Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-han kita melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya
kadang- kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan enrgi.
Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada
umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu
karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen, dan oksigen yang terdapat
dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat
sebenarnya adalah polisakarida aldehid dan keton atau turunan mereka.
Klasifikasi karbohidrat terdiri dari monosakarida, disakarida, dan polisakarida
(Fessenden, 1982). Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti
molekulnya hanya terdiri atas beberapa ato karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbo lain (McGilvery, 1996). Monosakarida
tidak berwarna, bentuk kristalnya larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar.
Monosakrida digolongkan menurut jumlah karbon yang ada dan gugus fungsi
karbonilnya yaitu aldehid (aldosa) dan keton (ketosa). Glukosa, galaktosa, dan
deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa adalah ketosa.
Asam amino adalah bagian yang terpenting dalam pembentukan protein. Protein
yang susunan kompleks dan sudah disederhanakan dipecah menjadi 2 kelompok yaitu
asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan
asam-asam amino yang tidak dapat diproduksi dalam tubuh sehingga harus
ditambahkan atau di asup dari luar tubuh dalam bentuk makanan dan minuman,
sedangkan asam amino nonesensial merupakan asam-asam amino yang dapat
diproduksi dalam tubuh sehingga tidak perlu asupan dari luar tubuh. Asam amino
biasanya berbentuk serbuk dan mudah larut di dalam air tapi tidak dapat larut dalam
pelarut organik non polar
Asam amino merupakan komponen utama penyusun protein, dan dibagi dalam
dua kelompok yaitu asam amino esensial dan non-esensial. Asam amino esensial tidak
dapat diproduksi dalam tubuh sehingga sering harus ditambahkan dalam bentuk
makanan, sedangkan asam amino non-esensial dapat diproduksi dalam tubuh. Asam
amino umumnya berbentuk serbuk dan mudah larut dalam air, namun tidak larut dalam
pelarut organik nonpolar .
Sifat asam amino merupakan amfoterik yang lebih dominan menjadi asam pada
larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas unsur karbon ( C ),
hidrogen ( H ), dan oksigen ( O ). Karbohidrat merupakan senyawa organik.Memiliki
rumus senyawaCnH2nOn.
Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak.Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan
yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan
hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-
tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto
sintesis di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari
kehidupan tidak akan dijumpai.
Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
mataharidan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.Karbohidrat merupakan suatu
molekul yang tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen.Rumus
umumnya adalah CnH2nOn.Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi.Karbohidrat
merupakan sumber kalori bagi organisme heterotrof.Setiap gramnya menghasilkan 4
kalori.Karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori.Daerah miskin bisa
mencapai 90%.Sedangkan pada negara maju hanya sekitar 40-60%.Karbohidrat banyak
ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada
biji-bijian yang tersebar luas di alam.
2.2 Macam-macam Karbohidrat
Molekul karbohidrat ada yang tersusun dalam bentuk sederhana dan dalam bentuk
kompleks. Berdasarkan susunan molekulnya, karbohidrat dapat dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu monosakarida, digosakarida dan polisakarida.
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri
atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi
karbohidrat yang lain. Monosakarida di klasifikasikan menjadi 6 jenis, yaitu: Diosa
(C2H4O2), Triosa (C3H6O3), Tetrosa (C4H8O4), Pentosa (C5H10O5), Heksosa
(C6H12O6), dan Heptosa (C7H14O7) . Namun sebagian besar monosakarida yang
dikenal dalam kehidupan sehari-hari adalah dari kelompok Heksosa dan Pentosa.
 Glukosa
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga
bagi hewan dan tumbuhan.Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan
awal bagi respirasi. Glukosa merupakan komponen utama gula darah, menyusun 0,065-
0,11% darah kita.
Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa.Glukosa sangat
penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya langsung untuk menghasilkan
energi.Glukosa dapat dioksidasi oleh zat pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens
sehingga sering disebut sebagai gula pereduksi.
 Galaktosa
Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa.Monosakarida ini jarang terdapat bebas di alam.
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat
dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa
dan kurang larut
dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga merupakan gula pereduksi. Glukosa dan
galaktosa bereaksi positif terhadap Larutan fehling, yaitu dengan menghasilkan endapan
merah bata dari Cu2O.
 Fruktosa
Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar bidang polarisasi
ke kiri.Merupakan satu-satunya heksulosa yang terdapat di alam. Fruktosa murni rasanya
sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan sangat mudah larut dalam air.
Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama
