Oleh:
Pembimbing :
Dr. dr Edi Hartoyo, Sp. A (K)
01 SEPSIS
02 PENYEBAB KEMATIAN
03 SIRS
IDENTITAS Nama : PENI
PASIEN Jenis Kelamin : Laki-LakI
Tempat tanggal lahir; Sam
pit, 08-April- 2004
Umur : 15 tahun
MRS
Anak ke : Pertama
13/12/2019
Anamnesa dilakukan
secara autoanamnesa
dan heteroanamnesa
Anamnesis
Keluhan Utama : Sesak napas
Riwayat Sosial : Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Pasien tinggal di daerah y
ang cukup padat dengan kondisi tanah rawa. Sumber air cuci berasal dari PDAM. Ruma
h cukup jauh dengan TPS.
Pemeriksaan Fisik
• . Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• 2. Kesadaran : Kompos mentis, GCS E4-V4-M6
• 3. Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 88 kali/menit, regular
• Suhu : 36,7°C
• Respirasi : 22 kali/menit
• Saturasi : 96% tanpa O2
• Berat badan : 52 kg
• Tinggi badan : 165 cm
• Lingkar Lengan Atas : 32 cm
• Lingkar kepala : 57 cm
PX FISIK
Mata dan -Congjungtiva pucat (-/-) Turgor cepat kembali
kulit - Sklera ikterik (-/-) Kulit hipopigmentasi (-)
Rash (-) kering (-) ptekie (-)
Leher Meningeal sign(-), pembesaran KGB (-)
Thorax: Ictus cordis tidak terlihat, dan ictus teraba di ICS 5 MCL sinistra,
Cor thrill (-) S1, S2 single, Murmur (-)
Pulmo Nafas : Simetris (+/+) , gerakan teratur, irama regular
Palpasi : iktus teraba, fremitus vocal simetris
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Rh ( - ) Wh ( - )
Suara nafas vesicular (+/+)
Abdomen Inspeksi: cekung, Striae (–), scar (-)
Auskultasi: BU(+)
Palpasi: Hepatomegali (+) splenomegali (+)
Nyeri tekan: (-)
Perkusi: Shifting dullness (-), Undulasi(-)
Nyeri ketok CVA (-)
Ekstremitas Edema extremitas (-)
Akral hangat (+)
massa (-) Panas (-), nyeri (-), Deformitas (-)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
MCV.MCH.MCHC
HITUNG JENIS
Neutrophil% 50,0-81,0
MID% 0.0
Limfosit# 1.50
KIMIA
DIABETES
HEMOSTASIS
INR 1.75
IMUNO-SEROLOGI
HEPATITIS
Pos : >0.40
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Laboratorium Eritrosit
Hematokrit
3.83
26.7
4,10 – 6,00
42,00 – 52,00
juta/μl
vol%
15/11/2019 Trombosit
RDW-CV
60
13.6
150 – 450
12,1-14,0
ribu/μl
MCV.MCH.MCHC
HITUNG JENIS
KIMIA
DIABETES
GINJAL
ELEKTROLIT
IMUNO-SEROLOGI
REMATIK
HEMOSTASIS
INR 0.97
Lab 16/11/2019
LAB 19/11/2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 8.5 14,00 – 18,0 g/dl
Leukosit 5,3 4.00 – 10,5 ribu/ul
Eritrosit 3.45 4,10 – 6,00 juta/μl
Hematokrit 25.9 42,00 – 52,00 vol%
Trombosit 255 150 – 450 ribu/μl
RDW-CV 15.1 12,1-14,0 %
MCV.MCH.MCHC
MCV 75.1 75,0 – 96,0 Fl
MCH 24.6 28,0 – 32,0 Pg
MCHC 32.8 33,0 – 37,0 %
HITUNG JENIS
Basofil% 0.2 0.0-1.0 %
Eosinofil% 0.2 1.0-3.0
Neutrophil% 50.1 50,0-81,0
Limfosit% 41.0 20,0-40,0
Monosit% 7.9 2.0-8.0
Basofil# 0.01 <1.00
Eosinophil# 0.01 <3.00
Neutrophil# 2.71 2.50-7.00
Limfosit# 2.19 1.25-4.00
Monosit# 0.42 0.30-1.00
IMUNO SEROLOGI
REMATIK
CRP negative <6.00 mg/L
KIMIA
Besi (Iron) 20 55-175 Ul/dl
TIBC 239 134-415 Ul/dl
Saturasi tranferin 8 15-50 %
IMUNO-SEROLOGI
Feritin 1686.17 21.81-274.66 Ng/ml
Objective Nadi : 98 x/menit
Hepatitis typhosa
Subjective Demam (-), lemas (-), nyeri perut (-), nafsu makan (+), BAB cair (-), kuning (-), muntah (-)
Assesment Sepsis
Hepatitis typhosa
Subjective Demam (-), kejang (-), nyeri perut (-), nafsu makan (+), BAB cair (-), lemas (-)
Assesment Sepsis
Hepatitis typhosa
Visite DPJP’
PO ciprofloxacin 2x500mg
Status Gizi
Gizi Baik (WHO 2006)
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Usulan/Saran
Kultur darah
XI. Penatalaksanaan
IVFD asering
Inj. Meropenem 3x
Inj. Paracetamol 3x 50ml (kp demam)
Po. Ciprofloxacin 2x500mg
sepsis
Demam merupakan akibar dari kenaikan setpoint
(oleh sebab infeksi) atau oleh adanya
ketidakseimbanhan antara produksi panas dan
pengeluarannya.
