Karbohidrat
memegang
peranan
penting
dalam
alam
karena
merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya
relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui
fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu
membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air
(H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana
glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.
Sinar matahari
klorofil
6 CO2 + 6 H2O
C6H12O6 + 6 O2
karbohidrat
B. JENIS-JENIS KARBOHIDRAT
1. Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri dari:
1.1.Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena
terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan
oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai
gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu
gizi,
yaitu
glukods,
fruktosa,
dan
galaktosa.
Ketiga
macam
monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu
6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya
hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen
di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah
yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan
sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di
alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D). gugus
hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur
kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis
heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa.
Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa,
seperti ribosa dan arabinosa
Struktur terbuka
O
CH
CH
CH
COH
HCOH
HCOH
C==O
HOCH HOCH
HCOH HOCH
HCOH
HOCH
HCOH HCOH
HCOH HCOH
HCOH HCOH
HCOH
HCOH HCOH
HCOH HCOH
HCOH
HCOH HCOH
H
D-Glukosa
D-Fruktosa
D-Galaktosa
D-Manosa
D-Ribosa
Struktur Cincin
CH2OH
CH2OH
O
O
H
OH H
OH
H
CH2OH
OH
HO
CH2OH
OH
OH
D-Glukosa
OH
OH
OH
OH
D-Fruktosa
D-Galaktosa
CH2OH
O
CH2OH
O
OH
H
OH OH
HO
OH
D-Manosa
OH
OH
OH
D-Ribosa
2. Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam
dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan
bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat
penting dalam ilmu gizi. Glukosa
sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses
metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam
tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi.
3. Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis.
Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun
strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosda merangsang jonjot kecapan
pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis.
4. Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa,
akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
5. Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel
terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
6. Pentosa, merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya
sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
1.2.Disakarida
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa,
dan trehaltosa.
Trehaltosa tidak begitu penting dalam milmu gizi, oleh karena itu akan
dibahas secara terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat
satu sama lain melalui reaksi kondensasi. kedua monosakarida saling mengikat
berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O). ikatan glikosidik ini
biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk
ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air. hanya karbohidrat yang unit
monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida
dapat dipecah kembali mejadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis.
Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah
fruktosa dan galaktosa.
CH2OH
CH2OH
OH
HO
OH
OH
OH
OH
Maltosa
CH2OH
CH2OH
O
O
H
OH
HO
CH2OH
HO
O
OH
CH2OH
OH
Sukrosa
CH2OH
CH2OH
O
O
OH
OH
OH
OH
OH
OH
Laktosa
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial
gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari keuda macam bahan
makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang
banayk digunakan di Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui
proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah,
sayuran, dan madu.
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap
pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau
bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa
dan satu unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan
terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap
tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme
yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare.
Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Mlaktosa
adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan
lebih sukar larut daripada disakarida lain.
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai
gila jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa
juga terdapat dalam serangga.
1.3.Gula Alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis.
Ada empat jenis gula alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol.
Sorbitol, terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari
glukosa. Enzim
H
HCOH
HOCH
HOCH
HCOH
HCOH
HCOH
HCOH
HCOH
HCOH
Sorbitol
Manitol
Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa
dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel.
Secara komersialo manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis
alkohol ini banyak digunakan dalam industri pangan.
amilosa
amilopektin
Dekstrin merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam
makanan lewat pipa (tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan
campuran dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar
dari sukrosa dan glukosa, dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil
sehingga tidak mudah menimbulkan diare.
C. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacangkacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepungtepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak
mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel dan bit serta kacangkacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-daunan.
Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali
mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan
pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.
D. Fungsi Karbohidrat
1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat
merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi
dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4
kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati
dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan
karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula
tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila
tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7;
glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan
digunakan sebagai zat pembangun.
4. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam betahidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium
dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis
yang dapat merugikan tubuh.
5. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan
memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner
yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal
dalam
saluran
cerna,
sehingga
menyebabkan
pertumbuhan
bakteri
yang
menguntungkan.
2. Lemak
3. Lipid
4. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling utama) adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomermonomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan
oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
B. Ciri Molekul Protein
Protein adalah makromolekul polipeptida yang tersusundari sejumlah L-asam amino
yang dihubungkan oleh ikatan peptide, bobot molekul tinggi. Suatu molekul protein disusun
oleh sejumlah asam amino dengan susunan tertentu dan bersifat turunan.