glukosa.Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk monosakarida dan/atau sebagai komponen
dari sukrosa.Sukrosa merupakan molekul disakarida yang merupakan gabungan dari satu
molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu
gula pereduksi.
 Manosa
Manosa adalah gula aldehida yang dihasilkan dari oksidasi manitol dan memiliki sifat-
sifat umum yang serupa dengan glukosa.Manosa, jarang terdapat di dalam makanan.Di
gurun pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat
roti.
 Ribosa
Ribosa adalah gula pentosa yang ditemukan dalam semua sel tumbuhan dan hewan dalam
bentuk furanosa.Ribosa merupakan komponen RNA yang digunakan untuk transkripsi
genetika.Selain itu Ribosa juga berhubungan erat dengan deoksiribosa, yang merupakan
komponen dari DNA.Ribosa juga meupakan komponen dari ATP, NADH, dan beberapa
kimia lainnya yang sangat penting bagi metabolisme.
 Xilosa
Xilosa suatu gula pentosa, yaitu monosakarida dengan lima atom karbon dan memiliki
gugus aldehida. Gula ini diperoleh dengan menguraikan jerami atau serat nabati lainnya
dengan cara memasaknya dengan asam sulfat encer. Xilosa berbentuk serbuk hablur
tanpa warna yang digunakan dalam penyamakan dan pewarnaan dan dapat juga
digunakan sebagai bahan pemanis untuk penderita kencing manis (diabetes mellitus).
 Arabinosa
Arabinosa disebut juga gula pektin atau pektinosa. Arabinosa bersumber dari Getah
Arab , Plum, dan Getah Ceri , namun tidak memiliki fungsi Fisiologis. Arabinosa berupa
kristal putih yang larut dalam air dan gliserol namun tidak larut dalam alkohol dan eter.
Arabinosa digunakan dalam obat-obatan dan medium pembiakan bakteri. Arabisa dalam
reaksi Orsinol - HCl memberi warna : Violet , Biru , dan Merah , dengan memberi
Floroglusional- HCl.
1. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang
dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu
monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida
akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak
terdapat di alam.
 Maltosa
Maltosa atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa
bergabung dengan ikatan α(1 → 4), terbentuk dari reaksi kondensasi. Para isomaltose
isomer memiliki dua molekul glukosa dihubungkan melalui ikatan α(1 → 6). Maltosa
adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari rantai glukosa.Maltosa adalah
disakarida dihasilkan ketika amilase memecah pati.Hal ini ditemukan dalam biji
berkecambah seperti gandum.Hal ini juga dihasilkan ketika glukosa terbakar.
 Sukrosa
Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang
berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini
dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain
seperti hewan .
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa
dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
 Laktosa
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk
lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, baik
pada air susu ibu maupun susu sapi dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan.
Mempunyai rumus kimia C12H22O11.
2. Polisakarida
Polisakarida adalah polimer dengan beberapa ratus hingga ribu monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan glikosidik.Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
polisakarida simpanan dan polisakarida structural. Polisakarida simpanan berfungsi
sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi
permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural berfungsi sebagai materi
penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu
polisakarida ditentukan oleh jumlah monomer gula dan posisi ikatan glikosidiknya.
3. Polisakarida Simpanan
 Pati
Pati adalah polisakarida simpanan dalam tumbuhan.Monomer-monomer glukosa
penyusunnya dihubungka dengan ikatan alfa 1-4.Bentuk pati yang paling sederhana
adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus.Sedangkan bentuk pati yang lebih
kompleks adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan ikatan alfa 1-6
pada titik percabangan.
 Glikogen
Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan.Struktur glikogen mirip
dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan.Manusia dan vertebrata
lainnya menyimpan glikogen pada sel hati dan sel otot. Glikogen dalam sel akan
dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan gula dalam tubuh. Hanya saja, energi
yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi
dalam jangka lama.
 Dekstran
Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-hlukosa
rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa memiliki cabang alfa 1-2 atau
alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui kayak akan
dekstran. Dekstran juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan dekstran sintetis.
4. Polisakarida Struktural
 Selulosa
Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan.Selulosa adalah
senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per
tahun.Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya
terdapat dalam konfigurasi beta.
 Kitin
Kitin adalah karbohidrat penyusun eksoskeleton artropoda (serangga, laba-laba,
krustase.Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen.
Kitin murni menyerupai kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan kalsium
karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin telah digunakan untuk
membuat benang. operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai setelah luka atau
sayatan sembuh.

