Dalam kehidupan manusia, karbohidrat sangat dibutuhkan karena bisa berperan sebagar makanan
(amilum), pakaian(selulosa), pemukiman (kayu, selluosa), kertas (sellulosa) dan lain-lain. Sementata
di bidang farmasi, karbohidrat banyak digunakan, antara lain sebagai sirup, bahan pensuspensi kultur
media bakteri, dan bahan tambahan dalam pembuatan tablet. Itulah sebabnya karbohidrat dibicarakan
dalam farmakognosi.
B. SUSUNAN KIMIA
Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Jumlah atom hidrogen dan
oksigen merupakan perbandingan 2:1 seperti pada molekul air. Sebagai contoh molekul glukosa
mempunyai rumus kimia C6H12O6, sedangkan rumus sukrosa adalah C12H22O11. Pada glukosa nampak
bahwa jumlah atom hidrogen berbanding jumlah atom oksigen yaitu 12:6 atau 1:2, sedangkan pada
sukrosa 22:11 atau 2:1. dengan demikian dahulu orang berkesimpulan adanya air dalam karbohidrat.
Karena hal inilah maka dipakai kata karbohidrat yang berasal dari karbon dan hidrat atau air.
Walaupun pada kenyataannya senyawa karbohidrat tidak menggabungkan molekul air, namun kata
karbohidrat tetap digunakan disamping nama lain yaitu sakarida. Ada beberapa senyawa yang
mempunyai rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat misalnya C 2H4O2 adalah asam
asetat atau hidroksiasetaldehida, sedangkan formaldehida mempunyai rumus CH 2O atau lazim ditulis
HCHO. Dengan demikian senyawa yang termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus
empirisnya saja, tetapi yang penting adalah rumus strikturnya.
Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus OH, gugus aldehida atau
gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan
oleh gugus fungsi ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktifitas optik
C. PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT
Berbagai senyawa yang termasuk golongan karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda
ukuranya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang mempunyai berat molekul 90 hingga senyawa
yang mempunyai berat molekul 500,000 bahkan lebih. Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga
golongan, yaitu golongan monosakarida, golongan oligosakarida dan golongan polisakarida.
Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa
atom karbon saja dan ytidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi
karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.
Gliseraldehida dapat disebut aldotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai gugus
aldehida. Dihidroksiaseton dinamakan ketotriosa karena terdiri atas tiga atom karbon dan mempunyai
gugus keton. Monosakarida yang terdiri atas empat atom karbon disebut tetrosa dengan rumus
C4H8O4. eritrosa adalah contoh aldotetrosa dan eritrurosa adalah suatu ketoterosa.
Pentosa adalah monosakarida yang mempunyai lima atom karbon. Contoh pentosa adalah ribosa dan
ribulosa. Dari rumusnya kita dapat mengetahui nahwa ribosa adalah suatu aldopentosa, sedangka
ribulosa adalah suatu ketopentosa. Pentosa dan heksosa (C 6H12O6) merupakan monosakarida yang
penting dalam kehidupan. Untuk mengenal monosakarida lebih lanjut berikut ini akan dibahas
monosakarida yang penting.
1. Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat
memutar cahaya terpolarisasi kearah kanan. Di alam glukosa terdapat pada buah-buahan dan madu
labah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau kosentrasi yang tetap, yaitu
antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah ini dapat bertambah setelah kita makan mkanan
sumber karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu jumlah glukosa darah akan kembali pada
keadaan semula. Pada orang yang diabetes melitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih
besar dari 130 mg per 100 ml darah. Amilum terbentuk dari glukosa dengan jalan penggabungan
molekul-molekul glukosa yang membentuk rantai lurus maupun bercangang dengan melepas molekul
air. Simplisia yang mengandung glukosa antara lain :
Kulit batang delima (Granati cortex)
Tanaman asal : Punica granatum L
Familia : Punicaceae
Kegunaan : Pengkelat, antelmetikum dan anti diare.