Demam bisa menjadi satu-satunya gejala yang
ada pada pasien infeksi klasifikasi dilakukan
berdasarkan pada tingkat kegawatan pasien,
etiologi, demam dan umur.
TEORI
KASUS Demam lebih dari 7 hari, tanpa tanda local diagnosi
- Usia pasien 15 tahun s etiologic tidak dapat ditegakan dengan anamnesis,
- Mengeluhkan Demam pemeriksaan fisis, namun dapat ditelusuri dengan te
- Lama 2 minggu, naik tur s laboratorium missal demam tifoid.
un, tidak sembuh dengan
antipiretik.
Demam yang tidak diketahui penyebabnya sebagian
adalah syndrome virus.
TEORI KASUS
1. Demam : suhu badan awal m
SIRS :Sindrom respon inflamasi asuk IGD yaitu 38,4 ℃,
sistemik 2. 2. Takikardia : HR 120x/ meni
t,
3. Takipneu : RR 24x/menit.,
SIRS) ada ≥ 2dari kriteria 4. Pasien terbukti teinfeksi bakte
ri Salmonella typhi yang ditan
1) demam (suhu >38,5 atau suhu aksila >37, dai dengan hasil lab pemeriks
9) atau hipotermia suhu inti <36,0 aan Widal dari RSUD dr. Mur
2) takikardia rerata denyut jantung diatas nor jani dengan titer Salmonella t
mal sesuai usai tanpa adanya stimulus ekster yphi O 1/160, Salmonella thy
pi H 1/320
nal, obat kronis atau nyeri, atau peningkatan
denyut jantung yang tidak dapat dijelaskan le
bih dari 0,5 sampai 4 jam.
3) bradikardia (pada anak <1 tahun) rerata de
nyut jantung dibawah normal sesuai usia
atau penurunan denyut jantung yang tidak da
pat dijelaskan selama lebih dari 0,5 jam.
4) takipneu ; rerata frekuensi nafas diatas no
rmal
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus anak laki-laki usia 15 tahun dengan
diagnosis sepsis telah dirawat di Ruang Anak RSUD Ulin Banjarmasin. Pasi
en mengeluh demam ± 2 minggu SMRS naik perlahan, terus-menerus disert
ai muntah 2-3x sehari, banyak nya muntah ± setengah gelas aqua berisi ma
kanan setiap kali pasien setelah makan. Pasien juga mengeluhkan BAB
cair 3 hari SMRS, bab cair sebanyak 3-4x sehari berwarna kuning, tidak ber
lendir, tidak berbau,dan sedikit ampas. Pasien mengeluhkan mimisan 1x se
hari SMRS. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut, pusing, mual, dan BAK s
eperti teh. Sebelumya pasien sudah mendapatkan perawat di RSUD dr. MU
RJANI Sampit, tetapi keluhan tidak kunjung membaik, maka pasien di rujuk
ke RSUD Ulin Banjarmasin. Sebelum mendapatkan perawatan di RSUD Uli
n,. Hal ini merujuk kepada Infeksi, yang kemudian berlanjut menjadi kegawa
tan berupa sepsis.
Setelah dirawat di RSUD Ulin selama 9 hari keluhan pasien berkurang, dem
am (-), mual (-), nyeri perut (-), ikterik (-), mual (-), muntah (-), BAB Cair (-).
Pasien diperbolehkan pulang pada tanggal 21 November 2019.
Thank you