2.3 Sifat-sifat Pada Karbohidrat


1. Semua karbohidrat bersifat optis aktif
2. Monosakarida dan disakarida rasanya manis dan larut pada air, sedangkan
polisakarida rasanya tawar dan tidak larut pada air
3. Beberapa reaksi pada karbohidrat:
a) Hidrolisis : polisakarida H2O/H+ disakarida H2O/H+ monosakarida
b) Fermentasi : glukosa ragi etanol + CO2
c) Dehidarasi : karbohidrat H2SO4 karbon + H2O

2.4 Manfaat Karbohidrat


 Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh.Karbohidrat merupakan
sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan
harganya relatif murah.Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.Sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di
dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan
akan menjadi gemuk.
 Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula
tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila
tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7;
glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
 Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan
digunakan sebagai zat pembangun.
 Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-
hidroksi-butirat.Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan
dehidrasi.pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat
merugikan tubuh.
 Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus dan
memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang
berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi
kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan
pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

2.5 Sumber Karbohidrat


Sumber karbohidrat adalah padi-padian (gandum dan beras) atau serealia, umbi-
umbian (kentang, singkong, ubi jalar), jagung, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil
olahan dari sumber karbohidrat adalah mie. bihun, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan
sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur
umbi-umbian, seperti wortel dan kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung
karbohidrat daripada sayuran. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur,
dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat.
Makanan di bawah ini adalah sumber karbohidrat berdasarkan 1 satuan penukar,
dengan kalori yang hampir sama. Bisa digunakan untuk panduan menyusun menu diet.
Bila ingin pas memang harus ditimbang dulu tapi bisa juga dikira-kira. Masing-masing
makanan dibawah ini mengandung:
Energi : 175 kalori
Karbohidrat : 40 gr
Protein : 4 gr
Nasi 100gr———– roti tawar 70gr —— crackers 50gr
(3/4 gelas)———– (3 ptg sdg)————-(5 buah besar)
Mie basah 200gr—–singkong 120gr—-jagung pipilan 125 gr
(2 gelas)—————–(1 ptg)————–(1 piring)
Kentang 210gr——–ubi 135gr———talas 125 gr
(2 biji sedang)———(1 buah)———-(1 potong)
Dengan mengetahui substitusi dan juga besaran dari jumlah karbohidrat yang
dibutuhkan oleh tubuh, maka kita juga dapat merubah kebiasaan kita makan nasi dengan
substitusi yang lain. Yang pasti, tidak makan nasi pun bisa kenyang.

2.6 Akibat Kelebihan Karbohidrat


 Laktona Intoleraike (LI)
Upaya, yang ditempuh untuk mengatasi gangguan reakai LI dengan penambahan enzin
laktase pada susu dengan hamil elahannya seperti yoghurt, keju, dan mentega. ini penting
dilakukan karena susu merupakan )PAbaik makanan yang padat gizi dan penting
dikonsumsi.
LI merupakan gangguan metabolik yang berkaitan dengan adanya laktosa. Laktosa
dalam saluran cerna, dipecah oleh kerja enzim laktase menjadi gluksa dan galaktosa. Pada
keadaan LI, tubuh mengalami defisiensi enzin laktase.
Gula Darah
Glukosa dijumpai dalam peredaran darah, berfungsi sebagai penyedia energi bagi
otot dan jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah berkiear antara 60-
120 at/100 ale Kadar glukosa melebihi normal disebut hiperglikemi, yaitu kelebihan
kadar gula dalam darah. Keadaan sebaliknya. dise'but hipoglikemi, yaitu keadaam kadar
gula. darah di bawah normal
Kencingmanis
Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan gangguan
metabolikyang berkaitan glukosa. Para peneliti dan ilmuwan unumaya sependapat, dasar
penyakit ini ialah defisiensi hormon insulin. Hormon ini dihasilkan dalam ke lenjar
pankreas dan mempunyai fungsi memetabolisme glukosa.
Penyakit kencing manis dapat dikatakan suatu kelainan akibat kekurangan
hormon insulin. Akibatnya, glukosa yang dikonsumsi tetap redah dalam darah dan sukar
menembus dinding sel untuk disimpan menjadi glikogen atau digunakan sebagai energi.
Pada. penderita diabetes, kadar gula dapat mencapai 1.200ol/dl, Keadaan ini hanya dapat
diatasi dengan suntikan hormon insulin secara teratur dan pembatasan makanan atau diet
yang ketat.
 Obesitas
Obesitas adalah kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan lemak
secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan. Kelebihan berat antara
lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana
konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energie. Kelebihan energi itu disimpan
dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak itu ditimbun di
beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam jaringan tirai khusus
(ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan bentuk khas feminin, misalaya
di daerah Pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan ringan lemak di daerah khusus itu
sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita karena cukup sulit diatasi.

