Disusun oleh :
ANGGA WIDODO
NIM. 2014 14401 003
* Macam-macam Karbohidrat
Molekul karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan
dalam bentuk kompleks. Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dapat
dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu monosakarida, digosakarida dan polisakarida.
1. Monosakarida
Glukosa
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber
tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama
fotosintesis dan awal bagi respirasi. Glukosa merupakan komponen utama gula
darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa. Glukosa sangat
penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk
menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti
pereaksi Tollens sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi.
Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa, monosakarida
yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut
"cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini,
tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom
kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu
gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang
lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
Galaktosa
Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang
polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam.
Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan
sangat mudah larut dalam air. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam
madu dan buah-buahan bersama glukosa. Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk
monosakarida dan/atau sebagai komponen dari sukrosa. Sukrosa merupakan
molekul disakarida yang merupakan gabungan dari satu molekul glukosa dan satu
molekul fruktosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.
(A) (B)
Struktur terbuka Struktur Siklis
Manosa
Manosa adalah gula aldehida yang dihasilkan dari oksidasi manitol dan memiliki
sifat-sifat umum yang serupa dengan glukosa. Manosa, jarang terdapat di dalam
makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna yang mereka
olah untuk membuat roti.
Ribosa
Ribosa adalah gula pentosa yang ditemukan dalam semua sel tumbuhan dan hewan
dalam bentuk furanosa. Ribosa merupakan komponen RNA yang digunakan untuk
transkripsi genetika. Selain itu Ribosa juga berhubungan erat dengan deoksiribosa,
yang merupakan komponen dari DNA. Ribosa juga meupakan komponen dari ATP,
NADH, dan beberapa kimia lainnya yang sangat penting bagi metabolisme.
Xilosa
Xilosa suatu gula pentosa, yaitu monosakarida dengan lima atom karbon dan
memiliki gugus aldehida. Gula ini diperoleh dengan menguraikan jerami atau serat
nabati lainnya dengan cara memasaknya dengan asam sulfat encer. Xilosa
berbentuk serbuk hablur tanpa warna yang digunakan dalam penyamakan dan
pewarnaan dan dapat juga digunakan sebagai bahan pemanis untuk penderita
kencing manis (diabetes mellitus).
Arabinosa
Arabinosa disebut juga gula pektin atau pektinosa. Arabinosa bersumber dari Getah
Arab , Plum, dan Getah Ceri , namun tidak memiliki fungsi Fisiologis. Arabinosa
berupa kristal putih yang larut dalam air dan gliserol namun tidak larut dalam alkohol
dan eter. Arabinosa digunakan dalam obat-obatan dan medium pembiakan bakteri.
Arabisa dalam reaksi Orsinol - HCl memberi warna : Violet , Biru , dan Merah ,
dengan memberi Floroglusional- HCl.
1. Disakarida
Maltosa
Maltosa atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa
bergabung dengan ikatan α(1 → 4), terbentuk dari reaksi kondensasi. Para
isomaltose isomer memiliki dua molekul glukosa dihubungkan melalui ikatan α(1 →
6). Maltosa adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari rantai glukosa.
Maltosa adalah disakarida dihasilkan ketika amilase memecah pati. Hal ini
ditemukan dalam biji berkecambah seperti gandum. Hal ini juga dihasilkan ketika
glukosa terbakar.
Maltosa dapat dipecah menjadi dua molekul glukosa dengan hidrolisis. Dalam
organisme hidup, enzim maltase dapat mencapai ini dengan sangat cepat. Di
laboratorium pemanasan dengan asam yang kuat untuk beberapa menit akan
mendapatkan hasil yang sama.
Maltosa memiliki rasa yang manis, sekitar setengahnya glukosa dan sekirat
seperenam manisnya fruktosa.
Sukrosa
Laktosa
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi
bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam
kandungan susu, baik pada air susu ibu maupun susu sapi dan merupakan 2-8
persen bobot susu keseluruhan. Mempunyai rumus kimia C12H22O11.
1. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer dengan beberapa ratus hingga ribu monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida structural. Polisakarida simpanan
berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk
memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural berfungsi
sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan
fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh jumlah monomer gula dan posisi ikatan
glikosidiknya.
