Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah
merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya
atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan untuk melakukan aktifitas itu
kita memerlukan energi, energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan
makanan yang kita konsumsi. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung
tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau
lipid.
Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasanya kita makan ialah beras,
jagung, sagu dan kadang-kadang juga singkong atau ubi bahan makanan tersebut
berasal dari tumbuhan dan senyawa yang terkandung didalamnya sebagian besar
adalah karbohidrat, yang terdapat sebagai amilum atau pati. Karbohidrat ini tidak
hanya terdapat sebagai pati saja, tetapi pula terdapat sebagai gula misalnya dalam
buah-buahan , dalam madu lebah dan lain-lainnya. Protein dan lemak relatif tidak
begitu banyak terdapat dalam makanan kita bila dibandingkan dengan
karbohidrat. Protein dan lemak berperan juga sebagai sumber energi bagi tubuh
kita, tetapi sebagian besar makanan terdiri atas karbohidrat, maka karbohidratlah
yang terutama merupakan sumber energi bagi tubuh.
Disamping karbohidrat yang merupakan bahan makan bagi tubuh kita, ada
pula karbohidrat yang tidak dapat kita makanan atau tidak berfungsi sebagai
makanan, misalnya kayu, serat kapas dan tumbuhan lain. Pada tumbuhan tersebut
karbohidrat terdapat sebagai selulosa, yaitu senyawa yang membentuk dinding
sel tumbuhan. Serat kapas dapat dikatakan seluruhnya terdiri atas selulosa.
Batang tebu terdiri juga atas selulosa, sedangkan cairan yang terasa manis yang
terkandung pada batang tebu itu adalah gula atau sukrosa.
Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan
atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang
terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesia

dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi.
Jadi ada bermacam-macam senyawa yaga termasuk dalam golongan karbohidrat
ini. Dari contoh-contoh tadi kita mengetahui bahwa amilum atau pati, selulosa,
glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa
karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari
energi matahari. Karbohidrat dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.
Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan dalam
bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari
karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pembutan makalah ini, kami membatasi beberapa bahasan pokok
seputar karbohidrat, antara lain :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan karbohidrat?
1.2.2 Bagaimana penggolongan karbohidrat dan apa saja tanaman penghasil
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6

karbohidrat?
Apakah yang dimaksud gula dan obat yang mengandung gula?
Apa contoh karbohidrat yang digunakan dalam farmasi?
Apa yang dimaksud dengan ekstraksi?
Apa jenis-jenis ekstraksi?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang
mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen. Kedudukan hidrogen dan oksigen
berada dalam perbandingan dua-satu, sama seperti yang terdapat dalam air.
Sebelumnya dikira bahwa rumus empiris karbohidrat yang beranggota enam
atom C adalah C6.6HO2 sehingga dinamakan karbohidrat. Namun, kemudian
ternyata hal itu tidak benar. Rumus empiris dari karbohidrat adalah C6H1206,
sedangkan gugus fungsionalnya adalah gugus alkohol dan aldehida atau keton.
Dalam proses fotosintesis, karbohidrat merupakan produk metabolit primer
pertama yang terbentuk sehingga sangat cocok dijadikan titik tolak dalam setiap
pembicaraan mengenai konstituen dari obat nabati. Lagi pula, dengan reaksireaksi organik, karbohidrat dapat disintesis oleh tanaman menjadi bermacammacam konstituen yang lain.
2.2 Penggolongan Karbohidrat dan Tanaman Penghasil Karbohidrat
Berbagai senyawa yang termasuk golongan karbohidrat mempunyai molekul
yang berbeda-beda ukuranya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang
mempunyai berat molekul 90 hingga senyawa yang mempunyai berat molekul
500,000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu
golongan monosakarida, golongan oligosakarida dan golongan polisakarida.
2.2.1 Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang
paling sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton. Gliseraldehida
dapat disebut aldotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai
gugus aldehida. Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga
atom karbon dan mempunyai gugus keton. Monosakarida yang terdiri atas empat