2.7 Akibat Kekurangan Karbohidrat


Jika manusia kekurangan karbohidrat dapat menimbulkan kekurangan gizi, tubuh lemah,
lesu dan tidak berenergi. Akibat kekurangan karbohidrat yang lebih serius menyebabkan
penyakit marasmus ( gangguan gizi ). Penyakit marasmus ditandai dengan:
 Bertubuh sangat kurus, seperti hanya tulang yang terbungkus kulit
 Wajah terlihat lebih tua
 Perut cekung
 Kulit berkeriput dan tidak memiliki jaringan lemak di bawah kulit
 Detak jantung dan aliran darah tidak stabil
 Pernapasan terganggu
Akibat kekurangan karbohidrat pada anak-anak sangat berbahaya karena dapat
menyebabkan anak kekurangan gizi.Kekurangan gizi yang terus menerus membahayakan
tumbuh kembak anak dan memperlambat perkembagan otak.

3.1 Pengertian Asam amino


Asam amino merupakan senyawa organik komponen penyusun protein, setiap asam
amino terdiri dari gugus karboksilat(-COOH) dan gugus amino (NH2) serta yang
membedakan asam amino satu dengan asam amino lainnya yaitu dengan adanya rantai
samping (R). : Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan
penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan
gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa
tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan
sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat
membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan
hidrofobik jika nonpolar.
Asam amino merupakan sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional
karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali
pengertiannya
dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C
"alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan
sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi
asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena
asam amino mampu menjadi zwitter-ion.

3.2 Fungsi Asam Amino antra lain :


 Penyusun protein, termasuk enzim.
 kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin,
hormon, dan asam nukleat)
 pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein merupakan senyawa
organik yang terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein yang di dapatkan melalui
makanan sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam bentuk asam amino. Setiap sel
hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk hidup dan
konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein merupakan bahan
essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah, hormon, enzim dan
organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.

 Stereoisimer asam amino


Stereoisomer merupakan suatu bentuk senyawa yang sama strukturnya dalam hal
penataan ruang namun berbeda posisi unsur-iunsur penyusunnya. Stereoisomer dibagi
menjadi enantiomer dan diastereomer. Enantiomer merupakan isomer berupa bayangan
cermin dari senyawa yang kiral dalam hal ini adalah asam amino kecuali glisin cotohnya
terlihat seperti gambar 2 di bawah ini. Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang
berbeda, maka asam amino—kecuali glisina—memiliki isomer optik: l dan d. Cara
sederhana untuk mengidentifikasi isomeri ini dari gambaran dua dimensi adalah dengan
"mendorong" atom H ke belakang pembaca (menjauhi pembaca). Jika searah putaran
jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-amina maka ini adalah tipe
d. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum jam, maka itu adalah tipe
l. Sedangkan diastereomer merupakan isomer yang bukan bayangan cermin dari suatu
senyawa yang bersangkutan.
 Ikatan peptida
Ikatan peptida merupakan ikatan yang terjadi karena adanya penyambungan antar asam
amino satu dengan asam amino lain untuk membentuk suatu rantai polimer protein.
contohnya adalah sebagai berikut :

Dengan terbentuknya ikatan peptida maka asam amino tersebut bisa ikatakan sebagai
protein. namun karena hanya terdapat satu ikatan peptida maka protein tersebut hanya
bisa disebut sebagai protein yang berstruktur primer. Protein merupakan polimer yang
tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung
dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus
amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara
alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA. Pada polimerisasi asam
amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -
H yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan
membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam
amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan dalam bentuk residu asam amino.
 Zwitter-ion
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapat
dianggap sekaligus sebagai asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi
oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina
pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus
karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini
spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan demikian, asam amino
tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam
bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral. Karena
mempunyai muatan negatif dan positif, asam amino dapat mengalami reaksi terhadap
asam maupun basa.

