Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SELF-HIPNOSIS PADA

PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG


DIRUANG IGD

Disusun Oleh :

YUSRAN, S.KEP., NERS


NO PEG : 2493

RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH


DARAH HARAPAN KITA
JAKARTA
2020
Format D

FORMAT PENDIDIKAN KESEHATAN / KEPERAWATAN

NAMA NERS : Yusran

UNIT / LEVEL : IGD/Begginer B

TGL / BLN / THN :

Topik Penyuluhan :
Manajemen Anxietas

Alasan Penyuluhan Dilakukan :

Adanya rasa kurang percaya diri dan rasa cemas dalam menghadapi dan menjaani
kehidupan dengan penyakit gaga ljantung
Pasien yang Disuluh / Jumlah / Tempat :
4 orang/IGD RS PJNHK

Metode Penyuluhan :
Ceramah,tanya jawab

Ringkasan Materi Penyuluhan :

MANAJEMEN ANXIETAS DAN MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DENGAN


SELF-HIPNOSIS PADA PASIEN GAGAL JANTUNG

1. Pengertian Gagal Jantung

Gagal jantung kongestif adalah keadaan ketika jantung tidak mampu lagi
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh untuk
keperluan metabolisme jaringan tubuh pada kondisi tertentu, sedangkan tekanan
pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi
2. Klasifikasi Gagal Jantung

Kegagalan sistem kardiovaskuler atau yang umumnya dikenal dengan istilah gagal
jantung adalah kondisi medis di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke
seluruh tubuh sehingga jaringan tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi tidak terpenuhi
dengan baik. Gagal jantung dapat dibagi menjadi gagal jantung kiri dan gagal jantung
kanan

Klasifikasi Fungsional gagal jantung menurut New York Heart

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


Association (NYHA), sebagai berikut :
Tabel 2.1 : Klasifikasi Fungsional gagal jantung

Tidak ada batasan : aktivitas fisik yang biasa tidak


Kelas 1 menyebabkan dipsnea napas, palpitasi atau keletihan
berlebihan
Gangguan aktivitas ringan : merasa nyaman ketika
Kelas 2 beristirahat, tetapi aktivitas biasa menimbulkan keletihan
dan palpitasi.
Keterbatasan aktifitas fisik yang nyata : merasa nyaman
Kelas 3 ketika beristirahat, tetapi aktivitas yang kurang dari biasa
dapat menimbulkan gejala.
Tidak dapat melakukan aktifitas fisik apapun tanpa merasa
tidak nyaman : gejala gagal jantung kongestif ditemukan
Kelas 4 bahkan pada saat istirahat dan ketidaknyamanan semakin
bertambah ketika melakukan aktifitas fisik apapun.

Sumber : (Aspiani,2016)
3. Etiologi Gagal jantung

Secara umum penyebab gagal jantung dikelompokkan sebagai berikut :


a. Disfungsi miokard
b. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (sistolic overload).

1) Volume : defek septum atrial, defek septum ventrikel, duktus

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


arteriosus paten
2) Tekanan : stenosis aorta, stenosis pulmonal, koarktasi aorta
3) Disaritmia
c. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik (diastolic overload)
d. Peningkatan kebutuhan metabolik (demand oveload)
4. Percaya Diri
Maslow mengemukakan kepercayaan diri termasuk dalam basic need atau
kebutuhan dasar manusia. Kepercayaan diri merupakan bagian dari kebutuhan dasar yang
ke empat, yaitu kebutuhan harga diri atau self esteem. Kebutuhan seseorang akan harga
diri dapat melalui diri sendiri (self respect) dan melalui orang lain. Dengan kata lain,
kepercayaan diri bisa didapatkan dengan cara menghargai diri sendiri atau dengan
dihargai orang lain.
5. Aspek-Aspek Percaya Diri
Menurut Lauster aspek-aspek kepercayaan diri antara lain :

a. Percaya pada kemampuan sendiri yaitu suatu keyakinan atas diri sendiri
terhadap segala fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan kemampuan
individu untuk mengevaluasi serta mengatasi fenomena yang terjadi tersebut.

b. Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan yaitu dapat bertindak dalam


mengambil keputusan terhadap diri yang dilakukan secara mandiri atau tanpa
adanya keterlibatan orang lain dan mampu untuk meyakini tindakan yang
diambil.

c. Memiliki rasa positif terhadap diri sendiri yaitu adanya penilaian yang baik dari
dalam diri sendiri, baik dari pandangan maupun tindakan yang dilakukan yang
menimbulkan rasa positif terhadap diri dan masa depannya.

d. Berani mengungkapkan pendapat. Adanya suatu sikap untuk mampu


mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan kepada orang lain
tanpa adanya paksaan atau rasa yang dapat menghambat pengungkapan tersebut.
6. Pengertian Cemas
Kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan
bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi
7. Ciri-ciri Kecemasan

Berikut ini dijelaskan ciri-ciri kecemasan

1. Ciri – ciri fisik kecemasan

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


a. Kegelisahan, kegugupan

b. Tangan atau anggota tubuh bergetar

c. Banyak berkeringat

d. Telapak tangan berkeringat

e. Pening

f. Mulut atau kerongkongan terasa kering

g. Sulit berbicara

h. Sulit bernapas

i. Bernapas pendek

j. Jantung berdebar keras atau berdetak kencang

k. Suara yang bergetar

l. Jari-jari atau anggota tubuh menjadi dingin

m. Leher atau punggung terasa kaku

n. Sensasi seperti tercekik atau tertahan

o. Sakit perut atau mual

p. Sering buang air kecil

q. Wajah terasa memerah

r. Diare

2. Ciri – ciri Behavioral (perilaku) kecemasan

a. Perilaku menghindar

b. Perilaku melekat dan dependen

c. Perilaku terguncang

3. Ciri – ciri Kognitif dari kecemasan

a. Khawatir tentang sesuatu

b. Perasaan terganggu akan ketakutan atau aprehensi terhadap

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


sesuatu yang terjadi di masa depan

c. Keyakinan bahwa sesuatu yang buruk atau mengerikan akan


segera terjadi, tanpa ada penjelasan yang jelas
d. Terpaku pada sensasi tubuh

e. Sangat sensitif terhadap sensasi tubuh

f. Merasa terancam oleh orang atau peristiwa

g. Ketakutan akan kehilangan kontrol

h. Ketakutan akan ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah

i. Berpikir bahwa dunia akan runtuh

j. Berpikir bahwa semuanya sudah tidak bisa dikendalikan

k. Berpikir bahwa semuanya sangat membingungkan tanpa bisa diatasi

l. Khawatir terhadap hal sepele

m. Berpikir tentang hal yang mengganggu yang sama secara


berulang- ulang
n. Pikiran terasa campur aduk

o. Tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran negatif

p. Berpikir akan segera mati

q. Khawatir akan ditinggalkan sendiri

r. Sulit berkonsentrasi atau memusatkan perhatian


8. Self-Hypnosis
Secara teoritis, Hipnosis merupakan cabang ilmu yang menggunakan landasan teori
Psikoanalisa Sigmund Freud sebagai dasarnya. Meskipun demikian, Hipnosis juga banyak
di gunakan sebagai kombinasi terhadap aplikasi pendekatan perilaku yang di lakukan,
terutama demi memanfaatkan dampak penguatan yang dirasakan positif bagi pasien
a)Cara kerja self-hypnosis
Selama proses hipnosis, tubuh seseorang akan terasa rileks, sedangkan pikirannya
sangat terfokus dan penuh perhatian. Seperti halnya teknik relaksasi, hipnosis dapat
menurunkan tekanan darah, detak jantung serta mengubah semua jenis aktivitas
gelombang otak. Adapun beberapa status dalam gelombang otak manusia adalah :