1. Polisakarida Simpanan
Pati
Glikogen
Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Struktur glikogen mirip
dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan. Manusia dan
vertebrata lainnya menyimpan glikogen pada sel hati dan sel otot. Glikogen dalam
sel akan dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan gula dalam tubuh. Hanya
saja, energi yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai
sumber energi dalam jangka lama.
Dekstran
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-
hlukosa rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa memiliki cabang
alfa 1-2 atau alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui
kayak akan dekstran. Dekstran juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan
dekstran sintetis.
1. Polisakarida Struktural
Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan. Selulosa adalah
senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per tahun.
Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya
terdapat dalam konfigurasi beta.
Kitin
* Manfaat Karbohidrat
Sumber Energi
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida.
Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling
manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan
fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama
akan digunakan sebagai zat pembangun.
Karbohidrat juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding sel
merupakan salah satu bagian paling penting dari sel. Dinding sel berfungsi sebagai
pelindung sel. Komponen pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa yang
merupakan salah satu bentuk karbohidrat. Selain itu karbohidrat juga dapat
ditemukan di bagian-bagian terluar pada serangga.
* Sumber Karbohidrat
Berbagai jenis makanan yang mengandung karbohidrat:
Nasi
Jagung
Sagu
Singkong
Ubi
Kentang
Oat (berasal dari gandum)
Pasta
Buah
Sayur
B. Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Kebanyakan Protein merupakan enzim atau subunit enzim.
* Struktur Molekul Protein
Molekul Protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen
(N) dan kadang kala sulfur (S) serta fosfor (P).
* Ciri – Ciri Protein
Protein diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena
urutan asam amino dari protein tertentu mencerminkan keterangan genetik yang
terkandung dalam urutan basa dari bagian yang bersangkutan dalam DNA yang
mengarahkan biosintesis protein.
Tiap jenis protein ditandai ciri-cirinya oleh:
1. Susunan kimia yang khas
Setiap protein individual merupakan senyawa murni.
2. Bobot molekular yang khas
Semua molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murni mempunyai bobot
molekular yang sama. Karena molekulnya yang besar maka protein mudah sekali
mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya.
3. Urutan asam amino yang khas
Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara genetik. Akan tetapi,
perubahan-perubahan kecil dalam urutan asam amino dari protein tertentu (Page,
D.S. 1997)
* Sifat – Sifat Protein
Protein mempunyai sifat-sifat yaitu :
1. Ionisasi
Yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk ion positif dan ion
negatif.
2. Denaturasi
Yaitu perubahan konformasi serta posisi protein sehingga aktivitasnya berkurang
atau kemampuannya menunjang aktivitas organ tertentu dalam tubuh hilang
sehingga tubuh mengalami keracunan.
3. Viskositas
Yaitu tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul di dalam zat cair
yang mengalir.
4. Kristalisasi
Yaitu proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan garam
ammonium sulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan PH pada titik
isoelektriknya.
5. Sistem koloid
Yaitu sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil yang
terdispersi dari medium pendispersi atau pelarutnya.
Sifat- sifat suatu protein ditentukan oleh :
1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein.
Proses ini terjadi mulai dari lahir sampai menjadi dewasa muda. Dalam masa ini
proses pembentukan jaringan terjadi secara besar- besaran.
Pada waktu orang sakit keras atau pada berbagai penyakit menahun terlihat
orang menjadi kurus disebabkan banyak jaringannya yang rusak.
4. Waktu latihan–latihan dan olah raga terjadi pula pembentukan jaringan baru,
terutama jaringan otot.
Sebagai enzim. Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat reaksi
biologis.
Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam
hemoglobin dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang terkandung
dalam mioglobin dapat mengangkut oksigen dalam otot.
Untuk penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang disebut
kolagen memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan tulang dan kulit.
Sebagai pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh. Protein ini biasa
digunakan dalam bentuk antibodi.
Sebagai media perambatan impuls syaraf.
Sebagai Pengendalian pertumbuhan.
*Jenis – Jenis Protein
Kolagen, protein struktur yang diperlukan untuk membentuk kulit, tulang dan
ikatan tisu.