Rantai polipeptida sebuah molekul protein mempunyai satu konformasi yang sudah
tertentu pada suhu dan pH normal. Konformasi ini disebut konformasi asli, sangat stabil
sehingga memungkinkan protein dapat diisolasi dalam keadaan konformasi aslinya itu.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam amino. Setiap
jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas. Di dalam sel, protein
terdapat baik pada membran plasma maupun membran internal yang menyusun organel sel
seperti mitokondria, retikulum endoplasma, nukleus dan badan golgi dengan fungsi yang
berbeda-beda tergantung pada tempatnya.
1. Berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan, sehingga merupakan suatu
makromolekul.
2. Umumnya terdiri atas 20 macam asam amino. Asam amino berikatan (secara kovalen)
satu dengan yang lain dalam variasi urutan yang bermacam-macam, membentuk suatu
rantai polipeptida. Ikatan peptida merupakan ikatan antara gugus -karboksil dari
asam amino yang satu dengan gugus -amino dari asam amino yang lainnya.
3. Terdapatnya ikatan kimia lain, yang menyebabkan terbentuknya lengkunganlengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein. Sebagai contoh
misalnya ikatan hidrogen, ikatan hidrofob (ikatan apolar), ikatan ion atau elektrostatik
dan ikatan Van Der Waals.
4. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti ph, radiasi, temperatur,
medium pelarut organik, dan deterjen.
5. Umumya reaktif dan sangat spesifik, disebabkan terdapatnya gugus samping yang
reaktif dan susunan khas struktur makromolekulnya.
C. Struktur
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat
satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat). Struktur
primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui
ikatan peptida (amida). Sementara itu, struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi
lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
1. alpha helix (-helix, puntiran-alfa), berupa pilinan rantai asam-asam amino
berbentuk seperti spiral;
2. beta-sheet (-sheet, lempeng-beta), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun
dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau
ikatan tiol (S-H);
3. beta-turn, (-turn, lekukan-beta); dan
4. gamma-turn, (-turn, lekukan-gamma)
Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga
dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.
Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk
oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur
kuartener. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode:
1. Hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N hcl) dan kemudian komposisi
asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer,
2. Analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman,
3. Kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan
4. Penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular
dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa
menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan
satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari
protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiranalfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur
sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein
yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai
polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda
dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah,
maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah
yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener,
setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.
Bila susunan ruang atau rantai polipeptida suatu molekul protein berubah, maka
dikatakan protein ini terdenaturasi. Sebagian besar protein globular mudah mengalami
denaturasi, jika ikatan-ikatan yang membentuk konfigurasi molekul tersebut rusak. Kadangkadang perubahan ini memang dikehendaki namun sering juga merugikan sehingga perlu
dicegah.
Ada dua macam denaturasi yaitu pengembangan rantai peptida dan pemcahan protein
menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul. Terjadinya kedua jenis
denaturasi ini tergantung pada keadaan molekul. Yang pertama terjadi pada rantai
polipeptida, dan yang kedua terjadi pada bagian molekul yang bergabung dalam ikatan
sekunder.
Masalah utama terjadinya denaturasi meliputi : Panas dan Radiasi Sinar Ultraviolet,
Pelarut-pelarut Organik, Asam atau Basa, Ion Logam Berat, dan Pereaksi Alkaloid.
D. Fungsi Protein
1. Enzim
Protein yang paling bervariasi dan mempunyai kekhususan tinggi adalah protein yang
mempunyai aktivitas katalis, yakni enzim. Hampir semua reaksi kimia biomolekul organik
didalam sel dikatalis oleh enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim , masing-masing dapat
mengkatalisa reaksi kimia yang berbeda, telah ditemukan dalam berbagai bentuk kehidupan.
2. Protein Transport
Protein transport didalam plasma darah mengikat dan membawa molekul atau ion spesifik
dari satu organ ke organ lain. Hemoglobin pada sel darah merah mengikat oksigen ketika
darah melalui paru-paru, dan membawa oksigen ke jaringan periferi. Plasma darah
mengandung lipo protein. Yang membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein transport lain
terdapat didalam membran sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa
glukosa, asam amino dan nutrien lain melalui membran menuju kedalam sel.
3. Protein Nutrien dan Penyimpan
Biji berbagai tumbuhan menyimpan protein nutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
embrio tanaman, terutama protein biji dari gandum, jagung dan beras.
4. Protein Kontraktil atau Motil
Beberapa protein memberikan kemampuan kepada sel organisme untuk berkontraksi,
mengubah bentuk atau bergerak. Aktin dan miyosin adalah protein filamen yang berfungsi
didalam sistem kontraktil otot kerangka dan juga didalam banyak sel.
5. Protein Stuktur
Banyak protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau lembaran penyanggah untuk
memberikan struktur biologi, kekuatan atau proteksi. Komponen utama dari urat dan tulang
rawan adalah protein serabut kolagen yang mempunyai daya tegang yang amat tinggi.