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


1. Status Beta ; Kondisi sangat siaga dan sadar terhadap lingkungan
2. Status Alpha ; Kondisi Hipnosis namun tetap siaga dan siap
menerima masukan (kondisi trance)
3. Status Theta ; Kondisi beberapa saat setelah memasuki tahap tidur (kondisi
trance yang mendalam)
4. Status Delta ; Kondisi tidur yang dalam, dimana seseorang mulai bermimpi

Dalam kondisi yang rileks, seseorang secara fisik akan merasa sangat tentram
meski secara mental dalam kondisi waspada. Dalam kondisi yang sangat
terkonsentrasi, orang sangat responsif terhadap segala sugesti . Dengan menggunakan
Self Hypnosis, maka akan memberikan sense of control dan penguasaan yang lebih
besar atas pengalaman mereka.
Beragam penelitian membuktikan bahwa metode Hipnosis efektif untuk
mengurangi ataupun menyelesaikan permasalahan-permasalahan psikologis. Seperti :
Self Hypnosis sebagai penyeimbang Internal Drive, Ego dan Super Ego seseorang
(Navaneedhan, 2012), kecemasan dan stres pasca operasi wajah (Chan, 2012),
kecemasan pada pasien gangguang jantung (Chan, 2012) dan stress pada mahasiswa
(Hendriyanto, 2012).
b. Tahapan Self Hypnosis
Secara umum, langkah-langkah dalam pelaksanaan Self Hypnosis yaitu
:

1. Relaksasi ; membuat tubuh dan pikiran menjadi senyaman mungkin


2. Membuat pikiran fokus dan sadar terhadap pernapasan yang di lakukan
3. Memperdalam trance ; membayangkan suatu pemandangan yang
menyenangkan
4. Pemberian sugesti positif ; mengucapkan kalimat sugesti positif
yang sudah di pelajari sebelumnya sambil membayangkan harapan
postif yang diinginkan sedang terjadi.
5. Terminasi ; proses keluar dari kondisi Hipnosis

Hasil Diskusi :
Setelah dilakuakan Penyuluhan kesehtan dan langsung di praktekkan Pasien merasa

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


lebih tenang dan merasa lebih nyaman dari sebelumnya, keluarga dan pasien juga
memahami cara melakukannya sendiri dan dapat dipraktekkan secara langsung oleh pasien
atau dibimbing oleh keluarga

Kesimpulan :
Dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat berjalan dengan baik,pasien dan
keluarga menerima materi dengan baik dan mengikuti sampai selesai, pasien dan keluarga
dapat memahami yang dijelaskan dan dapat mempraktekkan nya secara mandiri

Saran :
Self hypno dalam mengatasi kecemasan atau meningkatkan kualitas hidup pasien
dapat diterapkan oleh pasien itu sendiri atau dapat didukung oleh kelurga dekatnya dalam
melakukan hypno self baik di rumah atau drumah sakit sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan diri dengan harapan kualitas hidup juga akan meniingkat

Rujukan :
Aspaiani,RY. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada pasien Gangguan
Kardiovaskuler : aplikasi nic&noc. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Feist, J., & Feist, G. J. (2010) Teori kepribadian theories of personality Buku 2 Edisi
7, Jakarta Selatan: Salemba Humanika
Mahananto, F., & Djunaidy, A. (2017). Simple Symbolic Dynamic of Heart Rate
Variability Identify Patient with Congestive Heart Failure. Procedia
ComputerScience, 124, 197204.https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.12.147.
Nevid, J.S, Rathus, S.A., & Greene B. (2005). Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.
Setiawan, T. (2009) Hipnotis dan Hipnoterapi, Yogyakarta: Garasi
Wahyuni, S. (2014). Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara
di depan umum, e-Journal Psikologi, 1, 50-64

*Catatan :
1. Buat Satuan Acara Penyuluhan ( Satpel )
2. Buat Media Penyuluhan

Mengetahui, Jakarta, ……., ……., ……....


Ka. Inst / Ka. Sub Inst / Ka. Unit

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


( Ns. ………………………) ( Ns. …………………...……)

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat

Anda mungkin juga menyukai