Antibodi, protein sistem pertahanan yang melindungi badan daripada serangan
penyakit.
Dismutase superoxide, protein yang membersihkan darah kita.
Ovulbumin, protein simpanan yang memelihara badan.
Hemoglobin, protein yang berfungsi sebagai pembawa oksigen.
Toksin, protein racun yang digunakan untuk membunuh kuman.
Insulin, protein hormon yang mengawal aras glukosa dalam darah.
Tripsin, protein yang mencernakan makanan protein.
*Sumber Protein
Pengelompokan Protein dapat dibedakan menurut sumbernya yaitu :
A. Protein Hewani
Yaitu sumber protein yang berasal dari hewan.
Contohnya : Daging, ikan, ayam, udang, susu dll.
B. Protein Nabati
Yaitu sumber protein yang berasal dari tumbuhan.
Contohnya : suku polong – polongan, kentang, tempe, tahu, dll.
C. Lemak
Lemak adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan
akohor yang di sebut gliserol atau gliserin. Peranan lemak dalam bahan
energi yang dapat menyediakan energi sekitar 2,25 kali lebih banyak dari pada yang
di berikan oleh karbohidrat ( pati,gula ) atau protein.Istilah lemak atau minyak lebih
Lemak adalah bentuk energi berlebih yang disimpan oleh hewan,sehingga jumlah
lemak dalam hewan yang dijadikan bahan pangan ditentukan oleh keseimbangan
energi hewan tersebut secara praktis. Semua bahan pangan hewani mengandung
lemak,bahkan daging sapi rendah lemak ( lean meat ) mengandung 28% lemak,
yang memberikan kontribusi 77% dari kalori makanan, sedangkan 51% lemak dalam
Semua lemak yang terdapat dari bahan pangan nabati terutama terdapat dalam
Lemak dalam bahan pangan yang di komsumsi akan memberikan rasa kenyang
karena lemak akan meninggalkan lambung secara lambak,yaitu sampai 3,5 jam
setelah di komsumsi tergantung dari ukuran dan komposisi pangan.Hal ini akan
memperlambak waktu pengosongan perut,sehingga akan memperlambat timbulnya
rasa lapar.
Di dalam lemak mencernakan secara fisis dan kemli menjadi gliserol dan asam
lemak.Dalam bentuk tersebut lemak akan di serap oleh usus,didalam dinding usus
akan di rubah menjadi emulasi lemak dan di edarkan melalui pembuluh limpa
menuju jantung dan baru di edarkan ke seluruh tubuh. Lemak terbagi atas 3 bagian
yaitu:
telur.
b. asam lemak tak jenuh terdapat dalam minyak jagung,minyak zaitun, dan mete.
2. Lemak ganda
termaksud phospholipit.
Lipopretein).
mg kolestrol).
* FUNGSI LEMAK
yang rendah.
2. pemberi kalori tiap gram lemak dalam peristiwa oksidasi akan memberikan kalori
5. sebagi pelindung tubuh dari suhu yang rendah agar tidak kedinginan.
2. Lemak hewani,yang berasal dari hewan merupakan bagian penting dalam makanan
* Metabolisme Lemak
a. Pencernaan lemak
mulut,karena tidak enzim yang dapat memecahnya. Di dalam gaster ada enzim
rendah sekali;pH di dalam gaster tidak cocok untuk aktivitas lipase tersebut.
Didalam duodenum lemak dipecah oleh enzim lipase yang berasal dari sekresi
monoglycerida serta asam lemak bebas. Asam lemak dengan rantai karbon panjang
tidak larut didalam air,tetapi membuat ikatan kompleks dengan garam empedu yang
membuatnya dapat larut (emulsi). Asam lemak rantai karbon pendek dan intermediat
lebih mudah larut didalam air,sehingga lebih mudah diserap melalui dinding epithel
saluran pencernaan.