atom karbon disebut tetrosa dengan rumus C4H8O4. eritrosa adalah contoh
aldotetrosa dan eritrurosa adalah suatu ketoterosa. Pentosa adalah monosakarida
yang mempunyai lima atom karbon. Contoh pentosa adalah ribosa dan ribulosa.
Dari rumusnya kita dapat mengetahui nahwa ribosa adalah suatu aldopentosa,
sedangka ribulosa adalah suatu ketopentosa. Pentosa dan heksosa (C6H12O6)
merupakan monosakarida yang penting dalam kehidupan. Untuk mengenal
monosakarida lebih lanjut berikut ini akan dibahas monosakarida yang penting.
a. Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena
mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan. Di alam
glukosa terdapat pada buah-buahan dan madu labah. Darah manusia normal
mengandung glukosa dalam jumlah atau kosentrasi yang tetap, yaitu antara 70100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah ini dapat bertambah setelah kita makan
makanan sumber karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu jumlah glukosa
darah akan kembali pada keadaan semula. Pada orang yang diabetes melitus atau
kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah.
Amilum terbentuk dari glukosa dengan jalan penggabungan molekul-molekul
glukosa yang membentuk rantai lurus maupun bercangang dengan melepas
molekul air. Simplisia yang mengandung glukosa antara lain :
Kulit batang delima (Granati cortex)
Tanaman asal : Punica granatum L
Familia : Punicaceae
Kegunaan : Pengkelat, antelmetikum dan anti diare.
Akar sengketan (Achyranthi Radix)
Tanaman asal : Achytanthes aspera
Familia : Punicaceae
Kegunaan : Mengurangi rasa nyeri (analgetik),peluruh

dahak

(ekspektoran)
Akar manis (Glychyrrhizae Radix)
Tanaman asal : Glycyrrhiza glabra
Famillia : Leguminaceae
Kegunaan : Demulsen, laksansia dan dapat digunakan untuk menutupi rasa
pahit obat.

b. Fruktosa
Madu lebah selain glukosa juga mengandung fruktosa. Fruktosa adalah suatu
ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi kekiri dan
karenanya disebut juga levulosa. Pada umumnya monosakarida dan disakarida
mempunyai rasa manis Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada glukosa,
juga lebih manis dari pada gula tebu.
Heliantus Fructus
Tanaman asal : Heliantus tuberos
Famillia : Compositae
Kegunaan : Pencegah ketosis pada hewan
Taraxantum Fructus
Tanaman asal : Taraxantun offiicinale
Famillia : Leguminaceae
Kegunaan : Demulsen, laksansia dan dapat digunakan untuk menutupi rasa
pahit obat
2.2.2. Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri
atas beberapa molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan
satu dengan lain, membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang lain
adalah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan
tetrasakarida yang terbentuk dari empat moleku monosakarida. Oligosakarida
yang paling banyak terdapat dalam alam ialah disakarida.
a. Sukrosa
Sukrosa adalah gula yang kita kenal sehari-hari baik dari tebu maupun dari
bit, selain itu sukrosa terdapat pula pada tumbuhan lain misalnya dalam wortel.
Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa.

Gula tebu (Saccharum cortex)


Tanaman asal : Saccharum officinarum
Famillia : Gramina;
Kegunaan : Bahan dasar pemanis
b. Laktosa

Laktosa atau gula susu adalah gula yang diperoleh dari susu. Gula ini
dikristalkan dari air dadih (whey) yang diperoleh dari hasil samping pembuatan
keju. Kristal yang tidak murni ini dilarutkan kembali dalam air, dihilangkan
warnanya dengan karbo adsorben,dan dikristalkan kembali. Selain itu laktosa
diperoleh juga dari akar tumbuan Gentiana lutea (fam: Gentianaceae)
c.

Maltosa
Maltosa adalah disakarida yang jarang terdapat dalam keadaan bebas di alam.

