Anda di halaman 1dari 12

Format A

============================================================
Tgl / Bln / Thn Pengkajian : 08 Oktober 2020 J: 00.00
Tgl. Masuk : 13 Juni 2021

Nama Pasien / Umur : TN. S/51 Thn


Diagnosa Medis : STEMI Anterior-Inferior Onset 1 jam KILIP 1

No. MR : 2020483925 Unit


: IGD

PROSES KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN

A. Keluhan Utama Pasien


Dada terasa berat
B. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan dada terasa berat sejak 1 jam
SMRS, muncul saat pasien sedang tidur skala nyeri 8/10 saat di IGD skor
nyeri 5/10 semakin berat saat dibawa aktifitas, nyeri dada menjalar ke leher
dan sedikit terasa seperti tercekik, lama nyeri > 30 menit, selama bebeapa
bulan ini pasien mengatakan beberapa kali terasa nyeri dada tetapi yang saat
ini yang paling berat, keringat dingin(+), mual dan muntah (+),DOE/PND/OP
(-), pasien mengeluh meriang disertai batuk dan pilek.riwayat alergi tidak
ada, pasien tidak merokok, DM disangkal
2. Riwayat Penyakit dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit
Hipertensi, pasien biasa kontrol ke rsud cengkareng,pasien tidak memiliki
penyakit DM, Asma, stroke. Pasien mengkonsumsi obat amlodipine 1x 5
mg
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kelurga pasien mengatakan tidak ada keluarga lain yang pernah
mengalami hal ini atau riwayat penyakit jantung

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


C. Data Fokus Pasien
1. Data Subyektif :
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 1 jam sebelum
masuk rumah sakit, muncul saat tidur skala nyeri 5/10 memberat saat dibawa
aktifitas, menjalar ke leher dan terasa mencekik durasi > 30 menit BAB
2X/hari,makan 3 kali sehari minum sehari kurang lebih 2000-2500cc, BAK
spontan 3-4x per hari

2. Data Obyektif :
Pasien tampak menahan sakit, tampak meringis,kesdaran cm,tangan
sesekali memegang dada, terdapat merah-merah dikulit post kerokan, BB 58
TB 160, BP 118/71 mmhg, HR: 82x/menit, SPO2:96 S:36,3 C, konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, rambut hitam dan beruban, bibir lebih
gelap dari kulit, terpasang o2 nasal 3 lpm,,JVP tidak meningkat, S1 dan S2
normal, tidak ada murmur, gallop, detak jantung reguler, suaran napas
vasekuler kiri dan kanan , tidak ada whezing, tidak ada ronkhi, pergerakan
dada simetris kiri dan kanan, akral hangat, cafillary refil < 3 detik, pertu
datar, bising usus 12x/menit,tidak ada nyeri tekan (+), Tidak ada odema
tungkai ,
3. Data Penunjang
a) Ekokardiogram
EF 40%, Hipokinetik anterior, anteroseptal, apicoseptal, segmen lain
normokinetik, IVC 19/18, eRAP 8, LVOT 11, HR 80, BPM MAP 74
mmhg, SV34,54 CO 2,761,SVR 1913
b) EKG
Sinus ritem, HR 85x/menit, P normal, PR Interval 0,15 second, QRS
0,09 Second, Normoaxis, ST Elevasi di v1-v3, slight ST Elevasi
III,AVF, disertai Q patologis di III dan V1, dengan resipokal ST
Depresi di 1, AVL

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


c) Rontgen Thoraks
CTR 55%, Aorta dilatasi, pinggang jantung mendatar, apex normal,
batas kanan melebar, kongesti (+),infiltrat (-).

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


d) Hasil Laboratorium tanggal 13 Juni 2021(BELOM)

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 14,9 13-16,6
Hematokrit 45,3 41,3-52,1
Eritrosit 5,10 4,29-5,70
NRBC 0,0
VER(MCV) 89,5 86,1-101,9

