RISTANTI (16160032)
ILHAM PADAVI (16160053)
PARAMETER NON
SPESIFIK
• Penentuan karakteristik dari suatu simplisia penting
dilakukan untuk mengetahui kualitas atau mutu simplisia
yang digunakan
• Parameter yang biasa ditentukan antara lain penetapan
kadar abu total, abu tidak larut asam, abu larut air, kadar sari
larut air, sari larut etanol, penetapan kadar air, dan susut
pengeringan
• Kegunaanya adalah untuk menjaga agar mutu yang
diharapkan dapat terpenuhi dengan baik, dan harus
memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam buku-buku
standar seperti materia medika indonesia (MMI), Farmakope
Herbal Indonesia (FHI), Farmakope Indonesia (FI), dan Lain-
lain
3
ABU & KADAR ABU
• Selain itu Penentuan kadar abu total bertujuan untuk
memberikan gambaran tingkat pengotoran oleh
kontaminan berupa senyawa anorganik seperti logam alkali
(Na, Kalium, Lithium), logam alkali tanah (Ca, Ba) dan
logam berat (Fe, Pb, Hg)
• Penentuan kadar abu tidak larut asam bertujuan untuk
menentukan tingkat pengotoran oleh pasir dan kotoran lain
CONTOH bertahap hingga 600 ± 250C (Depkes RI, 1980 dalam Arifin, H.,
Anggraini, Handayani, & Rasyid, 2006) hingga arang habis.Kemudian
ditimbang hingga bobot tetap (W2).
METODE Keterangan :
W0 = bobot cawan kosong (gram)
PENGABUAN W1 = bobot ekstrak awal (gram)
W2 = bobot cawan + ekstrak setelah diabukan (gram)
DAN
PERHITUNGAN
CONTOH residunya dibilas dengan air panas. Abu yang tersaring dan kertas
saringnya dimasukkan kembali dalam krus silikat yang sama. Setelah
itu ekstrak dipijar dengan menggunakan tanursecara perlahan-lahan
DAN
PERHITUNGAN
CONTOH W4 = W3 – W1
= 25,1958 gr – 25,1004 gr
PERHITUNGAN = 0,0954 gr
LAIN % abu =
𝑊4
𝑊1
x 100%
0,0954 gr
= 𝑥 100%
2,0157 𝑔𝑟
= 4,73 %
Icon: Font Awesome, the author is Dave Gandy (Changed the color by Photoshop)
Typicons, the author is Stephen Hutchings (Changed the color by Photoshop)