Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 2

Nanda Ardisia Fafhunnisa G 701 17 231


Aqsalam Ismail G 701 18 015
Nurlailah G 701 18 036
Ashaj Asmuji G 701 18 065
Mirna G701 18 171
Nurmawati G 701 18 212
Sejarah perundang-undangan
lingkungan

Jenis-jenis perundang-undangan

KONSEP lingkungan.

LINGKUNGAN
HIDUP
Kebijakan lingkungan hidup (common
property and privat property).

Bagaimana kearifan local tentang


pengelolaan lingkungan.
Sejarah Perundang-undangan Lingkungan

Titik tolak pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia sebagai manifestasi konkrit dari upaya-
upaya sadar, bijaksana dan berencana dimulai pada tahun 1982 dengan dikeluarkannya UU No.
4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sebelum
lahirnya undang-undang ini, berbagai peraturan perundangan yang berkaitan dengan
lingkungan hidup masih bersifat parsial-sektoral dimana masing-masing materi ketentuannya
mengacu kepada pengaturan masalah tertentu secara khusus. Dengan demikian, beberapa
ketentuan acapkali dirasakan tumpang tindih satu sama lain sehingga membawa implikasi yang
luas di bidang kelembagaan dan kewenangan pengaturannya. Sebenarnya sudah cukup banyak
peraturan perundangan yang berkaitan dengan lingkungan hidup sejak zaman kolonial
Belanda. Diantaranya yang terbit dalam bentuk ordonansi adalah Vischerij Ordonantie 1916.
Sebagai catatan bahwa sebelum lahirnya Undang-undang No. 4 tahun 1982 ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan diantaranya pemerintah Indonesia sudah sejak persiapan dan
berakhirnya Konferensi Stockhlom 1972 atau Konferensi PBB mengenai Lingkungan Hidup
Manusia (UNCHE) telah berupaya untuk menginventrisasikan berbagai peraturan perundang-
undangan. Hal ini dilakukan dalam rangka penyusunan initial draft suatu undang-undang
lingkungan hidup.
Jenis-jenis perundang-undangan lingkungan

 Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan


pengelolaan lingkungan hidup (penggnti UU 23/1997 tentang PLH)
 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
 Undang-undang n0mor 9 tahun 2008 tentang penggunaan bahan kimia
dan larangan penggunaan bahan kimia sebagai senjata kimia.
 Undang-undang Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas
Tanaman
 Undang-undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah
pesisir dan pu;lau-pu;lau kecil.
 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana.
 Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang
 Undsang-undang nomor 07 than 2004 tentang sumber daya air
KEBIJAKAN LINGKUNGAN HIDUP ( common property
and private property )
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1997, Pasal 1 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup,dimana lingkungan hidup dapat diartikan sebagai
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) mendasari kebijaksanaan lingkungan di
Indonesia, karena Undang-Undang, peraturan pemerintah dan peraturan pelaksanaan
lainnya merupakan instrumen kebijaksanaan.
Adapun arah kebijakan lingkungan hidup terbagi atas:
1. Arah kebijakan bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam
GHBN
2. Kebijakan sumber daya alam dalam TAP MPR No.IX/MPR/2001 tentang pembaruan
agraria dan pengelolaan sumber daya alam:
3. Kebijakan pengembangan sumber daya alam bagi pembangunan berkelanjutan
Reformasi pengelolaan sumber daya alam sebagai prasyarat terwujudnya pembangunan
berkelanjutan dapat dinilai lebih baik apabila terumuskan parameter yang memadai
Kearifan Lokal Tentang Pengelolaan
Lingkungan
Kearifan lingkungan atau kearifan lokal masyarakat (local wisdom) sudah
ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari
zaman pra-sejarah hingga saat ini, kearifan lingkungan merupakan
perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan alam dan
lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat
istiadat, petuah nenek moyang atau budaya setempat yang terbangun
secara alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi
dengan lingkungan di sekitarnya.
Dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan oleh adanya kemajuan
teknologi membuat orang lupa akan pentingnya tradisi atau kebudayaan
masyarakat dalam mengelola lingkungan, seringkali budaya lokal
dianggap sesuatu yang sudah ketinggalan di abad sekarang ini, sehingga
perencanaan pembangunan seringkali tidak melibatkan masyarakat.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai