Nim : G70118059
Kelash :A
Pembahasan:
Karbohidrat atau sakarida dibagi berdasarkan tingkat kompleks dari struktru
penyusunnya. Semakin kompleks dan banyak rantai penyusunnya, maka semakin
besar senyawa tersebut, dan semakin sulit dicerna. Dalam sistem pencernaan,
karbohidrat akan dicerna menjadi jenis yang lebih sederhana dengan bantuan
enzim.
Polisakarida adalah karbohidrat dengan molekul polimer yang terdiri dari banyak
(lebih dari dua) rantai unit monosakarida yang diikat bersama oleh ikatan glikosidik.
Polisakarida dapat memiliki struktur linier dan bercabang.
Polisakarida misalnya adalah selulosa (banyak terdapat pada dinding sel tanaman ),
chitin (terdapat pada dinding sel jamur dan cangkang serangga), dan glikogen (bentuk
cadangan makanan pada tubuh).
Disakarida adalah karbohidrat yang terbentuk ketika dua monosakarida bergabung
dengan ikatan glikosidik. Seperti monosakarida, disakarida larut dalam air. Tiga contoh
umum adalah sukrosa (terdapat pada gula dapur, tersusun dari glukosa dan fruktosa),
laktosa (terdapat pada susu, tersusun dari glukosa dan galaktosa), d a n maltosa
(terdapat pada sereal dan makanan fermentasi, tersusun dari dua unit glukosa).
Monosakarida, juga disebut gula sederhana, adalah bentuk karbohidrat yang paling
sederhana dan satuan karbohidrat paling dasar karena menyusun disakarida dan
polisakarida. Monosakarida tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut menjadi senyawa gula
yang lebih sederhana. Rumus umum adalah Cₙ H₂ ₙ Oₙ . Monosakarida biasanya tidak
berwarna, larut dalam air, dan padatan kristal. Contoh monosakarida adalah
glukosa, galaktosa, fruktosa, sakarosa dan maltosa.
Fruktosa,
D-fruktosa, atau levulosa adalahgula keton yang berbentuk kristal tidak
berwarna atau serbuk putih tidak berbau dan berasa manis. Sumber : terdapat
dalam buah ya ng berasa manis ( fruit sugar)dan madu. Fruktosa diperoleh
dengan cara hidrolisis inulin.
Kegunaan : pada dasarnya digunakan sebagai pelengkap nutrisi secara parenteral
a tau punoral dan dianjurkan dipakai alam kasus keadaan darurat diabetes
(ketoasid osis yang akut). – untuk hewan, fruktosa digunakan sebagai pencegah
ketosis. – di bidang industri, fruktosa dipakai untuk mencegah pecahnya es krim
ketika telah te rbentuk adukan krim yang halus.
Sediaan farmasi :
seperti Frutabs, fructose injectin, dan Fructose and Sodium Cloride Injection3.
Karamel adalah : larutan pekat dari produk yang dperbolehkan dengan memanas
gula atau glukosa s ampai rasa manisnyahilang dan diperoleh masa berwarna
cokelat tua yang homog en. Selama pemanasan ditambahkan sedikit alkali, alkali
kabonat atau icolok deng an mineral. Sumber : gula dan glukosa. Kegunaan :
untuk memberi warna dan atau rasa sediaan farmasi tertentu. Sediaan farmasi :
antara lain sirup obat batuk bagi anak-anak dan sirup obat antidemam anak-
anak.
Ksilosa (wood sugar) adalah suatu pentosa yang diperoleh dengan cara
mendidihkan bonggol jagung, jerami dan bahan yang serupa dengan asam encer
untuk menghidrolisis polimer ksilan. Kegunaan : sebagai sarana diagnostik bagi
fungsi-fungsi fisiologis dari gastro intestunal. Sediaan farmasi : adalah emulsi
minyak ikan.
Arabinosa adalah salah satu contoh karbohidrat yang diperoleh dengan cara
menguraikan sen yawa lan. Sumber : suatu pentosa yang dperoleh dari gum.
Sementara gum dihasilkan oleh tanaman acasia, mesquite atau cherry gum.
Untuk mendapatkan arabinosa, gum dididihkan dengan asam sulfat encer. Selain
diperoleh arabinosa, dari pemisahan tersebut didapatkan pula araban karena
hidrolisis yang tidak sempurna. Kegunaan : sebagai pereaksi fermentasi pada
kultur media preparat mikrobologi.
Amilum atau pati digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk awur dan
sebagai bahan p embantu dalam pembuatan sediaan farmasi meliputi
bahan pengisis tablet, bahan pengikatdan bahan penghancur.
4. Tata nama glikosida (berikan contoh gambar rumus strukturnya; minimal 3 dan
sebutkan asal tanamannya)
Jawab:
Selain mengikuti tata nama kimia, glikosida sering diberi nama menurut/merujuk ke
nama tanaman tempat glikosida tersebut ditemukan pertama kali. Contohnya:
glycyrrhizin (dari Glycyrrhiza sp), vitexin (dari Vitex sp.), turin (dari Ruta sp.),
panaksosida (dari Panax sp.), abrusosida (dari Abrus precatoeius) dan lain-lain. Selain
itu, terdapat pula cara penamaan mengikuti aturan berikut: “nama aglikon”
disambung “ nama gula” ditambahi akhiran “osida”, sebagai contoh, glikosida yang
mengandung glukosa disebut glukosida, yang mengandung arabinosa disebut
arabinosida. Yang mengandung galakturonat disebut galakturunosida, dan seterusnya.
1. Glikosida steroid
2. Glikosida antrakuinon
Sumber: Di alam kira-kira telah ditemukan 40 turunan antrakuinon yang berbeda-
beda, 30 macam diantarannya mengelompok dalam famili Rubiaceae. Pada tanaman
monokotil, antrakuinon hanya ditemukan dalam famili Liliaceae dan dalam
bentukyang tidak lazim, yaitu C-glikosida barbaloin. Sementara pada tanaman dikotil,
antrakuinon ditemukan dalam famili Rubiaceae, Leguminosae, Rhamnaceae,
Ericaceae, Euphorbiaceae, Lythraceae, Saxifragaceae, Scrophulariaceae dan
Verbenaceae
Manfaat dan kegunaan di bidang farmasi:
Aloe (lidah buaya)
Aloe mengandung C-glikosida dan resin yaitu aloin, barbaloin, dan isobarbaloin.
Kandungan antrakuinon akan berubah-ubah tergantung musim dan cuaca setempat.
Ini dikarenakan senyawa tersebut terlibat langsung pada proses metabolisme aktif
dalam tanaman Aloe digunakan sebagai purgativum (pencahar). Aktivitasnya akan
bertambah bila diminum bersama sedikit alkali. Getah berlendir yang masih segar
dari daun A. vera digunakan secara tradisional oleh masyarakat untuk mengobati luka
baru, luka terbakar, lecet dan iritasi pada kulit. Selain itu A. vera juga untuk
mengobati luka bakar akibat pengaruh sinar-x dan radiasi nuklir. Contoh sediaan
farmasinya adalah Aloe-Ointment.
3. Glikosida saponin
4. Glikosida resin
5. Glikosida tanin
6. Glikosida sianopora
7. Glikosida isotiosianat
8. Glikosida flavonol
9. Glikosida sianhidrin
10. Glikosida alkohol, aldehida, lakton, fenol
a) Lakton
Sumber
Beberapa glikosida dari turunan hidroksi kumarin ditemukan dalam bahan
tanaman seperti :
Skimmin dalam Star anise Jepang (Illicium anisatum)
Aesculin dalam korteks horse-chestnut (Aesculus hippocastanum)
Daphnin dalam mezereum (Daphne mezereum)
Fraxin dari tanaman ash bark (Zanthoxylum americanum)
Skopolin dari belladonna (Atropa belladonna)
Limetin dari jeruk (Citrus sp.)
Skopoletin (6-metoksi-7-hidroksi koumarin) dari tanaman Viburnum
prunifolium
Kantaridin
Santonin dari Artemisia china
Manfaat
Skopoletin memiliki aktivitas antispasmodik. Kantaridin dapat digunakan
untuk dermatologik. Santonin dapat digunakan sebagai obat cacing.