Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN (SAP)

ANEMIA DAN KEK (KEKURANGAN ENERGI


KRONIS) PADA IBU HAMIL

Disusun Oleh :
Tim Agregat Balita dan Maternal

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIII


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN (SAP)
ANEMIA DAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS)
PADA IBU HAMIL

Pokok Bahasan : Anemia pada ibu hamil


Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian anemia pada ibu hamil
2. Pengertian KEK pada ibu hamil
3. Ciri ibu hamil dengan anemia
4. Ciri ibu hamil dengan KEK
5. Akibat anemia dan KEK pada ibu hamil
6. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia dan KEK pada
ibu hamil
7. Cara meminum tablet Fe
Sasaran : Ibu hamil warga Desa Mancasan
Tempat :
Tanggal :
Waktu :
Penyuluh : Tim Agregat Balita dan Maternal

A. Latar Belakang
Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan
insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu
maupun pada janin. Di dunia 34 % ibu hamil dengan anemia dimana 75 %
berada di negara berkembang. Di Indonesia, 63,5 % ibu hamil mengalami
anemia (Depkes RI, 2010).
Ibu hamil aterm cenderung menderita anemia karena pada masa
tersebut janin menimbun cadangan besi untuk dirinya dalam rangka
persediaan segera setelah lahi. Pada ibu hamil dengan anemia terjadi
gangguan penyaluran oksigen dan zat makanan dari ibu ke plasenta dan janin,
yang mempengaruhi fungsi plasenta. Fungsi plasenta yang menurun dapat
mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin. Anemia pada ibu hamil
dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin, abortus, partus lama,
sepsis puerperalis, kematian ibu dan janin (Cunningham et al., 2005).
Pertumbuhan janin dipengaruhi oleh ibu, janin, dan plasenta. Plasenta
berfungsi untuk nutritif, oksigenasi, ekskresi. Kapasitas pertumbuhan berat
janin dipengaruhi oleh pertumbuhan plasenta dan terdapat korelasi kuat antara
berat plasenta dengan berat badan lahir. Anemia pada ibu hamil juga
mengakibatkan terjadinya gangguan plasenta seperti hipertropi, kalsifikasi,
dan infark, sehingga terjadi gangguan fungsinya. Hal ini dapat mengakibatkan
gangguan pertumbuhan janin. Berat plasenta pada ibu hamil dengan anemia
adalah lebih tinggi tanpa tergantung dengan jenis anemianya. Selain itu,
anemia pada ibu hamil terdapat hipertrofi plasenta dan villi yang
mempengaruhi berat plasenta. Berat plasenta mencerminkan fungsi dan
perkembangan plasenta itu sendiri (Yuni, 2009). dan besar plasenta juga
dapat memprediksi kemungkinan terjadinya hipertensi dikemudian hari. Ibu
hamil dengan anemia sebagai faktor risiko terjadinya pertumbuhan plasenta
yang tidak proporsional. Sebaliknya, berat plasenta yang kecil dapat
mengindikasikan adanya kekurangan asupan gizi ke plasenta sehingga terjadi
hipoksia plasenta yang pada akhirnya mengganggu fungsinya (Rukiyah, et al.,
2009).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia
pada ibu hamil seperti perbaikan asupan gizi, program pemberian besi, dan
pemberian preparat besi jauh sebelum merencanakan kehamilan. Gangguan
pertumbuhan dan fungsi plasenta pada ibu hamil dengan anemia terkait kuat
dengan kelangsungan hidup janin. Berat lahir plasenta dapat mencerminkan
fungsi dan tumbuh kembang plasenta itu sendiri dan tumbuh kembang
plasenta terkait dengan berat badan lahir (Weni, 2010).
Di Desa Mancasan terdapat 43 ibu hamil dan 15 diantaranya adalah ibu
hamil dengan resiko. Salah satu resiko yang dialami ibu hamil tersebut adalah
kejadian anemia.
B. TujuanUmum
Setelah dilakukan kegiatan pemdidikan kesehatan tentang anemia dan KEK
pada ibu hamil diharapkan ibu hamil mengerti tentang masalah kesehatan ibu
hamil khususnya tentang anemia.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil,
diharapkan ibu hamil dapat :
D. Topik penyuluhan
1. Pengertian anemia pada ibu hamil
2. Pengertian KEK pada ibu hamil
3. Ciri ibu hamil dengan anemia
4. Ciri ibu hamil dengan KEK
5. Akibat anemia dan KEK pada ibu hamil
6. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia dan KEK pada ibu hamil
7. Cara meminum tablet Fe
E. Karakteristik Peserta
Ibu hamil trimester I,II, dan III warga Desa Mancasan
F. Media danAlat
1. LCD
2. Power point
3. Booklet
G. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
H. Plan of Actions
No. Topik Kegiatan
1. Pembukaan 1. Menyampaikan salam pembukaan
2. Menyampaikan tujuan penyuluhan
3. Memperkenalkan diri
4. Menggali pengetahuan awal Audience /
Pretest
2. Pengembangan (isi) Menyampaikan materi tentang :
1. Pengertian anemia pada ibu hamil
2. Pengertian KEK pada ibu hamil
3. Ciri ibu hamil dengan anemia
4. Ciri ibu hamil dengan KEK
5. Akibat anemia dan KEK pada ibu
hamil
6. Penatalaksanaan dan pencegahan
anemia dan KEK pada ibu hamil
7. Cara meminum tablet Fe
3. Penutup Evaluasi :
1. Memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
2. Mengevaluasi secara verbal cara
perawatan payudara
Penutup :
1. Menyimpulkan kegiatan penyuluhan
2. Menyampaikan terima kasih kepada
peserta
3. Menyampaikan salam penutup