Maltosa dihasilkan dalam jumlah besar dengan hidrolisis dari amilum pada
waktu berkecambahnya gandum atau padi-padian lain. Maltosa merupakan gula
yangmereduksi dan padahidrolisis menghasilkan dua molekul glukosa.
c. Gentiobiosa
Gentiobiosa juga merupakan oligosakarida yang penting selain sukrosa dan
laktosa, tetapi belum dipaparkan (belum ditemukan monografinya) sehingga
kemanfaatannya dalam bidang farmasi juga belum jelas.
2.2.3 Polisakarida
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul yang sangat besar dan lebih
kompleks dibanding mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas
banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam
monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung
senyawa senyawa lain disebut heteropolisakarida . Umumnya polisakarida
berupa senyawa yang berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak
mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul
polisakarida berfariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida
yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa
polisakarida yang penting diantaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan
selullosa.
a. Amilum
Polisakarida ini paling banyak terdapat di alam, yaitu pada sebagian besar
tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari sering disebut pati terdapat

pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Batang pohon sagu mengandung pati
yang setelah dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan rakyat di Maluku.
Umbi yang terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau singkong
mengandung pati yang cukup banyak, sebab ketela pohon tersebut selain dapat
digunakan sebagai makanan sumber karbohidrat, juga digunakn sebagai bahan
baku pada pabrik tapioka. Beberapa simplisia yang mengandung amilum :
Jagung
Tanaman asal : Zea mays
Famillia : Poaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam formulasi sediaan obat.
Biji beras
Tanaman asal : Oryza sativa
Famillia : Poaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam formulasi sediaan obat
Kentang
Tanaman asal : Solanum tuberosom
Famillia : Solanaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam formulasi sediaan obat
Gandum
Tanaman asal : Tritici sativum
Famillia : Poaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam formulasi sediaan obat
Sagu
Tanaman asal : Metroxylon sago
Famillia : Arecaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam formulasi sediaan obat
Ubi kayu
Tanaman asal : Manihot utilissima
Famillia : Euphorbiaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam formulasi sediaan obat
b. Glikogen
Seperti amillum glikogen juga menghasilkan D-glukosa pada proses
hidrolisis. Pada tubuh kita glikogen terdapat dalam hati dan otot. Hati berfungsi
sebagai tempat pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila kadar glukosa
dalam darah bertambah, sebagian diubah menjsadi glikogen sehingga kadar
glukosa dalam darah normal kembali. Sebaliknya apabila kadar glukosa darah
menurun, glikogen dalam hati diuraikan menjadi glukosa kembali sehingga
kadar glukosa darah normal kembali. Glikogen yang ada di dalam otot
7

digunakan sebagi sumber energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam


alam glikogen terdapat pada kerang dan pada alga atau rumput laut.
Biji kedaung (Parkie semen)
Tanaman asal : Parkia roxburghii
Famillia : Aplaceae
Kegunaan : Memperlancar pengeluaran air seni (diuretik).
Agar
Tanaman asal : Gillium cartilagineum
Famillia : Glediaceae
Kegunaan : Laksativum, emulgator, penghancur tablet, media kultur bakteri
dan bahan produk makanan formulasi sediaan obat
c. Selullosa
Selullosa terdapat dalam tumbuhan sebagaibahan pembentuk dinding sel.
Serat kapas boleh dikatakan seluruhnya adalah selullosa. Dalam tubuh kita
selullosa tidak dapat dicernakan karena kita tidak mempunyai enzim yang dapat
menguraikan selullosa. Dengan asam encer tidak dapat terhidrolisis, tetapi oleh
asam dengan kosentrasi tinggi dapat terhidrolisis menjadi selobiosa dan Dglukosa. Selobiosa adalah suatu disakarida yang terdiri atas dua molekul glukosa
yang berikatan glikosidik antara atom karbon 1 dengan atom karbon 4. Meskipun
selullosa tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan oleh tubuh, namun
selullosa yang terdapat sebagai serat-serat tumbuhan, sayuran atau buah-buahan,
berguna untuk memperlancar pencernaan makanan. Adanya serat-serat dalam
saluran pencernaan gerak peristaltik ditingkatkan dan dengan demikian
memperlancar prosespencernaan dan dapat mencegah kostipasi. Tentu saja
jumlah serat terdapat dalam bahan makanan tidak boleh terlalu banyak. Simplisia
yang mengandung selullosa diantaranya :
Biji pinang (Arecae semen )
Tanaman asal : Areca catechu
Famillia : Arecaceae
Kegunaan : Memperkecil pupil mata dan antelmitikum
Daun seledri (Apii graveolentis folium )
Tanaman asal : Apium graveolens
Famillia : Aplaceae
Kegunaan : Memacu enzim pencernaan (stomakik,diuretik)
Traxaci radix
Tanaman asal : Taraxacum officinales
Famillia : Asteraceae
8

