Anda di halaman 1dari 2

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen, dan oksigen yang terdapat dalam alam.

Banyak
karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O. Karbohidrat sebenarnya adalah polisakarida aldehid
dan keton atau turunan mereka (Poedjiadi, 2006).

Klasifikasi karbohidrat terdiri dari monosakarida, disakarida, dan polisakarida (Fessenden, 1982).
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas
beberapa ato karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak
menjadi karbo lain (McGilvery, 1996). Monosakarida tidak berwarna, bentuk kristalnya larut dalam
air tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar. Monosakrida digolongkan menurut jumlah karbon yang
ada dan gugus fungsi karbonilnya yaitu aldehid (aldosa) dan keton (ketosa). Glukosa, galaktosa, dan
deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa adalah ketosa (Fessenden,
1982)

Dalam sediaan obat hampir selalu bahan aktif bercampur dengan zat pembawa/bahan tambahan,
salah satu bahan tambahan banyak digunakan dalam sediaan tablet, kapsul, maupun larutan (sirop,
emulsi, dan suspensi) adalah bahan pembawa organik yang merupakan senyawa karbohidrat.
Karbohidrat yang banyak digunakan sebagai bahan tambahan adalah glukosa, laktosa, sukrosa, dan
amilum.modul kpb

Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai
rumus empiris yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon “hidrat” ddan memiliki
nisbah 1:2:1 untuk C, H, dan O. Perbandingan jumlah atom H dan O adalah 2:1 seperti pada molekul
air (McGilvery, 1996). Pada senyawa yang termasuk karbohidat terdapat gugus fungsi yaitu gugus –
OH, gugus aldehid, atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan daerah sifat
kimia yang ditentukan dengan sifat fisika, dalam hal ini juga aktivitas optic. Sir Walter Norman
Haworth (1883-1950)

Sifat-sifat kimia karbohidrat berkaitan dengan gugus fungsional yang terdapat dalam molekul yaitu
gugus hidroksi, gugus aldehid dan gugus keton. Beberapa sifat kimia karbohidrat dapat digunakan
untuk mengidentifikasi dan membedakan senyawa karbohidratyang satu dengan yang lainnya.
Monosakarida dan beberapa disakarida mempunyai sifat dapat mereduksi terutama dalam suasana
basa. Sifat mereduksi ini karena adanya gugus aldehid bebas pada karbohidrat. Modul kpb

Uji Molisch dilakukan untuk membuktikan karbohidrat secara umum. Karbohidrat bila bereaksi
dengan H2SO4 pekat mengalami dehidrasi untuk membentuk furfural (dalam kasus pentosa) atau
turunan furfural (heksosa dan heptosa). Senyawa ini berkondensasi dengan a-naftol untuk
membentuk kompleks/cincin berwarna ungu kemerahan. Oligosakarida dan polisakarida pertama-
tama dihidrolisis menjadi monosakarida kemudian didehidrasi. Pentosa menghasilkan furfural dan
heksosa menghasilkan 5- hidroksimetilfurfural [12]. Jika terbentuk cincin ungu di antara dua larutan
tersebut maka sampel tersebut positif mengandung karbohidrat. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, sampel yoghurt A, B, C, dan F positif mengandung karbohidrat yang ditandakan dengan
terbentuknya cincin ungu di sekitar tabung reaksi, namun pada sampel yoghurt D dan E tidak
terbentuk cincin ungu. Bagus Nurprialdi dkk 2023

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua golongan yaitu karbohidrat sederhana
dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida yang merupakan
molekul dasar dari karbohidrat, disakarida yang terbentuk dari dua monosa yang dapat saling terikat,
dan oligosakarida yaitu gula rantai pendek yang dibentuk olh galaktosa, glukosa dan fruktosa.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida yang terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida
dan serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati.
Glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang sederhana atau sering disebut gula sederhana
(Andragogi et al., 2018).

Glukosa, dinamakan juga sebagai gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit yaitu dlama
sayur, buah, sirup jagung, sari pohon dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa
memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati,
sukrosa, maltosa dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa
merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber
energi. Nurhamida Sari Siregar 2014

Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit
galaktosa. Banyak orang, terutama yang berkulit berwarna (termasuk orang Indonesia) tidak tahan
tehadap susu sapi, karena kekurangan enzim laktase yang dibentuk di dalam dinding usu dan
diperlukan untuk pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa Nurhamida Sari Siregar 2014

Sukrosa adalah senyawa organik golongan karbohidrat. Sukrosa juga termasuk disakarida yang
didalamnya terdiri dari komponenkomponen D-glukosa dan Dfruktosa lulu 2020. Sukrosa, dinamakan
juga gula tebu atau gula bit. Gula pasir terdiri atas 99 % sukrosa dibuat dai kedua macam bahan
makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah dibuat dari kelapa, tebu
atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga banyak terdapat di dalam buah,
sayuran dan madu. Bila dihidrolisis atau dicernakan, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa dan
fruktosa. Nurhamida Sari Siregar 2014

Amilum merupakan campuran dua macam stuktur polisakarida yang berbeda yaitu amilosa (17-20%)
dan amilopektin (83- 80%) (Gunawan dan Mulyani, 2004). Amilum juga didefinisikan sebagai
karbohidrat yang berasal dari tanaman, sebagai hasilfotosintesis, yang disimpan dalam bagian
tertentu tanaman sebagai cadangan makanan (Soebagio et al., 2009) amilum merupakan
polisakarida yang tidak dapat bereaksi positif dengan pereaksi Fehling. Amilum bukan gula pereduksi
yang tidak mempunyai gugus aldehid dan keton bebas, sehingga tidak terjadi oksidasi antara amilum
dengan larutan Fehling. Ardhista Shabrina Fitri1 , Yolla Arinda Nur Fitriana2 2020

Anda mungkin juga menyukai