Sekresi cairan empedu dari hati tidak mengandung enzim untuk memecah
Dari berbagai teori yang diajukan mengenai pencernaan dan penyerapan lemak
makanan,hanya dua buah yang masih sanggup bertahan: (1) teori pertama
menjadi butir-butir mikroskopik yang berdiameter 0,5 u atau lebih kecil lagi,yang
Glycerol larut dalam air sehingga mudah diserap. Didalam dinding usus asam
lemak diresintesa menjadi lemak kembali dan butir-butir lemak sebagai chylomicron
dialirkan melalui kapiler lymphe kedalam Ductus thoracicus dan masuk kedalam
lebih lanjut.yang tidak di ambil oleh sel hati terus mengalir di dalam saluran darah
untuk kemudian di ambil oleh sel-sel di dalam jaringan terutama sel-sel lemak di
Didalam sel jaringan lemak mengalami lagi hydrolisa untuk mengalami proses lebih
melepaskan satuan yang terdiri atas dua carbon,ialah Acetyl-CoA merupakan bahan
bakar yang masuk kedalam cyclus KREBS,untuk dioksidasi menjadi CO2 dan
* SUMBER LEMAK
Dalam fungsinya sebagai salah satu zat gizi penghasil utama energi kekurangan
penting,karna kalori dapat pula di penuhi oleh zat-zat gizi lain,yaitu karbohidrat dan
Dalam kaitan lemak sebagai,defisiensi lemak atau gangguan absorpsi lemak dapat
gejala-gejala defisiensi kedua vitamin itu dapat timbul, dan pernah di laporkan.ini
kolestrol darah,terutama lemak hewani yang mengandung asam lemak jenuh rantai
memberikan gejala-gejala kelainan kulit dan rambut, meskipun hal ini tidak pernah di
muka dan kulit kepala pada anak-anak yang dapat di sembuhkan dengan pemberian
kebutan tubuh. Ada pula penyakit obesitas yang di sebabkan oleh kelainan
hormonal. Di dalam dinding jantung lamak coklat (brown fat). Dahulu lemak cokelat
ini dianggap sebagai gejala suatu penyakit,yang di sebut “brown fat desease”,tetapi
Sekarang brown fat tidak dianggap sebagai suatu gejala penyakit, tetapi dianggap
meningkatkan suhu tubuh. Brown fat lebih banyak terdapat pada bayi, yang dengan
bertambahnya umur, jumlah brown fat semakin berkurang. Pada orang dewasa
Suhu jaringan di sekitar brown fat ini lebih tinggi secara lokal di bandingkan dengan
jaringan sekitarnya.
D. Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup"
dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui
bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi
enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Penggolongan Vitamin
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh
dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan
B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan
folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh
karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita
konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang
tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
diperoleh melalui suplemen makanan.
Fungsi Vitamin Secara Umum
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami
suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini
dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin
A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak
boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Fungsi Vitamin secara umum berhubungan sangat erat dengan fungsi
enzim, terutama vitamin –vitamin kelompok B.
Suatu enzim terdiri atas komponen protein yang dihasilkan oleh sel disebut
“APOENZIM” Vitamin merupakan suatu senyawa yg telah lama dikenal oleh
peradaban manusia .sudah sejak ribuan tahun lalu manusia telah mengenal vitamin
sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh.
Vitamin diperkirakan berperan sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh.
Vitamin dapat berperan secara bersama–sama dalam mengatur fungsi tubuh,
misalnya memacu dan memelihara :
1. Pertumbuhan,
2. Reproduksi,
3. Kesehatan dan kekuatan tubuh,
4. Stabilitas sistem syaraf,
5. Selera makan,
6. Pencernaan,
7. Penggunaan zat-zat makanan lainnya.
Selain itu vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk menghindari
terjadinya radikal bebas (free radikal bebas).
E. Mineral
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia.
Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per
hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari. Mineral-
mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya masing-masing
seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi, natrium
berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang
berfungsi untuk memperlancar peredaran darah.
* Klasifikasi Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat
kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam,
ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2. Mineral Anorganik
Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh kita.
Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik,
Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain
Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu
Mineral Makro
Contohnya: Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Klorida, Kalium.