Kegunaan : Amara dan sebagai laksativa.


d. Inulin
Inulin adalah polimer D-frukto-furanosa dengan residu-residu yang
berhubungan satu sama lain secara lurus oleh ikatan beta-2,1. Inulin digunakan
dalam kultur media sebagai bahan untuk mengidentifikasi secara fermentatif bagi
bakteri tertentu. Inulin juga digunakan untuk menurunkan gula darah dalam
kasus kencing manis. Selain itu, inulin bersifat sebagai imuno-modulator
(pengendali kekebalan tubuh), menurunkan kolesterol, stimulansia pencernaan,
dan sebagai bahan probiotik. Di laboratorium khusus yang mengevaluasi fungsi
ginjal inulin hanya disaring oleh glomeruli dan tidak dikeluarkan serta tidak
diserap kembali oleh tubuh. pada bidang farmasi, inulin digunakan untuk
diuretik dan tonikum. Inulin diperoleh dan organ bawah tanaman (Rhizoma)
famili Compositae, terutama banyak tetdapat dalam Taraxacum officinale
(dandelion), Inula balenium, Arctium lappa, Echinacea agustifolia, Triticum
aesticum, dan Chicorium intybus (Chicory).
2.3 Gula dan Obat yang Mengandung Gula
2.3.1 Gula
A. Pengertian Gula
Menurut Darwin (2013), gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena
dapat larut dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi.
Secara umum, gula dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Monosakarida
Sesuai dengan namanya yaitu mono yang berarti satu, ia terbentuk dari satu
molekul gula. Yang termasuk monosakarida adalah glukosa, fruktosa, galaktosa.
b. Disakarida
Berbeda dengan monosakarida, disakarida berarti terbentuk dari dua molekul
gula. Yang termasuk disakarida adalah sukrosa (gabungan glukosa dan fruktosa),
laktosa (gabungan dari glukosa dan galaktosa) dan maltosa (gabungan dari dua
glukosa)

B. Gula Pasir dan Kesehatan


Gula pasir merupakan salah satu karbohidrat sederhana yang sulit untuk
dicerna dan diubah menjadi energi karena gula pasir mengandung jenis gula
disakarida yaitu sukrosa, sehingga dapat menjadi gula darah dengan sangat cepat
dan akan menjadi tidak sehat bila dikonsumsi secara berlebih.
Gula (sucrose, Sakarosa) merupakan salah satu eksipien penting dalam
formulasi sediaan, oleh karena untuk tujuan sebagai eksipien dalam formulasi,
maka spesifikasi gula farmasetik tidak sama dengan gula konsumsi untuk makanan
dan minuman.
Beberapa gula farmasetik yang perlu diketahui adalah
1. Sukrosa (BP: Sucrose, JP : Sucrose, Ph Eur : Sucrose, USP NF Sucrose)
Sinonim : Beet Sugar, cane sugar, D glucopyranosil, D
fuctofuranoside); refined sugar; sacharose; sacharosa; sugar
Kategori fungsional : Basis (dasar) konfeksioneri; agen penyalut, pembantu
granulasi, agen pensuspensi, agen pemanis, pengikat tablet, pengencer tablet
dan kapsul; pengisi tablet; agen terapeutik, agen pengikat viskositas.
Monografi yang meliputi persyarata dari spesifikasi dapat dirujuk / dilihat
dalam BP, JP, Ph Eur dan USP NF
2. Sugar, compressible (BP: compresible sugar, USP NF : compressible sugar)
Kategori fungsional: Agen pemanis, pengencer dalam tablet dan kapsul,
pengisi dalam tablet. Monografi yang meliputi persyaratan dan spesifikasi
dapat dirujuk/dilihat dalam BP 2009, USP : 32, NF : 27
3. Sugar, confectioners (USP NF)
Katagori fungsional: Agen penyalut, agen pemanis, pengencer tablet dan
kapsul
Monografi yang meliputi persyaratan dan spesifikasi dapat dirujuk/dilihat
dalam USP NF
4. Sugar spheres (BP ; Sugar spheres; Ph Eur : Sugar Spheres; USP NF : Sugar
spheres)
Kategori fungsional: Pengencer tablet dan kapsul
10