3.3 penggolongan asam amino


 Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4 golongan
berdasarkan relatif gugus R-nya.
1. Asam amino dengan gugus non polar (tidak menutup)

Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak
mempunyai selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain.
Golongan ini terdiri dari lima asam amino yang mengandung gugus alifatik
(Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan prolin) dua dengan R aromatic
(fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung atom sulfur (metionin).
2. Asam amino dengan gugus R polar tak bermuatan

Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub
karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan
molekul air. Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh
adanya gugus hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang termasuk
golongan ini. Selain itu yang termasuk dalam golongan ini juga adalah
asparagin dan glutamine yang kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-
CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril (-SH).Asparagin dan glutamine,
masing masing merupakan bentuk senyawa amida dari asam aspartat dan
asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein yang
mengandung gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol
bersifat paling mengutub dalam golongan asam amino ini.
3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)

Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri
dari asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua
gugus karboksil (COOH).
4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)

Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin,
histidin dan arginin
- lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik
- Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50
% molekul histidin bermuatan positif sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10
%bermuatan positif.
- Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya

3.4 Penggolongan asam amino berdasarkan pembentukannya di dalam tubuh

1. Asam amio esensial


Merupakan asam animo yang tidak di produksi oleh tubuh, sehingga harus diberi
asupan dari luar, jenisnya antara lain sebagai berikut:
A. Triptofan
 Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks.
 Meningkatkan kesehatan syaraf. Menstabilkan emosi.
 Meningkatkan rasa ketenangan dan mencegah insomnia (membantu anak yang
hiperaktif).
 Meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang penting dalam membakar
lemak untuk mencegah obesitas dan baik untuk jantung.
sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur, daging, susu
skim,pisang, susu, dan keju.
B. Treonin
 Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.
 Perkembangan kecerdasan.
 Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh.
 Diperlukan untuk pembentukan asam amino non esensial lainnya.
 Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula
darah (kekurangan dapat memicu gejala hypoglycemia).
 terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan biji wijen.
C. Metionin
 Penting untuk metabolisme lemak.
 Menjaga kesehatan hati, menenangkan syaraf yang tegang.
 Mencegah penumpukan lemak di hati dan pembuluh darah arteri
terutama yang mensuplai darah ke otak, jantung dan ginjal.
 Penting untuk mencegah alergi, osteoporosis, demam rematik dan
toxemia pada kehamilan serta detoxifikasi zat-zat berbahaya pada saluran
cerna.
 Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi,
ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang
putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete,
kacang merah, tahu tempe).
D. Lisin
 Bahan dasar antibodi darah.
 Memperkuat sistem sirkulasi.
 Mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal.
 Bersama proline dan Vitamin C akan membentuk jaringan kolagen.
 Menurunkan kadar triglyserida darah yang berlebih.
 Kekurangan menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, rambut rontok,
anemia, pertumbuhan terhambat dan kelainan reproduksi
 terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan.
 Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
E. Leusin
 Pemacu fungsi otak.
 Menambah tingkat energi otot.
 Membantu menurunkan kadar gula darah yang berlebihan.
 Membantu penyembuhan tulang, jaringan otot dan kulit (terutama untuk
mempercepat penyembuhan luka post - operative).
 banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu, beras
merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu, kedelai juga banyak di temui
kandungan leusin.
F. Isoleusin
 Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.
 Perkembangan kecerdasan.
 Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh.
 Diperlukan untuk pembentukan asam amino non esensial lainnya.
 Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula darah
(kekurangan dapat memicu gejala hypoglycemia).
G. Fenilalanin
 Diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan mencegah
penyakit gondok.
 Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk mengurangi rasa sakit akibat
migrain, menstruasi dan arthritis.
 Menghasilkan norepinephrine otak yang membantu daya ingat dan daya hafal.
 Mengurangi obesitas. merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku
bagi pembentukan katekolamin.
 Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan penting bagi tranmisi
impuls saraf.
 Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
H. alin
 Memacu kemampuan mental.
 Memacu koordinasi otot.
 Membantu perbaikan jaringan yang rusak.
 Menjaga keseimbangan nitrogen.
 Terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telur, susu dan keju.
Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada biji-bijian yang mengandung
minyak seperti kacang tanah, wijen, dan lentil).

2. Asam Amino non-essensial

Anda mungkin juga menyukai