I. Materi
Terlampir
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG ANEMIA DAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS)
PADA IBU HAMIL

A. PENGERTIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL


Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin
(sel darah merah) dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5
gr% pada trimester II (Weni, 2010).

B. PENGERTIAN KEK PADA IBU HAMIL


KEK (Kekurangan Energi Kronis) adalah keadaan dimana ibu hamil
kekurangan energi dan protein yang terjadi karena konsumsi bahan pangan
pokok yang tidak memenuhi syarat disertai susunan hidangan yang tidak
seimbang dan penagbsorbsian metabolisme zat gizi yang terganggu yang
berlangsung menahun / kronis (Weni, 2010).

C. CIRI IBU HAMIL DENGAN ANEMIA


1. Konsentrasi hilang
2. Lemah, letih, lesu, dan lunglai
3. Mual dan muntah
4. Nafas terengah-engah dan nyeri dada
5. Nafsu makan turun
6. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
7. Pusing/ Sakit kepala
8. Pandangan mata berkunang- kunang
(Prawirohardjo, 2007).

D. CIRI IBU HAMIL DENGAN KEK (KEKURANGAN ENERGI KRONIS)


1. Lingkar lengan atas (LILA) kurag dari 23,5 cm
2. Badan kurus (BB tidak sesuai dengan tinggi badan) / BMI tidak sesuai
3. Rambut kusam
4. Turgor kulit kering
5. Konjungtiva pucat
6. Tekanan darah kurang dari 100 mmHg
7. Hb kurang dari normal
(Rukiyah, 2009).

E. AKIBAT ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL


1. Abortus/ keguguran
2. Bayi lahir prematur
3. Bayi lahir cacat
4. Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
5. Kekurangan cadangan besi
6. Kematian ibu dan janin
7. Payah jantung
8. Perdarahan setelah persalinan
9. Persalinan preterm/sebelum waktunya
10. Proses persalinan lama
11. Syok
(Rukiyah,2009).

F. PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN ANEMIA DAN KEK


PADA IBU HAMIL
1. Pemberian suplemen zat besi
2. Pemeriksaan kadar Hb (Hemoglobin) semua ibu hamil
3. Ibu dengan anemia disarankan untuk bersalin di rumah sakit.
4. Mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5
sempurna) dan memperbanyak konsumsi makanan yang kaya zat besi
seperti hati ayam ataupun sapi, sayur bayam dan juga buah-buahan.
5. Periksakan sedini mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia, agar
langkah-langkah antisipasi bisa segera dilakukan.
(Cunningham, 2005).
G. CARA MEMINUM TABLET ZAT BESI
1. Sehari minum 1 tablet setelah makan malam untuk mengurangi rasa mual
2. Minum tablet besi bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya
dengan jus jeruk atau air lemon untuk membantu proses penyerapan.
3. Jangan minum tablet besi bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu
karena dapat menghambat proses penyerapan.
(Yuni, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, F.G., Leveno, K.J., Bloom, S.L., Hauth, J.C., Gilstrap, L.,
Wenstrom, K.D. (2005). “Williams Obstetrics 22ND Edition”. United
States of America : McGraw-Hill.

Depkes, RI. 2010.”Masalah Kesehatan Maternal di Indonesia”. Jakarta : Depkes


RI.

Prawirohardjo,S. 2007. “Ilmu Kebidanan”. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono.

Rukiyah. 2009. “Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)”. Jakarta : TIM.

Weni. 2010. “Gizi Ibu Hamil”. Jogyakarta : Muha Medika.

Yuni. 2009. “Perawatan Ibu Hamil”. Jogyakarta : Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai