingkat konsumsi Tablet Fe
c. Hubungan Asupan Tablet Zat
yang cukup yaitu 29 responden
Besi (Fe) Dengan Kejadian
(72,5%) sedangkan tingkat konsumsi
Anemia Pada Ibu Hamil
Tablet Fe yang kurang yaitu sebanyak
Besi merupakan mineral makro yang 11 responden (27,5%).
paling banyak terdapat di dalam tubuh
Dari 11 ibu hamil yang kurang
manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-
mengkonsumsi tablet Fe terdapat 9
5 gram di dalam tubuh manusia
(81.8 %) ibu hamil yang mnederita
dewasa. Besi mempunyai beberapa
anemia, dan terdapat 2 (18.2 %) ibu
fungsi esensial didalam tubuh yakni
hamil yang tidak menderita anemia.
sebagai alat angkut oksigen dari paru–
Sedangkan dari 29 ibu hamil yang
paru ke jaringan tubuh, sebagai
cukup mengkonsumsi tablet Fe
elektron di dalam sel, dan sebagai
terdapat 8 (27.6 %) ibu hamil yang
bagian terpadu berbagai reaksi enzim
menderita anemia, dan 23 (57.5) ibu
di dalam jaringan tubuh. (Almatsier,
hamil yang tidak menderita anemia.
2003)
Dari hasil tersebut terlihat bahwa ibu
Anemia pada kehamilan umumnya
hamil yang mengkonsumsi tablet fe
terjadi akibat kekurangan zat besi di
dalam jumlah cukup cenderung tidak
dalam tubuh. Selama kehamilan
mengalami anemia
absorbsi zat besi berlangsung lebih
efisien dan memberikan respon yang dibandingkan dengan ibu hamil yang
sangat baik terhadap pengobatan ferro mengkonsumsi tablet fe dalam jumlah
sulfat secara oral. Dengan demikian kurang. Namun masih ada pula ibu
anemia ibu hamil dapat dicegah dan hamil yang menderita anemia meski
diobati dengan memberikan tablet Fe telah mengkonsumsi tablet fe dalam
setiap hari. (Ali Khomsan, 2003) jumlah cukup. Ini dapat terjadi karena
adanya masalah dalam pencernaan bermakna antara konsumsi Tablet Fe
seperti mual dan muntah pada ibu dengan kejadian anemia gizi pada ibu
hamil sehingga tablet fe tersebut hamil.
belum terabsorbsi secara optimal
e. Keterbatasan Penelitian
didalam tubuh. Selain itu, penyerapan
fe dalam tubuh harus didukung oleh Dalam penelitian ini ada beberapa
zat gizi yang lain misalnya vitamin c keterbatasan dalam penelitian, yaitu
sehingga dibutuhkan asupan makanan keterbatasan Dalam Pengumpulan
selain tablet fe. Sedangkan ada pula Data.Pengumpulan data dilakukan
ibu hamil yang tidak mengalami dengan menggunakan instrumen
anemia tetapi tingkat konsumsi tablet kuesioner, dimana keakuratan data
fe nya kurang. Hal ini disebabkan yang di peroleh anatra variabel-
karena tingkat kebutuhan fe mampu variabel yang diteliti tergantung pada
terpenuhi berdasarkan konsumsi kejujuran dan keterbukaan responden
makanan sehari-hari. serta sangat dipengaruhi oleh
kemampuan dalam menggali data dari
Hasil uji statistik chi square
responden sehingga fakta yang ada
menunjukkan bahwa nilai p 0.003 <
dapat dijamin keakuratannya.
0.005 berarti ada hubungan antara
konsumsi tablet Fe dengan kejadian
anemia pada ibu hamil di Puskesmas
Makassar.

Hasil dari penelitian ini didukung oleh


penelitian yang dilakukan oleh Putrini
(2010) ”Faktor-Faktor yang
berhubungan dengan anemia gizi pada
ibu hamil di Puskesmas Pallangga
2010” dimana hasil penelitian yang
menunjukkan terdapat hubungan yang

Anda mungkin juga menyukai