NPM : A1F016034
KARBOHIDRAT
Dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan, dan sebagainya atau yang hanya
kadang-kadang saja dilakukan manusia. Untuk melakukan aktifitas itu manusia
memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini diperoleh dari bahan makanan yang
dimakan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa
kimia, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
Energy yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi
matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air
dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi
diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi.
Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut fotosintesis.
Karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa
yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung
gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada
awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus
(CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n
molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus
demikian da nada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa merupakan nutrient utama sel. Misalnya, pada
vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam
molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu,
kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis
molekul organic kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak. Sebagai nutrisi
untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 kalori. Dalam menu makanan
orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi,
yaitu antara 70% - 80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian
atau sereal (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.
Oleh karena itu, pentingnya dibuat makalah ini adalah untuh mengetahui klasifikasi
karbohidrat.
Karbohidrat merupakan salah satu bahan makanan yang penting dan tersebar luas
dalam jaringan binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Di dalam tubuh karbohidrat dapat
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi,
sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari,
terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Pada tanaman karbohidrat dibentuk melalui reaksi anatra karbondioksida dan molekul
air dengan bantuan sinar matahari dalam proses fotosintesis pada sel tanaman yang
berklorofil.
Reaksi fotosintesis : n CO2 + n H2O (CH2O) + n O2
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan
menggunakan energi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2
dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk akan
disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah, dan biji-bijian. Jadi karbohidrat adalah hasil
sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui
fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur
karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah (C.H2O)n atau CnH2nOn.
Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi. Karbohidrat merupakan sumber kalori
bagi organisme heterotrof. Setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Karbohidrat
dikonsumsi sekitar 70%-80% dari total kalori. Daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju hanya sekitar 40-60%. Karbohidrat banyak ditemukan pada
serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang
tersebar luas di alam.
2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang terbentuk dari dua satuan monosakarida,
yang terikat antara satu dengan lainnya melalui ikatan glikosida dalam posisi 1,4 alfa
atau 1,4 beta. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan
atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2
mol monosakarida. Rumus molekul disakarida adalah C12H22O11.
Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam.
a. Sukrosa
Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-
monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul
C12H22O11. Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh
tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti hewan.
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari
sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan
fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan β-
D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis daripada
sukrosa.
Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam
monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk
berikatan sehingga keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal.
Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan
bentuk aldehid atau keton sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa
bukan merupakan gula pereduksi.
b. Laktosa
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah
menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di
dalam kandungan susu, baik pada air susu ibu maupun susu sapi dan merupakan
2-8 persen bobot susu keseluruhan. Mempunyai rumus kimia C12H22O11.
Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa.
Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran
pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme yang tumbuh, yang
menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap
laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Mlaktosa adalah gula yang rasanya
paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada
disakarida lain.
c. Maltosa
Maltosa atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua unit
glukosa bergabung dengan ikatan α(1 → 4), terbentuk dari reaksi kondensasi.
Para isomaltose isomer memiliki dua molekul glukosa dihubungkan melalui
ikatan α(1 → 6). Maltosa adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari
rantai glukosa. Maltosa adalah disakarida dihasilkan ketika amilase memecah
pati. Hal ini ditemukan dalam biji berkecambah seperti gandum. Hal ini juga
dihasilkan ketika glukosa terbakar. Maltosa dapat dipecah menjadi dua molekul
glukosa dengan hidrolisis.
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada
setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih
atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
3. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer dengan beberapa ratus hingga ribu monosakarida
yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida structural. Polisakarida simpanan
berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk
memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural berfungsi
sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan
fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh jumlah monomer gula dan posisi ikatan
glikosidiknya.
a. Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan. Selulosa
adalah senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per
tahun. Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa
seluruhnya terdapat dalam konfigurasi beta.
b. Kitin
Kitin adalah karbohidrat penyusun eksoskeleton artropoda (serangga, laba-laba,
krustase). Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung
nitrogen. Kitin murni menyerupai kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan
kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin telah
digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai
setelah luka atau sayatan sembuh.
Sumber referensi :
https://www.scribd.com/document/262577123/MAKALAH-KARBOHIDRAT
https://www.scribd.com/doc/186006474/Artikel-Karbohidrat