Gula farmasetik mempunyai spesifikasi yang berbeda dari gula konsumsi,


oleh sebab itu kalau industri farmasi akan menggunakan gula (sakarosa) dalams
ediaan farmasi maka gula tersebut harus dipersiksa terlebih dahulu apakah
memenuhi spesifikasi Farmakope sebagai gula farmasetik atau tidak. Kalau
emmenuhi spesifikasi dan syarat gula farmasetik baru dapat digunakan untuk
sediaan farmasi. Gula farmasetik memiliki spesifikasi dan kualitas yang jelas
berbeda dari gula konsumsi yang beredar di pasaran. Masalah yang dihadapi oleh
industri farmasi Indonesia adalah (kemungkinan) pelarangan impor gula yang
memenuhi persyaratan dan spesifikasi gula farmasetik, sehingga kualitas gula ini
dapat berdampak pada kualitas produk farmasi Indonesia secara keseluruhan.
2.4 Contoh Karbohidrat yang digunakan dalam Farmasi
Dalam kehidupan manusia, karbohidrat sangat dibutuhkan karena bisa
berperan sebagar makanan (amilum), pakaian(selulosa), pemukiman (kayu,
selluosa), kertas (sellulosa) dan lain-lain. Sementata di bidang farmasi, karbohidrat
banyak digunakan, antara lain sebagai sirup, bahan pensuspensi kultur media
bakteri, dan bahan tambahan dalam pembuatan tablet.
2.5 Pengertian Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu subtansi atau zat dari
campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
2.5.1 Tujuan Ekstraksi
Untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia.
Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam
pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian
berdifusi masuk ke dalam pelarut.
Secara umum, terdapat empat situasi dalam menentukan tujuan ekstraksi:
1. Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dari
organisme.Dalam kasus ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapat diikuti dan

11

dibuat modifikasi yang sesuai untuk mengembangkan proses atau menyesuaikan


dengankebutuhanpemakai.
2. Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu,
misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin, meskipun struktur kimia sebetulnya dari
senyawa ini bahkan keberadaannya belum diketahui. Dalam situasi seperti ini,
metode umum yang dapat digunakan untuk senyawa kimia yang diminati dapat
diperoleh dari pustaka. Hal ini diikuti dengan uji kimia atau kromatografik yang
sesuai untuk kelompok senyawa kimia tertentu.
3. Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam pengobatan tradisional,
dan biasanya dibuat dengan cara, misalnya Tradisional Chinese medicine (TCM)
seringkali membutuhkan herba yang dididihkan dalam air dan dekok dalam air
untuk diberikan sebagai obat. Proses ini harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak
akan melalui kajian ilmiah biologi atau kimia lebih lanjut, khususnya jika
tujuannya untuk memvalidasi penggunaan obat tradisional.
4. Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengan
cara apapun. Situasi ini (utamanya dalam program skrining) dapat timbul jika
tujuannya adalah untuk menguji organisme, baik yang dipilih secara acak atau
didasarkan pada penggunaan tradisional untuk mengetahui adanya senyawa
dengan aktivitas biologi khusus.
Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut
organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka
larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai
terjadi keseimbangan antarakonsentrasi cairanzataktifdidalam dan di luar sel.
2.6 Jenis-jenis Ekstraksi
A.Ekstraksi secara dingin
1.Metode meserasi
Istilah meceration berasal dari bahasa latin macerare yang artinya
merendam. meserasi adalah mencari zat aktif yang dilakukan dengan cara
merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada

12

temperatur kamar terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel
melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara
larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan
terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses
difusi ). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi
antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan
pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh
dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.
2.Metode Soxhletes
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia
ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa,
cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan
dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari
yang jatuh ke dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan
penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke
labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna
ditandai bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau
sirkulasi telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan
dipekatkan.
3.Metode Perkolasi
Istilah perkolasi berasal dari bahasa latin, per yang artinya memulai dan
colare yang artinyamerembes. Pencarian zat aktif yang dilakukan dengan cara
serbuk simplisia dimaserasi selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke
dalam bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari
dialirkan dari atas ke bawah melalui simplisia tersebut, cairan penyari akan
melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilalui sampai keadan jenuh.
Gerakan ke bawah disebabkan oleh karena gravitasi, kohesi, dan berat cairan di
atas dikurangi gaya kapiler yang menahan gerakan ke bawah. Perkolat yang
diperoleh dikumpulkan, lalu dipekatkan.
B.Ekstraksi secara panas