Akar sengketan (Achyranthi Radix)
Tanaman asal : Achytanthes aspera
Familia : Punicaceae
Kegunaan : Mengurangi rasa nyeri (analgetik),peluruh dahak
(ekspektoran)
Akar manis (Glychyrrhizae Radix)
Tanaman asal : Glycyrrhiza glabra
Famillia : Leguminaceae
Kegunaan :Demulsen, laksansia dan dapat digunakan untuk menutupi rasa pahit obat
Rumus bangun glukosa :
2. Fruktosa
Madu lebah selain glukosa juga mengandung fruktosa. Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang
mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi kekiri dan karenanya disebut juga levulosa. Pada
umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis Fruktosa mempunyai rasa lebih manis
dari pada glukosa, juga lebih manis dari pada gula tebu.
Heliantus Fructus
Tanaman asal : Heliantus tuberos
Famillia : Compositae
Kegunaan : Pencegah ketosis pada hewan
Taraxantum Fructus
Tanaman asal : Taraxantun offiicinale
Famillia : Leguminaceae
Kegunaan : Demulsen, laksansia dan dapat digunakan untuk menutupi rasa pahit obat
Rumus bangun dari fruktosa :
Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul
monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan lain, membentuk satu molekul
disakarida. Oligosakarida yang lain adalah trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul
monosakarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat moleku monosakarida. Oligosakarida yang
paling banyak terdapat dalam alam ialah disakarida.
a. Sukrosa
Sukrosa adalah gula yang kita kenal sehari-hari baik dari tebu maupun dari bit, selain itu sukrosa
terdapat pula pada tumbuhan lain misalnya dalam wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah
dan menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Gula tebu (Saccharum cortex)
Tanaman asal : Saccharum officinarum
Famillia : Gramina;
Kegunaan : Bahan dasar pemanis
Gambar pengolahan gula tebu
b. Laktosa
Laktosa atau gula susu adalah gula yang diperoleh dari susu. Gula ini dikristalkan dari air dadih
(whey) yang diperoleh dari hasil samping pembuatan keju. Kristal yang tidak murni ini dilarutkan
kembali dalam air, dihilangkan warnanya dengan karbo adsorben,dan dikristalkan kembali. Selain itu
laktosa diperoleh juga dari akar tumbuan Gentiana lutea (fam: Gentianaceae)
c. Maltosa
Maltosa adalah disakarida yang jarang terdapat dalam keadaan bebas di alam. Maltosa dihasilkan
dalam jumlah besar dengan hidrolisis dari amilum pada waktu berkecambahnya gandum atau padipadian lain. Maltosa merupakan gula yangmereduksi dan padahidrolisis menghasilkan dua molekul
glukosa.
d. Gentiobiosa
Gentiobiosa juga merupakan oligosakarida yang penting selain sukrosa dan laktosa, tetapi belum
dipaparkan (belum ditemukan monograinya) sehingga kemanfaatannya dalam bidang farmasi juga
belum jelas.
Polisakarida
Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul yang sangat besar dan lebih kompleks dibanding
mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida.
Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan
yang mengandung senyawa senyawa lain disebut heteropolisakarida . Umumnya polisakarida berupa
senyawa yang berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak
mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul polisakarida berfariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari
satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa
polisakarida yang penting diantaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan selullosa.
a. Amilum
Polisakarida ini paling banyak terdapat di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau
dalam bahasa sehari-hari sering disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Batang
pohon sagu mengandung pati yang setelah dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan rakyat di
Maluku. Umbi yang terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau singkong mengandubg
pati yang cukup banyak, sebab ketela pohon tersebut selain dapat digunakan sebagai makanan sumber
karbohidrat, juga digunakn sebagai bahan baku pada pabrik tapioka. Beberapa simplisia yang
mengandung amilum :
Jagung
Tanaman asal : Zea mays
Famillia : Poaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam
formulasi sediaan obat.