Mineral Mikro
Contohnya: Besi, Seng, Iodium, Selenium, Tembaga, Mangan, Kromium, Fluor
F. Enzim
Enzim atau fermen (dalam bahasa yunani, en = di dalam dan zyme = ragi)
adalah senyawa organik yang tersusun atas protein, dihasilkan oleh sel, dan
berperan sebagai biokatalisator dalam reaksi kimia. Enzim adalah biokatalisator
organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein, berfungsi sebagai
senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi
kimia. Hampir semua enzim merupakan protein.
Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme
dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka
reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu.
Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai
substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang
berbeda, disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim
agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan
metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Dari hasil penelitian para ahli biokimia ternyata banyak enzim mempunyai
gugus bukan protein (kofaktor), jadi termasuk golongan protein majemuk. Enzim
semacam ini (holoenzim) terdiri atas protein (apoenzim) dan suatu gugus bukan
protein (kofaktor). Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein, dan
merupakan bagian yang paling utama dari enzim. Kofaktor ada yang terikat kuat
pada protein (protestik), ada pula yang tidak begitu kuat
ikatannya (koenzim). Sebagai contoh enzim katalase terdiri atas protein dan
ferriprotorfirin. Ada juga enzim yang terdiri dari protein dan logam, misalnya askorbat
oksidase adalah protein yang mengikat tembaga.
Bukti dari kristalografi sinar x, diketahui bahwa sisi aktif enzim bukan merupakan
bentuk yang kaku, tapi bentuk yang fleksibel
Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan termodifikasi
menyesuaikan bentuk substrat, sehingga terbentuk kompleks
enzim substrat
Ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa
perubahan sehingga ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat
menjadi menjadi lebih kuat.
Interaksi antara enzim dan substrat disebut Induced fit.
* Komponen Enzim
Enzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim dibedakan
atas:
Enzim sederhana komponen utama penyusun tubuhnya adalah protein
Enzim konjugasi / halo enzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa
protein dan senyawa selain protein.
Bagian dari enzim konjugasi yang berupa protein disebut Apoenzim, sedangkan
bagian yang bukan protein disebut prostetik.
Struktur
prostetik yang terbuat dari logam disebut kofaktor, sedangkan yang
terbuat dari bahan organik seperti protein disebut ko enzim
* Jenis-jenis enzim
Enzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:
1. Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi
2. Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia
3. Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi
unsur
4. Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air
5. Ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih
6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa
* Sifat Enzim
1. sebagai Biokatalisator
Enzim adalah senyawa organik, yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh
sitoplasma sel dan berperan sebagai katalisator, yang disebut biokatalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia ,
tetapi zat itu sendiri tidak ikut dalam reaksi.
Enzim mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi tidak terpengaruh atau dipengaruhi
oleh reaksi tersebut
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung
dalam sel,dan bertindak tidak harus selalu dalam sel
2. Enzim menurunkan energi aktivasi
Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan
kecepatan reaksi, dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang
diperlukan untuk memulai suatu reaksi)
* Aktifitas Enzim
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim :
1. Suhu
Reaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan
kenaikan suhu 0 - 35 derajad celcius. Secara umum kenaikan 10 derajad
celcius maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam batas suhu
yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 – 40 oC, dengan suhu
optimum 36 oC. Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah
bahkan mengalami kerusakan. Enzim akan menggumpal (denaturasi) dan
hilang kemampuan katalisisnya jika dipanaskan.
2. Logam berat
Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.
3. Logam
Aktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis Mg, Mn,
Ca, dan Fe.
4. pH
Enzim bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal.
Enzim Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja
pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja pada pH basa.
5. Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk
suatu reaksi semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja
enzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan
konstans.
6. Faktor dalam (faktor internal)
Vitamin dan hormon berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim.
Hormon tiroksin merupakan hormon yang mempengaruhi proses metabolisme
tubuh.
semakin tinggi konsentrasi hormon tiroksi yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid, makan semakin cepat proses metabolisme dalam tubuh, demikian
sebaliknya.
Vitamin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengaturan seluruh proses fisiologi
dalam tubuh.
Proses Metabolisme Enzim.....
Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme
meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap
bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh
makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-
sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian mengubahnya dalam
bentuk energi lain pada proses metabolisme.
Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas sejumlah besar katalis
biologik yang disebut enzim dan berlangsung melalui Respirasi
(katabolisme) dan sintesis (anabolisme).
a. Reaksi Katabolisme
Adalahreaksi yang sifatnya memecah ikatan kimia yang kompleks menjadi
ikatan kimia yang lebih sederhana. pada waktu ikatan putus dan molekul terpecah
terjadi pembebasan energi (reaksi exergonik).
Contoh reaksi katabolisme adalah proses respirasi (termasuk aerob dan anaerob)
b. Reaksi Anabolisme
Adalah reaksi pembentukkan, yaitu pembentukkan molekul sederhana
menjadi molekul kompleks. reaksi anabolisme merupakan reaksi sintesis
karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk ikatan kimia,
olehsebab itu reaksi anabolisme disebut juga reaksi yang membutuhkan
energi(endergonik) Contoh reaksi anabolisme adalah sintesis (termasuk fotosintesisi
dan kemosintesis)
Dalam reaksi katabolisme karbohidrat, fungsi / peran enzim dibedakan menjadi 2
kelompok yaitu :
1. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi. Beberapa jenis enzim yang
memiliki peran seperti ini antara lain :
a. aerobik dehidrogenase ( mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat yang
menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogennya ) contohnya adalah Flavin
Adenin Dinukleotida ( FAD ),
b. anaerobik dehidrogenase ( mengkatalisis pelepasan hidrogen dari suatu
substrat yang menggunakan selain oksigen sebagai akseptor hidrogennya.
Contohnya Nikotinamid Adenin Dinukleotida ( NAD ) dan sitokrom,
c. Hidroperoksidase ( mengkatalisis reaksi kimia dengan substrat hidrogen
peroksida. Contoh :peroksidase dan katalase. d. Oksidase ( mengkatalisis transfer
langsung dan penggabungan oksigen ke dalam molekul substrat ). Contoh :sitokrom
a, a3, b, c, c1.
1. ATP
merupakan
molekul berenergi tinggi. Molekul ini merupakan ikatan adenosin yang
mengikat tiga gugusan pospat, dengan ikatan yang lemah / labil sehingga
mudah melepaskan ikatan pospatnya pada saat mengalami hidrolisis.
2. Enzim
.. .Enzim merupakan senyawa organik jenis protein yang dihasilkan oleh sel dan
berperan sebagai katalisator (pemercepat suatu reaksi kimia)sehingga
disebut Biokatalisator.
....Reaksi metabolisme dalam sel sangat membutuhkan keberadaan enzim. Seluruh
reaksi kimia yang membangun proses metabolisme merupakan reaksi
enzimatis. Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi
kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim di buat di dalam
sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus selalu di dalam
sel.
F .Pengertian Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani, yaitu horman yang artinya “yang
menggerakkan”, jadi hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau
antarkelompok sel. Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan
kimia yang berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh.
Hormon adalah suatu pesan kimia yang disintesa pada sel-sel khusus dan
ditranspor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui darah. Kebanyakan hormon
disekresi langsung ke sirkulasi. Akan tetapi, beberapa hormon disekresi oleh
jaringan yang secara primer bukan jaringan endokrin. Hormon lainnya disekresi oleh
lebih dari satu jaringan. Suatu jaringan merupakan sasaran untuk hormon tertentu
hanya bila jaringan tersebut mengandung protein reseptor spesifik yang mengikat
hormon dan menimbulkan respon selular. Hormon mengatur aktifitas jaringan
sasarannya melalui 2 cara umum: (1) dengan mengatur aktivitas protein yang sudah
ada dalam sel pada saat kerja hormonal, dan (2) dengan mengatur sintesis atau
degradasi protein.
1. Kelenjar hipofise
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegang peranan
penting dalam sekresi hormon dari suatu organ endokrin. Dapat dikatakan sebagai
kelenjar pemimpin sebab hormon-hormon yang dihasilkanya dapat mempengaruhi
pekerjaaan kelenjar lainya. Kelenjar hipofise terdiri dari dua lobus. Lobus anterior
(Adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat
pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.
1. Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal
membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.
2. Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu
melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise
terletak didasar tengkorak, didalam fosa hipofise tulang spenoid.
* Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan trakea diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yangt melintasi trakea disebelah depan dan
terdapat didalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.