Hampir semua komponen kulit adalah kolagen murni.
6. Protein Pertahanan
Banyak protein yang mempertahankan organisme dalam melawan serangan oleh spesies lain
atau melindungi organisme tersebut dari luka. Imunoklobulin atau antibodi pada vertebrata
adalah protein khusus yang dibuat oleh limposit yang dapat mengenali dan mengendapkan
atau menetralkan serangan bakteri, virus atau protein asing dari spesies lain. Fibrinogen dan
trombin merupakan protein penggumpal darah yang menjaga kehilangan darah jika sistem
pembuluh terluka, bisa ular, toksin bakteri, dan protein tumbuhan beracun seperti risin.
7. Protein Pengatur
Beberapa protein membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Diantara jenis ini
terdapat sejumlah hormon, seperti insulin, yang mengatur metabolisme gula dan
kekurangannya, menyebabkan penyakit diabetes, hormon pertumbuhan dari pituitary dan
hormon paratiroid, yang mengatur transport Ca ++ dan fosfat juga. Represor mengatur
biosintesa enzim oleh sel bakteri
5. Asam Nukleat
: Kimia
Kelas/Semester
: XII IPA/2
Materi Pokok
: Asam Nukleat
Alokasi Waktu
B. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,
1.1 Menyadari
Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
1.3 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun,
toleran, cintadamai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam .
2.1 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai
wujud
D. Indikator
1. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME
2. Menyadari bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Tuhan YME adalah yang
3.
4.
5.
6.
E. Materi
Bahan genetik
Sebagai bahan penurunan sifat, kromosom tersusun atas nukleoprotein,
suatu senyawa antara asam nukleat dengan protein seperti histon
dan/atau protamin. Asam nukleat inilah yang berperan sebagai bahan
genetik. Dikenal 2 macam asam nukleat, yaitu DNA sebagai bahan
genetik yang sesungguhnya dan RNA.
Asam nukleat merupakan senyawa penting yang tersusun atas nukleotidanukleotida. Atau dengan kata lain asam nukleat merupakan suatu
polimer/rantai nukleotida (polinukleotida). Setiap nukleotida tersusun atas
sebuah nukleosida dan gugus fosfat. Sedangkan setiap nukleosida
tersusun atas gula pentosa berupa deoksiribosa atau ribose dan basa
nitrogen baik dari turunan purin yaitu guanin dan adenin maupun turunan
pirimidin yaitu sitosin, timin atau urasil. Agar lebih jelas coba cermati
skema di bawah:
Asam Nukleat
(, RNA)
Nukleotida
Nukleosida
Fosfat
Nukleosida
Nukleotida
Fosfat
Nukleotida
Nukleosida
Fosfat
Nukleotida
Nukleosida
Fosfat
Nukleotida
Dst.
Nukleosida
Fosfat
Dst.
Dst.
Dst.
Dst.
Ribosa
Deoksiribosa
Adenin
Pirimidin
Purin
Guanin
Nukleosida
Nukleosida merupakan gabungan antara gula pentosa baik ribosa ataupun
deoksiribosa dengan salah satu basa N. Jika gula pentosa berupa ribose,
maka basa N yang mungkin diikat adalah guanin, adenin, sitosin dan
urasil. Sedangkan jika gula pentosa berupa deoksiribosa, maka basa N
yang terikat adalah guanin, adenin, sitosin dan timin. Penamaan
nukleosida dapat Saudara baca pada tabel system penamaan nukleosida
dan nukleotida.
Nukleosida purin
Adenosin
Guanosin
Deoksiadenosin
Deoksiguanosin
Nukleosida pirimidin
Sitidin
Deoksisitidin
Uridin
Deoksitimidin
Adenosin monofosfat
Guanosin
Guanosin monofosfat
Sitidin
Sitidin monofosfat
Uridin
Uridin monofosfat
Deoksiadenos Deoksiadenosin
in
monofosfat
Deoksiguanos Deoksiguanosin
in
monofosfat
Deoksisitidin
Deoksisitidin
monofosfat
Deoksitimidin Deoksitimidin
monofosfat
Nukleotida
Nukleotida merupakan gabungan antara nukleosida dengan gugus fosfat.
Karena ada 8 macam nukleosida maka nukleotida juga ada 8 macam.
Lihat kembali tabel.
Nukleotida purin
Nukleotida pirimidin
Adenosin monofosfat
Guanosin monofosfat Sitidin monofosfat
Uridin monofosfat
Deoksiadenosin monofosfat
Deoksiguanosin monofosfat
Deoksisitidin monofosfat
Deoksiuridin monofosfat
Struktur nukleotida
Asam nukleat
Asam nukleat merupakan polimer nukleotida (polinukleotida), baik
nukleotida purin maupun nukleotida pirimidin. Ada 2 jenis asam nukleat
penting dalam tubuh yaitu DNA dan RNA. Dalam biomedik asam nukleat
memiliki arti yang sangat penting. Lintasan informasi dasar dalam
pembahasan asam nukleat adalah bahwa DNA mengarahkan sintesis RNA
dan RNA mengarahkan sintesis protein.