Biji beras
Tanaman asal : Oryza sativa
Famillia : Poaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam
Formulasi sediaan obat
Kentang
Tanaman asal : Solanum tuberosom
Famillia : Solanaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam
Formulasi sediaan obat
Gandum
Tanaman asal : Tritici sativum
Famillia : Poaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam
formulasi sediaan obat
Sagu
Tanaman asal : Metroxylon sago
Famillia : Arecaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam
Formulasi sediaan obat
Ubi kayu
Tanaman asal : Manihot utilissima
Famillia : Euphorbiaceae
Kegunaan : Bahan makanan, bahan tambahan dalam
Formulasi sediaan obat
b. Glikogen
Seperti amillum glikogen juga menghasilkan D-glukosa pada proses hidrolisis. Pada tubuh kita
glikogen terdapat dalam hati dan otot. Hati berfungsi sebagai tempat pembentukan glikogen dari
glukosa. Apabila kadar glukosa dalam darah bertambah, sebagian diubah menjsadi glikogen sehingga
kadar glukosa dalam darah normal kembali, Sebaliknya apabila kadar glukosa darah menurun,
glikogen dalam hati diuraikan menjadi glukosa kembali sehingga kadar glukosa darah normal kembali
Glikogen yang ada di dalam otot digunakan sebagi sumber energi untuk melakukan aktivitas seharihari. Dalam alam glikogen terdapat pada kerang dan pada alga atau rumput laut.
Biji kedaung (Parkie semen)
Tanaman asal : Parkia roxburghii
Famillia : Aplaceae
Kegunaan : Memperlancar pengeluaran air seni (diuretik)
Agar
Tanaman asal : Gillium cartilagineum
Famillia : Glediaceae
Kegunaan : Laksativum, emulgator, penghancur tablet,
Media kultur bakteri dan bahan produk makanan
Formulasi sediaan obat
c. Selullosa
Selullosa terdapat dalam tumbuhan sebagaibahan pembentuk dinding sel. Serat kapasboleh dikatakan
seluruhnya adalah selullosa. Dalam tubuh kita selullosa tidak dapat dicernakan karena kita tidak
mempunyai enzim yang dapat menguraikan selullosa. Dengan asam encer tidak dapat terhidrolisis,
tetapi oleh asam dengan kosentrasi tinggi dapat terhidrolisis menjadi selobiosa dan D-glukosa.
Selobiosa adalah suatu disakarida yang terdiri atas dua molekul glukosa yang berikatan glikosidik
antara atom karbon 1 dengan atom karbon 4.
Meskipun selullosa tidak dapat digunakan sebagai bahan makanan oleh tubuh, namun selullosa yang
terdapat sebagai serat-serat tumbuhan, sayuran atau buah-buahan, berguna untuk memperlancar
pencernaan makanan. Adanya serat-serat dalam saluran pencernaan gerak peristaltik ditingkatkan dan
dengan demikian memperlancar prosespencernaan dan dapat mencegah kostipasi. Tentu saja jumlah
serat terdapat dalam bahan makanan tidak boleh terlalu banyak. Simplisia yang mengandung selullosa
diantaranya :
Biji pinang (Arecae semen )
Tanaman asal : Areca catechu
Famillia : Arecaceae
Kegunaan : Memperkecil pupil mata dan antelmitikum
Daun seledri (Apii graveolentis folium )
Tanaman asal : Apium graveolens
Famillia : Aplaceae
Kegunaan : Memacu enzim pencernaan (stomakik0,diuretik
Traxaci radix
Tanaman asal : Taraxacum officinales
Famillia : Asteraceae
Kegunaan : Amara dan sebagai laksativa.
d. Inulin
Inulin adalah polimer D-frukto-furanosa dengan residu-residu yang berhubungan satu sama lain
secara lurus oleh ikatan beta-2,1. Inulin digunakan dalam kultur media sebagai bahan untuk
mengidentifikasi secara fermentatif bagi bakteri tertentu. Inulin juga digunakan untuk menurunkan
gula darah dalam kasus kencing manis. Selain itu, inulin bersifat sebagai imuno-modulator
(pengendali kekebalan tubuh), menurunkan kolesterol, stimulansia pencernaan, dan sebagai bahan
probiotik. Di laboratorium khusus yang mengevaluasi fungsi ginjal inulin hanya disaring oleh
glomeruli dan tidak dikeluarkan serta tidak diserap kembali oleh tubuh. pada bidang farmasi, inulin
digunakan untuk diuretik dan tonikum.
Inulin diperoleh dan organ bawah tanaman (Rhizoma) famili Compositae, terutama banyak tetdapat
dalam Taraxacum officinale (dandelion), Inula balenium, Arctium lappa, Echinacea agustifolia,
Triticum aesticum, dan Chicorium intybus (Chicory).
http://www.blog.arimjie.info/2012/05/farmakognosi-lanjutan-karbohidrat.html