Atas pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofise lobus anerior,
kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon
tiroksin ; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur
pertumbuhan jasmani dan rohani.
Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher,
kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan
para hormon atau hormon para tiroksin. Masing –masing melekat pada bagian
belekang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi
mengatur kadar kalsium dan fosfor didalam tubuh.
* Kelenjar timus
Kelenjar suprarenal
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas ginjal kiri dan
kanan. Ukuranya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini
terbagi atas 2 bagian yaitu
1. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang
disebut korteks
2. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin
(nor epinefrin)
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengndalian sistem persarafan simpatis.
Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah,takut serta dalam
keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikan
tekanan darah guna melawan shok.
Nor adrenalin menaikan tekanan darah dengan merangsang serabut otot
didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu
metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari
hati.
Kelenjar pankreatika
Kelenjar ini terdapat pada bagian belakang lambung di depan vertebrata lumbalis I
dan II terdiri dari sel-sel alpha dan beta. Sel alpha menghasilkan hormon glukagon
sedangkan sel- sel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk
pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan
oleh enzim-enzim pencernaan protein
Fungsi hormon insulin adalah untuk mengedalikan glukosa dan bila digunakan
sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan
menggunakan glukosa dan lemak
Pulau langerhans
Pulau –pulau lngerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak
pada bagian kedua pankreas. Dalam tubuh terdapat 1-2 juta pulau-pulau
langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan
pewarnanya separuh dari sel ini mensekresi insulin yang lainya menghasilkan
polipeptida dari mpankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans;sebagai unt sekresi dalam pengeluaran homeostatik
nutrisi, menghambat sekresi insulin, glukagon dan polipeptida pankreas, serta
menghambat sekresi glikogen.
* Kelenjar kelamin
Kelenjar testika terdapat pada pria yaitu, pada skrotum menghasilkan hormon
testoteron. Adapun fungsi hormon testoteron. Mementukan sifat kejantanan,
misalnnya ada jenggot, kumis, jakun dan lain-lain. Menghasilkan sel mani
(spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Kelenjar ovarika terdapat pada wanita yaitu, pada ovarium disamping kiri dan kanan
uterus. Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, hormon ini dapat
mempegaruhi pekerjaan uterus serta memberika sifat kewanitaan, misalnya pinggul
yang membesar, bahu sempit dan lain-lain
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu.
Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam
suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut
sebagai fungsi Endokrin. Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β
Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya
sel-sel hepar.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-
selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam
tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer
hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh
(xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu
yang menghasilkan hormon.
Dimulai dengan berikatnya insulin dengan reseptor glikoprotein yang spesifik pada
permukaan sel sasaran. Reseptor ini terdiri dari 2 subunit yaitu:
– subunit α yang besar dengan BM 130.000 yang meluas ekstraseluler terlibat pada
pengikatan molekul insulin
Pada dua jaringan sasaran insulin yang utama yaitu otot lurik dan jaringan adiposa,
serangkaian proses fosforilasi yang berawal dari daerah kinase teraktivasi tersebut
akan merangsang protein-protein intraseluler, termasuk Glukosa Transpoter 4 untuk
berpindah ke permukaan sel. Jika proses ini berlangsung pada saat pemberian
makan, maka akan mempermudah transport zat-zat gizi ke dalam jaringan-jaringan
sasaran insulin tersebut.
Dari transkripsi gen–gen ini timbul perubahan dari tingkat transkripsi m RNA mereka.
Perubahan tingkat mRNA ini mengubah tingkatan dari produk protein dari gen
ini.Protein ini kemudian memperantarai respon hormon Thyroid. Hormon Thyroid
dikenal sebagai modulator tumbuh kembang → penting pada usia balita
Transpor Hormon
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target.
Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor
tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein
akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi
genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah
perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel
terprogram), pengaktifan atau penonaktifansistem kekebalan,
pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan
perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada
banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon
lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme
multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi
oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh
hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon
dilepaskan langsung kealiran darah, walaupun ada juga jenis hormon – yang disebut
ektohormon (ectohormone) – yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah,
melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.Hormon keluar sel mereka asal
melalui exositosis atau cara lain dari transpor membran.