DNA
Sebagai polinukleotida, DNA tersusun atas nukleotida-nukleotida. Coba
lihatlah kembali bahwa nukleotida tersusun atas nukleosida-nukleosida.
Setiap nukleosida tersusun atas gula pentosa dan basa nitrogen.
Basa N yang menyusun DNA adalah adenin, guanin, sitosin dan timin.
Sedangkan gula pentosa yang menyusun DNA adalah deoksiribosa. Agar
lebih jelas coba perhatian gambar struktur DNA.
Tampak bahwa setiap gugus fosfat dari satu nukleotida berikatan dengan
deoksiribosa dari nukleotida berikutnya. Dari gambar dapat Saudara lihat
bahwa deoksiguanosin monofosfat (dGMP)/deoksiguanilat dihubungkan
dengan deoksiadenosin monofosfat (dAMP)/deoksiadenilat, dihubungkan
lagi dengan deoksisitidin monofosfat (dCMP)/deoksisitidilat, dihubungkan
lagi dengan deoksitimidin monofosfat (dTMP)/deoksitimidilat dan
seterusnya. Urutan nukleotida-nukleotida ini berbeda-beda pada setiap
individu.
Struktur DNA
Struktur DNA
Struktur mRNA
Nukleotida kedua
U
Phe
Phe
Leu
Leu
LeuPro
LeuPro
LeuPro
LeuPro
Ile
Ile
Ile
Met
Val
Val
Val
Val
C
Ser
Ser
Ser
Ser
Thr
Thr
Thr
Thr
Ala
Ala
Ala
Ala
A
Tyr
Tyr
Term
Term
His
His
Gln
Gln
Asn
Asn
Lys
Lys
Asp
Asp
Glu
Glu
Nukleotida
ketiga
G
Cys
Cys
Term
Trp
Arg
Arg
Arg
Arg
Ser
Ser
Arg
Arg
Gly
Gly
Gly
Gly
U
C
A
G
U
C
A
G
U
C
A
G
U
C
A
G
Struktur tRNA
3. Ribosom RNA (rRNA)
Ribosom merupakan struktur nucleoprotein sitoplasma yang bertindak
sebagai mesin pembentuk protein dari cetakan mRNA. Pada ribosom
mRNA dan tRNA saling berinteraksi untuk menyusun protein spesifik.
Sebagai nucleoprotein, ribosom tersusun atas asam nukleat berupa
rRNA.
Struktur rRNA
F. Strategi Pembelajaran
Model
: Cooperative Learning
Pendekatan
: Scientific
Metode
2. Sumber Belajar :
a. Haris, A. 2013. Kimia untuk SMA/MA kelas X Peminatan. Bandung : Yrama Widya.
b. Internet
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran
Alokas
i
senyum
bersahabat/komunikatif
b. Guru mengajak siswa
yang
berdoa
bersama
Waktu
10
Menit
Keterangan
e.
pembelajaran
yang
dan
harus
tujuan
dicapai
pembelajaran
siswa
dalam
pembelajaran ini
f. Guru memotivasi siswa dengan perrtanyaan :
Siapa yang sudah pernah mendengar dpa itu
DNA? Apakah itu DNA? Tahukah kamu
bila didalam DNA terdapat asam nukleat?
g. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
yang terdiri dari 5 orang.
II. Kegiatan Inti
a. Mengamati
Siswa mengamati tayangan video asam
nukleat.
100
b. Menanya
menit
Siswa diharapkan bertanya mengenai
struktur DNA dan RNA.
c. Mengumpulkan Data
Siswa melakukan diskusi dan membuat
dalam
kelompok
menganalisis
Audio, kinestetik
masing-masing
diskusinya
kesimpulannya
(presentasi)
dan
Audio
yang benar.
Guru mengkonfirmasi pengetahuan
lagu kimia.
Guru memberikan
kuis
berupa
diminta
untuk
membuat
sebuah menit
selama 20 menit
Siswa yang memperoleh
tertinggi
akan
penghargaan
poin
mendapatkan
sebagai
Kelompok
Paling DNA.
III. Penutup (fase evaluasi)
a. Guru
bersama
siswa
menyimpulkan
15
rencana
kegiatan menit
: Tes Tulis
Bentuk
: Essay
2. Penilaian Afektif
Penilaian Diri
Penilaian Antarteman
3. Penilaian Psikomotorik
4. jurnal