Basofil 0,5 0,4-1,4

Eosinofil 2,5 0,8-5,8

Batang 0,0 0-6

Segmen 53,1 39,6-67,0

HER(MCM) 29,7 27,5-32,4

Limfosit 11 24,0-48,4

Neutro, lympho,ratio 2,5


4,8-10,1
Monosit 7,5
30,7-33,2
KHER(MCHC) 32,0
12,2-14,6
RDW(CV) 13,7
3580-8150
Leukosit 10.010
Hitung jenis
Hitung jenis absolut
20-70
53
Baofil absolut
40-350
149
Eosinofil absolut
0
Batang absolut 1570-4590
4200
Segmen absolut 1130-3020
1101
Limfosit absolut 230-630
610
Monosit absolut 172-359
222
Trombosit <20
15
Led
Albumin,Globulin,TP 6,6-8,7
7,8
Protein total 3.5-5,2
4,9
Albumin 3,1-3,5
3,9
Globulin 1,1-1,5
1,18
Rasio albumin/globulin 12,84-42,80
42,8
Urium 6,0-20,0
20
-Bun
Kreatinin/eGFR 0,67-1,17
1,66
Kreatinin >=90
42
eGFR 74-99
136
GD Sewaktu
Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat 136-145
Elektorlit 140
3,5-5,1
Natrium(NA) 4,1
98-107
Kalium(K)
4. Terapi Farmakologi
 Clopidogrel 600 mg ektra
 Aspilet 320 mg ektra
 ISDN 5 mg SL
 Ntg 20 Mcg/menit
 O2 nasal 3 L/menit
5. Diet
 Total cairan 1800cc/24 jam
 DJ II 1900 kkal/24 jam

II. RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA PERENCANAAN
NO KEPERAWATAN Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Nyeri akut b.d Setelah dilakuakan  Kaji skala dan  Pengkajian
Hipoksia miokard tindakan keperawatan karakteristik nyeri mendalam tentang
ditandai dengan : 1x24 jam jalan napas nyeri untuk
DS: efektif dengan KH: menentukan
 Pasien mengeluh  Nyeri berkurang penanganan
Nyeri saat tidur atau hilang terhadap nyeri
 Bimbing pasien
dada >30 menit,  Skala nyeri 0  Tekhnik relaksasi
melakukan teknik
dada terasa berat  Wajah dapat memblok
relaksasi
skala nyeri 5 nyeri menunjukkan respon simpatis
dirasakan 1 jam ekpresi tidak sehingga dapat
SMRS kesakitan menghilangkan
DO:  Anjurkan pasien untuk nyeri

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


 TTV BP 118/71 tirah baring  Dengan beristirahat
mmhg, HR: diharapkan demend
82x/menit,  Berikan oksigen tidak meningkat
SPO2:96 S:36,3 C sesuai indikasi  Pemberian oksigen
 Sesekali pasien dapat meningkatkan
 Kolaborasi pemberian
terlihat suplai
terapi farmakologi
memegangi dada  Terapi farmakologi
 Wajah tampak untuk
menahan sakit menghilangkan rasa
 Pasien meringis nyeri
kesakitan
 Keringat dingin(+)
 EKG ST Elevasi
di v1-v3, slight ST
Elevasi III,AVF,
disertai Q
patologis di III
dan V1, dengan
resipokal ST
Depresi di 1, AVL
 Terpasang O2
nasal 3 Lpm

2 Intoleransi aktifitas b.d Setelah dilakukan  Observasi TTV pasien  Untuk mengetahui
ketidakseimbangan tindakan 1x24 jam respon pasien saat
suplai dan demend Intoleransi aktifitaas melakukan aktifitas
oksigen ke miokard dapat teratasi dengan baik ringan atau
ditandai dengan: KH: berat
 Batasi aktifitas
DS:  Pasien dapat  Menurunkan kerja
pasien /lakukan tirah
 Pasien mengeluh mobilisasi sendiri jantung dan
baring
nyeri dada sejak  Tidak ada keluhan kebutuhan oksigen
1jam SMRS, saat mobilisasi  Bantu semua ADL  Meminimalkan
Skala nyeri 5  Pasien mampu pasien aktifitas pasien dan
melakukan menurunkan

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


DS: aktifitas sehari- kebutuhan oksigen
 Pasien meringis hari secara  Meminimalkan
 Pasang kondom
kesakitan mandiri aktifitas pasien dan
kateter/dower kateter
 Nyeri Memberat  TTV dalam batas menurunkan
untuk membatasi
saat dibawa normal kebutuhan oksigen
BAK pasien ke kamar
aktifitas
mandi
 Ttv : BP 118/71
mmhg, HR:
82x/menit,
SPO2:96 S:36,3 C

III. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

WAKTU DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


KEPERAW
ATAN
08/10/2020 DK 1  Mengkaji skala dan 08/10/2020 J: 00.50 Yusran
J:00.00- karakteristik nyeri S:
00.30  Melakukan perekaman EKG Pasien mengatakan nyeri
dan pemasangan infus sedikit berkurang skala nyeri
 Membimbing pasien 3-4
melakukan teknik relaksasi O:
 Mengajurkan pasien untuk TTV :
tirah baring BP: 108/61 mmhg
 Memberikan oksigen sesuai HR:73x/menit RR:21x/menit
indikasi Spo2 : 100%

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


 Memberikan ISDN SL 5 mg S:36,1c
 Memberikan NTG 20 Tampak pasien masih
mcg/menit menahan sakit, terpasang o2
nasal 3 lpm, akral hangat,
pasien mempraktekkan teknik
relaksasi yang diajarkan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
 Pantau TTV pasien
 Bimbing pasien dengan
teknik relaksasi
 Kolaborasi pemberian
terapi farmakologi
 Kolaborasi untuk tindakan
PCI
Tanggal DK 2  Mengobservasi TTV pasien Tanggal 08/10/2020 J:00.50 Yusran
08/06/2021  Mematasi aktifitas pasien S:
J:00.00- /lakukan tirah baring Pasien mengatakannyeri terasa
00.30  Membantu semua ADL pasien memberat saat aktifitas seperti
 Memasang kondom banyak bergerak
kateter/dower kateter untuk O:
membatasi BAK pasien ke TTV :
kamar mandi BP: 108/61 mmhg
HR:73x/menit RR:21x/menit
Spo2 : 100%
S:36,1c
Posisi semifowler,pasien
bedres,aktiftas dibantu,BAK
menggunakan kondom kateter
A:
Masalah belum teratasi

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


P:
Lanjutkan intervensi
 Pantau hemodinamika
 Batasi Aktifitaspasien
 Catat urine output
 Bantu ADL
 Dekatkan semua
keperluan pasien

VI. KESIMPULAN & SARAN


1. Kesimpulan
Sindrom koroner akut adalah suatu keadaan infark atau nekrosis otot

jantung karena kurangnya suplai darah dan oksigen pada miokard

(ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard).

Fenomena yang terjadi di masyarakat adalah masyarakat menganggap

penyakit SKA dengan menyebutnya angin duduk sering dianggap sebagai

masuk angin, padahal angin duduk bukan masuk angin melainkan tanda

gangguan pada jantung, angin duduk memang memiliki gejala mirip masuk

angin biasa sehingga gejalanya sering disepelekan dan tidak langsung dibawa

kedokter, tetapi mereka mengobatinya dengan cara minum jamu tolak angin

dan mengerok lapisan kulit paling luar atau biasa disebut dengan kerokkan

yang diyakini bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi gejala masuk

angin (Santoso, 2016).

Asuhan keperawatan pada pasien Tn S dengan Stemi anterior terdiri dari


pengkajian, analisa data dan penentuan diagnosa, menetapkan intervensi,
melakukan implementasi keperawatan serta melakukan evaluasi. Pasien
ditangani dengan cepat sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk dilakukan

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


reperfusi (PCI), terdapat 2 masalah keperawatan yang umum terjadi pada
pasien stemi dan pada TN S masalah keperawatan ini belum teratasi dan
intervensi keperaatan tetap dilanjutkan
2. Saran
Peran perawat dalam memberikan Asuhan keperawatan selain
kolaborasi dalam penanganan kasus STEMI sangatlah penting,dimana dalam
keadaan emergency perawat harus mampu bertindak cepat sehingga pasien
yang mengalami serangan jantung dapat segera dilakuakn tindakan ,
penanganan kasus emergency ini diperlukan kerja sama tim baik
dokter,perawata atau tenaga pendukung lainnya seperti prakarya dan Farmasi,
selain itu perawat juga memiliki tugas untuk menjelaskan kepada pasien dan
keluarga tentang apa itu serangan jantung dan seperti apa tanda gejalanya
sehingga saat terjadi keadaan serangan jantung keluarga atau pasien sudah
mengetahuinya dan dapat dibawa secepat mungkin ke RS,Selain itu
mengajarkan tekhnik relaksasi pada pasien post PCI juga diperlukan dimana
relaksasi ini dapat mengurangi kecemasan maupun nyeri post tindakan.

Mengetahui, Jakarta, ........., .........., ...........


Ka. Inst / Ka. Sub Inst / Ka. Unit

( Ns…………….……………) ( Ns. ………………………..….)

Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat


Format Penugasan Pencapaian Kinerja Kompetensi perawat

Anda mungkin juga menyukai