13

1.Metode refluks
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan
ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan,
uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekulmolekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan
menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya
berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian
pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh
dikumpulkan dan dipekatkan.
2.Metode Destilasi uap
Pencarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam
labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan masuk ke dalam
labu sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam
simplisia, uap air dan minyak menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor
dan akan terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak
menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan memisah antara air dan
minyak atsiri.
3.Metode Rotavapor
Proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya dengan pemanasan yang
dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat, cairan penyari dapat menguap 5-10 C
di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan.
Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan penyari akan menguap naik ke
kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut
murni yang ditampung dalam labu alas bulat penampung.
Ekstraksi berdasarkan Campurannya:
A. Ekstraksi Cair-cair
Ekstraksi cair(ekstraksi pelarut) adalah zat yang di ekstraksi di dalam
csmpuran berbentuk cair yang di gunakan untuk memeisahkan zat seperti iod atau
logam tertentu di dalam ait.

14

B. Ekstraksi Padat-Cair
Ekstraksi padat cair adalah zat yang diekstraksi di dalam campuran yang
berbentuk padat. digunakan untuk mengisolasi zat berkhasiat yang terkandung
dalam bahan alam.

15

BAB III
PENUTUPAN
3.1

Kesimpulan
Berdasarkan penguraian di atas, ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
a. Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang
mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat merupakan produk
metabolit primer pertama yang terbentuk sehingga sangat cocok dijadikan titik
tolak dalam setiap pembicaraan mengenai konstituen dari obat nabati.
b. Golongan karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukuranya,
dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan monosakarida, golongan
oligosakarida dan golongan polisakarida.
c. Gula adalah suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air dan
langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi.
d. Di bidang farmasi, karbohidrat banyak digunakan, antara lain sebagai sirup,
bahan pensuspensi kultur media bakteri, dan bahan tambahan dalam
pembuatan tablet.
e. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu subtansi atau zat dari
campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
f. Jenis-jenis ekstraksi dibagi menjadi 2 metode, yakni ekstraksi secara dingin
dan panas. Ekstraksi secara dingin terdiri metode maserasi, soxheletes, dan
perkolasi. Sedangkan ekstraksi secara panas terdiri dari metode refluks,
destilasi uap dan ravaptor.

3.2 Saran
a. Untuk lebih memahami karbohidrat dan golongan yang termasuk di dalamnya
dan manfaatnya, perlu dilakukan pembelajaran lanjutan tentang materi ini.
b. Pembaca sebaiknya menambah referensi berupa buku-buku yang relevan,
jurnal penelitian, gambar, atau referensi lain dari internet.

16

DAFTAR PUSTAKA
DUNIA

FARMASI:

Makalah

Pemanis.

2012.

(Online),

tersedia

http://farmasiz.blogspot.co.id/2012/09/makalah-pemanis.html,

dilihat

tanggal 13 September 2016.


Ekstraksi (Pengertian, Prinsip Kerja, jenis-jenis Ekstraksi | Adhyansyah Sang
Malaikat Hati - Academia.edu. (Tanpa tahun). (online), tersedia :
https://www.academia.edu/7395598/Ekstraksi_Pengertian_Prinsip_Kerja_j
enis-jenis_Ekstraksi. Dilihat tanggal 9 September 2016.
Farmakognosi

Lanjutan

Karbohidrat.

2012.

(Online),

tersedia

http://arimjie.blogspot.co.id/2012/05/farmakognosi-lanjutankarbohidrat.html. Dilihat tanggal 8 September 2016.


jabung tumalapung: MAKALAH FARMAKOGNOSI. (2013). (Online), tersedia :
http://alwifatur.blogspot.co.id/2013/03/makalah-farmakognosi.html.
Dilihat tanggal 13 September 2016.

17

Anda mungkin juga menyukai